AKUN dan BUKU BESAR
Oleh: FARLIANA SUTARTIAH
PENGERTIAN AKUN DAN BUKU BESAR
Setiap transaksi keuangan yang terjadi akan
mempengaruhi posisi keuangan perusahaan.
Agar transaksi keuangan tersebut berfungsi
sebagai informasi, maka transaksi-transaksi tersebut
harus dicatat. Pencatatan harus dilakukan secara
terpisah untuk masing-masing jenis :
Aktiva Kewajiban Pendapatan Beban
Pencatatan tersebut dilakukan dalam bentuk
formulir, bisa kertas, kartu bahkan buku.
Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat
dan menggolongkan transaksi sejenis disebut
akun atau perkiraan (account).
Bentuk akun yang paling sederhana terdiri dari tiga bagian :
Nama Akun
Pencatatan
Penambahan
Pencatatan
Pengurangan
Yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal,
pendapatan dan beban
Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi pada
akun yang bersangkutan
Tempat untuk mencatat pengurangan
Akun sederhana diatas lebih
dikenal sebagai akun bentuk “T”.
Penerimaan dan pengeluaran kas
dicatat secara berurutan baik disisi
debit (D) maupun disisi kredit (K).
Pada akhir periode, angka-angka pada sisi
debit dan kredit dijumlahkan. Selisih antara
jumlah sisi debit dan sisi kredit
menunjukkan saldo akun yang
bersangkutan.
CONTOH AKUN
SEDERHANA “T”
Nama akun
Pencatatan Penambahan
Pencatatan Pengurangan
CONTOH AKUN DUA KOLOM
CONTOH AKUN EMPAT KOLOM
Kode untuk Akun Kas
Pada akun bentuk ini terdapat kolom saldo akhir yang
memudahkan pemeriksaan.
Klasifikasi akun
Akun dalam buku besar biasanya diklasifikasikan
menurut sifat-sifatnya sebagai Aktiva, Kewajiban, Modal,
Pendapatan dan Beban.
Pengklasifikasian
akun-akun dilakukan
sesuai dengan
ketentuan bahwa
transaksi-transaksi
akuntansi disamping
dicatat juga harus
digolong-golongka
Penggolongan
transaksi berarti bahwa
transaksi-transaksi
yang mempunyai sifat
yang sama harus
dilaporkan sebagai
satu-kesatuan.
Akun-akun yang ada dalam aktiva, kewajiban dan
modal sering disebut juga sebagai akun-akun neraca atau
akun riil.
Contoh akun-akun aktiva :
~ Kas ~ Beban Dibayar Dimuka
~ Piutang Wesel (Wesel Tagih) ~ Peralatan
~ Piutang Dagang (Piutang Usaha) ~ Kendaraan
~ Persediaan ~ Gedung dan
~ Perlengkapan ~ Tanah
Contoh Akun-akun Kewajiban :
~Hutang Wesel (Wesel Bayar) ~ Hutang Gaji
~ Hutang Dagang (Hutang Usaha ~ Hutang Bank
~ Hutang Hipotek (Wesel Hipotek) ~ Hutang Bunga
~ Hutang Pajak ~ Hutang Obligasi
Contoh Akun-akun Modal :
~Modal Pemilik dan
~ Prive
Selain akun-akun neraca, kita
mengenal juga akun-akun yang
ada dalam laba rugi, yaitu akun
pendapatan dan akun beban.
Akun-akun laba rugi disebut juga
sebagai akun nominal.
Akun Pendapatan Berasal Dari Berbagai Kegiatan,
Misalnya :
~ Penjualan Barang ~ Pemberian Jasa,
~ Penyewaan Aktiva ~ Peminjaman Uang Dan
Kegiatan Lain Yang
Bertujuan Memperoleh
Laba.
Akun Dalam Kegiatan Laba-rugi Ini Dapat Diberi Nama :
~ Penjualan ~ Upah Jasa
~ Pendapatan Jasa ~ Pendapatan Bunga Atau Pendapatan
sewa.
