Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
1
I. Pengertian
Harga pokok pesanan adalah cara perhitungan harga pokok produksi untuk produk
yang dibuat berdasarkan pesanan. Apabila suatu pesanan diterima segera dikeluarkan
perintah untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi masing-masing pesanan.
Untuk mempermudah perhitungan biaya produksi tiap-tiap pesanan maka masing-
masing produk yang dikerjakan diberi nomor identitas.
II. Ciri Khusus
a) Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya
tergantung pada spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan
setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas.
b) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga
pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil. Dihubungkan dengan sistem akuntansi
biaya yang digunakan untuk membebankan harga pokok kepada produk. metode
harga pokok pesanan hanya dapat menggunakan:
1. Sistem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung, untuk ketelitian dan keadilan pembebanan biaya overhead pabrik harus
digunakan tarif biaya yang ditentukan dimuka.
2. Dalam metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan sistem harga pokok
yang ditentukan dimuka untuk seluruh elemen biaya produksi.
c) Biaya produksi dibagi menjadi dua jenis yaitu:
1. Biaya langsung meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
Biaya langsung diperhitungkan terhadap masing-masing pesanan berdasarkan
biaya yang sebenarnya
2. Biaya tidak langsung meliputi biaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja tidak langsung.
Biaya tidak langsung dibebankan ketiap-tiap pesananan berdasarkan tarif yang
ditentukan dimuka (Predetermined Rate)
d) Harga pokok pesanan untuk tiap pesanan dihitung pada waktu pesanan yang
bersangkutan selesai diproduksi.
HARGA POKOK PESANAN
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
2
e) Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan
dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan.
f) Untuk mengumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai kartu harga
pokok pesanan dimana tercatat hal-hal berikut ini :
Jenis produk :
Nomor pesanan :
Tgl.pesanan :
Sifat pesanan :
Nama pemesan :
Jumlah :
Tgl.selesai :
Harga jual :
Biaya produksi :
III. Rekening control dan Rekening Pembantu
Untuk tujuan pencatatan akuntansi, akuntansi biaya menggunakan banya rekening
pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu (subsidiary
accounts) ini dikontol oleh ketelitiannya denganmenggunakan rekening control
(controlling account) di dalam buku besar. Rekening control menampung data yang
bersumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu di gunakan untuk menampung data
yang bersumber dari dokumen sumber.
Contoh:
Rekening Buku
Besar(Rekening
Kontrol)
Rekening Buku Besar Pembantu(Rekening
Pembantu)
Persediaan Bahan
Baku
Persediaan Soda,Persediaan Pasir Besi, Persedian
Kaolin dan Sebagainya
Biaya Overhead Pabrik Biaya bahan penolong, BTKL, Biaya Penyusutan
Mesin Dsb
Biaya Pemasaran Gaji dan Komisi, Biaya advertensi, Suplies
penjualan
Biaya Adm dan Umum Gaji direktur,Perjalanan dinas dsn
Barang dalam proses Botol 7 Up, Botol Sprite, Botol Fanta
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
3
Persediaan Produk jadi Kartu Harga Pokok Pesanan yang sudah selesai
dipindahkan sebagai kartu pembantu persediaan
produk selesai
HP.Penjualan Kartu Harga Pokok pesanan yang selesai dan sudah
diserahkan kepada pemesan, dipindahkan sebagai
HPP
IV. Pencatatan Akuntansi
a) Akuntansi biaya bahan baku
Pencatatan pemakaian bahan baku didasarkan pada bukti permintaan bahan (material
reguisition). Disamping dicatat di kartu persediaan bahan baku, pemakaian tersebut
juga harus dicatat di kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan.
Pada saat pembelian
Persediaan bahan baku xxx
Utang/kas xxx
Pada saat terjadi retur pembelian
Utang xxx
Persediaan bahan baku xxx
Pada saat pembebanan
BDP - Biaya bahan baku xxx
Persediaan bahan baku xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Persediaan bahan baku xxx
b) Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Pembebanan upah langsung ke barang dalam proses, harus dicatat di kartu harga
pokok pesanan sesuai dengan pemakaian tenaga kerja yang bersangkutan.
Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu:
 Jam kerja total selama periode kerja tertentu.
 Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan.
Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing-masing karyawan, untuk
mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk
pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam
BB Langsung
BB Tdk Langsung
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
4
kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan
Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket)
Pada saat biaya terjadi
Beban gaji xxx
Beban gaji yang masih harus dibayar
xxx
Pada saat pembayaran kepada karyawan
Utang gaji dan upah xxx
Kas xxx
Pada saat pembebanan
BDP - Biaya tenaga kerja xxx
Beban Gaji dan upah xxx
BOP Sesungguhnya xxx
Beban Gaji dan upah xxx
Beban Admin. dan Umum xxx
Beban pemasaran xxx
Beban Gaji dan upah xxx
c) Akuntansi Biaya Overhead Pabrik
BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu:
 Biaya Bahan Penolong
 Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan
persediaan supplies pabrik
 Biaya tenaga kerja tak langsung
 Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya
penyusutan aktiva tetap)
 Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi
dibayar di muka)
 Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai
(contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik)
Dalam harga pokok pesanan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif yang
ditentukan sebelum proses produksi berjalan (predetermined rate).
