SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEGAWAI
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISTEK DANTEKNOLOGI
Tahun 2024 MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__ 1
Disampaikan oleh Muktiono Waspodo, 2024
TUJUAN PEMBELAJARAN
2
2
1. Memahami sistem dan
prinsip penyelenggaraan
pendidikan
2. Memahami konsep dasar
analisis kebijakan
pendidikan
3. Menjelaskan tahapan
perumusan kebijakan
pendidikan
4. Memahami permasalahan
implementasi dan analisis
kebijakan pendidikan
5. Merencanakan advokasi
kebijakan pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK
DAN SKENARIO PEMBELAJARAN
3
Sistem dan Prinsip
Penyelenggaraan Pendidikan
• Sistem pendidikan
• Paradigma Pemikiran Ki Hajar
Dewantoro
• Prinsip penyelenggara pendidikan
Konsep Dasar Analisis
Kebijakan Pendidikan dan
Kebijakan Merdeka Belajar
• Konsep dasar kebijakan pendidikan
• Kebijakan Merdeka Belajar
Tahapan Perumusan Kebijakan
Pendidikan
tahapan perumusan kebijakan
faktor keberhasilan dalam
perumusan kebijakan
Permasalahan dan Analisis
kebijakan pendidikan
• Permasalahan implementasi
kebijakan pendidikan
• Analisis kebijakan pendidikan
Advokasi Kebijakan Pendidikan
• konsep advokasi kebijakan pendidikan
• Advokasi dalam manajemen perubahan dan tahapannya
• Pemetaan pemangku kepentingan dalam advokasi kebijakan
• Merencanakan advokasi kebijakan pendidikan
2
1 3
4 5
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
SKENARIO PEMBELAJARAN
4
30
mnt
1. Pembukaan
• Perkenalan
• Building Rapport
1,5 JP
2. Sistem dan Prinsip
Penyelenggaraan Pendidikan
• Brainstorming, diskusi pemantik
mengapa WP harus memahami
sistem dan kebijakan pendidikan ?
• Ceramah/Elaborasi konsep
• Diskusi/Tanya Jawab
3. Konsep Dasar Analisis
Kebijakan Pendidikan dan
Kebijakan Merdeka Belajar
• Ceramah
• Diskusi: Perkembangan
KMB
4.Tahapan Perumusan
Kebijakan Pendidikan
• Ceramah
• Diskusi/ Telaah kasus (basis fakta)
3 JP
6. Advokasi Kebijakan Pendidikan
• Ceramah
• Diskusi / Cooperative learning
• Tugas Pemetaan Stake holder
• Tugas Pengukuran Level Komitmen
Stakeholder
• Tugas Merancang Advokasi dengan Kanvas
Advokasi
• Ceramah
• Elaborasi Konsep
• Diskusi/Tanya jawab
1 JP
1 JP
5. Permasalahan dan Analisis
kebijakan pendidikan
1,5 JP
Penutupan
• Kesimpulan
• Evaluasi
30
mnt MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
5
Proses memicu perhatian dan fokus pada pembelajaran
Mengapa Widyaprada perlu
memahami sistem dan kebijakan
pendidikan ?
waktu; 20 menit
PEMANTIK (1) REFLEKTIF DAN DISKUSI
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
ALASAN/RASIONAL
6
1. Untuk mendukung pelaksanaan tugas pokoknya sebagai Widyaprada
INGAT:
Widyaprada adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak untuk melaksanakan kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan, Pendampingan
Satuan Pendidikan, Pembimbingan Satuan Pendidikan, Supervisi Pendidikan,
dan/atau Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan.
2. Tugas yang diberikan atasan langsung satker/UPT, terkait dengan program kegiatan
02
03
01
• ada keterkaitan/hubungan standart mutu/SNP/SPM,
penjaminan mutu pendidikan, serta sistem dan kebijakan
pendidikan
• Program kegiatan perlu memperhatikan ketiga aspek tersebut
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
SISTEM DAN PRINSIP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
7
1
Sistem Pendidikan Nasional
Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional menerapkan prinsip keseimbangan hak dan
kewajiban antara pemerintah dengan warga negara.
Pemerintah berwenang mengatur bidang pendidikan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku sedangkan kewajibannya adalah memberikan perlindungan hukum
terhadap hak pendidikan setiap warga negara sebagaimana ditegaskan dalam Undang-
Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 Pasal 31 ayat (1) bahwa “Setiap
warga negara berhak mendapat Pendidikan” serta ayat (3) bahwa “Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.”
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
8
Salah satu substansi perubahan dalam reformasi konstitusi yang
sangat strategis bagi masa depan bangsa adalah masalah
pendidikan nasional.
Kesadaran untuk membenahi masalah pendidikan nasional
dirasakan semakin mendesak mengingat permasalahan mutu
pendidikan yang belum optimal.
Tantangan yang dihadapi semakin kompleks menuntut upaya
yang lebih progresif, dan menggunakan pendekatan dan strategi
yang tepat dalam melakukan transformasi satuan pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
9
Paradigma Pendidikan Ki Hajar Dewantara
Ki Hajar Dewantoro (KHD) berpendapat bahwa pendidikan adalah
tuntunan, sebagai pedoman yang mengarahkan anak didik untuk
menentukan sendiri arah hidupnya.
……pendidikan merupakan ‘persemaian benih-benih kebudayaan
dalam masyarakat’. Pendidikan diharapkan melatih anak untuk menjadi
bagian dalam konstruksi kebudayaan Indonesia yang beradab. (KHD,
1936)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
10
“Pendidikan adalah daya upaya untuk memajukan
bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh
anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar
kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak-
anak kita”.
“Pendidikan dan pengajaran idealnya
memerdekakan manusia secara lahiriah dan
batiniah, selalu relevan untuk segala jaman.”
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
11
Kodrat Alam yang dimaksud adalah
kekuatan, potensi, atau keadaan diri yang
secara alamiah atau idiosinkratik melekat
pada diri masing-masing individu.
Kodrat Zaman adalah kekuatan, potensi, atau
keadaan diri yang berubah secara dinamis
sesuai dengan kondisi sosial, budaya
masyarakat, atau perkembangan zaman.
KHD berpendapat bahwa pendidikan harus selalu berpegang
pada Kodrat Alam dan Kodrat Zaman.
idiosinkrasi/idi·o·sin·kra·si/ n 1 sifat, keadaan, atau hal yang menyebabkan
sesuatu menjadi berlainan (karena tidak mengikuti aturan yang
umum); 2 kelainan yang khas pada seseorang (KBBI, Jakarta, 2021)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
12
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
(UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1)
Suasana /su·a·sa·na/ n 2 keadaan sekitar sesuatu atau dalam lingkungan sesuatu; 3 keadaan suatu peristiwa
Proses/pro·ses/ /prosés/ n 1 runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu: (sumber KBBI)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
13
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik
agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.”
Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
ELABORASI KONSEP
14
02
03
01
Suasana dan
Proses
Pembelajaran
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara.
Peran Pemerintah dan kesadaran
kolektif semua pemangku
kepentingan (1,2,3)
Satuan Pendidikan
Apa dan bagaimana yang terjadi di Satuan
Pendidikan sangat berpengaruh pada mutu
pendidikan
Potensi
diri
Siswa
Guru
dan
Tendik
Sumber
daya
pendidikan
Kebijakan
Merdeka Belajar
Sistem dan kebijakan pendidikan amat penting dalam
mencerdaskan kehidupan masyarakat berbangsa dan
bernegara. Karena pendidikan sebagai satu bagian dari
dimensi kehidupan manusia yang punya pengaruh besar bagi
kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
15
SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
sebagai pijakan dan landasan hukum yang perlu diatur oleh negara.
ADVOKASI KEBIJAKAN
Setelah ada sistem dan kebijakan pendidikan, maka advokasi kebijakan
sangat strategis dan penting guna mendukung terwujudkan pendidikan
yang berkualitas.
PeranWidyarada berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan,
sangat dimungkinkan melakukan advokasi kebijakan.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sistem selalu berhubungan dengan pencapaian suatu
tujuan pendidikan nasional
• Agar tujuan pendidikan tercapai, perlu disusun dan
difungsionalkan sebuah sistem penyelenggaraan
pendidikan yang baik.
• Komponen dalam sistem pendidikan nasional perlu
dikenali, dipahami dan dikembangkan dengan baik
sehingga dapat berfungsi dengan tepat.
• Pendekatan sistem dapat menghasilkan kebijakan
berupa pembaruan sebagian atau menyeluruh,
bertahap atau sekaligus.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
17
Transformasi satuan pendidikan telah dilakukan dan regulasi atas
perubahan kebijakan pendidikan nasional telah berproses.
SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
1. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara Republik IndonesiaTahun 1945 yang berakar pada
nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap
tuntutan perubahan zaman.
2. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan
yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
18
Pemerintah dan pemerintah daerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu,
dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku. (Bab IV, Bagian 4, Pasal 10)
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa
diskriminasi. (Bab IV, Bagian 4, Pasal 11 butir 1)
Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna
terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima
belas tahun. (Bab IV, Bagian 4, Pasal 11 butir 2)
UU No.20 Th. 2003 BAB IV Bagian 4
Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
19
Sistem Pendidikan Nasional sebagai suatu dokumen
untuk;
Sistem pendidikan nasional, bukanlah suatu dokumen
untuk;
didiskusikan secara konstruktif dengan
berbagai pemangku kepentingan pendidikan
untuk membenahi mutu pendidikan
menjamin pemerataan kesempatan pendidikan,
peningkatan mutu serta relevansi, efektifitas dan
efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi
tantangan perubahan baik level lokal, nasional, dan
global sehingga perlu kebijakan pendidikan dan
dilakukan inovasi pendidikan secara terencana,
terarah, dan berkesinambungan;
acuan wilayah tertentu saja yang ada di Indonesia.
sekedar kelengkapan administasi dari
kebijakan pendidikan;
membatasi upaya inovasi pendidikan;
Sistem Pendidikan Nasional
acuan seluruh wilayah di Indonesia.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
20
(1)Pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan
serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia,
nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa.
(2)Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik
dengan sistem terbuka dan multimakna.
(3)Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan
dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang
hayat.
UU No.20 th 2003 Bab III Pasal 4
Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
21
(4) Pendidikan diselenggarakan dengan memberi keteladanan,
membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta
didik dalam proses pembelajaran.
(5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya
membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat.
(6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua
komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan
dan pengendalian mutu layanan pendidikan.
UU No.20 th 2003 Bab III Pasal 4
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
ELABORASI KONSEP
22
Metode Pendidikan Ki Hajar Dewantara mengenalkan metode yang sesuai dengan semboyan, ing
ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani tersebut masih relevan dengan
konteks pendidikan Indonesia saat ini?
Relevansi pemikiran Ki hajar Dewantara diantara dapat dicermati pada;
1) Pembelajaran yang berpusat pada murid;
2) Menjadikan siswa menuju siswa berkarakter Profil Pelajar Pancasila;
3) Menjadikan guru reflektif dan kritis;
4) Memberikan Kemerdekaan pada siswa menciptakan suasana yang menyenangkan; dan
5) Menjadikan guru pemimpin pembelajaran yang berkualitas dan mandiri.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
PEMANTIK (2) REFLEKTIF DAN DISKUSI
23
Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah;
Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen
masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu
layanan pendidikan.
Bagaimana menurut Saudara dan Kelompok Diskusi Saudara,
Cara untuk memberdayakan komponen masyarakat terlibat
dalam implementasi kebijakan Transisi PAUD ke SD yang
menyenangkan ?
Tugas Individu/kelompok, 45 menit
(tentatif)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
KONSEP DASAR DAN TUJUAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN
24
2
Istilah kebijakan (policy) seringkali diterjemahkan
dengan politik, aturan, program, keputusan, undang-
undang, peraturan, konvensi, ketentuan, kesepahaman,
dan rencana strategis lainnya.