Akun Beban yang Terjadi Juga Bermacam-macam :
~ Beban Gaji ~ Beban Perlengkapan
~ Beban Listrik, Air Dan Telepon ~ Beban Penyusutan
~ Beban Bunga ~ Beban Sewa Dan
~ Beban Serba-serbi
BUKU BESAR
Buku besar adalah kumpulan dari akun-akun yang saling
berhubungan dan yang merupakan satu-kesatuan tersendiri.
Banyaknya akun yang digunakan dipengaruhi oleh sifat kegiatan,
volume kegiatan dan informasi yang diperlukan. Akun-akun tersebut
diberi nomor untuk memungkinkan pembuatan indeks dan juga
digunakan sebagai referensi. Nomor-nomor tersebut disebut nomor
kode akun ( account code ). Daftar akun-akun yang digunakan
lengkap dengan nomor kode akun dan namanya disebut bagan akun
( chart of accounts ).
Contoh Bagan Akun
Buku Besar
Pada perusahaan besar dengan banyak departemen dan cabang
akan membutuhkan nomor akun yang terdiri dari 4 angka atau lebih.
Aturan
Mendebit
dan
Mengkredit
* Akun Neraca
Aturan
Mendebit
dan
Mengkredit
* Akun Laba Rugi
Pada akhir periode, saldo akun pendapatan dan beban dilaporkan dalam
laporan laba rugi. Pemindahan saldo ini disebut menutup akun pendapatan dan
beban. Saldo akun yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban tersebut merupakan
laba bersih atau rugi bersih. Saldo ini kemudian dipindahkan ke akun modal.
Dengan pemindahan ini berarti akun tersebut ditutup. Oleh karena penutupan yang
dilakukan secara berkala tersebut, maka akun pendapatan dan beban sering disebut
akun modal sementara (temporary capital account) atau akun nominal (nominal
account). Saldo akun di Neraca dipindahkan menjadi saldo awal akun yang
bersangkutan untuk periode berikutnya. Pemindahan ini terjadi secara terus menerus
dari tahun ketahun. Oleh karena sifatnya permanen, akun-akun neraca sering disebut
dengan akun riil ( real account ).
turan Mendebit dan Mengkredit Akun
Akun prive, pemilik perusahaan perseorangan
dapat mengambil uangnya dari perusahaan untuk
keperluan pribadi. Pengambilan ini dicatat sebagai
“debit” pada suatu akun “prive” yang biasanya
diikuti nama pemilik
Mencatat Transaksi dengan
Menggunakan Akun
Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu akun biasanya
sama atau lebih besar daripada jumlah pengurangannya. Oleh
karena itu, saldo normal semua akun adalah positif.
Jika saldo debit dan kredit adalah sama, maka saldonya
dikatakan seimbang (nol).
Jika biasanya saldonya debit ternyata bersaldo kredit (atau
sebaliknya) berarti ada suatu kesalahan atau ada kejadian
luar biasa. Misal peralatan bersaldo kredit, berarti ada
kesalahan pencatatan. Atau hutang dagang bersaldo debit,
berarti ada kesalahan pencatatan atau memang ada lebih
bayar atas hutang tersebut.
Aturan debit-kredit dan saldo normal adalah
sebagai berikut :
Urut-urutan yang harus diikuti untuk meneliti setiap
transaksi adalah sebagai berikut :
Tentukan pengaruh transaksi terhadap penambahan (pengurangan) aktiva,
kewajiban, modal, pendapatan atau beban.
Tentukan akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut. Gunakan bagan akun
untuk menentukan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi. Untuk setiap
transaksi paling tidak ada dua akun yang akan dipengaruhi.
Tentukan apakah sebagai akibat adanya transaksi tadi akun tersebut harus
didebit atau dikredit.Gunakan aturan debit-kredit untuk hal ini. Tentukan jumlah
yang harus didebit dan dikredit.
Dalam setiap transaksi jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit.
Jumlah debit dan kredit dicatat dalam akun yang bersangkutan.
Mencatat Transaksi dengan Menggunakan Akun
Contoh
* Transaksi A (Penyetoran Modal) Pada tanggal 1 Januari 200A, Ariel mendirikan
sebuah perusahaan reparasi tv yang diberi nama “Ariel TV Service”. Untuk itu
Ariel menyetorkan modal sebesar Rp 16.000.000,- kedalam perusahaan.
