Gambar: Produk plastic (sumber:
https://womantalk.com/news-
update/articles/
Gambar: (A) Karet alam dan (B) plastic
(sumber: www.ilmukimia.org; dan
www.globalspec.com
BAB 6: MAKROMOLEKUL
Dalam kehidupan sekarang ini banyak kemudahan-kemudahan yang kita peroleh sebagai dampak positif
dari perkembangan ilmu dan teknologi. Salah satu di antaranya adalah ditemukannya plastik dan lapisan
anti lengket seperti teflon. Saat ini, dalam kehidupan
sehari-hari, kita tentu sulit melepaskan diri dari berbagai
produk berbahan plastik. Mulai dari kemasan sampai
berbagai perabotan dibuat dari plastik. Plastik dan lapisan
anti lengket merupakan jenis polimer yang ditemukan salah
satunya berkat perkembangan ilmu Kimia, terutama di
bidang makromolekul. Makromolekul merupakan bagian
dari senyawa karbon yang menguraikan tentang polimer,
karbohidrat, protein, dan lemak. Konsep makromolekul
secara keseluruhan mempelajari pengertian makromolekul,
jenis-jenis makromolekul, cara identifikasi, serta cara pembuatan dan kegunaannya dalam kehidupan
sehari-hari. Materi Makromolekul meliputi polimer, karbohidrat, protein, minyak dan Lemak).
A. Polimer
Polimer berasal dari bahasa Latin “poli” yang berarti banyak dan “meros” yang berarti
bagian sehingga polimer didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai massa molekul besar dan
tersusun dari unit-unit molekul sederhana yang bergabung secara berulang. Molekul-molekul
sederhana penyusun polimer dikenal sebagai monomer. Polimer dapat dibedakan berdasarkan
asalnya, proses pembentukannya, jenis monomernya dan ketahanan terhadap pemanasan. Berikut ini
penjelasan mengenai penggolongan polimer.
1. Berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi
polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam adalah
polimer yang secara alami ada di alam, sedangkan
polimer buatan adalah polimer yang sengaja disintesis
oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Contoh dari polimer alam adalah: karet alam, protein,
selulosa, pati, DNA manusia dan lain-lain. Sedangkan
contoh polimer buatan adalah nilon, teflon, serat
sintetis, dan aneka jenis plastik. Berikut contoh polimer alami dan polimer buatan.
Gambar: PVC dan ban mobil (sumber: www.
indiamart.com, www.otosia.com/
Gambar: Produk (A) polietilena dan (B) protein
(sumber:
https://polimerabduh.wordpress.co
m
https://www.obatsakitpinggang07.w
eb.id
2. Berdasarkan jenis monomernya
Berdasarkan jenis monomernya polimer dibedakan
menjadi kopolimer dan homopolimer. Homopolimer
tersusun dari monomer yang sama. Susunan
polimer yang terbentuk dari monomer A dinyatakan
sebagai - A – A – A – A - Contoh: amilum tersusun
dari glukosa dan pipa PVC yang tersusun dari
monomer vinil klorida. Sedangkan kopolimer
tersusun dari minimal 2 jenis monomer yang
berbeda, misalnya polimer yang terbentuk dari monomer A dan monomer B dituliskan sebagai – A
– B – A – B - .Contoh: DNA tersusun dari basa nitrogen dan ban yang terbentuk dari monomer
stirena dan butadiena.
3. Berdasarkan pembentukannya
Berdasarkan pembentukannya, polimer
dibedakan menjadi polimer adisi dan polimer
kondensasi. Polimer adisi dibentuk melalui
pemutusan ikatan rangkap pada monomer
penyusunnya, sedangkan pembentukan polimer
kondensasi tanpa disertau pemutusan ikatan
rangkap monomernya. Contoh polimer adisi
adalah polietena. Proses pembentukan polimer polietena dari monomer etena dituliskan sebagai
berikut.
Sedangkan contoh polimer dengan kondensasi adalah pembentukan protein dari asam amino
melalui ikatan peptida
Gambar: Melamin dan PVC (sumber:
https://pranaindonesia.
wordpress.com
dan www. indiamart.
