Sediaan Liquid
Nd
apt. Nurfadilah, M.Farm
Sediaan Liquid
Menurut Buku Liquida dan Semisolida (Tungadi, 2020)
Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih
zat terlarut yang berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut
yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur
membentuk sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan
kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarut
Menurut Farmakope Edisi IV :
Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat
kimia yang terlarut
Menurut Formularium Nasional :
Larutan adalah Sediaan cair yang dibuat dengan melarutkan satu
jenis obat atau lebih didalam pelarut, dimaksudkan untuk
digunakan sebgai obat dalam, obat luar atau yang dimaksudkan ke
dalam organ tubuh
Larutan adalah Sediaan cair
yang mengandung satu atau
lebih zat yang terlarut
Jenis Larutan
Sediaan Liquid antara lain:
1.Potio oral (suspensi, emulsi, larutan)
2.Elixir
3.Potio Effervesent
4.Gargarisma (Gargle)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kelarutan
1 Temperature
Perhitungan konsentrasi melibatkan penentuan jumlah zat aktif dalam suatu
volume sediaan liquid.
2 Sifat Pelarut (cosolven)
Kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain
atau modifikasi pelarut
3 Sifat dari Solute dan Solvent
Solute yang polar akan larut dalm solvent yang polar juga,
begitupun sebaliknya
4 Salting Out
Salting out adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai
kelarutan lebih besar dibandingkan zat utama, akan menyebabkan penurunan
kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Kelarutan
1 Salting In
Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat
utama dalam solvent menjadi lebih besar
2 Pemebntukan Kompleks
Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang
larut dengna membentuk garam kompleks
Kerugian Sediaan Liquid
 Rasa obat lebih terasa dalam larutan
™ ™
 Jumlah pelarut dan cair / kekentalan (fluiditas) larutan
memberikan bentuk pengobatan kurang praktis di bawa
dibandingkan sediaan kering atau pekat seperti serbuk
atau tablet. ™
 Ada kemungkinan peningkatan kerusakan karena
reaksi kimia terjadi paling cepat dalam larutan.
Keuntungan Sediaan Liquid
 Bagian terlarut dan pelarut setara untuk pengobatan
™
akurat karena larutan bersifat homogen ™
 Larutan dapat diberikan dengan menggunakan takaran
yang umum ™
 Larutan memungkinkan beraksi cepat karena obat
tidak membutuhkan waktu untuk melarut lebih dahulu
setelah pemberian ™
 Warna jernih larutan menghasilkan penampilan yang
menarik
Zat Tambahan
Sediaan larutan sejati dalam farmasi pada umumnya terdiri dari :
1. Bahan berkhasiat : bahan obat yang akan dibuat dalam sediaan l arutan dengan dosis tertentu
2. Bahan pembantu terdiri dari :
 Pelarut : air atau pelarut campur (campuran air dengan pelarut organik yang dapat bercampur
dengan air)
 Pengatur pH: larutan dapar, hitung kapasitas larutan dapar
 Pengawet
 Antioksidan
 Flavour : pemanis, warna, pewangi.
Pada umumnya sediaan sirup merupakan sediaan dengan dosis berulang (multiple dose) dengan
kemungkinan kontaminasi mikroorganisma sangat besar. Oleh sebab itu diperlukan pengawet yang
merupakan salah satu bahan pembantu yang ditambahkan untuk mengurangi kontaminasi
mikroorganisma. Adanya mikroorganisma di dalam sediaan akan mempengaruhi stabilita sediaan
atau potensi bahan berkhasiat. Sebagai antioksidan di dalam sediaan larutan berfungsi sebagai
proteksi terhadap bahan aktif yang mudah teroksidasi oleh oksigen
Zat Tambahan
 Flavour terdiri dari :
a. Pemanis : sukrosa, merupakan bahan pemanis
b. Bahan penutup rasa : Ada empat rasa utama yang dapat dirasakan oleh indera perasa
kita yaitu : pahit, manis, asam dan asin yang dapat ditutup dengan flavour sebagai
berikut :
- Asin, ditutup dengan vanilla, mint, peach, maple.
- Pahit, ditutup dengan rasa kacang, coklat, kombinasi mint
- Manis, disertai penawar rasa buah, vanila.
