Populasi dan Sampel
TeknikSampling → Suatu teknik pengambilan sebagian obyek penelitian (sampel) dari
populasi yang akan diteliti, sehingga setiap sampel yang terpilih dalam penelitian dapat
mewakili populasinya.
Bagian dari populasi yang dipilih dengan cara tertentu hingga dapat mewakili (SYARAT
MUTLAK) populasinya.
Sampel →Bagian yg diambil dari keseluruhan objek yg diteliti dan dianggap mewakili
seluruh populasi (representatif) disebut “SAMPEL PENELITIAN”.
→Kumpulan lengkap dari seluruh subyek, individu atau elemen lainnya, yang secara
implisit akan dipelajari dalam sebuah penelitian.
Populasi →Keseluruhan objek penelitian atau subjek yg diteliti tsb adalah populasi
penelitian.
4.
CONTINUE…
C. POPULASI DANSAMPEL
POPULASI
Populasi adalah kumpulan dari individu /objek/fenomena
yang secara potensial dapat diukur sebagai bagian dari
penelitian.
SAMPEL
merupakan kumpulan individu – individu yang dapat
diukur yang mewakili populasi.
5.
Teknik Sampling
A. ProbabilitySampling
Simple Random Sampling
Systematic Sampling
Stratified Sampling
Cluster Sampling
B. Non-Probability Sampling
Consecutive Sampling
Purposive Sampling
Convinience/accidental/
opportunity sampling
Snowball/network/chain sampling
Quota Sampling
6.
A.RANDOM/
PROBABILITY SAMPLING
• →Pengambilansampel secara random atau acak
• →Hal ini berarti Setiap anggota populasi memiliki peluang yang
sama untuk terpilih menjadi sampel dan setiap sampel diambil
secara acak.
• 1. Simple random (acak sederhana)
• pengambilan sampel secara acak sederhana, dengan cara undian/
menggunakan tabel
• 2. Systematic random (acak sistematik)
• Diambil secara sitematik untuk populasi yang besar, Tersedia
sample frame yaitu daftar seluruh unit populasi dengan nomor urut
• Ex. Populasi 150 unit, sampel diambil 50 unit, Interval = 150/50=3,
jika no sampel yang diundi pertama didapatkan angka 2 maka unit
selanjutnya,2,5,8,11, dst
• 3. Stratified random (acak stratifikasi)
• Untuk populasi yang heterogen, Pengambilan sampel dilakukan
pada tiap strata (proposional)
• Ex: populasi kanker servixs, sampel diambil dari stratanya yaitu
kanker serviks Stadium 1, St 2, St 3, dst
• 4. Cluster random (acak gugus)
• Pengambilan sampel secara acak dilakukan pada cluster,
masing-masing cluster heterogen
• Ex: populasi 9 kelurahan, dipilih secara acak, sampel yang
terpilih claster itu lah yang diteliti.
• 5. Multistage random (acak bertingkat)
• Mrpkn salah satu model pengambilan sampel scr acak yg
pelaksanaannya dilakukan dg membagi populasi mjd bbrp fraksi
kmd diambil sampel.
• Kombinasi antara stratified – cluster – simple random sampling
• Ex: penelitian pada kabupaten kota, dipilih secara random
kecamatanya, kec terpilih dirandom lagi kelurahanya, RT yang
ada di kelurahan tsb di random lagi, sehingga didapatkan
sampel RTnantinya.
8.
B. NON RANDOM/
NONPROBABILITY SAMPLING
• Peluang anggota populasi tidak diketahui, karena
pengambilan sampel tidak dilakukan secara acak.
• Pengambilan sampel semata – mata hanya
berdasarkan kepada segi- segi kepraktisan.
•
• 1. Purposive (pertimbangan)
• teknik pengambilan sampel secara purposive ini
didasarkan pada pertimbangan pribadi peneliti
sendiri.
• Bisa dipilih satu kasus atau satu subpopulasi yang
dianggap “representatif” atau “tipikal” yang
memiliki karakteristik tertentu.
• 2. Quota (berjatah)
• Merupakan sejenis purposive sampling, Untuk
memenuhi jumlah sampel untuk tiap strata, peneliti
menggunakan expert judgement-nya.pendapat
subjektif peneliti pokoknya kuotanya terpenuhi
• Misalnya populasi 55% pria 45% wanita. Sampel 100
orang berarti 55 pria dan 45 wanita. Pemilihan
sampelnya sendiri tergantung penilaian peneliti.
• 3. Accidental (seadanya)
• Peneliti memilih sejumlah kasus yg conveniently/
readily available(kebetulan ada / tersedia).