Kebijakan merupakan salah satu produk organisasi atau
instansi yang digunakan untuk menjadi acuan, aturan,
hingga berbagai standarisasi untuk melaksanakan suatu
hal.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
25
Kebijakan pendidikan merupakan aktivitas politik yang dilaksanakan dengan
sengaja berdasarkan pemikiran yang bijaksana dan terarah yang dilakukan
oleh organisasi, lembagai maupun intansi pemerintah dalam memecahkan
permasalahan pendidikan untuk mendapatkan keputusan yang sesuai dengan
tujuan
▪ Kebijakan pendidikan ada dikarenakan munculnya permasalahan-
permasalahan yang terjadi di bidang pendidikan (Sutapa, 2008).
▪ Permasalahan ini terjadi dikarenakan terdapatnya kesenjangan antara
penyelenggara pendidikan dengan tujuan pendidikan (Suyahman, 2016).
▪ Kebijakan pendidikan merupakan sebuah aktivitas dalam merumuskan
langkah maupun tahapan dalam penyelenggaraan pendidikan melalui
penjabaran visi misi pendidikan yang bermaksud untuk mencapai tujuan
pendidikan pada waktu tertentu (Fatkuroji, 2017).
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
26
a. Penyusunan agenda (agenda setting), yakni suatu proses agar
suatu masalah bisa mendapat perhatian dari pemerintah.
b. Formulasi kebijakan (policy formulation), yakni proses perumusan
pilihan-pilihan kebijakan oleh pemerintah.
c. Pembuatan kebijakan (decision making), yakni proses ketika
pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan atau tidak
melakukan sesuatu tindakan.
d. Implementasi kebijakan (policy implementation), yaitu proses
untuk melaksanakan kebijakan supaya mencapai hasil.
e. Evaluasi kebijakan (policy evaluation), yakni proses untuk
memonitor dan menilai hasil atau kinerja kebijakan
LimaTahapan Proses Kebijakan Publik
Michael Howlet dan M.Ramesh (1995:11)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
27
1. Komunikasi,
Komunikasi berkenaan dengan proses penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan (policy maker)
kepada pelaksana kebijakan (policy implementors). Komunikasi sangat diperlukan bagi terselenggaranya sebuah
kebijakan.
2. Sumber Daya,
Sumber daya di sini berkaitan dengan segala sumber yang dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan
implementasi kebijakan. Sumber daya ini mencakup sumber daya manusia, anggaran, fasilitas, informasi dan
kewenangan.
3. Disposisi dan Sikap
Disposisi berkenaan dengan kesediaan dan komitmen dari para implementor untuk melaksanakan kebijakan
tersebut. Sikap dan komitmen dari pelaksana kebijakan akan sangat berpengaruh dalam implementasi kebijakan.
4. Struktur Birokrasi
Struktur birokrasi berkenaan dengan mekanisme dan struktur birokrasi itu sendiri. Mekanisme dalam
implementasi kebijakan biasanya sudah dibuat standar operation prosedur (SOP). SOP menjadi pedoman bagi
setiap implementator dalam bertindak agar dalam pelaksanaan kebijakan tidak melenceng dari tujuan dan sasaran
kebijakan.
Implementai Kebijakan dipengaruhi 4 variabel
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
28
1. Evaluasi proses, yaitu evaluasi kebijakan yang terfokus untuk mengetahui
bagaimana proses implementasi dari suatu kebijakan.
2. Evaluasi impak, yakni evaluasi kebijakan yang memberikan fokus pada hasil
akhir dari suatu kebijakan.
3. Evaluasi kebijakan, yang menilai hasil kebijakan berdasarkan tujuan yang
sebelumnya telah direncanakan dalam kebijakan pada saat dirumuskan.
4. Meta-evaluasi, yakni evaluasi terhadap berbagai hasil atau temuan evaluasi
dari berbagai kebijakan yang terkait.
4 Jenis Evaluasi Kebijakan Publik
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
29
Kebijakan adalah serangkaian tindakan atau kegiatan berupa
acuan/panduan untuk mengambil putusan dan arah tindakan yang
ditentukan dalam menyelesaikan suatu permasalahan guna
mencapai tujuan tertentu menjamin koordinasi setiap unsur yang
terkait dengan implementasi kebijakan.
Seluruh kebijakan pendidikan yang terkait dengan perubahan
atau pembaruan dan pengembangan program semua jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan harus diupayakan untuk
mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh
rakyat Indonesia.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
PELAJAR
PANCASILA
1
Bergotong-
Royong
Berkebinekaan
Global
Mandiri
Bernalar
Kritis
Kreatif
Beriman, bertakwa
kepada Tuhan YME
dan berakhlak mulia
VISI
PENDIDIKAN INDONESIA
Mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan berkepribadian
melalui terciptanya Pelajar Pancasila
beriman, bertaqwa kepadaTuhanYang
Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri,
bernalar kritis, kreatif, bergotong
royong dan berkebinekaan global
30
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
31
▪ Kesadaran untuk membenahi masalah pendidikan nasional dirasakan
semakin mendesak mengingat permasalahan mutu pendidikan yang
belum optimal.
▪ Tantangan yang dihadapi semakin kompleks menuntut upaya yang
lebih progresif, dan menggunakan pendekatan dan strategi yang tepat
dalam melakukan transformasi pengelolaan satuan pendidikan
PEMANTIK…(3) REFLEKTIF DAN DISKUSI
Bagaimana sebaiknya peran Widyaprada dalam
menyikapi pernyataan di atas ?
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
32
1) Menjadi pertimbangan yang saintifik, rasional dan objektif bagi semua
pembuatan kebijakan pendidikan.
2) Memungkinkan kebijakan didesain lebih sempurna guna mewujudkan tujuan
berbangsa dan bernegara yakni mencerdaskan manusia Indonesia.
3) Karena persoalannya bersifat multidimensional, saling terkait
(interdependent) dan terintegrasi satu dengan lainnya.
4) Memungkinkan tersedia pedoman (panduan) yang komprehensif dalam
pelaksanaan dan evaluasi kebijakan pendidikan.
5) Memberikan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan partisipasi orang
tua siswa dan masyarakat.
Urgensi Analisis Kebijakan Pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
33
1) Fungsi alokasi untuk pengembangan dan kajian tingkatan makro.
2) Fungsi inkuiri, setiap bahasan isu dan masalah pendidikan integral dengan isu strategis
lainnya, misalnya analisis metodologis dan substansi, evaluasi dan meta analisis kebijakan dan
argumentasi kebijakan.
3) Fungsi komunikasi bagi pihak terkait misalnya pembuat keputusan, perencana dan pengelola,
peneliti, pelaksana dan masyarakat sebagai pelanggan pendidikan.
4) Mencapai ketertiban layanan pendidikan.
5) Menjamin hak asasi setiap warga mendapatkan layanan pendidikan.
6) Program kegiatan layanan pendidikan berjalan efektif.
7) Aktor pendidikan dapat melaksanakan pendidikan.
8) Tertib administrasi bisa diwujudkan
Fungsi Analisis Kebijakan Pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
34
1) Fase inventori, merupakan fase pencarian, yang sifatnya terbatas dan ditujukan pada
isu atau masalah pendidikan tertentu.
2) Mencari pilihan alternatif, yang selanjutnya dievaluasi dan diteruskan kepada
klien.
3) Mempersiapkan memorandum (peringatan), meliputi dokumen masalah,
dokumen kebijakan, atau draft perundang-undangan,
4) Melibatkan peserta (sasaran/target kebijakan), pimpinan puncak, pegawai
pemerintah, stakeholder terkait lainnya atau pihak sponsor yang kemungkinan
memiliki pandangan tertentu terhadap masalah yang dianalisis,
5) Orientasi pada isu atau masalah, yang tergambarkan alternatifnya sebagai sikap
reaktif.
6) Waktu cenderung disetujui pejabat terpilih dan/atau belum pasti terpilih.
7) Pendekatan politik untuk mencapai tujuan
Karakteristik Analisis Kebijakan Pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
35
(1) Formulasi masalah
Apa masalahnya? Apa yang membuat hal tersebut menjadi
masalah kebijakan? Bagaimana masalah tersebut dapat masuk
dalam agenda pemerintah?
(2) Formulasi kebijakan
Bagaimana mengembangkan pilihan-pilihan atau alternatif-
alternatif untuk memecahkan masalah tersebut? Siapa saja yang
berpartisipasi dalam formulasi kebijakan?
Tahapan Penetapan Proses Kebijakan Pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
36
(3) Penentuan kebijakan
Bagaimana alternatif ditetapkan? Persyaratan atau criteria seperti apa
yang harus dipenuhi? Siapa yang akan melaksanakan kebijakan? Apa
isi dari kebijakan yang telah ditetapkan
(4) Implementasi
Siapa yang terlibat dalam implementasi kebijakan? Apa yang mereka
kerjakan? Apa dampak dari isi kebijakan?
(5) Evaluasi
Bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak kebijakan diukur? Siapa
yang mengevaluasi kebijakan? Apa konsekuensi dari adanya evaluasi
kebijakan? Adakah tuntutan untuk melakukan perubahan atau
pembatalan?