- Asam, ditutup dengan rasa jeruk, raspberry, strawberry. Untuk mempertajam
flavour yang dipakai dapat ditambahkan mentol, kloroform dan garam.
c. Pewarna, ditambahkan untuk memperbaiki penampilan sediaan larutan. bahan
warna yang digunakan termasuk dalam kategori bahan warna dengan kode F,D&C
(Food, Drug and Cosmetic) tertentu sesuai dengan ketentuan penggunaan bahan warna
khusus untuk obat.
CARA KERJA
1. Kalibrasi botol sediaan terlebih dahulu dengan cara di ukur air
sejumlah dibutuhkan lalu diberikan tanda
2. Timbang zat aktif sesuai formula lalu masukan ke lumpang,
larutkan dengan pelarut etanol
3. Larutkan pengawet dalam aquadest ad homogen lalu masukan ke
dalam larutan di dalam lumpang tadi, aduk ad homogen
4. Tambahkan perisa dan pewarna, larutkan
5. Setelah terlarut sempurna, masukan ke dalam botol
6. Lalu masukan aquadest ad 60 ml
Perhitungan
Rumus :
• Young (anak <8 tahun) : x DD
• Dilling (anak >8 tahun) : x DD
• Fried (bayi / <1 tahun) : x DD
RR/ Succus Liquiriae 10 gram
Ammonium Chloride 6 gram
SASA 6 gram
Aqua 278
SqddC1 dalam 100 bagian
pro : lusi
umur : 8 tahun
RR/ CTM V
Glyserin 1,5 ml
Sirupus simplex 5 ml
asam benzoat 60 mg
sorbitol 17 ml
Aqua ad 60 ml
mf sirupus S3ddC1
Pro : Lina
Umur : 10 tahun
Kelengkapan Sediaan
 Kemasan
 Wadah
 Brosur
 Etiket
Evaluasi
1. Uji Organoleptis a. Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas , ukuran dan bentuk, volume kerapatan dan berat jenis,
panjang lebar dan diameter serta bentuk bahan. b. Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi.
c. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang
menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan. d. Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa, maka rasa manis, asin, asam, pahit,
dan gurih. Serta sensasi lain seperti pedas, astringent (sepat), dll.
2. Penetapan pH Lakukan kalibrasi alat pH-meter dengan larutan penyangga sesuai instruksi kerja alat setiap kali akan melakukan
pengukuran.Untuk contoh uji yang mempunyai suhu tinggi, kondisikan contoh uji sampai suhu kamar.Keringkan dengan kertas tisu
selanjutnya bilas elektroda dengan air suling. Bilas elektroda dengan contoh uji.Celupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai pH meter
menunjukkan pembacaan yang tetap.Catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter.
3.Uji Kejernihan Uji di lakukan secara visual oleh praktikan, dengan mengamati sediaan. Hasil uji sediaan sirup seharusnya jernih, dan tidak
mengandung pengotor di dalamnya
4. Bobot Jenis Gunakan piknometer yang bersih dan kering. Timbang piknometer kosong (W1), lalu isi dengan air suling, bagian luar
piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (W2). Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang akan
diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat pengukuran air suling, dan timbang (W3). Hitung bobot jenis cairan. Rumus
perhitungan bobot jenis : r x = : b – a c – a Keterangan: r x = Bobot jenis sampel a = Berat pikno kosong b = Berat sampel sebelum diuji c =
Berat sampel air
5. Viskositas Viskositas/ kekentalan Viskometer kapiler / ostwold dengan cara waktu air dari cairan yang diuji dibandingkan
dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat dua tanda tersebut.
Cara kerja : menyiapkan viskometer (viskometer ostwald), lalu dipasangkan spindle 01 pada viskositer, dimasukan larutan uji
kedalam cup yang telah disiapkan, diarahkan spindle yang telah terpasang kedalam cup secara tegak lurus sampai tanda batas,
kemudian dihidupkan stopwatch,diamati aliran cairan sampai menuju garis batas bawah pipa kemudia diamati waktu yang
diperoleh untuk cairan dari batas atas sampai batas bawah.Selanjutnya dihitung menggunakan rumus
6. Volume terpindahkan Pilih tidak kurang 30 wadah, kocok isi 10 wadah satu per satu, tuang isi perlahan-lahan ke dalam gelas
ukur. Kemudian diamkan selama 30 menit. Ukur volume tiap-tiap wadah, volume rata-rata 10 wadah tidak kurang dari 100%,
tidak satupun wadah yang kurang dari 95% etiket.