• 4. Snowball Sampling
• Cara ini banyak dipakai ketika peneliti tidak banyak
tahu tentang populasi penelitiannya. Dia hanya tahu
satu atau dua orang yang berdasarkan penilaiannya
bisa dijadikan sampel.
• Karena peneliti menginginkan lebih banyak lagi, lalu
dia minta kepada sampel pertama untuk menunjukan
orang lain yang kira-kira bisa dijadikan sampel.
10.
Sampling error :Informasi
tidak lengkap
Non sampling error:
Non response
Unit sampel yang ditetapkan tidak
dapat diukur atau ditemui
Inaccurate response
Respon yg diberikan tidak sesuai
dengan daftar pertanyaan
Selection bias
Penggantian unit sampel dengan yang
lain
Sumber kesalahan (error)
Sampling
Prinsip dasar:
Makin besar jumlah sampel, makin baik.
Makin heterogen populasi, makin besar
jumlah sampel
Pertimbangan
Mewakili populasi (representativeness)
Presisi yang dikehendaki
Keperluan analisis
Tenaga, biaya dan waktu
Untuk Rumus besar sampel yang digunakan
tergantung pada penelitian kita
Besar Sampel
Pengukuran adalah usahauntuk memberikan nomor pada
benda-benda atau peristiwa-peristiwa menurut suatu aturan
tertentu.
Dalam penelitian, pengukuran dilakukan pada variabel dan
pengukuran menandai nilai-nilai variabel dengan notasi
bilangan.
11. Pengukuran
• ukuran harus sedekat mungkin dengan benda/ kejadian yang diukur (terkadang
yang dapat diukur hanya indikatornya).
1. Isomorfisme
• pengukuran harus meliputi seluruh kemungkinan yang ada
• Misal:
• Jenis kelamin: Lk/Pr
• Pendidikan: Buta-huruf s/d PT
2. Exhaustive
• pengukuran tidak boleh tumpang tindih
• Misal:
• Kategorisasi umur: 0-1| 2-5| 6-10| dst
3. Mutually Exclusive
Syarat
Pengukuran
15.
• mengukur sesuatudengan alat ukur yang sesuai dengan apa yang akan diukur
• a. validitas isi (content)
• alat ukur sudah mengukur semua aspek yang akan diukur
• b. validitas konstruk (construct)
• alat ukur dapat menerjemahkan aspek teoritis
• c. validits kriteria (criteria)
• alat ukur mampu memprediksi kriteria lain yang berhubungan
4. Validitas
• kestabilan, kepercayaan dan prediktabilitas alat ukur, sehingga pengukukuran yang berkali-kali akan
menghasilkan nilai yang sama
• ketelitian, hasil ukur persis sama dengan nilai sebenarnya
• presisi, ketepatan dalam mengukur
• a. Temporal / intra observer reliability
• Pengukuran pada subyek yang sama oleh orang yang sama pada waktu berbeda menghasilkan hasil yang
sama, Dapat diukur dengan test-retest correlation
• b. Agreement / inter observer reliability
• Mengukur seberapa jauh dua atau lebih pengamat setuju pada pengelompokkan seluruh individu pada
kelompok yang diamati., Diukur dg koefisien Kappa
• c. Internal Consistency
• Digunakan untuk mengukur apakah sejumlah pertanyaan/pengukuran mengukur hal yang sama
5.Reliabilitas
16.
Instrumen Penelitian
1. InstrumenPenelitian ilmu alam (Sains)
→tersedia dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Sehingga dapat diukur secara realita.
Ex Variabel suhu→ Thermometer, variabel panjang →mistar (meteran), variabel berat
→timbangan berat.
2. Instrumen penelitian ilmu sosial
→ jika intrumen ini ada dan sudah teruji validitas dan reliabilitasnnya , namun belum tentu bisa
digunakan ditempat lain, karna berkaitan dengan fenomena sosial yang sulit dicari kesamaanya.
Sehingga peneliti membuat instumen sendiri dengan menguji validitas dan keabsahanya
Ex Test, Kuesioner, Observasi, Interview, skala beringkat , dokumentasi
Manajemen data merupakanserangkaian
kegiatan pengelolaan data hasil penelitian dimulai
dari kegiatan pencatatan, pengumpulan,
pengolahan, analisis, dan interpretasi data, sampai
dengan menghasilkan informasi yang diperlukan
dalam proses pengambilan keputusan.
Manajemen Data , Analisa Data, dan
Penyajian Data
a. Tahapan Manajemen Data
• 1. EDITING
• Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan isian formulir atau kuesioner apakah jawaban yang ada di
kuesioner sudah: Lengkap, Jelas, Relevan, Konsisten
• 2. CODING
• Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi data berbentuk angka/bilangan.