Alasannya karena;
1. Adanya biaya overhead pabrik yang timbul setelah aktivitas berlalu. Misalnya
reparasi aktiva tetap disebabkan pemakaian masa lalu, maka bila pembebanan
pada pesanan dilakukan saat tejadinya biaya, berakibat menjadi tidak teliti dan
adil
TK Langsung
TK Tdk Langsung
TK Non Produksi
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
5
2. Adanya biaya yang baru dapat dihitung pada akhir periode. Misalnya penyusutan,
biaya listrik PLN. Biaya ini apabila dibebankan pasa pesanan saat dapat dihitung
berakibat menjadi tidak teliti dan adil
3. Adanya biaya yang terjadi hanya pada interval waktu tertentu, misalnya iuran yang
dibayar setahun sekali atau dua kali.
Biaya overhead pabrik sesungguhnya baru dapat dihitung pada akhir periode, padahal
harga pokok pesanan harus dihitung saat pesanan selesai.
Dasar Pembebanan BOP:
 Satuan produk
 Biaya Bahan Baku
 Biaya Tenaga Kerja Langsung
 Jam Tenaga Kerja Langsung
 Jam Mesin
Adapun proses penentuan tarif adalah sebagai berikut:
1. Menentukan taksiran besarnya BOP selama periode tertentu
2. Menentukan dasar pembebanan (jam kerja langsung, jam kerja mesin, dll)
3. Menentukan tarif BOP berdasarkan:
Taksiran BOP
Tarip BOP = ------------------ = Rp ....../Dasar pembebanan
Dasar pembebanan
BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama,
kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk
atas dasar tarif
 Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk:
Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
 Pencatatan BOP yang Sesungguhnya:
Misal:
1. Pemakaian Bahan Penolong:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Persediaan Bahan Penolong xxx
2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung:
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Gaji dan Upah xxx
3. Biaya penyusutan
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
6
Beban penyusutan xxx
 Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk
mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya)
Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx
Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
Selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dengan biaya overhead
pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode akuntansi ditentukan dengan
menghitung saldo rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.
 Apabila selisih biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih besar dibanding Biaya
Overhead Pabrik dibebankan (selisih tidak menguntungkan):
Jurnal
Selisih Overhead Pabrik xxx
BOP sesungguhnya xxx
 Apabila selisih biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih kecil dibanding Biaya
Overhead Pabrik dibebankan (selisih menguntungkan):
Jurnal
BOP sesungguhnya xxx
Selisih Overhead Pabrik xxx
Perlakuan selisih yaitu masuh ke rekening rugi laba, jurnalnya adalah sebagai berikut:
Selisih tidak menguntungkan
Laba – Rugi xxx
Selisih Overhead Pabrik xxx
Selisih menguntungkan
Selisih Overhead Pabrik xxx
Laba – Rugi xxx
d) Pencatatan Barang Jadi
Pencatatan barang jadi didasarkan kepada pesanan-pesanan yang telah selesai dengan
demikian harga pokok barang jadi didasarkan kepada harga pokok tiap pesanan yang
telah selesai dikerjakan, sehingga besarnya harga pokok tersebut dapat dilihat di kartu
harga pokok.
Persediaan barang jadi xxx
BDP - Biaya bahan baku xxx
BDP - Biaya tenaga kerja xxx
BDP - Biaya overhead pabrik xxx
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
7
e) Pencatatan Persediaan Barang Dalam Proses (bila di akhir periode masih ada
pesanan dalam proses)
Persediaan barang dalam proses xxx
BDP - Biaya Bahan Baku xxx
BDP - Biaya Tenaga Kerja xxx
BDP - Biaya Overhead Pabrik xxx
f) Pencatatan Penyerahan Barang Kepada Pemesan
Piutang xxx
Penjualan xxx
g) Pencatatan Harga Pokok Penjualan
Harga pokok penjualan xxx
Persediaan barang jadi xxx
V. Masalah-Masalah Khusus
Masalah yang timbul dalam biaya produksi pada metode harga pokok pesanan adalah:
1. Biaya Bahan Baku.
a) Unsur harga pokok bahan baku
Sesuai dengan prinsip harga perolehan (cost), maka harga pokok terdiri dari:
- Harga beli menurut faktur
- Ongkos angkut
- Biaya-biaya lain sampai dengan bahan baku itu siap untuk dipakai, akan tetapi
atas pertimbangan biaya administrasi maka dalam praktek harga pokok bahan
pada umumnya dicatat berdasarkan faktur.
b) Penentuan harga pokok bahan baku
Untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai kedalam proses
produksi dapat dipakai metode:
- Metode tanda pengenal khusus
- Metode FIFO (First In First Out)
- Metode LIFO (Last In First Out)
- Metode Rata-Rata
c) Sisa Bahan
Merupakan bahan yang tidak terpakai (tidak menjadi bagian dari produk) dalam
proses produksi dan tidak dapat dipakai dalam proses produksi berikutnya (telah
rusak) tetapi masih mempunyai harga jual.