Persyaratan CPOB untuk Sediaan Liquid
Keamanan dan Efektivitas
Sediaan liquid harus aman dan efektif
untuk digunakan, memenuhi standar
kualitas yang ketat.
• Mencegah kontaminasi
• Memastikan kemurnian bahan
• Melakukan kontrol kualitas
secara ketat
Kemasan dan Pelabelan
Kemasan harus memadai untuk
melindungi sediaan liquid dan
memastikan stabilitas dan keamanan.
• Kemasan yang sesuai
• Informasi label yang lengkap
dan akurat
• Instruksi penyimpanan yang jelas
Dokumen dan Rekam
Semua proses dan data produksi
harus dicatat dengan baik untuk
memastikan transparansi dan
ketertelusuran.
• Dokumen produksi yang akurat
• Rekam produksi yang lengkap
dan terorganisir
• Sistem pelacakan yang
terdefinisi dengan baik
Persyaratan CPOTB untuk
Sediaan Liquid
1 Keamanan
Penanganan dan
penyimpanan sediaan
liquid harus meminimalkan
risiko kontaminasi dan
degradasi.
2 Efektivitas
Sediaan liquid harus tetap
efektif dan menjaga
kualitasnya selama masa
pakai.
3 Kestabilan
Sediaan liquid harus stabil
dan tidak mengalami
perubahan signifikan dalam
kualitas atau komposisi
selama penyimpanan.
4 Ketertelusuran
Sediaan liquid harus dapat
dilacak dari sumber bahan
baku hingga distribusi ke
pasien.
Penanganan dan Penyimpanan
Sediaan Liquid
Penerimaan Bahan
Bahan baku harus diterima dan disimpan dengan benar untuk menjaga kualitas
dan integritasnya.
Pembuatan Sediaan
Sediaan liquid harus dibuat sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dengan
memperhatikan kondisi lingkungan yang terkontrol.
Pengawasan dan Pengujian
Sediaan liquid harus diawasi dan diuji secara berkala untuk memastikan
kualitasnya sesuai dengan spesifikasi.
Penyimpanan dan Distribusi
Sediaan liquid harus disimpan dan didistribusikan dengan benar untuk
menjaga stabilitas dan keamanan.
Pengawasan Mutu Sediaan
Liquid
Pengujian Fisik Penampilan, warna, bau, pH,
kekentalan
Pengujian Kimia Identifikasi, kadar zat aktif,
impurities
Pengujian Mikrobiologis Kebersihan mikrobiologis,
kontaminasi
Pengujian Stabilitas Ketahanan terhadap
perubahan selama
penyimpanan
Tantangan dan Solusi dalam Produksi Sediaan Liquid
Stabilitas Sediaan
Menjaga stabilitas sediaan
liquid selama masa pakai dapat
menjadi tantangan, terutama
jika mengandung bahan aktif
yang mudah terdegradasi.
Kontaminasi Mikroba
Mencegah kontaminasi mikroba
merupakan aspek penting
dalam pembuatan sediaan
liquid, karena dapat
memengaruhi keamanan dan
efektivitas.
Keseragaman Dosis
Memastikan bahwa setiap dosis
sediaan liquid mengandung
jumlah zat aktif yang tepat
merupakan tantangan penting
untuk menjaga efektivitas.
Kemasan yang Sesuai
Memilih kemasan yang tepat
untuk sediaan liquid sangat
penting untuk menjaga
stabilitas, keamanan, dan
kemudahan penggunaan.
TERIMA KASIH

materi power point tekfar Sediaan Liquid.pptx

  • 1.
  • 2.