James Anderson (1974:23-24)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
37
Kebijakan Merdeka Belajar
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
38
39
Elemen-elemen pendidikan yang berperan penting guna menciptakan masyarakat maju antara lain
adalah, tingginya angka partisipasi siswa dan distribusi kualitas pendidikan yang merata di semua
jenjang pendidikan
Tingginya
angka
partisipasi
siswa
• Kesadaran/ Persepsi
• Akses
• Keterjangkauan
• Tekanan eksternal
Distribusi
kualitas
pendidikan
yang
merata dan
inklusif
Masyarakat maju
yang kompeten
dan sejahtera
Hasil
pembelajaran
yang
berkualitas
1
2
3
Sumber:
- Bahan Paparan Raker/RDP (2020,2021)
- Naskah Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2023
- Naskah Sistem Penjamiman Mutu Dikdasmen
Belajar
Sepanjang
Hayat
• Formal
• Informal
• Nonformal
• Kurikulum dan program
• Pola pikir dan ‘agen siswa’
• Infrastruktur
• Pedagogi
• Penilaian
• Ekosistem
• Geografis
• Budaya dan/atau sosioekonomi
• Infrastruktur
• Pemerintahan
• Pembiayaan
40
Pendidikan Berkualitas
Memastikan peserta didik mengalami
kemajuan belajar sehingga lebih
kompeten dan berkarakter
Fokus pada pengembangan
kompetensi dasar dan
karakter
Bagi seluruh rakyat Indonesia
memastikan bahwa kelompok-
kelompok yang termarginalkan (sulit
mendapat akses pendidikan) dibantu
untuk mendapatkan akses pendidikan
yang berkualitas
Intervensi asimetris
berfokus pada penguatan
kelompok termarjinalkan
Cita-cita kebijakan Merdeka Belajar adalah untuk mewujudkan
pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
41
Satuan pendidikan berpihak kepada
tumbuh kembang murid
Transformasi
Satuan
Pendidikan
Satuan pendidikan
mengembangkan budaya
refleksi berbasis data
Satuan pendidikan menjalin
kemitraan dengan
orangtua/wali
Satuan pendidikan
menciptakan lingkungan
belajar yang aman, nyaman,
menyenangkan dan
inklusif (menerima
berbagai bentuk
keberagaman)
Peningkatan hasil belajar murid,
terutama kompetensi fondasi
seperti literasi, numerasi,
dan karakter*
Terdapat 5 Indikator terjadiTransformasi Satuan Pendidikan
*Intervensi Asimetris: intervensi yang disesuaikan dengan
kondisi sasaran (misal letak geografis, kondisi sosial ekonomi, dll)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
Untuk mencapai Visi Pendidikan Indonesia, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai kebijakan Merdeka Belajar
di bidang pendidikan (per-Agustus 2023 sudah ada 25 episode kebijakan)
42
Penggantian UN
Kampus Merdeka
Penyesuaian Kebijakan
Dana BOS
Program Organisasi
Penggerak
Guru Penggerak
Transformasi Dana
Pemerintah untuk PendidikanTinggi
Program Sekolah
Penggerak
SMK Pusat Keunggulan
KIP Kuliah Merdeka
Perluasan Program
Beasiswa Lembaga Pengelola Dana
Pendidikan
Kampus MerdekaVokasi
Sekolah Aman
Berbelanja dengan SIPLah
MB 1
MB 2
MB 3
MB 4
MB 5
MB 6
MB 7
MB 8
MB 9
MB 10
MB 11
MB 12
Merdeka Berbudaya
dengan Kanal Indonesiana
Kampus Merdeka dari Kekerasan
Seksual
Kurikulum Merdeka dan Platform
Merdeka Mengajar
Akselerasi dan Pendanaan Satuan
PendidikanTahun 2022
MB 13
MB 14
MB 15
MB 16
MB 17
MB 18
Rapor Pendidikan Indonesia
MB 19
MB 20
Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi
Pendidikan Tinggi
MB 21
Praktisi Mengajar
Transformasi seleksi masuk PT
MB 22
MB 23
MB 24
Buku Bermutu Untuk Literasi
Indonesia
Transisi PAUD ke SD yang
menyenangkan
Praktisi Mengajar
Dana Abadi PerguruanTinggi
Revitalisasi Bahasa Daerah
Merdeka Berbudaya
dengan Dana Indonesiana
Pencegahan dan Penanganan
Kekerasan di lingkungan Satuan
Pendidikan
MB 25
Praktisi Mengajar
Dana Abadi Perguruan Tinggi
MB 26
43
TERDAPAT 4 TRANSFORMASI UNTUK MENCAPAI
PENDIDIKAN BERKUALITAS BAGI SELURUH RAKYAT
INDONESIA
Kebijakan,
Prosedur,dan
Pendanaan
Infrastruktur
dan
Teknologi
Kepemimpinan,
Masyarakat,
dan Budaya
Kurikulum,
Pedagogi, dan
Asesmen
EPISODE MERDEKA BELAJAR YANG BERKAITAN DENGAN DITJEN PAUDDASMEN
Merdeka Belajar 24
Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan
Keterangan
13 dari 26 Episode Merdeka
Belajar berkaitan dengan
Ditjen Pauddasmen, status
per Agustus 2023
Merdeka Belajar 25
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
di lingkungan Satuan Pendidikan
Transformasi Standar
Nasional dan Akreditasi
Pendidikan Tinggi
Merdeka Belajar 26
44
PENJELASAN MERDEKA BELAJAR (1 DARI 7)
a. UN diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei
Karakter
b. USBN menjadi ujian yang diselenggarakan oleh sekolah masing-masing
c. Penyederhanaan RPP
d. Perubahan kebijakan PPDB zonasi
http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/
45
PENJELASAN MERDEKA BELAJAR (2 DARI 7)
a. Penyaluran BOS langsung ke
rekening sekolah
b. Penggunaan BOS lebih fleksibel
untuk sekolah
c. Nilai Satuan BOS meningkat
d. Pelaporan BOS diperketat agar
lebih transparan dan akuntabel
Peningkatan SDM sekolah yang
dilakukan oleh organisasi pendidikan
dengan kategori tertentu berdasar
rekam jejak dan kompetensi organisasi
Pengembangan kepemimpinan
pembelajaran dan kemandirian
guru dalam pengembangan
profesional dirinya sehingga guru
berperan sebagai agen teladan dan
obor perubahan
Transformasi sekolah berkualitas
melalui SDM sekolah yang unggul
dengan melakukan 5 intervensi
46
PENJELASAN MERDEKA BELAJAR (3 DARI 7)
a. Pembelanjaan dana BOS yang fleksibel sangat diperlukan apalagi di masa pandemi
b. Mendorong peningkatan transaksi secara elektronik supaya tercatat dan dengan mudah dipantau
oleh pihak-pihak yang berkepentingan
c. Alur pembelanjaan pada SIPLah terus berupaya menjamin proses transaksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku
d. Pendokumentasian elektronik untuk setiap transaksi sehingga tercipta:
- Transparansi dan Akuntabilitas
- Efisiensi anggaran
- Beragamnya opsi penyedia
Menghadirkan kanal Indonesiana.TV yang bertujuan untuk mewadahi,
mengintegrasikan, dan mempromosikan karya dan ekspresi budaya
masyarakat. Indonesiana.TV merupakan media pembelajaran dan
informasi kebudayaan yang luwes (agile) dalam mengikuti pergerakan
media yang sangat cepat.
Sebagai wadah bagi para siswa untuk berkarya dan mengekspresikan
karyanya
47
PENJELASAN MERDEKA BELAJAR (4 DARI 7
Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar
Sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih :
a. Kurikulum 2013 secara penuh
b. Kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan)
c. Kurikulum Merdeka
Dukungan penerapan kurikulum merdeka:
a. Penyediaan perangkat ajar (buku Teks dan bahan ajar pendukung)
b. pelatihan dan penyediaan sumber belajar
c. Jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru
Reformasi kebijakan Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD (BOP PAUD), BOP Kesetaraan dan
Bantuan Operasional Sekolah (BOS):
a. Nilai Satuan biaya BOP PAUD bervariasi sesuai dengan karakteristik daerah
b. Penyaluran BOP PAUD dan BOP kesetaraan langsung ke satuan pendidikan
c. Penggunaan BOP PAUD dan BOP Kesetaraan yang fleksibel
d. Perencanaan dan pelaporan BOS menggunakan ARKAS sebagai aplikasi tunggal
48
PENJELASAN MERDEKA BELAJAR (5 DARI 7)
Banyaknya bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah dan dalam kondisi kritis
sehingga diluncurkan revitalisasi bahasa daerah dan kelompok tutur.
Anak-anak usia sekolah diperkenalkan bahasa
a. Diluncurkan untuk membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah
mempelajari kondisi masing - masing dan melakukan perbaikan
b. Menyajikan hasil Asesmen Nasional dan data pendukung lain ke dalam satu tampilan
terintegrasi
c. Mencakup area yang berkaitan dengan input, output dan proses pembelajaran.
Catatan; Beberapa penjelasan MB dari 24 Episode yang sangat terkait dengan Ditjen Pauddasmen
49
Satuan Pendidikan perlu;
a. Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada SD
b. Menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik selama 2 minggu pertama di PAUD
dan SD
c. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam koemampuan fondasi anak
(PAUD dan SD)
Merdeka Belajar 24
Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan
Penjelasan Merdeka Belajar (6 dari 7)
Enam Kemampuan Fondasi Anak
1. Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar
2. Keterampilan sosial dan bahasa untuk inteaksi
3. Pengenalan nilai agama dan budi pekerti
4. Kemam;uan kognitif untuk kegiatan belajar
5. Pengembangan keterampilan motoric untuk perawatan diri
6. Pemaknaan belajar yang positif
http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/
Keterangan; Hasil review dan koreksi dari sumbernya
Merdeka Belajar 25
Pencegahan dan Penanganan Kekerasan
di lingkungan Satuan Pendidikan
a. Menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman agar peserta didik,
pendidikan dan tenaga kependidikan dapat mengembangkan potensi dirinya
b. Adanya definisi yang lebih jelas dan bentuk-bentuk rincian kekerasan yang mungkin
terjadi
c. Mekanisme pencegahan dan penanganan lebih terstuktur dan rinci
Catatan Permendikbudristek 24/2023 merupakan revisi dari Permendikbud15/2015
50
51
Merdeka Belajar 26
Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi
Pendidikan Tinggi
Penjelasan Merdeka Belajar (7 dari 7)
TUGAS
Tugas Individu
Berikan tanggapan Saudara tentang Kebijakan Merdeka
Belajar
mw_dido123@yahoo.co.id
muktionowaspodo.id
INTEGRITAS DAN
KOMITMEN MUTU
WP JAYA KARENA BERKARYA
Tugas Kelompok
1. Berikan tanggapan kelompok Saudara tentang
Kebijakan Merdeka Belajar
2. Berikan Saran kelompok Saudara untuk
Pemerintah Pusat (kemdikbudristek), Pemerintah
Daerah (kab/kota) dan Satuan Pendidikan terkait dengan
kebijakan Merdeka Belajar muktionowaspodo.id
__mandiri berkarya__
52
53
TRANSFORMASI DITJEN PAUDDASMEN
TRANSFORMASI
SATUAN PENDIDIKAN
KEMITRAAN DAERAH DAN
PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
INOVASI DAN
TRANSFORMASI
PEMBELAJARAN
PUBLIKASI,
KOMUNIKASI, DAN
ADVOKASI
KEBIJAKAN
DATA
PERENCANAAN DAN
PENJAMINAN
MUTU
REGULASI DAN TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN
PENDIDIK DAN
TENDIK
KURIKULUM ASESMEN TEKNOLOGI
Tujuan Utama
Kemendikbudristek
Strategi Utama
Kemendikbudristek
Strategi Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak
Usia Dini, Pendidikan
Dasar, dan Pendidikan
Menengah
Program-program unit
utama lainnya yang terkait
Murid
Profil Pelajar Pancasila
Keterangan
Ditjen Pauddasmen sebagai instansi Pembina jabfung Widyaprada MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
TRANSFORMASI SATUAN PENDIDIKAN
KEMITRAAN DAERAH & PEMBERDAYAAN KOMUNITAS
REGULASI & TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN
INOVASI &
TRANSFORMASI
PEMBELAJARAN
PUBLIKASI,
KOMUNIKASI, &
ADVOKASI
KEBIJAKAN
DATA,
PERENCANAAN, &
PENJAMINAN
MUTU
MURID
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
TEKNOLOGI
ASESMEN
KURIKULUM
PENDIDIK
& TENDIK
1
2 3 4
5
TRANSFORMASI SATUAN PENDIDIKAN
BBPMP/BPMP
MURID
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
DATA,
PERENCANAAN,
& PENJAMINAN
MUTU
TATA KELOLA
SATUAN
PENDIDIKAN
INOVASI &
TRANSFORMASI
PEMBELAJARAN
KOMUNIKASI, KEMITRAAN, & PEMBERDAYAAN
1
2 3 4
Tujuan Utama
Kemendikbudristek
Strategi Utama
Kemendikbudristek
Strategi Utama Ditjen
PAUD, Dikdas, dan
Dikmen
Program-program
unit utama lain
yang terkait
Kerangka Kerja Ditjen PAUD Dasmen Kerangka Kerja UPT PAUD Dasmen
Penyelarasan Pokja UPT dengan Program Pusat *)
*)
*) Penyelarasan yang dilakukan oleh Ditjen Puaddasmen 54
PERBEDAAN PMO PDM, POKJA PDM dan POKJA UPT PDM
PMO PDM POKJA PDM POKJA UPT PDM
1. PMO PDM adalah Project Management Office, yaitu Pokja yang
dikelompokkan lintas jenjang, dengan Supervisor, PIC, dan
anggota dari Pokja PDM yang ada di masing-masing Direktorat.
2.Difokuskan pada program Kebijakan Merdeka Belajar
3.Terbagi menjadi 13 PMO PDM
4.Diperlukan karena program-program prioritas membutuhkan
koordinasi yang erat dan berkesinambungan lintas satuan kerja,
lintas unit utama, bahkan lintas kementerian lembaga;
5.Mendorong kepemimpinan kolektif yang lebih kolaboratif dan
egaliter,dengan fokus pada pengembangan kemampuan berpikir
strategis dan kemampuan memecahkan masalah yang kompleks
secara efektif dan efisien;
6.Mendorong munculnya agents of change secara lebih fleksibel,
yang dapat menjadi calon pemimpin masa depan dalam
organisasi Kemendikbudristek;
7.Meningkatkan kekompakan, kebersamaan dan semangat gotong
royong dalam melaksanakan kebijakan merdeka belajar pada
Ditjen Pauddasmen dan UPT PDM. dan
8. Meningkatkan kecepatan dan keefektifan penggunaan sumber
daya
1.Pokja yang ada di satker PDM
Pusat dan anggotanya di
satker masing-masing
2.Terdiri dari 5 Pokja
3.Memudahkan penyelesaian
berbagai program Pokja PDM
dan Kebijakan Program
Merdeka Belajar di
Direktorat dan PMO PDM.
