Modul Ajar Deep Learning Sosiologi Kelas 10 Kurikulum Merdeka
1.
https://www.modulguruku.com/
MODUL AJAR DEEPLEARNING
MATA PELAJARAN : IPS (SOSIOLOGI)
BAB 1 PENGANTAR SOSIOLOGI SEJARAH KELAHIRAN DAN PERKEMBANGAN
SOSIOLOGI.
A. IDENTITAS MODUL
Nama Sekolah : .....................................................................................
Nama Penyusun : .....................................................................................
Mata Pelajaran : IPS (Sosiologi)
Kelas / Fase /Semester : X/ E / Ganjil
Alokasi Waktu : 4 Pertemuan (4 x 45 menit per pertemuan)
Tahun Pelajaran : .......................
B. IDENTIFIKASI KESIAPAN PESERTA DIDIK
● Pengetahuan Awal: Peserta didik umumnya memiliki pemahaman umum tentang
interaksi sosial dan fenomena sosial sederhana dari pengalaman sehari-hari mereka
(misalnya, perbedaan perilaku di rumah dan di sekolah, pengaruh teman sebaya, masalah
kenakalan remaja). Namun, mereka mungkin belum mengenal Sosiologi sebagai sebuah
disiplin ilmu atau tokoh-tokoh pentingnya.
● Minat: Minat peserta didik bervariasi. Beberapa mungkin tertarik pada isu-isu sosial
aktual (misalnya, media sosial, bullying, kesenjangan sosial, dinamika kelompok),
sementara yang lain lebih tertarik pada fenomena budaya. Ada juga yang lebih menyukai
diskusi, debat, atau analisis kasus.
● Latar Belakang: Peserta didik berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang
beragam, yang akan memengaruhi cara mereka memahami fenomena sosial. Pengalaman
mereka dalam berinteraksi dengan kelompok yang berbeda dapat menjadi modal awal.
● Kebutuhan Belajar:
○ Visual: Membutuhkan media pembelajaran berupa infografis, video dokumenter
singkat tentang perubahan sosial, visualisasi konsep-konsep sosiologi.
○ Auditori: Membutuhkan penjelasan yang jelas, diskusi kelompok, pemutaran
rekaman wawancara (jika ada).
○ Kinestetik: Membutuhkan kegiatan simulasi interaksi sosial, role-playing, atau
proyek observasi sederhana.
○ Diferensiasi: Beberapa peserta didik mungkin membutuhkan bimbingan lebih
intensif dalam memahami pemikiran tokoh sosiologi klasik yang abstrak, sementara
yang lain membutuhkan tantangan untuk menghubungkan teori dengan masalah
sosial kompleks.
C. KARAKTERISTIK MATERI PELAJARAN
2.
https://www.modulguruku.com/
● Jenis Pengetahuan:Materi ini mencakup pengetahuan konseptual (pengertian sosiologi,
objek kajian, ciri, fungsi, peran sosiolog, akar sejarah sosiologi), pengetahuan faktual
(peristiwa Revolusi Industri dan Revolusi Prancis sebagai pemicu kelahiran sosiologi,
nama tokoh-tokoh penting dan pemikirannya), dan pengetahuan prosedural (cara berpikir
sosiologis, mengidentifikasi gejala sosial).
● Relevansi dengan Kehidupan Nyata: Materi ini sangat relevan karena sosiologi
membantu peserta didik memahami diri mereka sebagai bagian dari masyarakat,
menganalisis berbagai fenomena sosial di sekitar mereka (mulai dari keluarga, sekolah,
hingga isu global), serta mengembangkan empati dan toleransi terhadap perbedaan
sosial. Memahami sejarah sosiologi juga membantu mereka menghargai mengapa ilmu
ini penting untuk menganalisis masyarakat.
● Tingkat Kesulitan: Tingkat kesulitan materi cukup moderat. Konsep dasar cenderung
mudah dipahami jika dikaitkan dengan contoh konkret. Namun, pemahaman tentang
latar belakang sejarah kelahiran sosiologi (Revolusi Industri dan Revolusi Prancis) serta
pemikiran tokoh-tokoh klasik memerlukan analisis historis dan filosofis yang lebih
dalam.