Penelitian atas transaksi ini adalah :
1. Akibat dari transaksi tersebut adalah aktiva (kas) bertambah sebesar Rp
16.000.000,- dan modal bertambah dengan jumlah yang sama.
2. Akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut diatas akun kas dan modal
Ariel.
3. Oleh karena kas bertambah sebesar Rp 16.000.000,- maka akun yang
bersangkutan harus didebit sebesar jumlah tersebut (ingat, jika aktiva
bertambah akun yang bersangkutan harus didebit). Sementara itu, modal juga
bertambah sebesar Rp 16.000.000,-. Penambahan modal mengakibatkan akun
yang bersangkutan harus dikredit sebesar Rp 16.000.000,
4. Jumlah debit dan kredit adalah sama sebesar Rp 16.000.000,-.
5. Pencatatan debit dan kredit pada masing-masing akun adalah sebagai berikut :
* Transaksi B (Perolehan Peralatan)
Ariel membeli peralatan seharga Rp 12.000.000,- dengan tunai sebesar Rp
7.000.000,- dan sisanya Rp 5.000.000,- akan dibayar dalam waktu 30 hari.
* Transaksi C (Perolehan Perlengkapan)
Ariel membeli perlengkapan dengan tunai seharga Rp 2.000.000,
* Transaksi D (Penerimaan Pendapatan)
Ariel menerima upah jasa servis sebesar Rp 6.000.000,
* Transaksi E (Pembayaran Beban Usaha) Ariel membayar beban
usaha : gaji Rp 1.000.000,- listrik, air dan telepon Rp 500.000,- serba-
serbi Rp 750.000,
* Transaksi F (Pemakaian Perlengkapan) Perlengakapan sudah terpakai
sebesar Rp 1.500.000,
* Transaksi G (Prive Ariel) Prive Ariel sebesar Rp 800.000,
Materi industri 5_AKUN_dan_BUK_BESAR_pptx.pptx
Materi industri 5_AKUN_dan_BUK_BESAR_pptx.pptx
Materi industri 5_AKUN_dan_BUK_BESAR_pptx.pptx
Materi industri 5_AKUN_dan_BUK_BESAR_pptx.pptx

Materi industri 5_AKUN_dan_BUK_BESAR_pptx.pptx

  • 1.
    AKUN dan BUKUBESAR Oleh: FARLIANA SUTARTIAH
  • 2.
    PENGERTIAN AKUN DANBUKU BESAR Setiap transaksi keuangan yang terjadi akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan. Agar transaksi keuangan tersebut berfungsi sebagai informasi, maka transaksi-transaksi tersebut harus dicatat. Pencatatan harus dilakukan secara terpisah untuk masing-masing jenis : Aktiva Kewajiban Pendapatan Beban
  • 3.
    Pencatatan tersebut dilakukandalam bentuk formulir, bisa kertas, kartu bahkan buku. Formulir khusus yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan transaksi sejenis disebut akun atau perkiraan (account).
  • 4.
    Bentuk akun yangpaling sederhana terdiri dari tiga bagian : Nama Akun Pencatatan Penambahan Pencatatan Pengurangan Yang menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan beban Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi pada akun yang bersangkutan Tempat untuk mencatat pengurangan
  • 5.
    Akun sederhana diataslebih dikenal sebagai akun bentuk “T”. Penerimaan dan pengeluaran kas dicatat secara berurutan baik disisi debit (D) maupun disisi kredit (K). Pada akhir periode, angka-angka pada sisi debit dan kredit dijumlahkan. Selisih antara jumlah sisi debit dan sisi kredit menunjukkan saldo akun yang bersangkutan.
  • 6.
    CONTOH AKUN SEDERHANA “T” Namaakun Pencatatan Penambahan Pencatatan Pengurangan
  • 7.
  • 8.
    CONTOH AKUN EMPATKOLOM Kode untuk Akun Kas Pada akun bentuk ini terdapat kolom saldo akhir yang memudahkan pemeriksaan.
  • 9.