4. Berdasarkan daya tahan terhadap panas
Berdasarkan daya tahan terhadap panas, polimer
dibedakan menjadi polimer termoseting dan
termoplas. Polimer Termoseting adalah polimer
yang hanya dapat dipanaskan satu kali (saat
pembuatan) saja dan tidak dapat dicetak ulang.
Contoh polimer termoseting adalah melamin.
Sedangkan polimer termoplas adalah polimer
yang dapat dipanaskan berulang kali. Contoh dari polimer termoplas adalah PVC.
Produk yang paling banyak dari polimer adalah plastik. Secara garis besar, plastik
dikelompokkan menjadi 7 golongan. Golongan plastik dapat diketahui dari lambang tiga panah
melingkar membentuk segitiga dengan simbol angka di dalamnya pada kemasan atau barang-barang
yang terbuat dari plastik. Gambar berikut menunjukkan lambang dan contoh dari jenis-jenis plastik
yang sering kita gunakan sehari-hari, yaitu PET (polietilen tereftalat), HDPE (high density
polyethylene), PVC (polivinil klorida), LDPE (low density polyethylene), PP (polipropilena), PS
(polistirena), other (BPA, polikarbonat, dan lain-lain).
Gambar: 7 Golongan Plastik (Sumber: catalog.flatworldknowledge.com)
Kode jenis plastik berupa angka 1 sampai dengan 7 digunakan untuk mengidentifikasi jenis
bahan dan sifat-sifatnya, misalnya dapat didaur ulang atau atau tidak. Berikut penjelasan mengenai 7
golongan plastik yang dimaksud.
 Plastik nomor 1, yaitu PET (polietilen tereftalat), merupakan jenis plastik yang paling banyak
digunakan, umumnya untuk botol minuman sekali pakai. Penggunaan berulang botol PET berisiko
karsinogen karena terlarutnya plastik dalam minuman. Selain itu, penggunaan berulang juga
menyebabkan tumbuhnya bakteri dalam botol. Plastik PET dapat didaur ulang menjadi botol kembali
atau dijadikan serat poliester.
 Plastik nomor 2 berupa polimer HDPE (high density polyethylene) digunakan untuk botol kemasan
detergen, keresek, mainan, kotak sampah, dan produk lain yang memerlukan keawetan dan
ketahanan terhadap cuaca.
 Plastik nomor 3 adalah polimer PVC digunakan untuk mainan anak-anak, bahan pelapis untuk kabel
komputer, pipa paralon, teething rings untuk bayi, serta mainan anak-anak. Penggunaan PVC untuk
teething rings dan mainan anak di bawah umur tiga tahun sebaiknya dihindari karena membahayakan
kesehatan bayi jika mainan tersebut dimasukkan ke dalam mulut. Silikon merupakan polimer yang
dapat dijadikan alternatif untuk bayi karena aman dan bersifat hipoalergenik. Sebagian kecil PVC
dapat didaur ulang, sedangkan sebagian lainnya tidak dapat sehingga produk PVC harus dibuat dari
bahan baru.
 Plastik nomor 4 merupakan polimer LDPE (low density polyethylene), digunakan untuk plastik
bungkus roti, pakaian, botol yang dapat diremas (squeezable bottles). Bahan ini tidak terlalu rigid
seperti HDPE dan dapat didaur ulang.
 Plastik nomor 5 merupakan plastik berupa polimer PP (polipropena) yang bersifat ringan, kuat, tahan
panas, serta tahan kelembaban, lemak, dan bahan kimia. Plastik PP antara lain digunakan untuk
bahan diapers, ember, tutup botol, kemasan margarin, dan sedotan minuman. Botol PP aman
digunakan berulang kali dan dapat didaur ulang.
 Plastik nomor 6 merupakan polimer PS (polistirena) yang ringan, banyak digunakan untuk gelas
minuman dan kemasan makanan seperti dus nasi, pisau, sendok dan garpu plastik (plastic picnic
cutlery). Penggunaan PS untuk makanan panas atau yang dipanaskan dalam microwave ditengarai
dapat menimbulkan risiko karsinogenik karena lepasnya monomer stirena yang dapat masuk ke
dalam makanan/minuman. Polistirena termasuk bahan yang tidak dapat didaur ulang.