● Struktur Materi: Materi tersusun secara kronologis dan logis, dimulai dari pengertian
dan karakteristik dasar sosiologi, kemudian menelusuri latar belakang historis
kelahirannya, mengenalkan tokoh-tokoh perintis dan pemikirannya, serta diakhiri dengan
peran dan fungsi sosiologi dalam kehidupan.
● Integrasi Nilai dan Karakter:
○ Beriman, Bertakwa kepada Tuhan YME, dan Berakhlak Mulia: Menyadari
kompleksitas ciptaan Tuhan dalam bentuk masyarakat dan pentingnya berinteraksi
secara harmonis.
○ Bernalar Kritis: Menganalisis fenomena sosial secara objektif, tidak mudah
percaya pada pandangan umum tanpa bukti, dan membuat kesimpulan yang rasional.
○ Kreatif: Mengembangkan ide-ide solusi untuk masalah sosial atau menyajikan
analisis sosial dalam bentuk yang menarik.
○ Gotong Royong/Kolaborasi: Bekerja sama dalam kelompok untuk menelaah isu
sosial atau merumuskan gagasan.
○ Kemandirian: Bertanggung jawab atas pemahaman mereka tentang masyarakat dan
mampu berpikir mandiri.
○ Kewargaan: Memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara, serta
berkontribusi positif dalam masyarakat.
○ Komunikasi: Mengemukakan pandangan dan hasil analisis sosial dengan jelas dan
santun.
D DIMENSI PROFIL LULUSAN
Berdasarkan tujuan pembelajaran dan karakteristik materi, dimensi lulusan pembelajaran
yang akan dicapai adalah:
● Kewargaan: Peserta didik memiliki kesadaran akan peran dan tanggung jawabnya
sebagai anggota masyarakat serta mampu memahami berbagai dinamika sosial.
● Penalaran Kritis: Peserta didik mampu mengidentifikasi, menganalisis, dan
3.
https://www.modulguruku.com/
mengevaluasi gejala-gejala sosialdi sekitarnya dengan menggunakan perspektif
sosiologi.
● Kolaborasi: Peserta didik mampu bekerja sama dalam kelompok untuk mengamati,
menganalisis, dan mempresentasikan fenomena sosial.
● Komunikasi: Peserta didik mampu menyampaikan ide dan hasil analisis tentang
fenomena sosial secara jelas dan efektif, baik lisan maupun tulisan.
● Kemandirian: Peserta didik mampu mencari informasi mandiri tentang isu-isu sosial
dan mengembangkan pemahaman pribadi tentang sosiologi.
4.
https://www.modulguruku.com/
DESAIN PEMBELAJARAN
A. CAPAIANPEMBELAJARAN (CP) NOMOR : 32 TAHUN 2024
Pada akhir Fase E, peserta didik memahami konsep dasar berbagai bidang ilmu sosial
sebagai ilmu yang mengkaji manusia dan lingkungannya untuk memberikan landasan
berpikir kritis, analitis, kreatif, adaptif, dan solutif dalam merespons peristiwa dan fenomena
sosial, budaya, dan ekonomi yang terjadi di masyarakat dalam lingkup lokal, nasional, dan
global. Peserta didik memahami peran dan potensi dirinya dalam beradaptasi dengan
perubahan lingkungan fisik, sosial, budaya, dan ekonomi. Peserta didik secara mandiri
maupun berkolaborasi menggali fenomena kehidupan manusia secara sistematis serta
menemukan persamaan dan perbedaannya dalam dimensi ruang dan waktu. Peserta didik
menganalisis, menarik simpulan, mengomunikasikan informasi dan hasil analisis dari
sumber primer dan/atau sekunder, hasil observasi dan dokumentasi. Peserta didik mampu
merefleksikan hasil analisis dari informasi, hasil observasi, dan hasil dokumentasi, serta
menyusun rencana tindak lanjut. Capaian Pembelajaran setiap elemen adalah sebagai
berikut.