1.Pokja yang dibentuk di UPT
PDM dengan anggota dari
UPT masing-masing
2.Terdiri dari 4 Pokja
3.Memfokuskan penyelesaian
program kerja UPT terkait
kebijakan merdeka belajar
4.Melakukan koordinasi
dengan PMO PDM dalam
mengadvokasi program
Kebijakan Merdeka Belajar
kepada Pemerintah Daerah
Materi
Pengayaan
55
1. Tugas dan tanggung jawab Widyaprada sangat besar
2. Optimalisasi peranWidyaprada berada di Unit Utama dan UPT
3. Berkembangnya platform digital (PMM, PBD,ARKAS, dapodik, krisna, dan lainnya)
yang memberi kemudahan dalam penjaminan mutu pendidikan
4. Adaptasi terhadap transformasi organisasi, penataan SDM, perubahan bisnis
proses .
5. Bersinergi dengan Jafung lainnya, ekosistem pendidikan, pemangku kepentingan
pendidikan dalam melakukan advokasi kebijakan pendidikan
6. Menyikapi terbitnya Permenpan Nomor 1Tahun 2023 tentang Jabatan fungsional
56
Tantangan dan PeluangWidyaprada
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__ 56
TAHAPAN PERUMUSAN KEBIJAKAN
57
3
Model perumusan analisis kebijakan pendidikan yang bisa dijadikan rujukan,
antara lain
1) model deskriptif, tujuannya untuk menjelaskan dan/atau memprediksikan
sebab dan konsekuensi dari pilihan kebijakan pendidikan;
2) model normatif bertujuan bukan hanya menjelaskan dan/ atau
memprediksi juga dengan memberikan dalil dan rekomendasi guna
mengoptimalkan pencapaian utilitas (nilai), dan
3) model verbal yang diekspresikan.
William N. Dunn 2003 dalam Fattah (2013:61-63)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
58
1) model kelembagaan; tugas pembuat kebijakan pendidikan adalah pemerintah
2) model proses; kebijakan itu aktivitas politik sehingga mempunyai proses;
3) model teori kelompok merupakan interaksi dalam kelompok guna menghasilkan
keseimbangan sebagai hal yang terbaik,
4) model teori elit; kebijakan pendidikan bagian dari perspektif elit politik, dan penguasa,
5) model teori rasionalisme; proses perumusan kebijakan pendidikan haruslah didasarkan pada
rasionalitas,
6) model inkremental; kebijakan publik merupakan variasi ataupun kelanjutan dari kebijakan
pendidikan di masa lalu
7) model pengamatan terpadu; telaah menyeluruh aspek, stakeholder dan manfaatnya,
8) model demokratis; melibatkan banyak pihak dan
9) model strategis, menunjukkan alternatif dan pilihan kebijakan merupakan strategi untuk
mencapai tujuan.
Terdapat sembilan model perumusan kebijakan publik yang dapat
diadaptasi dalam perumusan kebijakan pendidikan, yaitu:
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
59
1) aparatur dipilih (elected 0fficial) yaitu berupa eksekutif dan legislatif yang terkait dengan
urusan pendidikan;
2) aparatur ditunjuk (appointed 0fficial), bertugas sebagai asisten birokrat biasanya menjadi
kunci dasar dan central figure dalam proses kebijakan pendidikan atau subsistem kebijakan
pendidikan;
3) kelompok kepentingan (interest group) atau pihak terkait dengan kebijakan pendidikan,
yakni pemerintah dan politisi seringkali membutuhkan informasi yang disajikan kelompok
terkait berbagai kepentingan,
4) organisasi penelitian (research 0rganization), berupa akademisi dari perguruan tinggi,
kelompok ahli atau konsultan kebijakan;
5) media massa (mass media),
6) organisasi massa dan profesional yang menekuni bidang tertentu atau keahlian khusus;
7) perorangan yang memiliki kompetensi dari isu yang dibuat kebijakannya (Hasbullah, 2015).
Aktor Perumus Kebijakan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
PERMASALAHAN DAN ANALISIS KEBIJAKAN PENDIDIKAN
60
4
Perumusan masalah kebijakan di bidang pendidikan dengan
mengajukan seperangkat tindakan yang lebih baik, dipilih sebagai usaha
untuk mencapai kesepakatan, consensus, kompromi, dan otorisasi
pengaturan, arahan dan tindakan kolektif yang bisa diterima bersama.
Perumusan masalah kebijakan pendidikan menghasilkan dan menguji
konseptualisasi alternatif atas suatu kondisi masalah pendidikan.
Tantangan kebijakan pendidikan terkait dengan kegiatan
perumusan (formulasi), yakni (1) perumusan masalah kebijakan
pendidikan, (2) perumusan kebijakan pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
KETIDAKCERMATAN
Problem resolving dengan analisis ulang
pemecahan masalah dari masalah yang
sebenarnya sudah ditetapkan dengan tepat;
PROBLEM RESOLVING
Problem dissolving dengan membuang
masalah yang sudah ditetapkan secara
tidak tepat sementara solusi belum
dilaksanakan
PROBLEM DISSOLVING
Problem solving,/ pemecahan
masalah dengan solusi yang
tepat
PROBLEM SOLVING
Problem unsolving dengan
membuang solusi disebabkan
oleh kesalahan dalam
menetapkan masalah;
PROBLEM UNSOLVING
KECERMATAN
Terdapat tiga tipe ketidakcermatan dalam melakukan analisis kebijakan,
menyangkut penstrukturan masalah dan situasi masalah,
Materi
Pengayaan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__ 61
62
1. kompleksitas kebijakan yang telah dirumuskan;
2. kejelasan rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah;
3. sumber-sumber potensi yang mendukung;
4. keahlian pelaksanaan kebijakan;
5. dukungan dari khalayak; dan
6. efektivitas dan efisiensi birokrasi.
Faktor-faktor yang menyebabkan berhasil tidaknya suatu kebijakan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
ADVOKASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
63
5
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
64
Advokasi mengacu pada tindakan mendukung atau mempromosikan
penyebab, ide, atau kebijakan untuk membawa perubahan atau
mempengaruhi pengambilan keputusan
Advokasi
Advokasi kebijakan merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisir
untuk mempengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan
publik atas nilai, ukuran, dan kualitas kebijakan secara bertahap.
Advokasi kebijakan pendidikan merupakan bagian dari
manajemen perubahan untuk membantu terjadinya kondisi
yang diinginkan sesuai dengan visi dan tujuan dalam
kerangka peningkatan mutu pendidikan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
Komitmen merupakan bagian penting dalam perubahan dan perlu
dibangun strategi dalam mengelola perubahan
Grafik berikut adalah kurva komitmen yang dapat dipakai sebagai rujukan untuk mengelola perubahan. Kurva komitmen ini
menggambarkan proses perubahan komitmen seseorang dalam kurun waktu tertentu.
ADOPTION::
Individu bersedia bekerjasama dan
melaksanakan perubahan
CONTACT:
Individu pernah
mendengar ttg
perubahan
UNDERSTANDING:
Individu mengerti
dampak perubahan
terhadap lembaga dan
tusi mereka
INTERNALIZATION:
Individu melakukan perubahan
mandiri dan berinovasi dalam
pelaksanaan dan perbaikan
POSITIVE PERCEPTION:
Individu mengerti dampak
perubahan dan manfaat bagi
mereka
AWARENESS:
Individu tahu
lingkup dan konsep
perubahan
EMBEDDED:
Perubahan menjadi kebiasaan baru
- status quo baru
65
66
Contoh level komitmen, ciri-ciri dan pengukuran pada tiap fase komitmen dari para
pemangku kepentingan terhadap kebijakan MB episode 19, Rapor Pendidikan (RP).
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
67
Matrik Klasifikasi Pemangku Kepentingan
(Reed et al., 2009, dalam (Fifiyanti & Damanik, 2021)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
MEMBANGUN KEPERCAYAAN KEPADA PEMANGKU KEPENTINGAN
Intimacy dengan nilai rendah, dan Self-orientation dengan nilai tinggi, merupakan elemen utama yang membuat
nilai hubungan rendah - alasan terbesar dari keberhasilan dan kegagalan dalam berhubungan
T =
C + R + I
S
T (Trustworthiness) Kepercayaan Dimensi Karakteristik negatif
C (Credibility) Kredibilitas Perkataan Omong kosong
R (Reliability) Keandalan Perbuatan Tidak bertanggungjawab
I (Intimacy) Kedekatan Emosi Kaku, teknikal
S (Self-orientation) Orientasi diri Motif Licik
Materi
Pengayaan
Kepercayaan dipengarui oleh komponen
kredibilitas, keandalan, kedekatan, dan
orientasi diri
KEBIASAAN YANG PERLU DILAKUKAN WP UPT/SATKER
UNTUK MENDUKUNG UPAYA ADVOKASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN
1
Melakukan pengimbasan ke pegawai internal UPT/Satker dan menerapkan dalam
kegiatan sehari-hari
2
Melakukan belajar secara mandiri terkait kebijakan Merdeka Belajar di
http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/
3
Membangun hubungan yang baik dengan Pemda/UPT/Satker
menggunakan social style / power map
4 Melakukan pengimbasan Kebijakan Merdeka Belajar ke Pemda secara mandiri
5 Saling berbagi praktik baik dengan UPT/Satker
6 Melakukan refleksi diri/lembaga secara periodik
7 Lain-lain (kembangkan potensi diri untuk kinerja lembaga)
R.M. Waspodo, 2023 69
TUGAS;
MEMBUAT RENCANA ADVOKASI KEBIJAKAN PENDIDKAN
70
Rencana tindak lanjut kegiatan pelatihan
Tugasnya membuat rencana advokasi kebijakan pendidikan
menggunakan mdel canvas, sesuai format atau dikembangkan lagi
sesuai kebutuhan
Penjelasan tugas pasa sesi pembelajaran rencana tindak lanjut.
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
CONTOH RENCANA ADVOKASI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (PMP)
71
MASALAH
Kepala Dinas belum
memahami kebijakan PMP
SOLUSI
Rapat koodinasi PMP
Pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan PMP
TUJUAN DAN INDIKATOR
ADVOKASI
INDIKATOR
Implementasi sistem penjaminan
mutu pendidikan dapat terlaksana
KEBUTUHAN ADVOKASI
Kemampuan Kepala Dinas untuk
menggunakan data/ informasi rapor
pendidikan untuk kebijakan dan
perencanaan pendidikan
STRATEGI DAN
AKTIVITAS ADVOKASI
ORANG YANG
BERPENGARUH
1. Bupati
2. Walikota
WAKTU PELAKSANAAN
1. Durasi pelaksanan
-rakor awal dan akhir
tahun
- FGD, situasional
2. Frekuensi
- Rakor 2 kali/tahun
- Monev 1 keg/tahun
TARGET
Adaptasi
KEBIJAKAN RELEVAN
• Kebijakan PMP
• AKM dan Survei Lingkungan
AKTIVITAS ADVOKASI
1. Penyiapan bahan rakor
FGD.
2. Melakukan advokasi
kebijakan ke Pemerintah
Daerah
SUMBER DAYA (Waktu, SDM, Anggaran, Aset dan materi yang ada)
1. Pelibatan konsultan pendidikan di Propinsi
2. Dosen PTN/PTS
3. Program Kerja dan ketersediaan anggaran
KEUNTUNGAN
Waktu; optimal penggunaan
waktunya
Biaya; Efisiensi dalam
pembiayaan
Kualitas; Produk yang
dihasilkan berkualitas dan
sesuai kebutuhan
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
SEKIAN, TERIMA KASIH
72
Berhentinya belajar, saat kehidupan telah tiada
Berbahagialah anda saat kesempatan belajar ada
(MW 2023)
MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__

MUKTIONO WASPODO_ MATERI SISTEM DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN.pdf

  • 1.