    Sediaan Liquid Menurut BukuLiquida dan Semisolida (Tungadi, 2020) Larutan adalah campuran homogen yang terdiri atas satu atau lebih zat terlarut yang berupa padatan, cairan atau gas dalam pelarut yang sesuai atau campuran pelarut yang saling bercampur membentuk sistem termodinamika yang stabil secara fisika dan kimia dimana zat terlarut terdispersi dalam sejumlah pelarut Menurut Farmakope Edisi IV : Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut Menurut Formularium Nasional : Larutan adalah Sediaan cair yang dibuat dengan melarutkan satu jenis obat atau lebih didalam pelarut, dimaksudkan untuk digunakan sebgai obat dalam, obat luar atau yang dimaksudkan ke dalam organ tubuh
  • 3.
    Larutan adalah Sediaancair yang mengandung satu atau lebih zat yang terlarut
  • 4.
    Jenis Larutan Sediaan Liquidantara lain: 1.Potio oral (suspensi, emulsi, larutan) 2.Elixir 3.Potio Effervesent 4.Gargarisma (Gargle)
  • 6.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelarutan 1Temperature Perhitungan konsentrasi melibatkan penentuan jumlah zat aktif dalam suatu volume sediaan liquid. 2 Sifat Pelarut (cosolven) Kenaikan kelarutan suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain atau modifikasi pelarut 3 Sifat dari Solute dan Solvent Solute yang polar akan larut dalm solvent yang polar juga, begitupun sebaliknya 4 Salting Out Salting out adalah peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang mempunyai kelarutan lebih besar dibandingkan zat utama, akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia
  • 7.
    Faktor-faktor yang mempengaruhi Kelarutan 1Salting In Salting in adalah adanya zat terlarut tertentu yang menyebabkan kelarutan zat utama dalam solvent menjadi lebih besar 2 Pemebntukan Kompleks Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak larut dengan zat yang larut dengna membentuk garam kompleks
  • 8.
    Kerugian Sediaan Liquid Rasa obat lebih terasa dalam larutan ™ ™  Jumlah pelarut dan cair / kekentalan (fluiditas) larutan memberikan bentuk pengobatan kurang praktis di bawa dibandingkan sediaan kering atau pekat seperti serbuk atau tablet. ™  Ada kemungkinan peningkatan kerusakan karena reaksi kimia terjadi paling cepat dalam larutan.
  • 9.
    Keuntungan Sediaan Liquid Bagian terlarut dan pelarut setara untuk pengobatan ™ akurat karena larutan bersifat homogen ™  Larutan dapat diberikan dengan menggunakan takaran yang umum ™  Larutan memungkinkan beraksi cepat karena obat tidak membutuhkan waktu untuk melarut lebih dahulu setelah pemberian ™  Warna jernih larutan menghasilkan penampilan yang menarik
  • 10.
    Zat Tambahan Sediaan larutansejati dalam farmasi pada umumnya terdiri dari : 1. Bahan berkhasiat : bahan obat yang akan dibuat dalam sediaan l arutan dengan dosis tertentu 2. Bahan pembantu terdiri dari :  Pelarut : air atau pelarut campur (campuran air dengan pelarut organik yang dapat bercampur dengan air)  Pengatur pH: larutan dapar, hitung kapasitas larutan dapar  Pengawet  Antioksidan  Flavour : pemanis, warna, pewangi. Pada umumnya sediaan sirup merupakan sediaan dengan dosis berulang (multiple dose) dengan kemungkinan kontaminasi mikroorganisma sangat besar. Oleh sebab itu diperlukan pengawet yang merupakan salah satu bahan pembantu yang ditambahkan untuk mengurangi kontaminasi mikroorganisma. Adanya mikroorganisma di dalam sediaan akan mempengaruhi stabilita sediaan atau potensi bahan berkhasiat. Sebagai antioksidan di dalam sediaan larutan berfungsi sebagai proteksi terhadap bahan aktif yang mudah teroksidasi oleh oksigen
  • 11.