Elemen Capaian Pembelajaran
Pemahaman
Konsep
• Peserta didik mampu memahami fungsi sosiologi sebagai ilmu yang secara
kritis, analitis, kreatif, dan solutif mengkaji masyarakat.
• Peserta didik mampu memahami status dan peran individu dalam kelompok
sosial dan memahami berbagai ragam gejala sosial yang ada di dalam
masyarakat.
• Peserta didik mampu memahami keragaman manusia dan budayanya sebagai
bagian dari masyarakat multikultural.
• Peserta didik memahami hakikat ilmu ekonomi sebagai ilmu yang mempelajari
upaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
• Peserta didik memahami lembaga serta produk keuangan bank dan nonbank
sebagai dasar dalam mengelola, menggunakan produk dan layanan, serta
mengenali dan menghindari risiko keuangan kehidupannya dalam konteks
mampu membuat laporan keuangan pribadi.
• Peserta didik memahami konsep dasar Geografi, peta, pengindraan jauh, Sistem
Informasi Geografis (SIG), penelitian Geografi, dan fenomena geosfer fisik
yaitu litosfer, atmosfer, dan hidrosfer sebagai ruang kehidupan.
• Peserta didik memahami konsep dasar ilmu sejarah serta mengenali penelitian
sejarah untuk menganalisis keterhubungan antara masa lampau, masa kini, dan
masa yang akan datang ketika mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian
penting dalam lingkup lokal, nasional dan global mulai dari masa kerajaan
Hindu-Budha hingga masa kerajaan Islam.
Keterampilan
Proses
Peserta didik
• Mengamati fenomena kehidupan manusia dalam dimensi ruang dan waktu
secara sistematis serta menemukan persamaan dan perbedaannya dan
potensinya;
• Membuat pertanyaan secara mandiri untuk menggali informasi tentang
fenomena kehidupan manusia dalam dimensi ruang dan waktu secara
5.
https://www.modulguruku.com/
sistematis;
• Mengumpulkan informasidari sumber primer dan/atau sekunder, melakukan
observasi, dan mendokumentasikannya;
• Menarik simpulan berdasarkan dari informasi yang diperoleh dari sumber
primer dan/atau sekunder, hasil observasi dan hasil dokumentasi;
• Mengomunikasikan hasil analisis informasi yang diperoleh dari sumber primer
dan/atau sekunder, data hasil observasi, dan hasil dokumentasi dalam bentuk
media digital dan/atau nondigital; dan
• Merefleksikan hasil analisis informasi yang diperoleh dari sumber primer
dan/atau sekunder, hasil observasi, dan hasil dokumentasi serta menyusun
rencana tindak lanjut.
B. LINTAS DISIPLIN ILMU
● Sejarah: Memahami latar belakang Revolusi Industri dan Revolusi Prancis,
perkembangan pemikiran tokoh-tokoh.
● Ekonomi: Dampak industrialisasi, kesenjangan ekonomi, kelas sosial.
● Ilmu Politik: Struktur kekuasaan, revolusi, sistem pemerintahan.
● Antropologi: Budaya, masyarakat tradisional vs. modern.
● Filsafat: Dasar pemikiran sosiologi, filsafat sosial.
● Psikologi: Perilaku individu dalam masyarakat, psikologi sosial.
● Teknologi Informasi dan Komunikasi: Pengaruh teknologi terhadap interaksi sosial,
media sosial sebagai objek kajian sosiologi.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Pertemuan 1: Hakikat dan Objek Kajian Sosiologi
● Melalui diskusi interaktif dan analisis video pendek, peserta didik dapat menjelaskan
pengertian sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat dengan bahasa sendiri dan
mengidentifikasi objek kajiannya (masyarakat, interaksi sosial, gejala sosial) dengan
cermat (Penalaran Kritis, Komunikasi).