    SISTEM DAN KEBIJAKANPENDIDIKAN PUSAT PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPEGAWAI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISTEK DANTEKNOLOGI Tahun 2024 MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__ 1 Disampaikan oleh Muktiono Waspodo, 2024
  • 2.
    TUJUAN PEMBELAJARAN 2 2 1. Memahamisistem dan prinsip penyelenggaraan pendidikan 2. Memahami konsep dasar analisis kebijakan pendidikan 3. Menjelaskan tahapan perumusan kebijakan pendidikan 4. Memahami permasalahan implementasi dan analisis kebijakan pendidikan 5. Merencanakan advokasi kebijakan pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 3.
    MATERI POKOK DANSUB MATERI POKOK DAN SKENARIO PEMBELAJARAN 3 Sistem dan Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan • Sistem pendidikan • Paradigma Pemikiran Ki Hajar Dewantoro • Prinsip penyelenggara pendidikan Konsep Dasar Analisis Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Merdeka Belajar • Konsep dasar kebijakan pendidikan • Kebijakan Merdeka Belajar Tahapan Perumusan Kebijakan Pendidikan tahapan perumusan kebijakan faktor keberhasilan dalam perumusan kebijakan Permasalahan dan Analisis kebijakan pendidikan • Permasalahan implementasi kebijakan pendidikan • Analisis kebijakan pendidikan Advokasi Kebijakan Pendidikan • konsep advokasi kebijakan pendidikan • Advokasi dalam manajemen perubahan dan tahapannya • Pemetaan pemangku kepentingan dalam advokasi kebijakan • Merencanakan advokasi kebijakan pendidikan 2 1 3 4 5 MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 4.
    SKENARIO PEMBELAJARAN 4 30 mnt 1. Pembukaan •Perkenalan • Building Rapport 1,5 JP 2. Sistem dan Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan • Brainstorming, diskusi pemantik mengapa WP harus memahami sistem dan kebijakan pendidikan ? • Ceramah/Elaborasi konsep • Diskusi/Tanya Jawab 3. Konsep Dasar Analisis Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Merdeka Belajar • Ceramah • Diskusi: Perkembangan KMB 4.Tahapan Perumusan Kebijakan Pendidikan • Ceramah • Diskusi/ Telaah kasus (basis fakta) 3 JP 6. Advokasi Kebijakan Pendidikan • Ceramah • Diskusi / Cooperative learning • Tugas Pemetaan Stake holder • Tugas Pengukuran Level Komitmen Stakeholder • Tugas Merancang Advokasi dengan Kanvas Advokasi • Ceramah • Elaborasi Konsep • Diskusi/Tanya jawab 1 JP 1 JP 5. Permasalahan dan Analisis kebijakan pendidikan 1,5 JP Penutupan • Kesimpulan • Evaluasi 30 mnt MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 5.
    5 Proses memicu perhatiandan fokus pada pembelajaran Mengapa Widyaprada perlu memahami sistem dan kebijakan pendidikan ? waktu; 20 menit PEMANTIK (1) REFLEKTIF DAN DISKUSI MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 6.
    ALASAN/RASIONAL 6 1. Untuk mendukungpelaksanaan tugas pokoknya sebagai Widyaprada INGAT: Widyaprada adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melaksanakan kegiatan Pemetaan Mutu Pendidikan, Pendampingan Satuan Pendidikan, Pembimbingan Satuan Pendidikan, Supervisi Pendidikan, dan/atau Pengembangan Model Penjaminan Mutu Pendidikan. 2. Tugas yang diberikan atasan langsung satker/UPT, terkait dengan program kegiatan 02 03 01 • ada keterkaitan/hubungan standart mutu/SNP/SPM, penjaminan mutu pendidikan, serta sistem dan kebijakan pendidikan • Program kegiatan perlu memperhatikan ketiga aspek tersebut MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 7.
    SISTEM DAN PRINSIPPENYELENGGARAAN PENDIDIKAN 7 1 Sistem Pendidikan Nasional Pembangunan Sistem Pendidikan Nasional menerapkan prinsip keseimbangan hak dan kewajiban antara pemerintah dengan warga negara. Pemerintah berwenang mengatur bidang pendidikan berdasarkan peraturan perundang- undangan yang berlaku sedangkan kewajibannya adalah memberikan perlindungan hukum terhadap hak pendidikan setiap warga negara sebagaimana ditegaskan dalam Undang- Undang Dasar Negara Republik IndonesiaTahun 1945 Pasal 31 ayat (1) bahwa “Setiap warga negara berhak mendapat Pendidikan” serta ayat (3) bahwa “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketaqwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 8.
    8 Salah satu substansiperubahan dalam reformasi konstitusi yang sangat strategis bagi masa depan bangsa adalah masalah pendidikan nasional. Kesadaran untuk membenahi masalah pendidikan nasional dirasakan semakin mendesak mengingat permasalahan mutu pendidikan yang belum optimal. Tantangan yang dihadapi semakin kompleks menuntut upaya yang lebih progresif, dan menggunakan pendekatan dan strategi yang tepat dalam melakukan transformasi satuan pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 9.
    9 Paradigma Pendidikan KiHajar Dewantara Ki Hajar Dewantoro (KHD) berpendapat bahwa pendidikan adalah tuntunan, sebagai pedoman yang mengarahkan anak didik untuk menentukan sendiri arah hidupnya. ……pendidikan merupakan ‘persemaian benih-benih kebudayaan dalam masyarakat’. Pendidikan diharapkan melatih anak untuk menjadi bagian dalam konstruksi kebudayaan Indonesia yang beradab. (KHD, 1936) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 10.
    10 “Pendidikan adalah dayaupaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti, pikiran dan tubuh anak. Bagian-bagian itu tidak boleh dipisahkan agar kita dapat memajukan kesempurnaan hidup anak- anak kita”. “Pendidikan dan pengajaran idealnya memerdekakan manusia secara lahiriah dan batiniah, selalu relevan untuk segala jaman.” MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 11.
    11 Kodrat Alam yangdimaksud adalah kekuatan, potensi, atau keadaan diri yang secara alamiah atau idiosinkratik melekat pada diri masing-masing individu. Kodrat Zaman adalah kekuatan, potensi, atau keadaan diri yang berubah secara dinamis sesuai dengan kondisi sosial, budaya masyarakat, atau perkembangan zaman. KHD berpendapat bahwa pendidikan harus selalu berpegang pada Kodrat Alam dan Kodrat Zaman. idiosinkrasi/idi·o·sin·kra·si/ n 1 sifat, keadaan, atau hal yang menyebabkan sesuatu menjadi berlainan (karena tidak mengikuti aturan yang umum); 2 kelainan yang khas pada seseorang (KBBI, Jakarta, 2021) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 12.
    12 “Pendidikan adalah usahasadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 1) Suasana /su·a·sa·na/ n 2 keadaan sekitar sesuatu atau dalam lingkungan sesuatu; 3 keadaan suatu peristiwa Proses/pro·ses/ /prosés/ n 1 runtunan perubahan (peristiwa) dalam perkembangan sesuatu: (sumber KBBI) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 13.
    13 “Pendidikan nasional berfungsimengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.” Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun 2003 MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 14.
    ELABORASI KONSEP 14 02 03 01 Suasana dan Proses Pembelajaran “Pendidikanadalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Peran Pemerintah dan kesadaran kolektif semua pemangku kepentingan (1,2,3) Satuan Pendidikan Apa dan bagaimana yang terjadi di Satuan Pendidikan sangat berpengaruh pada mutu pendidikan Potensi diri Siswa Guru dan Tendik Sumber daya pendidikan Kebijakan Merdeka Belajar Sistem dan kebijakan pendidikan amat penting dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara. Karena pendidikan sebagai satu bagian dari dimensi kehidupan manusia yang punya pengaruh besar bagi kehidupan manusia baik secara individual maupun sosial. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 15.
    PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS 15 SISTEMDAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN sebagai pijakan dan landasan hukum yang perlu diatur oleh negara. ADVOKASI KEBIJAKAN Setelah ada sistem dan kebijakan pendidikan, maka advokasi kebijakan sangat strategis dan penting guna mendukung terwujudkan pendidikan yang berkualitas. PeranWidyarada berkaitan dengan penjaminan mutu pendidikan, sangat dimungkinkan melakukan advokasi kebijakan. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 16.
    SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL Sistemselalu berhubungan dengan pencapaian suatu tujuan pendidikan nasional • Agar tujuan pendidikan tercapai, perlu disusun dan difungsionalkan sebuah sistem penyelenggaraan pendidikan yang baik. • Komponen dalam sistem pendidikan nasional perlu dikenali, dipahami dan dikembangkan dengan baik sehingga dapat berfungsi dengan tepat. • Pendekatan sistem dapat menghasilkan kebijakan berupa pembaruan sebagian atau menyeluruh, bertahap atau sekaligus. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 17.
    17 Transformasi satuan pendidikantelah dilakukan dan regulasi atas perubahan kebijakan pendidikan nasional telah berproses. SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL 1. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik IndonesiaTahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. 2. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 18.
    18 Pemerintah dan pemerintahdaerah berhak mengarahkan, membimbing, membantu, dan mengawasi penyelenggaraan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. (Bab IV, Bagian 4, Pasal 10) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi. (Bab IV, Bagian 4, Pasal 11 butir 1) Pemerintah dan pemerintah daerah wajib menjamin tersedianya dana guna terselenggaranya pendidikan bagi setiap warga negara yang berusia tujuh sampai dengan lima belas tahun. (Bab IV, Bagian 4, Pasal 11 butir 2) UU No.20 Th. 2003 BAB IV Bagian 4 Hak dan Kewajiban Pemerintah dan Pemerintah Daerah MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 19.
    19 Sistem Pendidikan Nasionalsebagai suatu dokumen untuk; Sistem pendidikan nasional, bukanlah suatu dokumen untuk; didiskusikan secara konstruktif dengan berbagai pemangku kepentingan pendidikan untuk membenahi mutu pendidikan menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu serta relevansi, efektifitas dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi tantangan perubahan baik level lokal, nasional, dan global sehingga perlu kebijakan pendidikan dan dilakukan inovasi pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan; acuan wilayah tertentu saja yang ada di Indonesia. sekedar kelengkapan administasi dari kebijakan pendidikan; membatasi upaya inovasi pendidikan; Sistem Pendidikan Nasional acuan seluruh wilayah di Indonesia. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 20.
    20 (1)Pendidikan diselenggarakan secarademokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa. (2)Pendidikan diselenggarakan sebagai satu kesatuan yang sistemik dengan sistem terbuka dan multimakna. (3)Pendidikan diselenggarakan sebagai suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. UU No.20 th 2003 Bab III Pasal 4 Prinsip Penyelenggaraan Pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 21.
    21 (4) Pendidikan diselenggarakandengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran. (5) Pendidikan diselenggarakan dengan mengembangkan budaya membaca, menulis, dan berhitung bagi segenap warga masyarakat. (6) Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. UU No.20 th 2003 Bab III Pasal 4 MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 22.
    ELABORASI KONSEP 22 Metode PendidikanKi Hajar Dewantara mengenalkan metode yang sesuai dengan semboyan, ing ngarso sung tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani tersebut masih relevan dengan konteks pendidikan Indonesia saat ini? Relevansi pemikiran Ki hajar Dewantara diantara dapat dicermati pada; 1) Pembelajaran yang berpusat pada murid; 2) Menjadikan siswa menuju siswa berkarakter Profil Pelajar Pancasila; 3) Menjadikan guru reflektif dan kritis; 4) Memberikan Kemerdekaan pada siswa menciptakan suasana yang menyenangkan; dan 5) Menjadikan guru pemimpin pembelajaran yang berkualitas dan mandiri. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 23.