    Zat Tambahan  Flavourterdiri dari : a. Pemanis : sukrosa, merupakan bahan pemanis b. Bahan penutup rasa : Ada empat rasa utama yang dapat dirasakan oleh indera perasa kita yaitu : pahit, manis, asam dan asin yang dapat ditutup dengan flavour sebagai berikut : - Asin, ditutup dengan vanilla, mint, peach, maple. - Pahit, ditutup dengan rasa kacang, coklat, kombinasi mint - Manis, disertai penawar rasa buah, vanila. - Asam, ditutup dengan rasa jeruk, raspberry, strawberry. Untuk mempertajam flavour yang dipakai dapat ditambahkan mentol, kloroform dan garam. c. Pewarna, ditambahkan untuk memperbaiki penampilan sediaan larutan. bahan warna yang digunakan termasuk dalam kategori bahan warna dengan kode F,D&C (Food, Drug and Cosmetic) tertentu sesuai dengan ketentuan penggunaan bahan warna khusus untuk obat.
  • 12.
    CARA KERJA 1. Kalibrasibotol sediaan terlebih dahulu dengan cara di ukur air sejumlah dibutuhkan lalu diberikan tanda 2. Timbang zat aktif sesuai formula lalu masukan ke lumpang, larutkan dengan pelarut etanol 3. Larutkan pengawet dalam aquadest ad homogen lalu masukan ke dalam larutan di dalam lumpang tadi, aduk ad homogen 4. Tambahkan perisa dan pewarna, larutkan 5. Setelah terlarut sempurna, masukan ke dalam botol 6. Lalu masukan aquadest ad 60 ml
  • 13.
    Perhitungan Rumus : • Young(anak <8 tahun) : x DD • Dilling (anak >8 tahun) : x DD • Fried (bayi / <1 tahun) : x DD
  • 14.
    RR/ Succus Liquiriae10 gram Ammonium Chloride 6 gram SASA 6 gram Aqua 278 SqddC1 dalam 100 bagian pro : lusi umur : 8 tahun
  • 21.
    RR/ CTM V Glyserin1,5 ml Sirupus simplex 5 ml asam benzoat 60 mg sorbitol 17 ml Aqua ad 60 ml mf sirupus S3ddC1 Pro : Lina Umur : 10 tahun
  • 22.
    Kelengkapan Sediaan  Kemasan Wadah  Brosur  Etiket
  • 23.
    Evaluasi 1. Uji Organoleptisa. Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas , ukuran dan bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta bentuk bahan. b. Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. c. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan. d. Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa, maka rasa manis, asin, asam, pahit, dan gurih. Serta sensasi lain seperti pedas, astringent (sepat), dll. 2. Penetapan pH Lakukan kalibrasi alat pH-meter dengan larutan penyangga sesuai instruksi kerja alat setiap kali akan melakukan pengukuran.Untuk contoh uji yang mempunyai suhu tinggi, kondisikan contoh uji sampai suhu kamar.Keringkan dengan kertas tisu selanjutnya bilas elektroda dengan air suling. Bilas elektroda dengan contoh uji.Celupkan elektroda ke dalam contoh uji sampai pH meter menunjukkan pembacaan yang tetap.Catat hasil pembacaan skala atau angka pada tampilan dari pH meter. 3.Uji Kejernihan Uji di lakukan secara visual oleh praktikan, dengan mengamati sediaan. Hasil uji sediaan sirup seharusnya jernih, dan tidak mengandung pengotor di dalamnya 4. Bobot Jenis Gunakan piknometer yang bersih dan kering. Timbang piknometer kosong (W1), lalu isi dengan air suling, bagian luar piknometer dilap sampai kering dan ditimbang (W2). Buang air suling tersebut, keringkan piknometer lalu isi dengan cairan yang akan diukur bobot jenisnya pada suhu yang sama pada saat pengukuran air suling, dan timbang (W3). Hitung bobot jenis cairan. Rumus perhitungan bobot jenis : r x = : b – a c – a Keterangan: r x = Bobot jenis sampel a = Berat pikno kosong b = Berat sampel sebelum diuji c = Berat sampel air
  • 24.
