BATANG
KELOMPOK 9 :
Nurul Hidayatun Nisa (4401416055)
Rizqi Mareta Dewi (4401416075)
Diajeng Ayu Septiani (4401416103)
Pendidikan Biologi 2016
Rombel 3
STRUKTUR BAGIAN-BAGIAN
BATANG
EPIDERMIS
• Trikoma
• Sel Silika
KORTEKS
STELE (SILINDER PUSAT)
• Konsep stele : filogeni struktur sistem pembuluh primer dalam sumbu
tumbuhan.
• Dikelilingi korteks yang ditutup oleh epidermis.
• Terdiri dari jaringan atau berkas-berkas pengangkut, empulur, dan daerah
perikambium.
• Stele digolongkan menjadi beberapa tipe, yaitu : Protostele, Sifonostele,
Solenostele, Eustele, Stele Polisiklus,Ataktostele, Polistele.
Perikambium
• Lapisan silinder pusat ini bersifat
meristematis.
• Sel-sel pada lapisan perikambium aktif
membelah dan menghasilkan sel-sel
yang baru.
• Sifat meristematis ini juga dapat
diambil manfaatnya untuk
memperbanyak tumbuhan, yaitu
dengan cara mencangkok.
Empulur
• Jaringan yang letaknya di bagian
terdalam dari batang tumbuhan
berpembuluh.
• Tersusun dari sel parenkim yang
menyimpan dan mengangkut nutrisi ke
seluruh bagian tumbuhan.
• Pada tumbuhan dikotil, empulur
terletak di tengah batang (stele)
dikelilingi oleh pembuluh xylem.
Jaringan
Pengangku
t
• Jaringan pengangkut pada batang adalah
xilem dan floem.
• Xilem berfungsi mengangkut air dan
garam-garam mineral dari akar menuju ke
daun.
• Sel-selnya telah mati, berdinding tebal,
dan mengandung zat lignin.
• Floem berfungsi mengangkut dan
mengantarkan zat makanan hasil
fotosintesis dari daun ke seluruh bagian
tumbuhan.
• Floem tersusun dari sel-sel yang hidup
dan mati.
Tipe-tipe berkas pengangkut
1.Tipe kolateral
ď‚§ jika xilem dan floem terletak
berdampingan, dan floem berada di
bagian luar xilem.
ď‚§ a.Tipe kolateral terbuka, jika antara
xilem dan floem terdapat kambium
ď‚§ b.Tipe kolateral tertutup, yaitu jika
diantara xilem dan floem tidak dijumpai
kambium
ď‚§ c.Tipe bikolateral, jika terdapat floem
luar, floem dalam, kambium luar, dan
kambium dalam
2. Tipe konsentris
ď‚§ jika xilem dikelilingi oleh floem
atau sebaliknya.
ď‚§ a. tipe konsentris amfikibral,
apabila xilem berada ditengah
dan dikelilingi floem
ď‚§ b. tipe konsentris amfivasal,
apabila floem berada ditengah
dan dikelilingi oleh xilem,
3.Tipe Radial
ď‚§ Tipe radial merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem
letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar
Monocotyledoneae.
Protostele
• Tipe yang paling primitif.
• Jaringan pembuluh di bagian tengahnya
terdiri atas xilem yang dikelilingi oleh
floem, tanpa empulur.
• Terdiri atas beberapa bentuk, yaitu
haplostele, aktinostele, plektostele, dan
stele dengan empulur campuran.
Haplostele
Aktinostele
• Tipe yang paling primitif atau
sederhana.
• Xilem bundar pada penampang
melintang dan dikelilingi floem.
• Contoh Rhynia yang telah berubah fosil
dan Selaginella.
• Tepi xilem tidak rata, melainkan
berombak atau membentuk jari-jari
dengan floem diantaranya.
• Silinder pembuluh pada akar tumbuhan
berbiji digolongkan sebagai aktinostele.
• Contoh : batang Psilotum
Plektostele
• Xilem terbagi menjadi bagian-bagian
yang sejajar satu sama lain dengan
floem terdapat diantaranya.