● Setelah mengamati fenomena sosial di lingkungan sekitar, peserta didik dapat
mengklasifikasikan ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu (empiris, teoretis, kumulatif, non-
etis) dengan memberikan contoh yang relevan (Penalaran Kritis, Kemandirian).
● Dengan rasa ingin tahu, peserta didik dapat menyadari bahwa kompleksitas
masyarakat adalah bagian dari ciptaan Tuhan yang harus dipahami (Keimanan dan
Ketakwaan terhadap Tuhan YME).
Pertemuan 2: Sejarah Kelahiran Sosiologi (Revolusi Industri dan Revolusi Prancis)
● Melalui studi kasus dan diskusi kelompok, peserta didik dapat menganalisis Revolusi
Industri dan Revolusi Prancis sebagai pemicu utama kelahiran ilmu sosiologi dengan
menjelaskan dampaknya terhadap struktur sosial (Kolaborasi, Penalaran Kritis).
● Setelah menelaah berbagai sumber, peserta didik dapat menghubungkan kondisi sosial
di Eropa pada abad ke-18 dan ke-19 dengan kebutuhan akan adanya ilmu yang
mempelajari masyarakat (Penalaran Kritis).
6.
https://www.modulguruku.com/
Pertemuan 3: Tokoh-TokohPerintis Sosiologi dan Pemikirannya
● Melalui penelusuran informasi dan presentasi mini, peserta didik dapat
mengidentifikasi tokoh-tokoh perintis sosiologi (misalnya, Auguste Comte, Emile
Durkheim, Karl Marx, Max Weber) dan menjelaskan pokok-pokok pemikiran mereka
yang menjadi dasar sosiologi (Kemandirian, Komunikasi).
● Dengan membandingkan pemikiran, peserta didik dapat menilai relevansi gagasan
tokoh-tokoh tersebut terhadap fenomena sosial kontemporer (Penalaran Kritis).
Pertemuan 4: Fungsi dan Peran Sosiologi dalam Masyarakat
● Melalui diskusi dan analisis kasus, peserta didik dapat merumuskan fungsi sosiologi
dalam pembangunan, penelitian, dan pemecahan masalah sosial di tingkat lokal maupun
global (Kewargaan, Kolaborasi).
● Dengan merancang proyek sederhana, peserta didik dapat mengusulkan peran sosiolog
dalam menghadapi tantangan sosial di lingkungan mereka atau di Indonesia, dengan
mempertimbangkan solusi yang kreatif dan berkelanjutan (Kreativitas,
Kewargaan).
D. TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL
● Perubahan perilaku remaja akibat media sosial.
● Fenomena bullying di sekolah atau lingkungan sekitar.
● Dampak urbanisasi terhadap masyarakat di Tegal.
● Pola interaksi dalam keluarga di era digital.
● Munculnya berbagai komunitas atau kelompok minat di kalangan remaja.
● Masalah kemacetan lalu lintas dan dampaknya pada interaksi sosial di kota.
● Gerakan sosial kecil di lingkungan sekolah (misalnya, kampanye kebersihan).
E. KERANGKA PEMBELAJARAN
1. Praktik Pedagogik:
● Model Pembelajaran:
○ Problem-Based Learning (PBL): Mengajukan masalah sosial nyata (misalnya,
mengapa ada kesenjangan sosial di perkotaan?) untuk diselidiki dan dianalisis
menggunakan kacamata sosiologi.
○ Project-Based Learning (PjBL): Mendorong peserta didik membuat produk
(misalnya, infografis tentang tokoh sosiologi, video pendek tentang fenomena sosial,
proposal penelitian sosial sederhana).
○ Inquiry-Based Learning: Membimbing peserta didik untuk mengajukan
pertanyaan, mencari data, dan menyusun interpretasi mereka sendiri tentang
fenomena sosial.
● Strategi Pembelajaran:
○ Think-Pair-Share: Peserta didik berpikir individu tentang suatu fenomena sosial,
berpasangan untuk mendiskusikan, lalu berbagi dengan kelompok besar.