    PEMANTIK (2) REFLEKTIFDAN DISKUSI 23 Salah satu prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah; Pendidikan diselenggarakan dengan memberdayakan semua komponen masyarakat melalui peran serta dalam penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan. Bagaimana menurut Saudara dan Kelompok Diskusi Saudara, Cara untuk memberdayakan komponen masyarakat terlibat dalam implementasi kebijakan Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan ? Tugas Individu/kelompok, 45 menit (tentatif) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 24.
    KONSEP DASAR DANTUJUAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN 24 2 Istilah kebijakan (policy) seringkali diterjemahkan dengan politik, aturan, program, keputusan, undang- undang, peraturan, konvensi, ketentuan, kesepahaman, dan rencana strategis lainnya. Kebijakan merupakan salah satu produk organisasi atau instansi yang digunakan untuk menjadi acuan, aturan, hingga berbagai standarisasi untuk melaksanakan suatu hal. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 25.
    25 Kebijakan pendidikan merupakanaktivitas politik yang dilaksanakan dengan sengaja berdasarkan pemikiran yang bijaksana dan terarah yang dilakukan oleh organisasi, lembagai maupun intansi pemerintah dalam memecahkan permasalahan pendidikan untuk mendapatkan keputusan yang sesuai dengan tujuan ▪ Kebijakan pendidikan ada dikarenakan munculnya permasalahan- permasalahan yang terjadi di bidang pendidikan (Sutapa, 2008). ▪ Permasalahan ini terjadi dikarenakan terdapatnya kesenjangan antara penyelenggara pendidikan dengan tujuan pendidikan (Suyahman, 2016). ▪ Kebijakan pendidikan merupakan sebuah aktivitas dalam merumuskan langkah maupun tahapan dalam penyelenggaraan pendidikan melalui penjabaran visi misi pendidikan yang bermaksud untuk mencapai tujuan pendidikan pada waktu tertentu (Fatkuroji, 2017). MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 26.
    26 a. Penyusunan agenda(agenda setting), yakni suatu proses agar suatu masalah bisa mendapat perhatian dari pemerintah. b. Formulasi kebijakan (policy formulation), yakni proses perumusan pilihan-pilihan kebijakan oleh pemerintah. c. Pembuatan kebijakan (decision making), yakni proses ketika pemerintah memilih untuk melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan sesuatu tindakan. d. Implementasi kebijakan (policy implementation), yaitu proses untuk melaksanakan kebijakan supaya mencapai hasil. e. Evaluasi kebijakan (policy evaluation), yakni proses untuk memonitor dan menilai hasil atau kinerja kebijakan LimaTahapan Proses Kebijakan Publik Michael Howlet dan M.Ramesh (1995:11) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 27.
    27 1. Komunikasi, Komunikasi berkenaandengan proses penyampaian informasi kebijakan dari pembuat kebijakan (policy maker) kepada pelaksana kebijakan (policy implementors). Komunikasi sangat diperlukan bagi terselenggaranya sebuah kebijakan. 2. Sumber Daya, Sumber daya di sini berkaitan dengan segala sumber yang dapat digunakan untuk mendukung keberhasilan implementasi kebijakan. Sumber daya ini mencakup sumber daya manusia, anggaran, fasilitas, informasi dan kewenangan. 3. Disposisi dan Sikap Disposisi berkenaan dengan kesediaan dan komitmen dari para implementor untuk melaksanakan kebijakan tersebut. Sikap dan komitmen dari pelaksana kebijakan akan sangat berpengaruh dalam implementasi kebijakan. 4. Struktur Birokrasi Struktur birokrasi berkenaan dengan mekanisme dan struktur birokrasi itu sendiri. Mekanisme dalam implementasi kebijakan biasanya sudah dibuat standar operation prosedur (SOP). SOP menjadi pedoman bagi setiap implementator dalam bertindak agar dalam pelaksanaan kebijakan tidak melenceng dari tujuan dan sasaran kebijakan. Implementai Kebijakan dipengaruhi 4 variabel MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 28.
    28 1. Evaluasi proses,yaitu evaluasi kebijakan yang terfokus untuk mengetahui bagaimana proses implementasi dari suatu kebijakan. 2. Evaluasi impak, yakni evaluasi kebijakan yang memberikan fokus pada hasil akhir dari suatu kebijakan. 3. Evaluasi kebijakan, yang menilai hasil kebijakan berdasarkan tujuan yang sebelumnya telah direncanakan dalam kebijakan pada saat dirumuskan. 4. Meta-evaluasi, yakni evaluasi terhadap berbagai hasil atau temuan evaluasi dari berbagai kebijakan yang terkait. 4 Jenis Evaluasi Kebijakan Publik MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 29.
    29 Kebijakan adalah serangkaiantindakan atau kegiatan berupa acuan/panduan untuk mengambil putusan dan arah tindakan yang ditentukan dalam menyelesaikan suatu permasalahan guna mencapai tujuan tertentu menjamin koordinasi setiap unsur yang terkait dengan implementasi kebijakan. Seluruh kebijakan pendidikan yang terkait dengan perubahan atau pembaruan dan pengembangan program semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan harus diupayakan untuk mewujudkan layanan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 30.
    PELAJAR PANCASILA 1 Bergotong- Royong Berkebinekaan Global Mandiri Bernalar Kritis Kreatif Beriman, bertakwa kepada TuhanYME dan berakhlak mulia VISI PENDIDIKAN INDONESIA Mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila beriman, bertaqwa kepadaTuhanYang Maha Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, kreatif, bergotong royong dan berkebinekaan global 30 MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 31.
    31 ▪ Kesadaran untukmembenahi masalah pendidikan nasional dirasakan semakin mendesak mengingat permasalahan mutu pendidikan yang belum optimal. ▪ Tantangan yang dihadapi semakin kompleks menuntut upaya yang lebih progresif, dan menggunakan pendekatan dan strategi yang tepat dalam melakukan transformasi pengelolaan satuan pendidikan PEMANTIK…(3) REFLEKTIF DAN DISKUSI Bagaimana sebaiknya peran Widyaprada dalam menyikapi pernyataan di atas ? MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 32.
    32 1) Menjadi pertimbanganyang saintifik, rasional dan objektif bagi semua pembuatan kebijakan pendidikan. 2) Memungkinkan kebijakan didesain lebih sempurna guna mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara yakni mencerdaskan manusia Indonesia. 3) Karena persoalannya bersifat multidimensional, saling terkait (interdependent) dan terintegrasi satu dengan lainnya. 4) Memungkinkan tersedia pedoman (panduan) yang komprehensif dalam pelaksanaan dan evaluasi kebijakan pendidikan. 5) Memberikan peluang yang lebih besar untuk meningkatkan partisipasi orang tua siswa dan masyarakat. Urgensi Analisis Kebijakan Pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 33.
    33 1) Fungsi alokasiuntuk pengembangan dan kajian tingkatan makro. 2) Fungsi inkuiri, setiap bahasan isu dan masalah pendidikan integral dengan isu strategis lainnya, misalnya analisis metodologis dan substansi, evaluasi dan meta analisis kebijakan dan argumentasi kebijakan. 3) Fungsi komunikasi bagi pihak terkait misalnya pembuat keputusan, perencana dan pengelola, peneliti, pelaksana dan masyarakat sebagai pelanggan pendidikan. 4) Mencapai ketertiban layanan pendidikan. 5) Menjamin hak asasi setiap warga mendapatkan layanan pendidikan. 6) Program kegiatan layanan pendidikan berjalan efektif. 7) Aktor pendidikan dapat melaksanakan pendidikan. 8) Tertib administrasi bisa diwujudkan Fungsi Analisis Kebijakan Pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 34.
    34 1) Fase inventori,merupakan fase pencarian, yang sifatnya terbatas dan ditujukan pada isu atau masalah pendidikan tertentu. 2) Mencari pilihan alternatif, yang selanjutnya dievaluasi dan diteruskan kepada klien. 3) Mempersiapkan memorandum (peringatan), meliputi dokumen masalah, dokumen kebijakan, atau draft perundang-undangan, 4) Melibatkan peserta (sasaran/target kebijakan), pimpinan puncak, pegawai pemerintah, stakeholder terkait lainnya atau pihak sponsor yang kemungkinan memiliki pandangan tertentu terhadap masalah yang dianalisis, 5) Orientasi pada isu atau masalah, yang tergambarkan alternatifnya sebagai sikap reaktif. 6) Waktu cenderung disetujui pejabat terpilih dan/atau belum pasti terpilih. 7) Pendekatan politik untuk mencapai tujuan Karakteristik Analisis Kebijakan Pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 35.
    35 (1) Formulasi masalah Apamasalahnya? Apa yang membuat hal tersebut menjadi masalah kebijakan? Bagaimana masalah tersebut dapat masuk dalam agenda pemerintah? (2) Formulasi kebijakan Bagaimana mengembangkan pilihan-pilihan atau alternatif- alternatif untuk memecahkan masalah tersebut? Siapa saja yang berpartisipasi dalam formulasi kebijakan? Tahapan Penetapan Proses Kebijakan Pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 36.
    36 (3) Penentuan kebijakan Bagaimanaalternatif ditetapkan? Persyaratan atau criteria seperti apa yang harus dipenuhi? Siapa yang akan melaksanakan kebijakan? Apa isi dari kebijakan yang telah ditetapkan (4) Implementasi Siapa yang terlibat dalam implementasi kebijakan? Apa yang mereka kerjakan? Apa dampak dari isi kebijakan? (5) Evaluasi Bagaimana tingkat keberhasilan atau dampak kebijakan diukur? Siapa yang mengevaluasi kebijakan? Apa konsekuensi dari adanya evaluasi kebijakan? Adakah tuntutan untuk melakukan perubahan atau pembatalan? James Anderson (1974:23-24) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 37.
  • 38.
  • 39.
    39 Elemen-elemen pendidikan yangberperan penting guna menciptakan masyarakat maju antara lain adalah, tingginya angka partisipasi siswa dan distribusi kualitas pendidikan yang merata di semua jenjang pendidikan Tingginya angka partisipasi siswa • Kesadaran/ Persepsi • Akses • Keterjangkauan • Tekanan eksternal Distribusi kualitas pendidikan yang merata dan inklusif Masyarakat maju yang kompeten dan sejahtera Hasil pembelajaran yang berkualitas 1 2 3 Sumber: - Bahan Paparan Raker/RDP (2020,2021) - Naskah Peta Jalan Pendidikan Indonesia 2020-2023 - Naskah Sistem Penjamiman Mutu Dikdasmen Belajar Sepanjang Hayat • Formal • Informal • Nonformal • Kurikulum dan program • Pola pikir dan ‘agen siswa’ • Infrastruktur • Pedagogi • Penilaian • Ekosistem • Geografis • Budaya dan/atau sosioekonomi • Infrastruktur • Pemerintahan • Pembiayaan
  • 40.
    40 Pendidikan Berkualitas Memastikan pesertadidik mengalami kemajuan belajar sehingga lebih kompeten dan berkarakter Fokus pada pengembangan kompetensi dasar dan karakter Bagi seluruh rakyat Indonesia memastikan bahwa kelompok- kelompok yang termarginalkan (sulit mendapat akses pendidikan) dibantu untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas Intervensi asimetris berfokus pada penguatan kelompok termarjinalkan Cita-cita kebijakan Merdeka Belajar adalah untuk mewujudkan pendidikan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 41.
    41 Satuan pendidikan berpihakkepada tumbuh kembang murid Transformasi Satuan Pendidikan Satuan pendidikan mengembangkan budaya refleksi berbasis data Satuan pendidikan menjalin kemitraan dengan orangtua/wali Satuan pendidikan menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif (menerima berbagai bentuk keberagaman) Peningkatan hasil belajar murid, terutama kompetensi fondasi seperti literasi, numerasi, dan karakter* Terdapat 5 Indikator terjadiTransformasi Satuan Pendidikan *Intervensi Asimetris: intervensi yang disesuaikan dengan kondisi sasaran (misal letak geografis, kondisi sosial ekonomi, dll) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 42.