• Contoh : pada batang Lycopodium
• Xilem bercampur dengan sel-sel
parenkim empulur.
• Contoh : pakuan-pakuan primitif.
Stele dengan empulur
campuran
Sifonostele • Modifikasi dari protostele
• Ada empulur dibagian tengahnya
yang terdiri atas sel-sel parenkim
• Terdiri dari sifonostele ektofloem
dan sifonostele amfifloem
Sifonostele
Ektofloem
• Floem mengelilingi xilem
• Terdapat empulur di bagian tengah
• Contoh : batang Acorus
• Floem terdapat di sebelah luar dan
sebelah dalam dari xilem
• Contoh : Adiantum dan Marsilea
Sifonostele
Amfifloem
Solenostele
• Modifikasi dari sifonostele dengan
adanya jendela daun
• Jendela daun merupakan bagian
parenkimatis yang terdapat langsung
diatas pembelokan berkas pengangkut
yang menuju ke daun.
• Jendela daun pendek
• Tidak ada tumpang tindih antara
jendela daun yang satu dengan yang
lainnya.
• Dibedakan menjadi solenostele
amfifloem dan solenostele ektofloem
Solenostele
ektofloem
• Terdapat jendela daun yang overlap
satu sama lain dan disebut diktiostele
• Terdapat struktur konsentris yang
terdiri atas xilem dibagian sentral dan
dikelilingi oleh floem
• Berkembang secara evolusioner
menjadi eustele
Solenostele
amfifloem
Eustele
Stele
Polisiklus
• Terdiri atas berkas pengangkut kolateral
atau bikolateral
• Modifikasi sifonostele dimana sistem
vaskuler terdiri atas suatu lingkaran
berkas-berkas pengangkut kolaterl atau
bikolateral
• Terletak di sebelah ferifer
• Tipe yang paling rumit diantara paku-
pakuan
• Strukturnya adalah sifonostele
• Terdiri atas dua atau lebih silinder terpusat
dari jaringan pembuluh
Ataktostele
Polistele
• Tipe stele yang berkas pengangkutnya
tersebar seperti pada
Monocotyledoneae
• Batang yang memiliki lebih dari satu
stele
PERKEMB
ANGAN
BATANG
1. Perkembangan Struktur Primer
2. Perkembangan Struktur Sekunder
Batang Primer
• Pertumbuhan primer merupakan
pertumbuhan yang disebabkan
oleh kegiatan titik tumbuh
primer. Titik tumbuh primer
terdapat pada ujung akar atau
ujung batang.
• Ujung akar dan ujung batang
tempat terjadinya pertumbuhan
merupakan daerah meristem
apical. Pertumbuhan primer
menyebabkan batang dan akar
bertambah panjang.
Batang Sekunder
• Pertumbuhan sekunder terjadi
akibat aktivitas sel-sel meristem
lateral. Ada dua macam meristem
lateral, yaitu cambium vascular dan
cambium gabus. Kambium vascular
terletak diantara xylem dan floem.
• Pertumbuhan sekunder merupakan
pertumbuhan yang disebabkan oleh
kegiatan jaringan cambium.
• Aktivitas cambium vascular
menghasilkan sel-sel baru. Kea rah
dalam membentuk xylem sekunder
dan ke arah luar membentuk floem
sekunder
TIPE
BATANG
• Tipe batang dibedakan atas batang
Conifer, Dikotil berkayu, Dikotil tidak
berkayu (perdu), Dikotil merambat,
Dikotil dengan pertumbuhan
menyimpang, dan Monokotil
Batang
Conifer
• Mempunyai berkas pengangkut
konsentris amfikibral
• Pada Floem primer tidak terbentuk
serabut pada bagian tepi dan tidak
ditemukan adanya endodermis
• Selama pertumbuhan sekuder batas
luar floem terlihat dngan adanya jarijari
empulur
Gambar. Penampang melintang batang
Pinus yang berumur 4 tahun
Batang
Dikotil
Berkayu
• Kebanyakan berbentuk pohon, daerah
antar pembuluhnya sempit
• Jaringan sekunder membentuk silinder
yang membentang terus menerus tidak
diputus oleh jari-jari empulur
• Pada batang yang sudah tua empulur
terdiri atas sel berdinding tebal dan
berwarna tua karena mengandung
tannin
• Pada floem sekunder banyak dibentuk
serabut yang terdiri atas pembuluh
pengangkut dan sel parenkim
Batang
Dikotil
Tidak
Berkayu
(perdu)
• Pada batang muda terdapat epidermis
dan masih terdapat pada awal
pertumbuhan sekunder
• Pada batang tua akan membentuk
periderm dengan lentisel
• Lapisan dibawah korteks
berisikloroplas, kolenkim, dan parenkim
• Berkas pengankut pada batang
biasanya kolateral.