 Plastik nomor 7 merupakan plastik yang terbuat, di antaranya dari bahan BPA (bisphenol A) dan
polikarbonat (PC). BPA diketahui dapat mengganggu sistem endokrin. Plastik ini biasanya terdapat
pada kemasan plastik dengan tanda “PC”, banyak digunakan untuk membuat botol susu bayi dan
komponen mobil. Meskipun saat ini telah dikembangkan kemasan polikarbonat yang meminimalkan
risiko terlarutnya BPA dalam minuman, penggunaan untuk botol susu dari kode 1, 2, dan 4 dianggap
lebih aman dibandingkan plastik nomor 7 karena tidak mengandung BPA. Selain itu, saat ini juga telah
dikembangkan “PLA”, suatu polimer alternatif pengganti polikarbonat yang dikembangkan dari pati
jagung dan bersifat dapat diuraikan menjadi kompos.
Banyak sekali polimer yang ada di dala kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini disajikan data
monomer, nama polimer, proses pembuatan polimer dan kegunaannya.
Tabel: Jenis polimer berdasarkan monomer dan pembuatannya
Monomer Polimer Pembuatan Kegunaan
Etilena
CH2 = CH2
Polietilena adisi Botol,
pembungkus,
isolator
Propilena
CH3 – CH = CH2
Polipropilena adisi Tali, karung
Vinil klorida
CH2 = CHCl
Poli Vinil Klorida (PVC) Adisi Pipa
Tetrafluroetilena
CF2 = CF2
Teflon Adisi Lapisan anti
lengket
Stirena Polistirena Adisi Botol minuman
ringan
Isoprena Poliisoprena Adisi Ban
Akrilonitril Orlon Adisi Kaos kaki, baju
wol sintetis
Butadiena + stirena
CH2 = CH = CH = CH2
Styrena Butadiene Rubber (SBR) Adisi Karet sintesis
untuk ban
kendaraan
Fenol + formaldehid Bakelit Kondensasi Alat listrik, piring,
gelas
Asam adipat +
heksametildiamina
Nilon Kondensasi Tekstil
Monomer Polimer Pembuatan Kegunaan
Dimetil tereftalat + etilen
glikol
Dakron Kondensasi Wol sintesis
p-fenildiamina + klorida
tereftaloil
Kevlar Kondensasi Rompi anti peluru

Materi MAKROMOLEKUL (SMA), sub polimer

  • 1.
    Gambar: Produk plastic(sumber: https://womantalk.com/news- update/articles/ Gambar: (A) Karet alam dan (B) plastic (sumber: www.ilmukimia.org; dan www.globalspec.com BAB 6: MAKROMOLEKUL Dalam kehidupan sekarang ini banyak kemudahan-kemudahan yang kita peroleh sebagai dampak positif dari perkembangan ilmu dan teknologi. Salah satu di antaranya adalah ditemukannya plastik dan lapisan anti lengket seperti teflon. Saat ini, dalam kehidupan sehari-hari, kita tentu sulit melepaskan diri dari berbagai produk berbahan plastik. Mulai dari kemasan sampai berbagai perabotan dibuat dari plastik. Plastik dan lapisan anti lengket merupakan jenis polimer yang ditemukan salah satunya berkat perkembangan ilmu Kimia, terutama di bidang makromolekul. Makromolekul merupakan bagian dari senyawa karbon yang menguraikan tentang polimer, karbohidrat, protein, dan lemak. Konsep makromolekul secara keseluruhan mempelajari pengertian makromolekul, jenis-jenis makromolekul, cara identifikasi, serta cara pembuatan dan kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari. Materi Makromolekul meliputi polimer, karbohidrat, protein, minyak dan Lemak). A. Polimer Polimer berasal dari bahasa Latin “poli” yang berarti banyak dan “meros” yang berarti bagian sehingga polimer didefinisikan sebagai senyawa yang mempunyai massa molekul besar dan tersusun dari unit-unit molekul sederhana yang bergabung secara berulang. Molekul-molekul sederhana penyusun polimer dikenal sebagai monomer. Polimer dapat dibedakan berdasarkan asalnya, proses pembentukannya, jenis monomernya dan ketahanan terhadap pemanasan. Berikut ini penjelasan mengenai penggolongan polimer. 1. Berdasarkan asalnya Berdasarkan asalnya, polimer dibedakan menjadi polimer alam dan polimer buatan. Polimer alam adalah polimer yang secara alami ada di alam, sedangkan polimer buatan adalah polimer yang sengaja disintesis oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Contoh dari polimer alam adalah: karet alam, protein, selulosa, pati, DNA manusia dan lain-lain. Sedangkan contoh polimer buatan adalah nilon, teflon, serat sintetis, dan aneka jenis plastik. Berikut contoh polimer alami dan polimer buatan.