○ Studi Kasus: Menganalisis isu sosial dari berbagai perspektif sosiologis.
7.
https://www.modulguruku.com/
○ Debat Sederhana:Mendebatkan pandangan berbeda tentang penyebab atau solusi
suatu masalah sosial.
○ Gallery Walk: Menampilkan hasil kerja kelompok (misalnya, poster infografis) dan
peserta didik saling mengapresiasi serta memberikan umpan balik.
○ Role Play: Mensimulasikan interaksi sosial atau peran sosiolog dalam suatu situasi.
● Metode Pembelajaran:
○ Ceramah Interaktif
○ Diskusi Kelompok
○ Tanya Jawab
○ Penugasan
○ Presentasi
○ Analisis Video/Artikel Berita
○ Wawancara Sederhana (jika memungkinkan)
2. Kemitraan Pembelajaran:
● Lingkungan Sekolah: Guru mata pelajaran lain (Sejarah, PPKn, Bahasa Indonesia),
Bimbingan Konseling (BK), komunitas siswa (OSIS, klub ilmiah/sosial).
● Lingkungan Luar Sekolah:
○ Lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang sosial atau
lingkungan.
○ Dinas Sosial setempat.
○ Tokoh masyarakat/pemuka adat.
○ Universitas/Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) terdekat.
● Masyarakat: Orang tua (untuk berbagi pengalaman sosial), warga lokal (untuk
observasi sederhana).
3. Lingkungan Belajar:
● Ruang Fisik: Kelas yang fleksibel (dapat diatur untuk diskusi kelompok, presentasi,
atau simulasi), perpustakaan sekolah dengan koleksi buku sosiologi dan isu sosial, area
dinding untuk pameran hasil proyek.
● Ruang Virtual:
○ Platform LMS (Google Classroom) untuk berbagi materi (artikel ilmiah populer,
video dokumenter sosial), mengumpulkan tugas, dan forum diskusi.
○ Sumber daya daring: Jurnal sosiologi daring, situs berita yang membahas isu sosial,
video kuliah atau wawancara dengan sosiolog, platform media sosial (untuk analisis
fenomena).
○ Perpustakaan digital sekolah atau platform e-book sosiologi.
● Budaya Belajar (Mendukung Pembelajaran Mendalam):
○ Budaya Refleksi Diri: Mendorong peserta didik untuk memahami posisi dan peran
mereka dalam masyarakat.
8.
https://www.modulguruku.com/
○ Budaya Kritis-Analitis:Memicu peserta didik untuk tidak menerima begitu saja
informasi, tetapi menganalisis penyebab dan dampak fenomena sosial.
○ Budaya Empati dan Toleransi: Menumbuhkan penghargaan terhadap perbedaan
dan keragaman sosial.
○ Budaya Partisipasi Aktif: Mendorong peserta didik untuk terlibat dalam diskusi
dan berkontribusi dalam pemecahan masalah sosial.
○ Budaya Apresiasi: Menghargai setiap upaya analisis dan kontribusi dalam
memahami masyarakat.
4. Pemanfaatan Digital:
● Perpustakaan Digital: Akses e-book, jurnal, artikel ilmiah tentang sosiologi dan isu
sosial dari perpustakaan digital sekolah atau sumber eksternal terpercaya.
● Forum Diskusi Daring: Google Classroom atau grup chat untuk diskusi lanjutan,
berbagi temuan, dan tanya jawab di luar jam pelajaran.
● Penilaian Daring: Google Forms untuk kuis konsep, Kahoot! atau Mentimeter untuk
kuis interaktif tentang tokoh/peristiwa penting dalam sosiologi.
● Media Visualisasi: Pemutaran film/dokumenter sosial, video animasi tentang konsep
sosiologi (misalnya, stratifikasi sosial, mobilitas sosial).
● Alat Presentasi Digital: Google Slides, Canva, Prezi untuk membuat presentasi hasil
analisis atau proyek sosial.