Gambar. Penampang melintang
batang Cucurbita
Batang
Dikotil
Merambat
• Jaringan primer terdiri atas epidermis,
korteks yang terdiri atas jaringan
parenkim dan kolenkim yang
mengandung klorofil, dan silinder pusat
• Sel yang dibentuk pada akhir masa
pertumbuhan relative lebih kecil,
apabila diameter batang membesar,
setiap berkar juga membesar ke arah
luar atau kea rah tepi
• Pada bebrapa spesies, beberapa sel
parenkim berubah menjadi sel batu
Batang Dikotil dengan
Pertumbuhan Menyimpang
• Pertumbuhan sekunder yang menyimpang digunakan untuk
menunjukkan bentuk keaktifan cambium yang menyimpang dari
kebiasaan, pada beberapa tumbuhan dengan pertumbuhan
menyimpang, cambium pembuluh terdapat pada kedudukan normal
• Namun tubuh sekunder menunjukkan penyebaran xylem floem tidak
biasa
Batang
Monokotil
• Pada umumnya monokotil tidak
mempunyai pertumbuhan sekunder
dari cambium dan cambium pembuluh,
tetapi batangnya dapat berkembang
menjadi tebal
• Penebalan ini berasal dari pembelahan
dan pembesaran sel parenkim dasar
• Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan
sekunder menyebar
• Namun ada juga monokotil yang tidak
memiliki cambium sehingga mengalami
pertumbuhan sekunder
PENYESU
AIAN
BATANG
PADA
BERBAGAI
HABITAT
• Penyesuaian Batang pada Habitat
Gurun Pasir dan Garam
• Adaptasi pada Habitat Akuatik
Penyesuaian Batang pada Habitat
Gurun Pasir dan Garam
• Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup pada daerah yang
kekurangan air/minim air
• Daun kecil untuk mengurangi penguapan
• Batang sekuen yang kaya akan air
• Lapisan kutikula tebal untuk mengurangi penguapan
• Berakar serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral
di dalam tanah
• Kloroplas hanya pada bagian tepi sel, bagian tengah berisi air
• Terdapat empulur, korteks dan epidermis yang tebal
• Contoh : tumbuhan Retama raetam
Adaptasi pada Habitat Akuatik
• Daun dan batang di bawah permukaan air banyak mengandung kloroplas,
tetapi kutikulanya berkurang
• Kloroplas terdapat dalam sel epidermis (lebih banyak terdapat dalam
epidermis daripada di jaringan bagian dalam)
• Korteks dan mesofil berfungsi sebagai jaringan penyimpan tepung dan lemak
• Tidak mempunyai stomata pada epidermisnya.
• Dinding sel tipis untuk mempermudah penyerapan gas
• Terdapat lakuna sebagai tempat lewatnya udara yang di bentuk secara
skizogen
• Jaringan yang paling khusus di temukan pada batang dan akar nafas dari
banyak tumbuhan adalah aerenkim
• Sistem akar hidrofit biasanya sangat berkurang karena untuk penyerapan air
dan garam di lakukan oleh batang dan daun. Demikian pula sistem
pembuluhnya, terutama jaringan xilem juga sangat berkuran
ANOMALI PADA BATANG
1. PosisiAnomal Kambium
Pada Serjania ichtyoctona terjadi pemisahan batang terdiri atas berkas-berkas
yang terletak bersama-sama.