• Misalnya: Variabel pendidikan dilakukan koding: 1 = SD, 2 = SMP, 3 = SMU dan 4 = PT.
• 3. DATA ENTRY (PROCESSING)
• Memindahkan data (meng- Entry data ) dari kuesioner ke Master Tabel dengan programkomputer yang umum
digunakan adlah SPSS For Window.
• 4. CLEANING
• Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di-entry apakah ada
kesalahan atau tidak. Ini dilakukan untuk : mengetahui missing data, mengetahui variasi data, mengetahui
konsistensi data
19.
ANALISA DATA
1. AnalisisDeskriptif (Univariat)
• Bertujuan untuk menjelaskan/mendiskripsikan karakteristik masing-masing variabel yang diteliti.
• Bentuknya tergantung dari jenis datanya.
• Untuk data numerik digunakan nilai mean (rata-rata), median, standard deviasi dan inter kuartil range,
minimal, maksimal.
2. Analisis Analitik (Bivariat)
• Setelah diketahui karakteristik masing-masing variabel dapat diteruskan analisis lebih lanjut.
• Apabila diinginkan analisis hubungan antar dua variabel, maka analisis dilanjutkan pada tingkat
bivariat.
• Untuk mengetahui hubungan dua variabel tersebut digunakan pengujian statistic, tergantung jenis
data/variabel yang dihubungkan.
3. Analisis Multivariat
• Merupakan analisis yang menghubungkan antara beberapa variabel independen dengan satu variabel
dependen.
20.
PEMILIHAN TEKNIK ANALISIS/UJISTATISTIK
TUJUAN
ANALISIS
JUMLAH
SAMPEL/
KLP
BEBAS/
BERHUBUNGAN
STATISTIKA
PARAMETRIK
STATISTIKA NON PARAMETRIK
Analisis Data
Semikuantitatif
Analisis Data
Kualitatif/Kategori
KOMPARASI
1
Uji t satu sampel
(Goodness of Fit t
test)
Kolmogorov-
Smirnov satu
sampel
Chi Square satu
sampel
2
Bebas
Uji t 2 sampel
bebas
Wilcoxon-Mann
Whitney test
Chi Square
Fisher’s exact test
Berpasangan
Uji t data
berpasangan
(Paired t test)
Wilcoxon Signed
Rank test
Mc Nemar test
>2
Bebas
Anova satu arah
(Oneway anova)
Kruskal-Wallis test Chi Square
Berhubungan
Anova sama
subyek
Anova Friedman Cochran’s Q
HUBUNGAN
SIMETRIS
Product Moment
dari Pearson
(Korelasi Pearson)
Korelasi Spearman
Uji Asosiasi :
•Koefisien
Kontingensi
•Koefisien Phi
•Koefisien Kappa
•Koefisien Lambda,
dll
SEBAB-AKIBAT Regresi Linier Regresi Ordinal Regresi Logistik
21.
c. PENYAJIAN
DATA
1. Narasi
•Menyajikan hasil pengolahan data dengan
menggunakan kalimat
• Ex: Penderita tuberkulosis yang berhenti
meminum obat mengatakan bahwa
keputusannya untuk tidak lagi meminum
obatnya adalah karena tidak ada perubahan
yang dirasakan setelah minum obat selama
dua bulan’limat.
2.Tabel
• → Penyajian dalam bentuk tabel
merupakan penyajian data dalam bentuk
angka yang disusun secara teratur dalam
bentuk kolom dan baris.
• Tabel terdiri dari : Nomor tabel, judul tabel,
badan tabel, keterangan/ catatan kaki
3. Grafik
• Penggunaan grafik biasanya
dilakukan untuk tujuan untuk:
Membandingkan beberapa
variable atau beberapa kategori
berdasarkan waktu atau tempat
yang berbeda
• Syarat grafik : ada judul grafik,
badan grafik, catatan kaki
• Bentuk Grafik Garis, histogram
(skala pengukuran interval,
rasio)
• Bentuk Grafik Bar, Pie, Pictogram
(Skala pengukuran Nominal dan
Ordinal
22.
CONTINUE…
PENYAJIAN DATA
Narasi
Tabel
Grafik
JenisBanyaknya
(1) (2)
Perempuan 6.069
Laki-laki 3.427
One Way Table Two Way Table
Konsumsi Tablet FE Anemia Tidak
Anemia
Jumlah
Ya (Rutin) 4 17 21
Tidak/kadang-kadang
16 4 20
Jumlah 20 21 41
Cartogram (Grafik Peta)
Diagram Lingkar (Pie Diagram)
Pictogram Chart
Diagram Garis (Line Diagram)