    Klasifikasi akun Akun dalambuku besar biasanya diklasifikasikan menurut sifat-sifatnya sebagai Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban. Pengklasifikasian akun-akun dilakukan sesuai dengan ketentuan bahwa transaksi-transaksi akuntansi disamping dicatat juga harus digolong-golongka Penggolongan transaksi berarti bahwa transaksi-transaksi yang mempunyai sifat yang sama harus dilaporkan sebagai satu-kesatuan.
  • 10.
    Akun-akun yang adadalam aktiva, kewajiban dan modal sering disebut juga sebagai akun-akun neraca atau akun riil. Contoh akun-akun aktiva : ~ Kas ~ Beban Dibayar Dimuka ~ Piutang Wesel (Wesel Tagih) ~ Peralatan ~ Piutang Dagang (Piutang Usaha) ~ Kendaraan ~ Persediaan ~ Gedung dan ~ Perlengkapan ~ Tanah
  • 11.
    Contoh Akun-akun Kewajiban: ~Hutang Wesel (Wesel Bayar) ~ Hutang Gaji ~ Hutang Dagang (Hutang Usaha ~ Hutang Bank ~ Hutang Hipotek (Wesel Hipotek) ~ Hutang Bunga ~ Hutang Pajak ~ Hutang Obligasi Contoh Akun-akun Modal : ~Modal Pemilik dan ~ Prive
  • 12.
    Selain akun-akun neraca,kita mengenal juga akun-akun yang ada dalam laba rugi, yaitu akun pendapatan dan akun beban. Akun-akun laba rugi disebut juga sebagai akun nominal. Akun Pendapatan Berasal Dari Berbagai Kegiatan, Misalnya : ~ Penjualan Barang ~ Pemberian Jasa, ~ Penyewaan Aktiva ~ Peminjaman Uang Dan Kegiatan Lain Yang Bertujuan Memperoleh Laba.
  • 13.
    Akun Dalam KegiatanLaba-rugi Ini Dapat Diberi Nama : ~ Penjualan ~ Upah Jasa ~ Pendapatan Jasa ~ Pendapatan Bunga Atau Pendapatan sewa. Akun Beban yang Terjadi Juga Bermacam-macam : ~ Beban Gaji ~ Beban Perlengkapan ~ Beban Listrik, Air Dan Telepon ~ Beban Penyusutan ~ Beban Bunga ~ Beban Sewa Dan ~ Beban Serba-serbi
  • 14.
    BUKU BESAR Buku besaradalah kumpulan dari akun-akun yang saling berhubungan dan yang merupakan satu-kesatuan tersendiri. Banyaknya akun yang digunakan dipengaruhi oleh sifat kegiatan, volume kegiatan dan informasi yang diperlukan. Akun-akun tersebut diberi nomor untuk memungkinkan pembuatan indeks dan juga digunakan sebagai referensi. Nomor-nomor tersebut disebut nomor kode akun ( account code ). Daftar akun-akun yang digunakan lengkap dengan nomor kode akun dan namanya disebut bagan akun ( chart of accounts ).
  • 15.
    Contoh Bagan Akun BukuBesar Pada perusahaan besar dengan banyak departemen dan cabang akan membutuhkan nomor akun yang terdiri dari 4 angka atau lebih.
  • 16.
  • 17.
  • 18.
    Pada akhir periode,saldo akun pendapatan dan beban dilaporkan dalam laporan laba rugi. Pemindahan saldo ini disebut menutup akun pendapatan dan beban. Saldo akun yang mengikhtisarkan pendapatan dan beban tersebut merupakan laba bersih atau rugi bersih. Saldo ini kemudian dipindahkan ke akun modal. Dengan pemindahan ini berarti akun tersebut ditutup. Oleh karena penutupan yang dilakukan secara berkala tersebut, maka akun pendapatan dan beban sering disebut akun modal sementara (temporary capital account) atau akun nominal (nominal account). Saldo akun di Neraca dipindahkan menjadi saldo awal akun yang bersangkutan untuk periode berikutnya. Pemindahan ini terjadi secara terus menerus dari tahun ketahun. Oleh karena sifatnya permanen, akun-akun neraca sering disebut dengan akun riil ( real account ). turan Mendebit dan Mengkredit Akun
  • 19.