2. Kelakuan Abnormal pada Kambium Normal
• Gambar : Aristolochia, memperlihatkan kelakuan abnormal pada
kambium normal
• Terbentuknya xilem yang terpotong-potong terjadi oleh kelakuan
abnormal kambium.
3. Pembentukan & aktifitas kambium Asesoris
• Gambar : Penampang melintang batang Boerhavia,
• Sebagai akibat pembentukkan kambium asesoris serta aktivitasnya
adalah terbentuklah lingkaran kosentrik berkas pengangkut jaringan
konjuktif.
4. Kambium Ekstrastelar
Gambar : Penampang melintang Bougenvile
Adanya kambium exstra telah menyebabkan timbulnya berkas pengangkut
dan parenkim interfasikuler.
5. Adanya Floem Inter Xilar
• Gambar : Batang Acorus, xilem mengelilingi floem
• Floem interxilar merupakan floem di tengah-tengah xilem. Misalnya
terjadi pada Acorus.
ANOMALI BENTUK LAINNYA
• TidakAdanyaTrakea pada xylem
• Adanya berkas pengangkut tersebar pada tumbuhan dikotil.
• Adanya berkas floem dan xilem yang eksklusif (menyendiri).
• Adanya berkas pengangkut medular.
• Adanya berkas pengangkut korteks.
• Adanya floem intraxilar.
• Berkas pengngkut tersusun seperti lingkaran pada tumbuhan monokotil.
• Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil (Liliales: Aloe, Yucca,
Dracaena, Agave, Cordyline, Testudinaria.)
• Struktur anomali pada batang secara garis besar terjadi karena dua macam
penyebab, yaitu:
• Cambium mempunyai struktur yang normal, akan tetapi aktivitasnya tidak
beraturan sehingga terjadilah berkas pengangkut dengan struktur yang tidak
wajar.
• Adanya cambium tambahan (cambium assesori) di samping cambium yang
normal sehingga terbentuk lebih dari satu lingkaran berkas pengangkut.

morfologi tumbuhan-Batang

  • 1.
    BATANG KELOMPOK 9 : NurulHidayatun Nisa (4401416055) Rizqi Mareta Dewi (4401416075) Diajeng Ayu Septiani (4401416103) Pendidikan Biologi 2016 Rombel 3
  • 2.
  • 3.
  • 4.
  • 5.
  • 6.
    • Konsep stele: filogeni struktur sistem pembuluh primer dalam sumbu tumbuhan. • Dikelilingi korteks yang ditutup oleh epidermis. • Terdiri dari jaringan atau berkas-berkas pengangkut, empulur, dan daerah perikambium. • Stele digolongkan menjadi beberapa tipe, yaitu : Protostele, Sifonostele, Solenostele, Eustele, Stele Polisiklus,Ataktostele, Polistele.
  • 7.
    Perikambium • Lapisan silinderpusat ini bersifat meristematis. • Sel-sel pada lapisan perikambium aktif membelah dan menghasilkan sel-sel yang baru. • Sifat meristematis ini juga dapat diambil manfaatnya untuk memperbanyak tumbuhan, yaitu dengan cara mencangkok.
  • 8.
    Empulur • Jaringan yangletaknya di bagian terdalam dari batang tumbuhan berpembuluh. • Tersusun dari sel parenkim yang menyimpan dan mengangkut nutrisi ke seluruh bagian tumbuhan. • Pada tumbuhan dikotil, empulur terletak di tengah batang (stele) dikelilingi oleh pembuluh xylem.
  • 9.
    Jaringan Pengangku t • Jaringan pengangkutpada batang adalah xilem dan floem. • Xilem berfungsi mengangkut air dan garam-garam mineral dari akar menuju ke daun. • Sel-selnya telah mati, berdinding tebal, dan mengandung zat lignin. • Floem berfungsi mengangkut dan mengantarkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. • Floem tersusun dari sel-sel yang hidup dan mati.
  • 10.