    Untuk mencapai VisiPendidikan Indonesia, Kemendikbudristek telah meluncurkan berbagai kebijakan Merdeka Belajar di bidang pendidikan (per-Agustus 2023 sudah ada 25 episode kebijakan) 42 Penggantian UN Kampus Merdeka Penyesuaian Kebijakan Dana BOS Program Organisasi Penggerak Guru Penggerak Transformasi Dana Pemerintah untuk PendidikanTinggi Program Sekolah Penggerak SMK Pusat Keunggulan KIP Kuliah Merdeka Perluasan Program Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kampus MerdekaVokasi Sekolah Aman Berbelanja dengan SIPLah MB 1 MB 2 MB 3 MB 4 MB 5 MB 6 MB 7 MB 8 MB 9 MB 10 MB 11 MB 12 Merdeka Berbudaya dengan Kanal Indonesiana Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar Akselerasi dan Pendanaan Satuan PendidikanTahun 2022 MB 13 MB 14 MB 15 MB 16 MB 17 MB 18 Rapor Pendidikan Indonesia MB 19 MB 20 Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi MB 21 Praktisi Mengajar Transformasi seleksi masuk PT MB 22 MB 23 MB 24 Buku Bermutu Untuk Literasi Indonesia Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan Praktisi Mengajar Dana Abadi PerguruanTinggi Revitalisasi Bahasa Daerah Merdeka Berbudaya dengan Dana Indonesiana Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan MB 25 Praktisi Mengajar Dana Abadi Perguruan Tinggi MB 26
  • 43.
    43 TERDAPAT 4 TRANSFORMASIUNTUK MENCAPAI PENDIDIKAN BERKUALITAS BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA Kebijakan, Prosedur,dan Pendanaan Infrastruktur dan Teknologi Kepemimpinan, Masyarakat, dan Budaya Kurikulum, Pedagogi, dan Asesmen
  • 44.
    EPISODE MERDEKA BELAJARYANG BERKAITAN DENGAN DITJEN PAUDDASMEN Merdeka Belajar 24 Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan Keterangan 13 dari 26 Episode Merdeka Belajar berkaitan dengan Ditjen Pauddasmen, status per Agustus 2023 Merdeka Belajar 25 Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan Transformasi Standar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi Merdeka Belajar 26 44
  • 45.
    PENJELASAN MERDEKA BELAJAR(1 DARI 7) a. UN diubah menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter b. USBN menjadi ujian yang diselenggarakan oleh sekolah masing-masing c. Penyederhanaan RPP d. Perubahan kebijakan PPDB zonasi http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/ 45
  • 46.
    PENJELASAN MERDEKA BELAJAR(2 DARI 7) a. Penyaluran BOS langsung ke rekening sekolah b. Penggunaan BOS lebih fleksibel untuk sekolah c. Nilai Satuan BOS meningkat d. Pelaporan BOS diperketat agar lebih transparan dan akuntabel Peningkatan SDM sekolah yang dilakukan oleh organisasi pendidikan dengan kategori tertentu berdasar rekam jejak dan kompetensi organisasi Pengembangan kepemimpinan pembelajaran dan kemandirian guru dalam pengembangan profesional dirinya sehingga guru berperan sebagai agen teladan dan obor perubahan Transformasi sekolah berkualitas melalui SDM sekolah yang unggul dengan melakukan 5 intervensi 46
  • 47.
    PENJELASAN MERDEKA BELAJAR(3 DARI 7) a. Pembelanjaan dana BOS yang fleksibel sangat diperlukan apalagi di masa pandemi b. Mendorong peningkatan transaksi secara elektronik supaya tercatat dan dengan mudah dipantau oleh pihak-pihak yang berkepentingan c. Alur pembelanjaan pada SIPLah terus berupaya menjamin proses transaksi sesuai dengan peraturan yang berlaku d. Pendokumentasian elektronik untuk setiap transaksi sehingga tercipta: - Transparansi dan Akuntabilitas - Efisiensi anggaran - Beragamnya opsi penyedia Menghadirkan kanal Indonesiana.TV yang bertujuan untuk mewadahi, mengintegrasikan, dan mempromosikan karya dan ekspresi budaya masyarakat. Indonesiana.TV merupakan media pembelajaran dan informasi kebudayaan yang luwes (agile) dalam mengikuti pergerakan media yang sangat cepat. Sebagai wadah bagi para siswa untuk berkarya dan mengekspresikan karyanya 47
  • 48.
    PENJELASAN MERDEKA BELAJAR(4 DARI 7 Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar Sekolah diberikan kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih : a. Kurikulum 2013 secara penuh b. Kurikulum darurat (kurikulum 2013 yang disederhanakan) c. Kurikulum Merdeka Dukungan penerapan kurikulum merdeka: a. Penyediaan perangkat ajar (buku Teks dan bahan ajar pendukung) b. pelatihan dan penyediaan sumber belajar c. Jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru Reformasi kebijakan Bantuan Operasional Penyelenggaraan PAUD (BOP PAUD), BOP Kesetaraan dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS): a. Nilai Satuan biaya BOP PAUD bervariasi sesuai dengan karakteristik daerah b. Penyaluran BOP PAUD dan BOP kesetaraan langsung ke satuan pendidikan c. Penggunaan BOP PAUD dan BOP Kesetaraan yang fleksibel d. Perencanaan dan pelaporan BOS menggunakan ARKAS sebagai aplikasi tunggal 48
  • 49.
    PENJELASAN MERDEKA BELAJAR(5 DARI 7) Banyaknya bahasa daerah di Indonesia yang terancam punah dan dalam kondisi kritis sehingga diluncurkan revitalisasi bahasa daerah dan kelompok tutur. Anak-anak usia sekolah diperkenalkan bahasa a. Diluncurkan untuk membantu satuan pendidikan dan pemerintah daerah mempelajari kondisi masing - masing dan melakukan perbaikan b. Menyajikan hasil Asesmen Nasional dan data pendukung lain ke dalam satu tampilan terintegrasi c. Mencakup area yang berkaitan dengan input, output dan proses pembelajaran. Catatan; Beberapa penjelasan MB dari 24 Episode yang sangat terkait dengan Ditjen Pauddasmen 49
  • 50.
    Satuan Pendidikan perlu; a.Menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada SD b. Menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik selama 2 minggu pertama di PAUD dan SD c. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam koemampuan fondasi anak (PAUD dan SD) Merdeka Belajar 24 Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan Penjelasan Merdeka Belajar (6 dari 7) Enam Kemampuan Fondasi Anak 1. Kematangan emosi untuk berkegiatan di lingkungan belajar 2. Keterampilan sosial dan bahasa untuk inteaksi 3. Pengenalan nilai agama dan budi pekerti 4. Kemam;uan kognitif untuk kegiatan belajar 5. Pengembangan keterampilan motoric untuk perawatan diri 6. Pemaknaan belajar yang positif http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/ Keterangan; Hasil review dan koreksi dari sumbernya Merdeka Belajar 25 Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di lingkungan Satuan Pendidikan a. Menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan nyaman agar peserta didik, pendidikan dan tenaga kependidikan dapat mengembangkan potensi dirinya b. Adanya definisi yang lebih jelas dan bentuk-bentuk rincian kekerasan yang mungkin terjadi c. Mekanisme pencegahan dan penanganan lebih terstuktur dan rinci Catatan Permendikbudristek 24/2023 merupakan revisi dari Permendikbud15/2015 50
  • 51.
    51 Merdeka Belajar 26 TransformasiStandar Nasional dan Akreditasi Pendidikan Tinggi Penjelasan Merdeka Belajar (7 dari 7)
  • 52.
    TUGAS Tugas Individu Berikan tanggapanSaudara tentang Kebijakan Merdeka Belajar [email protected] muktionowaspodo.id INTEGRITAS DAN KOMITMEN MUTU WP JAYA KARENA BERKARYA Tugas Kelompok 1. Berikan tanggapan kelompok Saudara tentang Kebijakan Merdeka Belajar 2. Berikan Saran kelompok Saudara untuk Pemerintah Pusat (kemdikbudristek), Pemerintah Daerah (kab/kota) dan Satuan Pendidikan terkait dengan kebijakan Merdeka Belajar muktionowaspodo.id __mandiri berkarya__ 52
  • 53.
    53 TRANSFORMASI DITJEN PAUDDASMEN TRANSFORMASI SATUANPENDIDIKAN KEMITRAAN DAERAH DAN PEMBERDAYAAN KOMUNITAS INOVASI DAN TRANSFORMASI PEMBELAJARAN PUBLIKASI, KOMUNIKASI, DAN ADVOKASI KEBIJAKAN DATA PERENCANAAN DAN PENJAMINAN MUTU REGULASI DAN TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIK DAN TENDIK KURIKULUM ASESMEN TEKNOLOGI Tujuan Utama Kemendikbudristek Strategi Utama Kemendikbudristek Strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Program-program unit utama lainnya yang terkait Murid Profil Pelajar Pancasila Keterangan Ditjen Pauddasmen sebagai instansi Pembina jabfung Widyaprada MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 54.
    TRANSFORMASI SATUAN PENDIDIKAN KEMITRAANDAERAH & PEMBERDAYAAN KOMUNITAS REGULASI & TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN INOVASI & TRANSFORMASI PEMBELAJARAN PUBLIKASI, KOMUNIKASI, & ADVOKASI KEBIJAKAN DATA, PERENCANAAN, & PENJAMINAN MUTU MURID PROFIL PELAJAR PANCASILA TEKNOLOGI ASESMEN KURIKULUM PENDIDIK & TENDIK 1 2 3 4 5 TRANSFORMASI SATUAN PENDIDIKAN BBPMP/BPMP MURID PROFIL PELAJAR PANCASILA DATA, PERENCANAAN, & PENJAMINAN MUTU TATA KELOLA SATUAN PENDIDIKAN INOVASI & TRANSFORMASI PEMBELAJARAN KOMUNIKASI, KEMITRAAN, & PEMBERDAYAAN 1 2 3 4 Tujuan Utama Kemendikbudristek Strategi Utama Kemendikbudristek Strategi Utama Ditjen PAUD, Dikdas, dan Dikmen Program-program unit utama lain yang terkait Kerangka Kerja Ditjen PAUD Dasmen Kerangka Kerja UPT PAUD Dasmen Penyelarasan Pokja UPT dengan Program Pusat *) *) *) Penyelarasan yang dilakukan oleh Ditjen Puaddasmen 54
  • 55.
    PERBEDAAN PMO PDM,POKJA PDM dan POKJA UPT PDM PMO PDM POKJA PDM POKJA UPT PDM 1. PMO PDM adalah Project Management Office, yaitu Pokja yang dikelompokkan lintas jenjang, dengan Supervisor, PIC, dan anggota dari Pokja PDM yang ada di masing-masing Direktorat. 2.Difokuskan pada program Kebijakan Merdeka Belajar 3.Terbagi menjadi 13 PMO PDM 4.Diperlukan karena program-program prioritas membutuhkan koordinasi yang erat dan berkesinambungan lintas satuan kerja, lintas unit utama, bahkan lintas kementerian lembaga; 5.Mendorong kepemimpinan kolektif yang lebih kolaboratif dan egaliter,dengan fokus pada pengembangan kemampuan berpikir strategis dan kemampuan memecahkan masalah yang kompleks secara efektif dan efisien; 6.Mendorong munculnya agents of change secara lebih fleksibel, yang dapat menjadi calon pemimpin masa depan dalam organisasi Kemendikbudristek; 7.Meningkatkan kekompakan, kebersamaan dan semangat gotong royong dalam melaksanakan kebijakan merdeka belajar pada Ditjen Pauddasmen dan UPT PDM. dan 8. Meningkatkan kecepatan dan keefektifan penggunaan sumber daya 1.Pokja yang ada di satker PDM Pusat dan anggotanya di satker masing-masing 2.Terdiri dari 5 Pokja 3.Memudahkan penyelesaian berbagai program Pokja PDM dan Kebijakan Program Merdeka Belajar di Direktorat dan PMO PDM. 1.Pokja yang dibentuk di UPT PDM dengan anggota dari UPT masing-masing 2.Terdiri dari 4 Pokja 3.Memfokuskan penyelesaian program kerja UPT terkait kebijakan merdeka belajar 4.Melakukan koordinasi dengan PMO PDM dalam mengadvokasi program Kebijakan Merdeka Belajar kepada Pemerintah Daerah Materi Pengayaan 55
  • 56.