Pencatatan terhadap harga jual sisa bahan dilakukan sebagai berikut:
- Apabila harga jual tersebut rendah, maka pencatatan harga dilakukan pada saat
penjualan
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
8
- Apabila harga jual besar jumlahnya, maka pencatatan dilakukan pada saat sisa
bahan tersebut diserahkan ke gudang.
d) Produk Rusak (Spoiled Goods)
Merupakan produk yang tidak memenuhi kualitas yang seharusnya dan tidak dapat
diperbaiki.Perlakuan terhadap produk rusak adalah sebagai berikut:
- Apabila produk rusak disebabkan spesifikasi sesuatu pesanan, maka harga
pokok produk rusak dibebankan ke pesanan tempat terjadinya produk rusak
tersebut.
- Apabila terjadinya produk rusak dianggap merupakan hal yang normal, maka
kerugian akibat produk rusak dibebankan kepada semua produk dengan
memperhitungkan ke dalam tarip BOP dimana terdapat kerugian akibat produk
rusak tersebut.
e) Produk cacat (defective goods)
Produk cacat ialah Produk yang tidak memenuhi kualitas yang seharusnya, tetapi
masih dapat diperbaiki dengan pengerjaan kembali (rework).
Biaya yang timbul akibat pengejaan kembali (rework cost) pencatatannya sama
halnya seperti dalam produk rusak yaitu:
- Apabila timbulnya produk cacat akibat spesifikasi pesanan, maka biaya
pengerjaan kembali dibebankan ke pesanan yang bersangkutan.
- Apabila produk cacat merupakan hal biasa terjadi, maka biaya pengerjaan
kembali, dibebankan ke tarip BOP dengan demikian dipikul oleh semua produk
(pesanan)
2. Biaya Tenaga Kerja
Dalam hubungan dengan perhitungan harga pokok produksi, maka pada umumnya
tenaga kerja dibedakan sebagai berikut :.
Tenaga kerja langsung : yaitu tenaga kerja yang mengerjakan produk langsung
dibebankan ke perkiraan barang dalam proses
Tenaga kerja tidak langsung : yaitu tenaga kerja yang tidak secara langsung turut
dalam pengerjaan produk dan biaya yang terjadi dibebankan ke perkiraan biaya
overhead pabrik.
Beberapa masalah yang timbul dalam pencatatan biaya tenaga kerja antara lain:
a) Cara perhitungan besarnya gaji dan upah
Dalam hal ini banyak perusahaan yang memakai cara dengan mengalikan jumlah
jam kerja dengan tarip upah per jam
b) Cara pemberian intensip
Pemberian intensip pada umumnya bertujuan agar karyawan bekerja lebih baik.
pemberian intensip dapat didasarkan atas waktu kerja maupun kuantitas produksi
maupun kombinasi dari keduanya.
c) Perhitungan jumlah pajak atas pendapatan karyawan
Pada prinsipnya besarnya pendapatan karyawan adalah sebagai berikut:
- Ditetapkan besarnya pendapatan sisa kena pajak per tahun, yaitu pendapatan sisa
kena pajak per bulan 12 (dua belas).
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
9
- Atas sisa kena pajak satu tahun dikenakan tarip pajak untuk mengetahui jumlah
pajak satu tahun.
d) Untuk menentukan besarnya potongan pajak pendapatan, maka jumlah pajak satu
tahun di bagi 12 (dua belas). Kemudian tentang proses pencatatan biaya tenaga
kerja adalah seperti yang telah dijelaskan di muka dalam prosedur akuntansi
biaya pokok pesanan.
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
10
Contoh Soal
A. Jurnal
Soal
Transaksi berikut dilakukan PT. Meulaboh pada bulan Januari 2010
1. Pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit Rp 7.000.000
2. Bukti permintaan bahan baku langsung sebesar Rp 1.600.000 dan bahan baku tidak
langsung Rp 400.000
3. Biaya gaji untuk pabrik senilai Rp 1.880.000 terdiri atas Rp 1.520.000 tenaga kerja
langsung dan Rp 360.000 tenaga kerja tidak langsung
4. Penyusutan mesin pabrik senilai Rp 240.000 dicatat dan biaya asuransi pabrik yang
sudah jatuh tempo Rp 120.000
5. Biaya overhead dibebankan dengan tariff 65% dari biaya tenaga kerja langsung
pesanan sebesar Rp 366.000
6. Biaya overhead pabrik actual lain-lain sebesar Rp 250.000, terutang
7. Pesanan dikirimkan ke pemesan dengan nilai Rp 366.000 serapan tenaga kerja
langsung, Rp 290.000 bahan baku yang sebelumnya dibebankan.