    Tipe-tipe berkas pengangkut 1.Tipekolateral ď‚§ jika xilem dan floem terletak berdampingan, dan floem berada di bagian luar xilem. ď‚§ a.Tipe kolateral terbuka, jika antara xilem dan floem terdapat kambium ď‚§ b.Tipe kolateral tertutup, yaitu jika diantara xilem dan floem tidak dijumpai kambium ď‚§ c.Tipe bikolateral, jika terdapat floem luar, floem dalam, kambium luar, dan kambium dalam
  • 11.
    2. Tipe konsentris ď‚§jika xilem dikelilingi oleh floem atau sebaliknya. ď‚§ a. tipe konsentris amfikibral, apabila xilem berada ditengah dan dikelilingi floem ď‚§ b. tipe konsentris amfivasal, apabila floem berada ditengah dan dikelilingi oleh xilem,
  • 12.
    3.Tipe Radial ď‚§ Tiperadial merupakan berkas pengangkut dimana xilem dan floem letaknya bergantian menurut jari-jari lingkaran, dijumpai pada akar Monocotyledoneae.
  • 13.
    Protostele • Tipe yangpaling primitif. • Jaringan pembuluh di bagian tengahnya terdiri atas xilem yang dikelilingi oleh floem, tanpa empulur. • Terdiri atas beberapa bentuk, yaitu haplostele, aktinostele, plektostele, dan stele dengan empulur campuran.
  • 14.
    Haplostele Aktinostele • Tipe yangpaling primitif atau sederhana. • Xilem bundar pada penampang melintang dan dikelilingi floem. • Contoh Rhynia yang telah berubah fosil dan Selaginella. • Tepi xilem tidak rata, melainkan berombak atau membentuk jari-jari dengan floem diantaranya. • Silinder pembuluh pada akar tumbuhan berbiji digolongkan sebagai aktinostele. • Contoh : batang Psilotum
  • 15.
    Plektostele • Xilem terbagimenjadi bagian-bagian yang sejajar satu sama lain dengan floem terdapat diantaranya. • Contoh : pada batang Lycopodium • Xilem bercampur dengan sel-sel parenkim empulur. • Contoh : pakuan-pakuan primitif. Stele dengan empulur campuran
  • 17.
    Sifonostele • Modifikasidari protostele • Ada empulur dibagian tengahnya yang terdiri atas sel-sel parenkim • Terdiri dari sifonostele ektofloem dan sifonostele amfifloem
  • 18.
    Sifonostele Ektofloem • Floem mengelilingixilem • Terdapat empulur di bagian tengah • Contoh : batang Acorus • Floem terdapat di sebelah luar dan sebelah dalam dari xilem • Contoh : Adiantum dan Marsilea Sifonostele Amfifloem
  • 19.
    Solenostele • Modifikasi darisifonostele dengan adanya jendela daun • Jendela daun merupakan bagian parenkimatis yang terdapat langsung diatas pembelokan berkas pengangkut yang menuju ke daun. • Jendela daun pendek • Tidak ada tumpang tindih antara jendela daun yang satu dengan yang lainnya. • Dibedakan menjadi solenostele amfifloem dan solenostele ektofloem
  • 20.
    Solenostele ektofloem • Terdapat jendeladaun yang overlap satu sama lain dan disebut diktiostele • Terdapat struktur konsentris yang terdiri atas xilem dibagian sentral dan dikelilingi oleh floem • Berkembang secara evolusioner menjadi eustele Solenostele amfifloem
  • 23.
    Eustele Stele Polisiklus • Terdiri atasberkas pengangkut kolateral atau bikolateral • Modifikasi sifonostele dimana sistem vaskuler terdiri atas suatu lingkaran berkas-berkas pengangkut kolaterl atau bikolateral • Terletak di sebelah ferifer • Tipe yang paling rumit diantara paku- pakuan • Strukturnya adalah sifonostele • Terdiri atas dua atau lebih silinder terpusat dari jaringan pembuluh
  • 25.
