POLA ASUH ORANG TUA KEPADA
ANAKNYA
Pola Asuh adalah pola perilaku yang diterapkan
orang tua pada anak dan bersifat konsisten
(tetap) dari waktu ke waktu
Pola Asuh juga merupakan sikap orang tua dalam
berinteraksi dengan anaknya yang meliputi cara
orang tua memberikan aturan-aturan, hadiah
maupun hukuman.
Ada beberapa jenis Pola Asuh yang digunakan
oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya
Orang tua yang otoriter memaksa anak untuk
mengikuti apa yang orang tua inginkan. Orang
tua akan membuat berbagai aturan yang harus
dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tau
perasaan anak
Orang tua menganggap dirinya selalu benar.
Jika anak tidak patuh, maka akan diberikan
hukuman.
Anak menjadi tertekan, tidak percaya diri,
menarik diri dan tidak percaya pada orang
tuanya.
Orang tua tidak menetapkan batas-batas tingkah
laku dan membiarkan anak mengerjakan sesuatu
menurut keinginannya sendiri.
Orang tua yang permisif sangat hangat pada
anak, tidak menuntut apapun pada anak dan
tidak memiliki control kepada anak.
Orang tua bersikap longgar dan bebas,
bimbingan kepada anak kurang
Anak menjadi mau menang sendiri,
suka melukai orang lain,
kurang bertanggung jawab
Pola Asuh demokratis
menghargai kepentingan anak, tetapi juga
menekankan pada kemampuan untuk mengikuti
aturan sosial
Orang tua demokratis bersikap hangat dan sayang
kepada anak namun tetap tegas dalam menerapkan
aturan di rumah dan memberi batasan-batasan.
Menghargai kemampuan anak dalam mengambil
keputusan, minat, bakat, pendapat dan kepribadian
anak.
Anak jadi punya harga diri yang tinggi, tampil PD,
mandiri, dapat mengontrol diri, berani dan senang
belajar di lingkungannya.
Orang tua dengan pola asuh ini
mengabaikan keberadaan anak, bahkan
menunjukkan ketidakpedulian terhadap anak.
Mereka tidak mengambil tanggung jawab
pengasuhan, tidak menetapkan aturan-aturan.
Anak tumbuh tanpa arahan dan keterlibatan
ayah dan ibunya.
Anak akan cenderung memiliki harga diri dan
kepercayaan diri yang rendah, bertingkah laku
buruk dan kemampuannya akan tertinggal dari
teman-teman seusianya.
Dari ke-empat pola asuh diatas, yang dapat
membentuk anak yang percaya diri, berakhlak
baik dan cerdas adalah pola asug demokratis.
Pola asuh demokratis menetapkan harapan yang
masuk akal, membuat aturan yang jelas dan
konsisten
Anak mengetahui apa yang boleh dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan, serta apa yang
membuat orang tuanya senang dan apa yang
membuat orang tuanya kecewa.
Mereka diharapkan untuk berprestasi,
mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan
berpasrtisipasi aktif dalam mengerjakan tugas-
tugas dirumah (membantu mencuci piring,
membersihkan halaman, membantu ibu
menyiapkan makanan, dll)
MATERI - POLA ASUH UNTUK KEGIATAN BKB.pptx

MATERI - POLA ASUH UNTUK KEGIATAN BKB.pptx

  • 1.
    POLA ASUH ORANGTUA KEPADA ANAKNYA Pola Asuh adalah pola perilaku yang diterapkan orang tua pada anak dan bersifat konsisten (tetap) dari waktu ke waktu Pola Asuh juga merupakan sikap orang tua dalam berinteraksi dengan anaknya yang meliputi cara orang tua memberikan aturan-aturan, hadiah maupun hukuman.
  • 2.
    Ada beberapa jenisPola Asuh yang digunakan oleh orang tua dalam mendidik anak-anaknya
  • 3.
    Orang tua yangotoriter memaksa anak untuk mengikuti apa yang orang tua inginkan. Orang tua akan membuat berbagai aturan yang harus dipatuhi oleh anak-anaknya tanpa mau tau perasaan anak Orang tua menganggap dirinya selalu benar. Jika anak tidak patuh, maka akan diberikan hukuman. Anak menjadi tertekan, tidak percaya diri, menarik diri dan tidak percaya pada orang tuanya.
  • 4.
    Orang tua tidakmenetapkan batas-batas tingkah laku dan membiarkan anak mengerjakan sesuatu menurut keinginannya sendiri. Orang tua yang permisif sangat hangat pada anak, tidak menuntut apapun pada anak dan tidak memiliki control kepada anak. Orang tua bersikap longgar dan bebas, bimbingan kepada anak kurang Anak menjadi mau menang sendiri, suka melukai orang lain, kurang bertanggung jawab
  • 5.
    Pola Asuh demokratis menghargaikepentingan anak, tetapi juga menekankan pada kemampuan untuk mengikuti aturan sosial Orang tua demokratis bersikap hangat dan sayang kepada anak namun tetap tegas dalam menerapkan aturan di rumah dan memberi batasan-batasan. Menghargai kemampuan anak dalam mengambil keputusan, minat, bakat, pendapat dan kepribadian anak. Anak jadi punya harga diri yang tinggi, tampil PD, mandiri, dapat mengontrol diri, berani dan senang belajar di lingkungannya.
  • 6.
    Orang tua denganpola asuh ini mengabaikan keberadaan anak, bahkan menunjukkan ketidakpedulian terhadap anak. Mereka tidak mengambil tanggung jawab pengasuhan, tidak menetapkan aturan-aturan. Anak tumbuh tanpa arahan dan keterlibatan ayah dan ibunya. Anak akan cenderung memiliki harga diri dan kepercayaan diri yang rendah, bertingkah laku buruk dan kemampuannya akan tertinggal dari teman-teman seusianya.
  • 7.
    Dari ke-empat polaasuh diatas, yang dapat membentuk anak yang percaya diri, berakhlak baik dan cerdas adalah pola asug demokratis. Pola asuh demokratis menetapkan harapan yang masuk akal, membuat aturan yang jelas dan konsisten Anak mengetahui apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan, serta apa yang membuat orang tuanya senang dan apa yang membuat orang tuanya kecewa.
  • 8.
    Mereka diharapkan untukberprestasi, mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan berpasrtisipasi aktif dalam mengerjakan tugas- tugas dirumah (membantu mencuci piring, membersihkan halaman, membantu ibu menyiapkan makanan, dll)