Penyelesaian
1. Persediaan bahan baku Rp 7.000.000
Hutang Rp 7.000.000
2. BDP-Biaya bahan baku Rp 1.600.000
BOP sesungguhnya Rp 400.000
Persediaan bahan baku Rp 2.000.000
3. Biaya tenaga kerja Rp 1.880.000
Hutang gaji Rp 1.880.000
BDP-Biaya tenaga kerja Rp 1.520.000
BOP sesungguhnya Rp 360.000
Biaya tenaga kerja Rp 1.880.000
4. BOP sesungguhnya Rp 360.000
Biaya penyusutan mesin Rp 240.000
Asuransi dibayar di muka Rp 120.000
5. BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp 237.900
BOP dibebankan Rp 237.900
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
11
6. BOP sesungguhnya Rp 250.000
Hutang Rp 250.000
7. Persediaan barang jadi Rp 893.900
BDP-Biaya tenaga kerja Rp 366.000
BDP-Biaya bahan baku Rp 290.000
BDP-Biaya overhead pabrik Rp 237.900
Harga Pokok Penjualan Rp 893.900
Persediaan barang jadi Rp 893.900
Piutang Rp 893.900
Penjualan Rp 893.900
Kartu Biaya Pesanan
PT Meulaboh Pesanan N.01
Jakarta
KARTU PESANAN
Pemesan : ……………………………. Tgl. Pesan : ……………………………
Produk : ……………………………. Tgl. Dikerjakan : ……………………………
Spesifikasi
Produk : ……………………………. Tgl. Dibutuhkan : ……………………………
Tgl. Selesai : ……………………………
Keterangan Pemakaian Harga Total
Bahan Baku
Langsung -- -- Rp0
Tenaga Kerja Langsung -- -- Rp0
BOP dibebankan -- -- Rp0
Total Biaya PDP Awal Rp0
Bahan Baku
Langsung -- -- Rp366.000
Tenaga Kerja Langsung -- -- Rp290.000
BOP dibebankan -- -- Rp237.900
Rp893.900
Total Rp893.900
Universitas Teknokrat-Cost Accounting-Diana Marlyna, M.S.Ak.
12
Latihan Soal
Transaksi berikut merupakan transaksi yang dilakukan oleh PT Kenanga selama bulan
Agustus 2010;
1. Pembelian bahan baku sebesar Rp 12.400.000 dengan pembayaran tunai 70%, sisanya
kredit
2. Bukti permintaan bahan baku dari gudang yang akan digunakan untuk produksi yaitu
Rp 6.700.000 bahan baku langsung, dan Rp 925.000 bahan baku tidak langsung
3. Biaya tenaga kerja Rp 9.200.000 dimana Rp 8.460.000 merupakan alokasi untuk biaya
tenaga kerja langsung dan sisanya untuk biaya tenaga kerja tidak langsung
4. Biaya penyusutan mesin dan peralatan pabrik sebesar Rp 860.000 telah dicatat
5. Satu pesanan telah selesai, dimana biaya bahan baku langsung sebesar Rp 560.000 dan
biaya tenaga kerja langsung Rp 420.000, biaya ini telah dibebankan sebelumnya,
sedangkan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan biaya tenaga kerja langsung
dengan tariff 75%
6. Biaya overhead pabrik lain-lain telah dikeluarkan sebesar Rp 1.875.000
7. Pesanan yang dimaksud pada poin 5 dikirim ke pemesan, dengan pembayaran tunai,
harga jual ditetapkan 160% dari biaya produksi
Buatlah jurnal yang diperlukan dan kartu biaya pesanan untuk mencatat biaya produksi
produk yang telah selesai!