    1. Tugas dantanggung jawab Widyaprada sangat besar 2. Optimalisasi peranWidyaprada berada di Unit Utama dan UPT 3. Berkembangnya platform digital (PMM, PBD,ARKAS, dapodik, krisna, dan lainnya) yang memberi kemudahan dalam penjaminan mutu pendidikan 4. Adaptasi terhadap transformasi organisasi, penataan SDM, perubahan bisnis proses . 5. Bersinergi dengan Jafung lainnya, ekosistem pendidikan, pemangku kepentingan pendidikan dalam melakukan advokasi kebijakan pendidikan 6. Menyikapi terbitnya Permenpan Nomor 1Tahun 2023 tentang Jabatan fungsional 56 Tantangan dan PeluangWidyaprada MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__ 56
  • 57.
    TAHAPAN PERUMUSAN KEBIJAKAN 57 3 Modelperumusan analisis kebijakan pendidikan yang bisa dijadikan rujukan, antara lain 1) model deskriptif, tujuannya untuk menjelaskan dan/atau memprediksikan sebab dan konsekuensi dari pilihan kebijakan pendidikan; 2) model normatif bertujuan bukan hanya menjelaskan dan/ atau memprediksi juga dengan memberikan dalil dan rekomendasi guna mengoptimalkan pencapaian utilitas (nilai), dan 3) model verbal yang diekspresikan. William N. Dunn 2003 dalam Fattah (2013:61-63) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 58.
    58 1) model kelembagaan;tugas pembuat kebijakan pendidikan adalah pemerintah 2) model proses; kebijakan itu aktivitas politik sehingga mempunyai proses; 3) model teori kelompok merupakan interaksi dalam kelompok guna menghasilkan keseimbangan sebagai hal yang terbaik, 4) model teori elit; kebijakan pendidikan bagian dari perspektif elit politik, dan penguasa, 5) model teori rasionalisme; proses perumusan kebijakan pendidikan haruslah didasarkan pada rasionalitas, 6) model inkremental; kebijakan publik merupakan variasi ataupun kelanjutan dari kebijakan pendidikan di masa lalu 7) model pengamatan terpadu; telaah menyeluruh aspek, stakeholder dan manfaatnya, 8) model demokratis; melibatkan banyak pihak dan 9) model strategis, menunjukkan alternatif dan pilihan kebijakan merupakan strategi untuk mencapai tujuan. Terdapat sembilan model perumusan kebijakan publik yang dapat diadaptasi dalam perumusan kebijakan pendidikan, yaitu: MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 59.
    59 1) aparatur dipilih(elected 0fficial) yaitu berupa eksekutif dan legislatif yang terkait dengan urusan pendidikan; 2) aparatur ditunjuk (appointed 0fficial), bertugas sebagai asisten birokrat biasanya menjadi kunci dasar dan central figure dalam proses kebijakan pendidikan atau subsistem kebijakan pendidikan; 3) kelompok kepentingan (interest group) atau pihak terkait dengan kebijakan pendidikan, yakni pemerintah dan politisi seringkali membutuhkan informasi yang disajikan kelompok terkait berbagai kepentingan, 4) organisasi penelitian (research 0rganization), berupa akademisi dari perguruan tinggi, kelompok ahli atau konsultan kebijakan; 5) media massa (mass media), 6) organisasi massa dan profesional yang menekuni bidang tertentu atau keahlian khusus; 7) perorangan yang memiliki kompetensi dari isu yang dibuat kebijakannya (Hasbullah, 2015). Aktor Perumus Kebijakan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 60.
    PERMASALAHAN DAN ANALISISKEBIJAKAN PENDIDIKAN 60 4 Perumusan masalah kebijakan di bidang pendidikan dengan mengajukan seperangkat tindakan yang lebih baik, dipilih sebagai usaha untuk mencapai kesepakatan, consensus, kompromi, dan otorisasi pengaturan, arahan dan tindakan kolektif yang bisa diterima bersama. Perumusan masalah kebijakan pendidikan menghasilkan dan menguji konseptualisasi alternatif atas suatu kondisi masalah pendidikan. Tantangan kebijakan pendidikan terkait dengan kegiatan perumusan (formulasi), yakni (1) perumusan masalah kebijakan pendidikan, (2) perumusan kebijakan pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 61.
    KETIDAKCERMATAN Problem resolving dengananalisis ulang pemecahan masalah dari masalah yang sebenarnya sudah ditetapkan dengan tepat; PROBLEM RESOLVING Problem dissolving dengan membuang masalah yang sudah ditetapkan secara tidak tepat sementara solusi belum dilaksanakan PROBLEM DISSOLVING Problem solving,/ pemecahan masalah dengan solusi yang tepat PROBLEM SOLVING Problem unsolving dengan membuang solusi disebabkan oleh kesalahan dalam menetapkan masalah; PROBLEM UNSOLVING KECERMATAN Terdapat tiga tipe ketidakcermatan dalam melakukan analisis kebijakan, menyangkut penstrukturan masalah dan situasi masalah, Materi Pengayaan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__ 61
  • 62.
    62 1. kompleksitas kebijakanyang telah dirumuskan; 2. kejelasan rumusan masalah dan alternatif pemecahan masalah; 3. sumber-sumber potensi yang mendukung; 4. keahlian pelaksanaan kebijakan; 5. dukungan dari khalayak; dan 6. efektivitas dan efisiensi birokrasi. Faktor-faktor yang menyebabkan berhasil tidaknya suatu kebijakan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 63.
  • 64.
    64 Advokasi mengacu padatindakan mendukung atau mempromosikan penyebab, ide, atau kebijakan untuk membawa perubahan atau mempengaruhi pengambilan keputusan Advokasi Advokasi kebijakan merupakan suatu usaha sistematik dan terorganisir untuk mempengaruhi dan mendesak terjadinya perubahan dalam kebijakan publik atas nilai, ukuran, dan kualitas kebijakan secara bertahap. Advokasi kebijakan pendidikan merupakan bagian dari manajemen perubahan untuk membantu terjadinya kondisi yang diinginkan sesuai dengan visi dan tujuan dalam kerangka peningkatan mutu pendidikan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 65.
    Komitmen merupakan bagianpenting dalam perubahan dan perlu dibangun strategi dalam mengelola perubahan Grafik berikut adalah kurva komitmen yang dapat dipakai sebagai rujukan untuk mengelola perubahan. Kurva komitmen ini menggambarkan proses perubahan komitmen seseorang dalam kurun waktu tertentu. ADOPTION:: Individu bersedia bekerjasama dan melaksanakan perubahan CONTACT: Individu pernah mendengar ttg perubahan UNDERSTANDING: Individu mengerti dampak perubahan terhadap lembaga dan tusi mereka INTERNALIZATION: Individu melakukan perubahan mandiri dan berinovasi dalam pelaksanaan dan perbaikan POSITIVE PERCEPTION: Individu mengerti dampak perubahan dan manfaat bagi mereka AWARENESS: Individu tahu lingkup dan konsep perubahan EMBEDDED: Perubahan menjadi kebiasaan baru - status quo baru 65
  • 66.
    66 Contoh level komitmen,ciri-ciri dan pengukuran pada tiap fase komitmen dari para pemangku kepentingan terhadap kebijakan MB episode 19, Rapor Pendidikan (RP). MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 67.
    67 Matrik Klasifikasi PemangkuKepentingan (Reed et al., 2009, dalam (Fifiyanti & Damanik, 2021) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 68.
    MEMBANGUN KEPERCAYAAN KEPADAPEMANGKU KEPENTINGAN Intimacy dengan nilai rendah, dan Self-orientation dengan nilai tinggi, merupakan elemen utama yang membuat nilai hubungan rendah - alasan terbesar dari keberhasilan dan kegagalan dalam berhubungan T = C + R + I S T (Trustworthiness) Kepercayaan Dimensi Karakteristik negatif C (Credibility) Kredibilitas Perkataan Omong kosong R (Reliability) Keandalan Perbuatan Tidak bertanggungjawab I (Intimacy) Kedekatan Emosi Kaku, teknikal S (Self-orientation) Orientasi diri Motif Licik Materi Pengayaan Kepercayaan dipengarui oleh komponen kredibilitas, keandalan, kedekatan, dan orientasi diri
  • 69.
    KEBIASAAN YANG PERLUDILAKUKAN WP UPT/SATKER UNTUK MENDUKUNG UPAYA ADVOKASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN 1 Melakukan pengimbasan ke pegawai internal UPT/Satker dan menerapkan dalam kegiatan sehari-hari 2 Melakukan belajar secara mandiri terkait kebijakan Merdeka Belajar di http://merdekabelajar.kemdikbud.go.id/ 3 Membangun hubungan yang baik dengan Pemda/UPT/Satker menggunakan social style / power map 4 Melakukan pengimbasan Kebijakan Merdeka Belajar ke Pemda secara mandiri 5 Saling berbagi praktik baik dengan UPT/Satker 6 Melakukan refleksi diri/lembaga secara periodik 7 Lain-lain (kembangkan potensi diri untuk kinerja lembaga) R.M. Waspodo, 2023 69
  • 70.
    TUGAS; MEMBUAT RENCANA ADVOKASIKEBIJAKAN PENDIDKAN 70 Rencana tindak lanjut kegiatan pelatihan Tugasnya membuat rencana advokasi kebijakan pendidikan menggunakan mdel canvas, sesuai format atau dikembangkan lagi sesuai kebutuhan Penjelasan tugas pasa sesi pembelajaran rencana tindak lanjut. MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 71.
    CONTOH RENCANA ADVOKASIPENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN (PMP) 71 MASALAH Kepala Dinas belum memahami kebijakan PMP SOLUSI Rapat koodinasi PMP Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan PMP TUJUAN DAN INDIKATOR ADVOKASI INDIKATOR Implementasi sistem penjaminan mutu pendidikan dapat terlaksana KEBUTUHAN ADVOKASI Kemampuan Kepala Dinas untuk menggunakan data/ informasi rapor pendidikan untuk kebijakan dan perencanaan pendidikan STRATEGI DAN AKTIVITAS ADVOKASI ORANG YANG BERPENGARUH 1. Bupati 2. Walikota WAKTU PELAKSANAAN 1. Durasi pelaksanan -rakor awal dan akhir tahun - FGD, situasional 2. Frekuensi - Rakor 2 kali/tahun - Monev 1 keg/tahun TARGET Adaptasi KEBIJAKAN RELEVAN • Kebijakan PMP • AKM dan Survei Lingkungan AKTIVITAS ADVOKASI 1. Penyiapan bahan rakor FGD. 2. Melakukan advokasi kebijakan ke Pemerintah Daerah SUMBER DAYA (Waktu, SDM, Anggaran, Aset dan materi yang ada) 1. Pelibatan konsultan pendidikan di Propinsi 2. Dosen PTN/PTS 3. Program Kerja dan ketersediaan anggaran KEUNTUNGAN Waktu; optimal penggunaan waktunya Biaya; Efisiensi dalam pembiayaan Kualitas; Produk yang dihasilkan berkualitas dan sesuai kebutuhan MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__
  • 72.
    SEKIAN, TERIMA KASIH 72 Berhentinyabelajar, saat kehidupan telah tiada Berbahagialah anda saat kesempatan belajar ada (MW 2023) MUKTIONOWASPODO.ID __MANDIRI BERKARYA__