● Simulasi Interaksi Sosial Daring: Jika ada platform yang relevan.
F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI
PERTEMUAN 1
KEGIATAN PENDAHULUAN
PERTEMUAN 1: HAKIKAT DAN OBJEK KAJIAN SOSIOLOGI
1. KEGIATAN PENDAHULUAN (MINDFUL LEARNING, MEANINGFUL
LEARNING, JOYFUL LEARNING):
● Mindful Learning: Guru memulai dengan meminta peserta didik untuk mengamati
sekeliling kelas dalam diam selama 30 detik, memperhatikan bagaimana teman-
teman duduk, berinteraksi, dan bagaimana suasana kelas secara keseluruhan. Setelah
itu, guru bertanya: "Apa yang kalian amati? Mengapa ada perbedaan cara duduk
atau berinteraksi? Apakah kalian merasa nyaman?" Ini membantu mereka
merasakan kehadiran dan mempersiapkan diri untuk menganalisis fenomena sosial.
● Meaningful Learning: Guru menampilkan gambar atau video singkat tentang
sebuah fenomena sosial yang sedang viral atau relevan (misalnya, antrean
panjang bantuan sosial, kerumunan saat konser, atau interaksi di media sosial). Guru
bertanya: "Apa yang sedang terjadi di gambar/video ini? Mengapa orang-orang
berperilaku seperti itu? Apa yang menarik dari fenomena ini?" Ini mengaitkan
materi dengan isu yang akrab dan menarik bagi peserta didik.
● Joyful Learning: Guru dapat memulai dengan permainan singkat "True or
False" tentang pernyataan umum mengenai masyarakat (misalnya, "Semua orang di
9.
https://www.modulguruku.com/
Tegal suka makantahu aci." - benar/salah, alasannya) untuk memicu diskusi ringan
dan menciptakan suasana yang santai.
● Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan menjelaskan bahwa sosiologi
akan membantu mereka memahami lebih dalam tentang mengapa manusia
berperilaku demikian dalam masyarakat.
● Guru melakukan asesmen diagnostik awal dengan pertanyaan lisan atau tulisan
singkat: "Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata 'masyarakat'?" atau
"Menurutmu, apa bedanya individu dan masyarakat?"
2. KEGIATAN INTI (MEMAHAMI, MENGAPLIKASI, MEREFLEKSI):
Diferensiasi Konten:
● Guru menyediakan berbagai sumber belajar: buku teks, ringkasan materi dalam
bentuk poin-poin penting, infografis visual tentang objek kajian sosiologi, video
animasi pendek tentang pengertian sosiologi.
● Untuk peserta didik yang suka membaca, berikan artikel yang lebih mendalam.
Untuk visual, sediakan peta konsep kosong untuk diisi.
Memahami:
● Guru menjelaskan pengertian sosiologi, objek kajiannya (masyarakat, interaksi
sosial, gejala sosial), dan ciri-cirinya sebagai ilmu.
● Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok diberi
tugas "Studi Kasus Mini" berupa deskripsi singkat satu fenomena sosial di
lingkungan sekolah atau Tegal (misalnya, budaya kantin, geng di sekolah, masalah
sampah di lingkungan RT).
● Guru memberikan pertanyaan pemantik yang bervariasi tingkat kesulitannya:
"Identifikasi gejala sosial apa yang terlihat?", "Bagaimana interaksi antar
individu/kelompok terjadi?", "Mengapa ini bisa menjadi objek kajian sosiologi?"
Mengaplikasi:
● Setiap kelompok menganalisis studi kasus mereka untuk mengidentifikasi objek
kajian sosiologi yang relevan dan menjelaskan ciri-ciri sosiologi yang terlihat dari
analisis mereka.
Diferensiasi Proses:
● Kelompok yang membutuhkan dukungan lebih: Guru memberikan panduan
pertanyaan yang lebih terstruktur atau contoh identifikasi.