Metode harga pokok pesanan modul

  • 1.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 1 I. Pengertian Harga pokok pesanan adalah cara perhitungan harga pokok produksi untuk produk yang dibuat berdasarkan pesanan. Apabila suatu pesanan diterima segera dikeluarkan perintah untuk membuat produk sesuai dengan spesifikasi masing-masing pesanan. Untuk mempermudah perhitungan biaya produksi tiap-tiap pesanan maka masing- masing produk yang dikerjakan diberi nomor identitas. II. Ciri Khusus a) Tujuan produksi perusahaan adalah untuk melayani pesanan pembeli yang bentuknya tergantung pada spesifikasi pesanan, sehingga sifat produksinya terputus-putus dan setiap pesanan dapat dipisahkan identitasnya secara jelas. b) Biaya produksi dikumpulkan untuk setiap pesanan dengan tujuan dapat dihitung harga pokok pesanan dengan relatif teliti dan adil. Dihubungkan dengan sistem akuntansi biaya yang digunakan untuk membebankan harga pokok kepada produk. metode harga pokok pesanan hanya dapat menggunakan: 1. Sistem harga pokok historis untuk biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, untuk ketelitian dan keadilan pembebanan biaya overhead pabrik harus digunakan tarif biaya yang ditentukan dimuka. 2. Dalam metode harga pokok pesanan dapat pula digunakan sistem harga pokok yang ditentukan dimuka untuk seluruh elemen biaya produksi. c) Biaya produksi dibagi menjadi dua jenis yaitu: 1. Biaya langsung meliputi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung Biaya langsung diperhitungkan terhadap masing-masing pesanan berdasarkan biaya yang sebenarnya 2. Biaya tidak langsung meliputi biaya produksi diluar biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja tidak langsung. Biaya tidak langsung dibebankan ketiap-tiap pesananan berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka (Predetermined Rate) d) Harga pokok pesanan untuk tiap pesanan dihitung pada waktu pesanan yang bersangkutan selesai diproduksi. HARGA POKOK PESANAN
  • 2.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 2 e) Harga pokok satuan ditetapkan dengan cara membagi total biaya suatu pesanan dengan jumlah satuan produk pesanan yang bersangkutan. f) Untuk mengumpulkan biaya produksi masing-masing pesanan, dipakai kartu harga pokok pesanan dimana tercatat hal-hal berikut ini : Jenis produk : Nomor pesanan : Tgl.pesanan : Sifat pesanan : Nama pemesan : Jumlah : Tgl.selesai : Harga jual : Biaya produksi : III. Rekening control dan Rekening Pembantu Untuk tujuan pencatatan akuntansi, akuntansi biaya menggunakan banya rekening pembantu untuk merinci biaya-biaya produksi. Rekening-rekening pembantu (subsidiary accounts) ini dikontol oleh ketelitiannya denganmenggunakan rekening control (controlling account) di dalam buku besar. Rekening control menampung data yang bersumber dari jurnal, sedangkan rekening pembantu di gunakan untuk menampung data yang bersumber dari dokumen sumber. Contoh: Rekening Buku Besar(Rekening Kontrol) Rekening Buku Besar Pembantu(Rekening Pembantu) Persediaan Bahan Baku Persediaan Soda,Persediaan Pasir Besi, Persedian Kaolin dan Sebagainya Biaya Overhead Pabrik Biaya bahan penolong, BTKL, Biaya Penyusutan Mesin Dsb Biaya Pemasaran Gaji dan Komisi, Biaya advertensi, Suplies penjualan Biaya Adm dan Umum Gaji direktur,Perjalanan dinas dsn Barang dalam proses Botol 7 Up, Botol Sprite, Botol Fanta
  • 3.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 3 Persediaan Produk jadi Kartu Harga Pokok Pesanan yang sudah selesai dipindahkan sebagai kartu pembantu persediaan produk selesai HP.Penjualan Kartu Harga Pokok pesanan yang selesai dan sudah diserahkan kepada pemesan, dipindahkan sebagai HPP IV. Pencatatan Akuntansi a) Akuntansi biaya bahan baku Pencatatan pemakaian bahan baku didasarkan pada bukti permintaan bahan (material reguisition). Disamping dicatat di kartu persediaan bahan baku, pemakaian tersebut juga harus dicatat di kartu harga pokok pesanan yang bersangkutan. Pada saat pembelian Persediaan bahan baku xxx Utang/kas xxx Pada saat terjadi retur pembelian Utang xxx Persediaan bahan baku xxx Pada saat pembebanan BDP - Biaya bahan baku xxx Persediaan bahan baku xxx BOP Sesungguhnya xxx Persediaan bahan baku xxx b) Akuntansi Biaya Tenaga Kerja Pembebanan upah langsung ke barang dalam proses, harus dicatat di kartu harga pokok pesanan sesuai dengan pemakaian tenaga kerja yang bersangkutan. Diperlukan pengumpulan dua macam jam kerja, yaitu:  Jam kerja total selama periode kerja tertentu.  Jam kerja yang digunakan untuk mengerjakan setiap pesanan. Perusahaan harus menyelenggarakan kartu hadir masing-masing karyawan, untuk mengumpulkan informasi jam kerja total selama periode kerja tertentu, untuk pembuatan Daftar Upah. Disamping itu, perusahaan harus mencatat penggunaan jam BB Langsung BB Tdk Langsung