    Akun prive, pemilikperusahaan perseorangan dapat mengambil uangnya dari perusahaan untuk keperluan pribadi. Pengambilan ini dicatat sebagai “debit” pada suatu akun “prive” yang biasanya diikuti nama pemilik
  • 20.
    Mencatat Transaksi dengan MenggunakanAkun Jumlah penambahan yang dicatat dalam suatu akun biasanya sama atau lebih besar daripada jumlah pengurangannya. Oleh karena itu, saldo normal semua akun adalah positif. Jika saldo debit dan kredit adalah sama, maka saldonya dikatakan seimbang (nol).
  • 21.
    Jika biasanya saldonyadebit ternyata bersaldo kredit (atau sebaliknya) berarti ada suatu kesalahan atau ada kejadian luar biasa. Misal peralatan bersaldo kredit, berarti ada kesalahan pencatatan. Atau hutang dagang bersaldo debit, berarti ada kesalahan pencatatan atau memang ada lebih bayar atas hutang tersebut.
  • 22.
    Aturan debit-kredit dansaldo normal adalah sebagai berikut :
  • 23.
    Urut-urutan yang harusdiikuti untuk meneliti setiap transaksi adalah sebagai berikut : Tentukan pengaruh transaksi terhadap penambahan (pengurangan) aktiva, kewajiban, modal, pendapatan atau beban. Tentukan akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut. Gunakan bagan akun untuk menentukan akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi. Untuk setiap transaksi paling tidak ada dua akun yang akan dipengaruhi. Tentukan apakah sebagai akibat adanya transaksi tadi akun tersebut harus didebit atau dikredit.Gunakan aturan debit-kredit untuk hal ini. Tentukan jumlah yang harus didebit dan dikredit. Dalam setiap transaksi jumlah debit harus sama dengan jumlah kredit. Jumlah debit dan kredit dicatat dalam akun yang bersangkutan.
  • 24.
    Mencatat Transaksi denganMenggunakan Akun Contoh * Transaksi A (Penyetoran Modal) Pada tanggal 1 Januari 200A, Ariel mendirikan sebuah perusahaan reparasi tv yang diberi nama “Ariel TV Service”. Untuk itu Ariel menyetorkan modal sebesar Rp 16.000.000,- kedalam perusahaan. Penelitian atas transaksi ini adalah : 1. Akibat dari transaksi tersebut adalah aktiva (kas) bertambah sebesar Rp 16.000.000,- dan modal bertambah dengan jumlah yang sama. 2. Akun yang dipengaruhi oleh transaksi tersebut diatas akun kas dan modal Ariel. 3. Oleh karena kas bertambah sebesar Rp 16.000.000,- maka akun yang bersangkutan harus didebit sebesar jumlah tersebut (ingat, jika aktiva bertambah akun yang bersangkutan harus didebit). Sementara itu, modal juga bertambah sebesar Rp 16.000.000,-. Penambahan modal mengakibatkan akun yang bersangkutan harus dikredit sebesar Rp 16.000.000, 4. Jumlah debit dan kredit adalah sama sebesar Rp 16.000.000,-. 5. Pencatatan debit dan kredit pada masing-masing akun adalah sebagai berikut :
  • 25.
    * Transaksi B(Perolehan Peralatan) Ariel membeli peralatan seharga Rp 12.000.000,- dengan tunai sebesar Rp 7.000.000,- dan sisanya Rp 5.000.000,- akan dibayar dalam waktu 30 hari.
  • 26.
    * Transaksi C(Perolehan Perlengkapan) Ariel membeli perlengkapan dengan tunai seharga Rp 2.000.000,
  • 27.
    * Transaksi D(Penerimaan Pendapatan) Ariel menerima upah jasa servis sebesar Rp 6.000.000,
  • 28.
    * Transaksi E(Pembayaran Beban Usaha) Ariel membayar beban usaha : gaji Rp 1.000.000,- listrik, air dan telepon Rp 500.000,- serba- serbi Rp 750.000, * Transaksi F (Pemakaian Perlengkapan) Perlengakapan sudah terpakai sebesar Rp 1.500.000, * Transaksi G (Prive Ariel) Prive Ariel sebesar Rp 800.000,