    Ataktostele Polistele • Tipe steleyang berkas pengangkutnya tersebar seperti pada Monocotyledoneae • Batang yang memiliki lebih dari satu stele
  • 27.
    PERKEMB ANGAN BATANG 1. Perkembangan StrukturPrimer 2. Perkembangan Struktur Sekunder
  • 28.
    Batang Primer • Pertumbuhanprimer merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan titik tumbuh primer. Titik tumbuh primer terdapat pada ujung akar atau ujung batang. • Ujung akar dan ujung batang tempat terjadinya pertumbuhan merupakan daerah meristem apical. Pertumbuhan primer menyebabkan batang dan akar bertambah panjang.
  • 29.
    Batang Sekunder • Pertumbuhansekunder terjadi akibat aktivitas sel-sel meristem lateral. Ada dua macam meristem lateral, yaitu cambium vascular dan cambium gabus. Kambium vascular terletak diantara xylem dan floem. • Pertumbuhan sekunder merupakan pertumbuhan yang disebabkan oleh kegiatan jaringan cambium. • Aktivitas cambium vascular menghasilkan sel-sel baru. Kea rah dalam membentuk xylem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder
  • 30.
    TIPE BATANG • Tipe batangdibedakan atas batang Conifer, Dikotil berkayu, Dikotil tidak berkayu (perdu), Dikotil merambat, Dikotil dengan pertumbuhan menyimpang, dan Monokotil
  • 31.
    Batang Conifer • Mempunyai berkaspengangkut konsentris amfikibral • Pada Floem primer tidak terbentuk serabut pada bagian tepi dan tidak ditemukan adanya endodermis • Selama pertumbuhan sekuder batas luar floem terlihat dngan adanya jarijari empulur
  • 32.
    Gambar. Penampang melintangbatang Pinus yang berumur 4 tahun
  • 33.
    Batang Dikotil Berkayu • Kebanyakan berbentukpohon, daerah antar pembuluhnya sempit • Jaringan sekunder membentuk silinder yang membentang terus menerus tidak diputus oleh jari-jari empulur • Pada batang yang sudah tua empulur terdiri atas sel berdinding tebal dan berwarna tua karena mengandung tannin • Pada floem sekunder banyak dibentuk serabut yang terdiri atas pembuluh pengangkut dan sel parenkim
  • 34.
    Batang Dikotil Tidak Berkayu (perdu) • Pada batangmuda terdapat epidermis dan masih terdapat pada awal pertumbuhan sekunder • Pada batang tua akan membentuk periderm dengan lentisel • Lapisan dibawah korteks berisikloroplas, kolenkim, dan parenkim • Berkas pengankut pada batang biasanya kolateral.
  • 35.
  • 36.
    Batang Dikotil Merambat • Jaringan primerterdiri atas epidermis, korteks yang terdiri atas jaringan parenkim dan kolenkim yang mengandung klorofil, dan silinder pusat • Sel yang dibentuk pada akhir masa pertumbuhan relative lebih kecil, apabila diameter batang membesar, setiap berkar juga membesar ke arah luar atau kea rah tepi • Pada bebrapa spesies, beberapa sel parenkim berubah menjadi sel batu
  • 37.
    Batang Dikotil dengan PertumbuhanMenyimpang • Pertumbuhan sekunder yang menyimpang digunakan untuk menunjukkan bentuk keaktifan cambium yang menyimpang dari kebiasaan, pada beberapa tumbuhan dengan pertumbuhan menyimpang, cambium pembuluh terdapat pada kedudukan normal • Namun tubuh sekunder menunjukkan penyebaran xylem floem tidak biasa
  • 39.
    Batang Monokotil • Pada umumnyamonokotil tidak mempunyai pertumbuhan sekunder dari cambium dan cambium pembuluh, tetapi batangnya dapat berkembang menjadi tebal • Penebalan ini berasal dari pembelahan dan pembesaran sel parenkim dasar • Pertumbuhan ini disebut pertumbuhan sekunder menyebar • Namun ada juga monokotil yang tidak memiliki cambium sehingga mengalami pertumbuhan sekunder
  • 41.