  • 2.
    Gambar: PVC danban mobil (sumber: www. indiamart.com, www.otosia.com/ Gambar: Produk (A) polietilena dan (B) protein (sumber: https://polimerabduh.wordpress.co m https://www.obatsakitpinggang07.w eb.id 2. Berdasarkan jenis monomernya Berdasarkan jenis monomernya polimer dibedakan menjadi kopolimer dan homopolimer. Homopolimer tersusun dari monomer yang sama. Susunan polimer yang terbentuk dari monomer A dinyatakan sebagai - A – A – A – A - Contoh: amilum tersusun dari glukosa dan pipa PVC yang tersusun dari monomer vinil klorida. Sedangkan kopolimer tersusun dari minimal 2 jenis monomer yang berbeda, misalnya polimer yang terbentuk dari monomer A dan monomer B dituliskan sebagai – A – B – A – B - .Contoh: DNA tersusun dari basa nitrogen dan ban yang terbentuk dari monomer stirena dan butadiena. 3. Berdasarkan pembentukannya Berdasarkan pembentukannya, polimer dibedakan menjadi polimer adisi dan polimer kondensasi. Polimer adisi dibentuk melalui pemutusan ikatan rangkap pada monomer penyusunnya, sedangkan pembentukan polimer kondensasi tanpa disertau pemutusan ikatan rangkap monomernya. Contoh polimer adisi adalah polietena. Proses pembentukan polimer polietena dari monomer etena dituliskan sebagai berikut. Sedangkan contoh polimer dengan kondensasi adalah pembentukan protein dari asam amino melalui ikatan peptida
  • 3.
    Gambar: Melamin danPVC (sumber: https://pranaindonesia. wordpress.com dan www. indiamart. 4. Berdasarkan daya tahan terhadap panas Berdasarkan daya tahan terhadap panas, polimer dibedakan menjadi polimer termoseting dan termoplas. Polimer Termoseting adalah polimer yang hanya dapat dipanaskan satu kali (saat pembuatan) saja dan tidak dapat dicetak ulang. Contoh polimer termoseting adalah melamin. Sedangkan polimer termoplas adalah polimer yang dapat dipanaskan berulang kali. Contoh dari polimer termoplas adalah PVC. Produk yang paling banyak dari polimer adalah plastik. Secara garis besar, plastik dikelompokkan menjadi 7 golongan. Golongan plastik dapat diketahui dari lambang tiga panah melingkar membentuk segitiga dengan simbol angka di dalamnya pada kemasan atau barang-barang yang terbuat dari plastik. Gambar berikut menunjukkan lambang dan contoh dari jenis-jenis plastik yang sering kita gunakan sehari-hari, yaitu PET (polietilen tereftalat), HDPE (high density polyethylene), PVC (polivinil klorida), LDPE (low density polyethylene), PP (polipropilena), PS (polistirena), other (BPA, polikarbonat, dan lain-lain). Gambar: 7 Golongan Plastik (Sumber: catalog.flatworldknowledge.com) Kode jenis plastik berupa angka 1 sampai dengan 7 digunakan untuk mengidentifikasi jenis bahan dan sifat-sifatnya, misalnya dapat didaur ulang atau atau tidak. Berikut penjelasan mengenai 7 golongan plastik yang dimaksud.
  • 4.