  • 4.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 4 kerja masing2 karyawan untuk mengerjakan pesanan. (Masing2 karyawan dibuatkan Kartu Jam Kerja/Job Time Ticket) Pada saat biaya terjadi Beban gaji xxx Beban gaji yang masih harus dibayar xxx Pada saat pembayaran kepada karyawan Utang gaji dan upah xxx Kas xxx Pada saat pembebanan BDP - Biaya tenaga kerja xxx Beban Gaji dan upah xxx BOP Sesungguhnya xxx Beban Gaji dan upah xxx Beban Admin. dan Umum xxx Beban pemasaran xxx Beban Gaji dan upah xxx c) Akuntansi Biaya Overhead Pabrik BOP dikelompokkan menjadi beberapa golongan, yaitu:  Biaya Bahan Penolong  Biaya reparasi dan pemeliharaan, berupa pemakaian persediaan spareparts dan persediaan supplies pabrik  Biaya tenaga kerja tak langsung  Biaya yang timbul sebagai akibat penilaian terhadap aktiva tetap (contoh: biaya penyusutan aktiva tetap)  Biaya yang timbul sebagai akibat berlalunya waktu (contoh: terpakainya asuransi dibayar di muka)  Biaya overhead pabrik lain yang secara langsung memerlukan pengeluaran tunai (contoh: biaya reparasi mesain pabrik, biaya listrik) Dalam harga pokok pesanan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan tarif yang ditentukan sebelum proses produksi berjalan (predetermined rate). Alasannya karena; 1. Adanya biaya overhead pabrik yang timbul setelah aktivitas berlalu. Misalnya reparasi aktiva tetap disebabkan pemakaian masa lalu, maka bila pembebanan pada pesanan dilakukan saat tejadinya biaya, berakibat menjadi tidak teliti dan adil TK Langsung TK Tdk Langsung TK Non Produksi
  • 5.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 5 2. Adanya biaya yang baru dapat dihitung pada akhir periode. Misalnya penyusutan, biaya listrik PLN. Biaya ini apabila dibebankan pasa pesanan saat dapat dihitung berakibat menjadi tidak teliti dan adil 3. Adanya biaya yang terjadi hanya pada interval waktu tertentu, misalnya iuran yang dibayar setahun sekali atau dua kali. Biaya overhead pabrik sesungguhnya baru dapat dihitung pada akhir periode, padahal harga pokok pesanan harus dihitung saat pesanan selesai. Dasar Pembebanan BOP:  Satuan produk  Biaya Bahan Baku  Biaya Tenaga Kerja Langsung  Jam Tenaga Kerja Langsung  Jam Mesin Adapun proses penentuan tarif adalah sebagai berikut: 1. Menentukan taksiran besarnya BOP selama periode tertentu 2. Menentukan dasar pembebanan (jam kerja langsung, jam kerja mesin, dll) 3. Menentukan tarif BOP berdasarkan: Taksiran BOP Tarip BOP = ------------------ = Rp ....../Dasar pembebanan Dasar pembebanan BOP yang sesungguhnya terjadi dikumpulkan selama satu tahun yang sama, kemudian pada akhir tahun dibandingkan dengan yang dibebankan kepada produk atas dasar tarif  Pencatatan BOP yang Dibebankan kepada produk: Barang Dalam Proses-Biaya Overhead Pabrik xxx Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx  Pencatatan BOP yang Sesungguhnya: Misal: 1. Pemakaian Bahan Penolong: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Persediaan Bahan Penolong xxx 2. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja Tak langsung: Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Gaji dan Upah xxx 3. Biaya penyusutan Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx
  • 6.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 6 Beban penyusutan xxx  Jurnal penutupan rekening Biaya Overhead Pabrik yang Dibebankan (untuk mempertemukan BOP Dibebankan dengan BOP Sesungguhnya) Biaya Overhead Pabrik Dibebankan xxx Biaya Overhead Pabrik Sesungguhnya xxx Selisih biaya overhead pabrik yang dibebankan kepada produk dengan biaya overhead pabrik yang sesungguhnya terjadi dalam suatu periode akuntansi ditentukan dengan menghitung saldo rekening biaya overhead pabrik sesungguhnya.  Apabila selisih biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih besar dibanding Biaya Overhead Pabrik dibebankan (selisih tidak menguntungkan): Jurnal Selisih Overhead Pabrik xxx BOP sesungguhnya xxx  Apabila selisih biaya overhead pabrik sesungguhnya lebih kecil dibanding Biaya Overhead Pabrik dibebankan (selisih menguntungkan): Jurnal BOP sesungguhnya xxx Selisih Overhead Pabrik xxx Perlakuan selisih yaitu masuh ke rekening rugi laba, jurnalnya adalah sebagai berikut: Selisih tidak menguntungkan Laba – Rugi xxx Selisih Overhead Pabrik xxx Selisih menguntungkan Selisih Overhead Pabrik xxx Laba – Rugi xxx d) Pencatatan Barang Jadi Pencatatan barang jadi didasarkan kepada pesanan-pesanan yang telah selesai dengan demikian harga pokok barang jadi didasarkan kepada harga pokok tiap pesanan yang telah selesai dikerjakan, sehingga besarnya harga pokok tersebut dapat dilihat di kartu harga pokok. Persediaan barang jadi xxx BDP - Biaya bahan baku xxx BDP - Biaya tenaga kerja xxx BDP - Biaya overhead pabrik xxx