● Kelompok yang sudah mahir: Diberi tantangan untuk mengaitkan fenomena tersebut
dengan konsep-konsep sosiologi yang lebih luas atau merumuskan pertanyaan
penelitian sederhana.
● Setiap kelompok mempresentasikan hasil analisisnya, diikuti sesi tanya jawab dan
umpan balik dari kelompok lain dan guru.
Merefleksi:
● Guru membimbing peserta didik untuk merefleksikan: "Bagaimana kacamata
sosiologi membantu kita memahami fenomena sehari-hari yang tadinya kita anggap
biasa?"
10.
https://www.modulguruku.com/
● Setiap pesertadidik menuliskan satu contoh lain fenomena sosial yang menurut
mereka menarik untuk dikaji oleh sosiologi.
3. KEGIATAN PENUTUP (UMPAN BALIK, MENYIMPULKAN,
PERENCANAAN LANJUTAN):
● Umpan Balik Konstruktif: Guru memberikan umpan balik spesifik terhadap
kualitas analisis dan presentasi kelompok, menyoroti pemahaman yang kuat dan
area yang perlu ditingkatkan, terutama dalam membedakan ciri-ciri sosiologi.
● Menyimpulkan Pembelajaran: Guru bersama peserta didik merangkum poin-poin
penting tentang hakikat dan objek kajian sosiologi. Guru dapat menggunakan teknik
"Puzzle Konsep" di mana guru menyebutkan sebuah kata (misalnya, "masyarakat",
"interaksi") dan peserta didik menyebutkan konsep sosiologi terkait.
● Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya: Guru menyampaikan topik pertemuan
berikutnya (sejarah kelahiran sosiologi) dan memberikan tugas persiapan singkat
(misalnya, mencari informasi dasar tentang Revolusi Industri atau Revolusi Prancis
dari sumber terpercaya). Guru menanyakan: "Apa yang kalian ingin ketahui tentang
asal mula ilmu sosiologi? Menurut kalian, apa saja yang menyebabkan sebuah ilmu
pengetahuan lahir?" untuk melibatkan siswa dalam perencanaan.
G. ASESMEN PEMBELAJARAN
1. Asesmen Awal Pembelajaran (Diagnostik):
● Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal, minat, dan potensi miskonsepsi peserta
didik terhadap isu-isu sosial dan sosiologi.
Format:
● Kuesioner Singkat (Google Forms/Lisan): Pertanyaan pilihan ganda atau terbuka
tentang fenomena sosial umum.
● Brainstorming Kata: "Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata 'masyarakat'?"
● Polling Cepat (Mentimeter): "Seberapa sering kamu mengamati perilaku orang di
sekitarmu?" (Skala 1-5).
Contoh Pertanyaan/Tugas:
● "Apa itu bullying menurut pandanganmu? Mengapa hal itu terjadi?"
● "Sebutkan 3 masalah yang sering terjadi di lingkungan sekolah kita."
● "Apakah kamu tertarik untuk memahami mengapa orang berperilaku tertentu dalam
kelompok?" (ya/tidak/mungkin, mengapa?)
2. Asesmen Proses Pembelajaran (Formatif):
● Tujuan: Memantau pemahaman peserta didik selama proses pembelajaran,
memberikan umpan balik berkelanjutan, dan menyesuaikan strategi mengajar.
Format:
● Observasi Partisipasi Diskusi Kelompok: Mengamati keaktifan, kualitas argumen,
dan kemampuan kolaborasi peserta didik saat menganalisis studi kasus atau
membahas pemikiran tokoh. (Daftar ceklis: aktif berpendapat, memberikan contoh,
menghargai perbedaan pandangan)
11.
https://www.modulguruku.com/
● Penilaian LembarKerja: Menilai ketepatan identifikasi ciri-ciri sosiologi, analisis
dampak revolusi, atau rangkuman pemikiran tokoh.
● Kuis Singkat/Permainan (Kahoot!/Quizizz): Pertanyaan tentang tokoh sosiologi,
konsep dasar, atau peristiwa sejarah pemicu.