     Plastik nomor1, yaitu PET (polietilen tereftalat), merupakan jenis plastik yang paling banyak digunakan, umumnya untuk botol minuman sekali pakai. Penggunaan berulang botol PET berisiko karsinogen karena terlarutnya plastik dalam minuman. Selain itu, penggunaan berulang juga menyebabkan tumbuhnya bakteri dalam botol. Plastik PET dapat didaur ulang menjadi botol kembali atau dijadikan serat poliester.  Plastik nomor 2 berupa polimer HDPE (high density polyethylene) digunakan untuk botol kemasan detergen, keresek, mainan, kotak sampah, dan produk lain yang memerlukan keawetan dan ketahanan terhadap cuaca.  Plastik nomor 3 adalah polimer PVC digunakan untuk mainan anak-anak, bahan pelapis untuk kabel komputer, pipa paralon, teething rings untuk bayi, serta mainan anak-anak. Penggunaan PVC untuk teething rings dan mainan anak di bawah umur tiga tahun sebaiknya dihindari karena membahayakan kesehatan bayi jika mainan tersebut dimasukkan ke dalam mulut. Silikon merupakan polimer yang dapat dijadikan alternatif untuk bayi karena aman dan bersifat hipoalergenik. Sebagian kecil PVC dapat didaur ulang, sedangkan sebagian lainnya tidak dapat sehingga produk PVC harus dibuat dari bahan baru.  Plastik nomor 4 merupakan polimer LDPE (low density polyethylene), digunakan untuk plastik bungkus roti, pakaian, botol yang dapat diremas (squeezable bottles). Bahan ini tidak terlalu rigid seperti HDPE dan dapat didaur ulang.  Plastik nomor 5 merupakan plastik berupa polimer PP (polipropena) yang bersifat ringan, kuat, tahan panas, serta tahan kelembaban, lemak, dan bahan kimia. Plastik PP antara lain digunakan untuk bahan diapers, ember, tutup botol, kemasan margarin, dan sedotan minuman. Botol PP aman digunakan berulang kali dan dapat didaur ulang.  Plastik nomor 6 merupakan polimer PS (polistirena) yang ringan, banyak digunakan untuk gelas minuman dan kemasan makanan seperti dus nasi, pisau, sendok dan garpu plastik (plastic picnic cutlery). Penggunaan PS untuk makanan panas atau yang dipanaskan dalam microwave ditengarai dapat menimbulkan risiko karsinogenik karena lepasnya monomer stirena yang dapat masuk ke dalam makanan/minuman. Polistirena termasuk bahan yang tidak dapat didaur ulang.  Plastik nomor 7 merupakan plastik yang terbuat, di antaranya dari bahan BPA (bisphenol A) dan polikarbonat (PC). BPA diketahui dapat mengganggu sistem endokrin. Plastik ini biasanya terdapat pada kemasan plastik dengan tanda “PC”, banyak digunakan untuk membuat botol susu bayi dan komponen mobil. Meskipun saat ini telah dikembangkan kemasan polikarbonat yang meminimalkan risiko terlarutnya BPA dalam minuman, penggunaan untuk botol susu dari kode 1, 2, dan 4 dianggap lebih aman dibandingkan plastik nomor 7 karena tidak mengandung BPA. Selain itu, saat ini juga telah dikembangkan “PLA”, suatu polimer alternatif pengganti polikarbonat yang dikembangkan dari pati jagung dan bersifat dapat diuraikan menjadi kompos. Banyak sekali polimer yang ada di dala kehidupan kita sehari-hari. Berikut ini disajikan data monomer, nama polimer, proses pembuatan polimer dan kegunaannya.
  • 5.
    Tabel: Jenis polimerberdasarkan monomer dan pembuatannya Monomer Polimer Pembuatan Kegunaan Etilena CH2 = CH2 Polietilena adisi Botol, pembungkus, isolator Propilena CH3 – CH = CH2 Polipropilena adisi Tali, karung Vinil klorida CH2 = CHCl Poli Vinil Klorida (PVC) Adisi Pipa Tetrafluroetilena CF2 = CF2 Teflon Adisi Lapisan anti lengket Stirena Polistirena Adisi Botol minuman ringan Isoprena Poliisoprena Adisi Ban Akrilonitril Orlon Adisi Kaos kaki, baju wol sintetis Butadiena + stirena CH2 = CH = CH = CH2 Styrena Butadiene Rubber (SBR) Adisi Karet sintesis untuk ban kendaraan Fenol + formaldehid Bakelit Kondensasi Alat listrik, piring, gelas Asam adipat + heksametildiamina Nilon Kondensasi Tekstil
  • 6.
    Monomer Polimer PembuatanKegunaan Dimetil tereftalat + etilen glikol Dakron Kondensasi Wol sintesis p-fenildiamina + klorida tereftaloil Kevlar Kondensasi Rompi anti peluru