    PENYESU AIAN BATANG PADA BERBAGAI HABITAT • Penyesuaian Batangpada Habitat Gurun Pasir dan Garam • Adaptasi pada Habitat Akuatik
  • 42.
    Penyesuaian Batang padaHabitat Gurun Pasir dan Garam • Tumbuhan xerofit yaitu tumbuhan yang hidup pada daerah yang kekurangan air/minim air • Daun kecil untuk mengurangi penguapan • Batang sekuen yang kaya akan air • Lapisan kutikula tebal untuk mengurangi penguapan • Berakar serabut yang sangat panjang untuk mencari air dan hara mineral di dalam tanah • Kloroplas hanya pada bagian tepi sel, bagian tengah berisi air • Terdapat empulur, korteks dan epidermis yang tebal • Contoh : tumbuhan Retama raetam
  • 43.
    Adaptasi pada HabitatAkuatik • Daun dan batang di bawah permukaan air banyak mengandung kloroplas, tetapi kutikulanya berkurang • Kloroplas terdapat dalam sel epidermis (lebih banyak terdapat dalam epidermis daripada di jaringan bagian dalam) • Korteks dan mesofil berfungsi sebagai jaringan penyimpan tepung dan lemak • Tidak mempunyai stomata pada epidermisnya. • Dinding sel tipis untuk mempermudah penyerapan gas • Terdapat lakuna sebagai tempat lewatnya udara yang di bentuk secara skizogen • Jaringan yang paling khusus di temukan pada batang dan akar nafas dari banyak tumbuhan adalah aerenkim • Sistem akar hidrofit biasanya sangat berkurang karena untuk penyerapan air dan garam di lakukan oleh batang dan daun. Demikian pula sistem pembuluhnya, terutama jaringan xilem juga sangat berkuran
  • 44.
    ANOMALI PADA BATANG 1.PosisiAnomal Kambium Pada Serjania ichtyoctona terjadi pemisahan batang terdiri atas berkas-berkas yang terletak bersama-sama.
  • 45.
    2. Kelakuan Abnormalpada Kambium Normal • Gambar : Aristolochia, memperlihatkan kelakuan abnormal pada kambium normal • Terbentuknya xilem yang terpotong-potong terjadi oleh kelakuan abnormal kambium.
  • 46.
    3. Pembentukan &aktifitas kambium Asesoris • Gambar : Penampang melintang batang Boerhavia, • Sebagai akibat pembentukkan kambium asesoris serta aktivitasnya adalah terbentuklah lingkaran kosentrik berkas pengangkut jaringan konjuktif.
  • 47.
    4. Kambium Ekstrastelar Gambar: Penampang melintang Bougenvile Adanya kambium exstra telah menyebabkan timbulnya berkas pengangkut dan parenkim interfasikuler.
  • 48.
    5. Adanya FloemInter Xilar • Gambar : Batang Acorus, xilem mengelilingi floem • Floem interxilar merupakan floem di tengah-tengah xilem. Misalnya terjadi pada Acorus.
  • 49.
    ANOMALI BENTUK LAINNYA •TidakAdanyaTrakea pada xylem • Adanya berkas pengangkut tersebar pada tumbuhan dikotil. • Adanya berkas floem dan xilem yang eksklusif (menyendiri). • Adanya berkas pengangkut medular. • Adanya berkas pengangkut korteks. • Adanya floem intraxilar.
  • 50.
    • Berkas pengngkuttersusun seperti lingkaran pada tumbuhan monokotil. • Pertumbuhan sekunder pada tumbuhan monokotil (Liliales: Aloe, Yucca, Dracaena, Agave, Cordyline, Testudinaria.) • Struktur anomali pada batang secara garis besar terjadi karena dua macam penyebab, yaitu: • Cambium mempunyai struktur yang normal, akan tetapi aktivitasnya tidak beraturan sehingga terjadilah berkas pengangkut dengan struktur yang tidak wajar. • Adanya cambium tambahan (cambium assesori) di samping cambium yang normal sehingga terbentuk lebih dari satu lingkaran berkas pengangkut.