  • 7.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 7 e) Pencatatan Persediaan Barang Dalam Proses (bila di akhir periode masih ada pesanan dalam proses) Persediaan barang dalam proses xxx BDP - Biaya Bahan Baku xxx BDP - Biaya Tenaga Kerja xxx BDP - Biaya Overhead Pabrik xxx f) Pencatatan Penyerahan Barang Kepada Pemesan Piutang xxx Penjualan xxx g) Pencatatan Harga Pokok Penjualan Harga pokok penjualan xxx Persediaan barang jadi xxx V. Masalah-Masalah Khusus Masalah yang timbul dalam biaya produksi pada metode harga pokok pesanan adalah: 1. Biaya Bahan Baku. a) Unsur harga pokok bahan baku Sesuai dengan prinsip harga perolehan (cost), maka harga pokok terdiri dari: - Harga beli menurut faktur - Ongkos angkut - Biaya-biaya lain sampai dengan bahan baku itu siap untuk dipakai, akan tetapi atas pertimbangan biaya administrasi maka dalam praktek harga pokok bahan pada umumnya dicatat berdasarkan faktur. b) Penentuan harga pokok bahan baku Untuk menentukan harga pokok bahan baku yang dipakai kedalam proses produksi dapat dipakai metode: - Metode tanda pengenal khusus - Metode FIFO (First In First Out) - Metode LIFO (Last In First Out) - Metode Rata-Rata c) Sisa Bahan Merupakan bahan yang tidak terpakai (tidak menjadi bagian dari produk) dalam proses produksi dan tidak dapat dipakai dalam proses produksi berikutnya (telah rusak) tetapi masih mempunyai harga jual. Pencatatan terhadap harga jual sisa bahan dilakukan sebagai berikut: - Apabila harga jual tersebut rendah, maka pencatatan harga dilakukan pada saat penjualan
  • 8.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 8 - Apabila harga jual besar jumlahnya, maka pencatatan dilakukan pada saat sisa bahan tersebut diserahkan ke gudang. d) Produk Rusak (Spoiled Goods) Merupakan produk yang tidak memenuhi kualitas yang seharusnya dan tidak dapat diperbaiki.Perlakuan terhadap produk rusak adalah sebagai berikut: - Apabila produk rusak disebabkan spesifikasi sesuatu pesanan, maka harga pokok produk rusak dibebankan ke pesanan tempat terjadinya produk rusak tersebut. - Apabila terjadinya produk rusak dianggap merupakan hal yang normal, maka kerugian akibat produk rusak dibebankan kepada semua produk dengan memperhitungkan ke dalam tarip BOP dimana terdapat kerugian akibat produk rusak tersebut. e) Produk cacat (defective goods) Produk cacat ialah Produk yang tidak memenuhi kualitas yang seharusnya, tetapi masih dapat diperbaiki dengan pengerjaan kembali (rework). Biaya yang timbul akibat pengejaan kembali (rework cost) pencatatannya sama halnya seperti dalam produk rusak yaitu: - Apabila timbulnya produk cacat akibat spesifikasi pesanan, maka biaya pengerjaan kembali dibebankan ke pesanan yang bersangkutan. - Apabila produk cacat merupakan hal biasa terjadi, maka biaya pengerjaan kembali, dibebankan ke tarip BOP dengan demikian dipikul oleh semua produk (pesanan) 2. Biaya Tenaga Kerja Dalam hubungan dengan perhitungan harga pokok produksi, maka pada umumnya tenaga kerja dibedakan sebagai berikut :. Tenaga kerja langsung : yaitu tenaga kerja yang mengerjakan produk langsung dibebankan ke perkiraan barang dalam proses Tenaga kerja tidak langsung : yaitu tenaga kerja yang tidak secara langsung turut dalam pengerjaan produk dan biaya yang terjadi dibebankan ke perkiraan biaya overhead pabrik. Beberapa masalah yang timbul dalam pencatatan biaya tenaga kerja antara lain: a) Cara perhitungan besarnya gaji dan upah Dalam hal ini banyak perusahaan yang memakai cara dengan mengalikan jumlah jam kerja dengan tarip upah per jam b) Cara pemberian intensip Pemberian intensip pada umumnya bertujuan agar karyawan bekerja lebih baik. pemberian intensip dapat didasarkan atas waktu kerja maupun kuantitas produksi maupun kombinasi dari keduanya. c) Perhitungan jumlah pajak atas pendapatan karyawan Pada prinsipnya besarnya pendapatan karyawan adalah sebagai berikut: - Ditetapkan besarnya pendapatan sisa kena pajak per tahun, yaitu pendapatan sisa kena pajak per bulan 12 (dua belas).
  • 9.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 9 - Atas sisa kena pajak satu tahun dikenakan tarip pajak untuk mengetahui jumlah pajak satu tahun. d) Untuk menentukan besarnya potongan pajak pendapatan, maka jumlah pajak satu tahun di bagi 12 (dua belas). Kemudian tentang proses pencatatan biaya tenaga kerja adalah seperti yang telah dijelaskan di muka dalam prosedur akuntansi biaya pokok pesanan.