● Jurnal Refleksi Diri: Peserta didik menuliskan pemahaman, kesulitan, dan
pertanyaan yang masih ada setelah setiap pertemuan.
● Penilaian Presentasi Mini: Rubrik penilaian untuk kelengkapan materi, kejelasan
penjelasan, dan kemampuan menjawab pertanyaan.
Contoh Pertanyaan/Tugas:
● "Bagaimana dampak Revolusi Industri masih terasa dalam kehidupan sosial kita saat
ini?" (Pertanyaan lisan saat diskusi)
● "Jelaskan mengapa Auguste Comte disebut sebagai 'Bapak Sosiologi'. Apa ide
utamanya?" (Tugas individu)
● "Identifikasi satu masalah sosial di Tegal dan tentukan apakah itu relevan untuk
dikaji menggunakan pemikiran Karl Marx!" (Tugas kelompok)
3. Asesmen Akhir Pembelajaran (Sumatif):
● Tujuan: Mengukur pencapaian kompetensi peserta didik secara menyeluruh pada
akhir tema Pengantar Sosiologi.
Format:
● Tes Tertulis (Esai Analisis): Pertanyaan yang memerlukan pemahaman konsep dan
kemampuan analisis sosiologis.
Penilaian Proyek/Produk:
● Proyek: "Peta Konsep Sejarah Sosiologi" - Peserta didik membuat peta konsep
visual yang menggambarkan garis waktu kelahiran sosiologi, tokoh-tokoh penting,
dan gagasan utamanya.
● Produk: Membuat "Video Pendek/Infografis Edukasi" tentang salah satu tokoh
sosiologi dan relevansi pemikirannya di era modern.
● Presentasi Kelompok: "Analisis Fenomena Sosial Kontemporer dengan Kacamata
Sosiologi".
Contoh Pertanyaan/Tugas:
Tes Tertulis:
● "Jelaskan mengapa Revolusi Industri dan Revolusi Prancis menjadi faktor
fundamental dalam kelahiran sosiologi sebagai ilmu pengetahuan!"
● "Pilihlah dua tokoh sosiologi klasik yang telah Anda pelajari. Bandingkan dan
kontraskan pemikiran mereka terkait pandangan tentang masyarakat dan perubahan
sosial. Menurut Anda, siapa yang paling relevan untuk menganalisis masalah sosial
di Indonesia saat ini? Jelaskan alasannya!"
Tugas Proyek:
● "Buatlah 'Peta Konsep Interaktif' (menggunakan aplikasi seperti MindMeister, Miro,
atau Prezi) atau poster infografis kreatif yang menggambarkan 'Perjalanan Kelahiran
Sosiologi'. Sertakan: latar belakang peristiwa sejarah, tokoh-tokoh penting, dan ide
12.
https://www.modulguruku.com/
pokok masing-masing tokoh."
TugasProduk:
● "Produksi sebuah 'Video Pendek' (maksimal 5 menit) atau 'Podcast' (maksimal 7
menit) yang memperkenalkan seorang tokoh sosiologi klasik (pilih salah satu dari
yang dipelajari) dan menjelaskan pemikiran utamanya. Kemudian, hubungkan
pemikiran tersebut dengan sebuah fenomena sosial aktual yang terjadi di Tegal atau
Indonesia. Sajikan dengan bahasa yang menarik dan mudah dipahami!"
Presentasi Kelompok:
● "Pilih satu fenomena sosial yang terjadi di lingkungan sekolah atau masyarakat
Tegal (misalnya, maraknya penggunaan gadget di kalangan remaja, fenomena
'ngabuburit' di bulan Ramadhan, atau munculnya tren tertentu). Analisis fenomena
tersebut menggunakan konsep-konsep dasar sosiologi yang telah dipelajari
(misalnya, interaksi sosial, peran, norma, nilai). Jelaskan mengapa fenomena
tersebut menarik untuk dikaji secara sosiologis dan apa implikasinya bagi
masyarakat. Presentasikan hasil analisis kalian secara menarik!"