    5. Viskositas Viskositas/kekentalan Viskometer kapiler / ostwold dengan cara waktu air dari cairan yang diuji dibandingkan dengan waktu yang dibutuhkan bagi suatu zat yang viskositasnya sudah diketahui (biasanya air) untuk lewat dua tanda tersebut. Cara kerja : menyiapkan viskometer (viskometer ostwald), lalu dipasangkan spindle 01 pada viskositer, dimasukan larutan uji kedalam cup yang telah disiapkan, diarahkan spindle yang telah terpasang kedalam cup secara tegak lurus sampai tanda batas, kemudian dihidupkan stopwatch,diamati aliran cairan sampai menuju garis batas bawah pipa kemudia diamati waktu yang diperoleh untuk cairan dari batas atas sampai batas bawah.Selanjutnya dihitung menggunakan rumus 6. Volume terpindahkan Pilih tidak kurang 30 wadah, kocok isi 10 wadah satu per satu, tuang isi perlahan-lahan ke dalam gelas ukur. Kemudian diamkan selama 30 menit. Ukur volume tiap-tiap wadah, volume rata-rata 10 wadah tidak kurang dari 100%, tidak satupun wadah yang kurang dari 95% etiket.
  • 25.
    Persyaratan CPOB untukSediaan Liquid Keamanan dan Efektivitas Sediaan liquid harus aman dan efektif untuk digunakan, memenuhi standar kualitas yang ketat. • Mencegah kontaminasi • Memastikan kemurnian bahan • Melakukan kontrol kualitas secara ketat Kemasan dan Pelabelan Kemasan harus memadai untuk melindungi sediaan liquid dan memastikan stabilitas dan keamanan. • Kemasan yang sesuai • Informasi label yang lengkap dan akurat • Instruksi penyimpanan yang jelas Dokumen dan Rekam Semua proses dan data produksi harus dicatat dengan baik untuk memastikan transparansi dan ketertelusuran. • Dokumen produksi yang akurat • Rekam produksi yang lengkap dan terorganisir • Sistem pelacakan yang terdefinisi dengan baik
  • 26.
    Persyaratan CPOTB untuk SediaanLiquid 1 Keamanan Penanganan dan penyimpanan sediaan liquid harus meminimalkan risiko kontaminasi dan degradasi. 2 Efektivitas Sediaan liquid harus tetap efektif dan menjaga kualitasnya selama masa pakai. 3 Kestabilan Sediaan liquid harus stabil dan tidak mengalami perubahan signifikan dalam kualitas atau komposisi selama penyimpanan. 4 Ketertelusuran Sediaan liquid harus dapat dilacak dari sumber bahan baku hingga distribusi ke pasien.
  • 27.
    Penanganan dan Penyimpanan SediaanLiquid Penerimaan Bahan Bahan baku harus diterima dan disimpan dengan benar untuk menjaga kualitas dan integritasnya. Pembuatan Sediaan Sediaan liquid harus dibuat sesuai dengan prosedur yang ditetapkan, dengan memperhatikan kondisi lingkungan yang terkontrol. Pengawasan dan Pengujian Sediaan liquid harus diawasi dan diuji secara berkala untuk memastikan kualitasnya sesuai dengan spesifikasi. Penyimpanan dan Distribusi Sediaan liquid harus disimpan dan didistribusikan dengan benar untuk menjaga stabilitas dan keamanan.
  • 28.
    Pengawasan Mutu Sediaan Liquid PengujianFisik Penampilan, warna, bau, pH, kekentalan Pengujian Kimia Identifikasi, kadar zat aktif, impurities Pengujian Mikrobiologis Kebersihan mikrobiologis, kontaminasi Pengujian Stabilitas Ketahanan terhadap perubahan selama penyimpanan
  • 29.
    Tantangan dan Solusidalam Produksi Sediaan Liquid Stabilitas Sediaan Menjaga stabilitas sediaan liquid selama masa pakai dapat menjadi tantangan, terutama jika mengandung bahan aktif yang mudah terdegradasi. Kontaminasi Mikroba Mencegah kontaminasi mikroba merupakan aspek penting dalam pembuatan sediaan liquid, karena dapat memengaruhi keamanan dan efektivitas. Keseragaman Dosis Memastikan bahwa setiap dosis sediaan liquid mengandung jumlah zat aktif yang tepat merupakan tantangan penting untuk menjaga efektivitas. Kemasan yang Sesuai Memilih kemasan yang tepat untuk sediaan liquid sangat penting untuk menjaga stabilitas, keamanan, dan kemudahan penggunaan.
  • 30.