  • 10.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 10 Contoh Soal A. Jurnal Soal Transaksi berikut dilakukan PT. Meulaboh pada bulan Januari 2010 1. Pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit Rp 7.000.000 2. Bukti permintaan bahan baku langsung sebesar Rp 1.600.000 dan bahan baku tidak langsung Rp 400.000 3. Biaya gaji untuk pabrik senilai Rp 1.880.000 terdiri atas Rp 1.520.000 tenaga kerja langsung dan Rp 360.000 tenaga kerja tidak langsung 4. Penyusutan mesin pabrik senilai Rp 240.000 dicatat dan biaya asuransi pabrik yang sudah jatuh tempo Rp 120.000 5. Biaya overhead dibebankan dengan tariff 65% dari biaya tenaga kerja langsung pesanan sebesar Rp 366.000 6. Biaya overhead pabrik actual lain-lain sebesar Rp 250.000, terutang 7. Pesanan dikirimkan ke pemesan dengan nilai Rp 366.000 serapan tenaga kerja langsung, Rp 290.000 bahan baku yang sebelumnya dibebankan. Penyelesaian 1. Persediaan bahan baku Rp 7.000.000 Hutang Rp 7.000.000 2. BDP-Biaya bahan baku Rp 1.600.000 BOP sesungguhnya Rp 400.000 Persediaan bahan baku Rp 2.000.000 3. Biaya tenaga kerja Rp 1.880.000 Hutang gaji Rp 1.880.000 BDP-Biaya tenaga kerja Rp 1.520.000 BOP sesungguhnya Rp 360.000 Biaya tenaga kerja Rp 1.880.000 4. BOP sesungguhnya Rp 360.000 Biaya penyusutan mesin Rp 240.000 Asuransi dibayar di muka Rp 120.000 5. BDP-Biaya Overhead Pabrik Rp 237.900 BOP dibebankan Rp 237.900
  • 11.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 11 6. BOP sesungguhnya Rp 250.000 Hutang Rp 250.000 7. Persediaan barang jadi Rp 893.900 BDP-Biaya tenaga kerja Rp 366.000 BDP-Biaya bahan baku Rp 290.000 BDP-Biaya overhead pabrik Rp 237.900 Harga Pokok Penjualan Rp 893.900 Persediaan barang jadi Rp 893.900 Piutang Rp 893.900 Penjualan Rp 893.900 Kartu Biaya Pesanan PT Meulaboh Pesanan N.01 Jakarta KARTU PESANAN Pemesan : ……………………………. Tgl. Pesan : …………………………… Produk : ……………………………. Tgl. Dikerjakan : …………………………… Spesifikasi Produk : ……………………………. Tgl. Dibutuhkan : …………………………… Tgl. Selesai : …………………………… Keterangan Pemakaian Harga Total Bahan Baku Langsung -- -- Rp0 Tenaga Kerja Langsung -- -- Rp0 BOP dibebankan -- -- Rp0 Total Biaya PDP Awal Rp0 Bahan Baku Langsung -- -- Rp366.000 Tenaga Kerja Langsung -- -- Rp290.000 BOP dibebankan -- -- Rp237.900 Rp893.900 Total Rp893.900
  • 12.
    Universitas Teknokrat-Cost Accounting-DianaMarlyna, M.S.Ak. 12 Latihan Soal Transaksi berikut merupakan transaksi yang dilakukan oleh PT Kenanga selama bulan Agustus 2010; 1. Pembelian bahan baku sebesar Rp 12.400.000 dengan pembayaran tunai 70%, sisanya kredit 2. Bukti permintaan bahan baku dari gudang yang akan digunakan untuk produksi yaitu Rp 6.700.000 bahan baku langsung, dan Rp 925.000 bahan baku tidak langsung 3. Biaya tenaga kerja Rp 9.200.000 dimana Rp 8.460.000 merupakan alokasi untuk biaya tenaga kerja langsung dan sisanya untuk biaya tenaga kerja tidak langsung 4. Biaya penyusutan mesin dan peralatan pabrik sebesar Rp 860.000 telah dicatat 5. Satu pesanan telah selesai, dimana biaya bahan baku langsung sebesar Rp 560.000 dan biaya tenaga kerja langsung Rp 420.000, biaya ini telah dibebankan sebelumnya, sedangkan biaya overhead pabrik dibebankan berdasarkan biaya tenaga kerja langsung dengan tariff 75% 6. Biaya overhead pabrik lain-lain telah dikeluarkan sebesar Rp 1.875.000 7. Pesanan yang dimaksud pada poin 5 dikirim ke pemesan, dengan pembayaran tunai, harga jual ditetapkan 160% dari biaya produksi Buatlah jurnal yang diperlukan dan kartu biaya pesanan untuk mencatat biaya produksi produk yang telah selesai!