Ayb.19:21-27
• Perikop yangkita dengar adalah salah satu bagian dari kitab Ayub yang berisi
tentang keluhan, harapan dan iman dari seorang yang Bernama Ayub.
• Sekedar informasi, kitab Ayub oleh para ahli Kitab Suci sering disebut sebagai salah
satu karya klasik dan karya besar (masterpiece) tentang kebijaksanaan hidup dari
dunia kuno.
• Tema sentral dalam kitab ini, atau pertanyaan dasar dari kitab ini adalah “mengapa
orang baik menderita”  Menariknya, jawaban atas pertanyaan ini, tidak
ditemukan dalam Kitab Ayub secara eksplisit. Mengapa orang baik menderita,
adalah sebuah misteri yang tidak dapat dicerna.
• Tetapi, dalam Kitab Ayub kita melihat, bahwa yang terpenting dalam penderitaan
adalah keyakinan adalah bahwa Tuhan tetap menyertai dalam penderitaan. Tema
inilah yang diangkat dalam seluruh kitab Ayub
3.
• Perikop bacaanpertama adalah jawaban atas tuduhan dari teman
Ayub yang Bernama Bildad (dalam Ayub 18)
• Menurut temannya Bildad, Ayub menderita karena telah melakukan
kesalahan dan kejahatan. Bildad berpegah teguh pada teori, orang
jahat akan dihukum Tuhan melalui penderitaan. Untuk Sebagian
orang, teori ini benar, tetapi untuk Sebagian yang lain, teori ini keliru.
• Nyatanya, ada orang baik yang menderita, termasuk di sini Ayub.
• Diserang habis-habisan dengan argumen bahwa Ayub menderita
karena melakukan kesalahan, apa yang dikatakan Ayub?
4.
• “ Akutahu Penebusku hidup dan akhirnya Ia akan bangkit membelaku
di atas bumi ini”….
• Penebusku adalah Allah. Ayub yakin, bahwa dirinya melakukan
Tindakan benar dalam hidup meskipun sekarang ia menderita
penyakit. Dan pada saatnya, Allah akan membela dia dari segala
macam tuduhan yang tidak benar yang ditujukan kepadanya.
• Ayub, sudah menderita penyakit, tapi juga tetap dituduh bersalah
oleh sahabat-sahabatnya.
5.
• Pernyataan Ayublainnya, “aku akan melihat Dia memihak padaku;
mataku sendiri menyaksikan-Nya dan bukan orang lain”
• Keyakinan Ayub yang kuat. Meski orang lain tidak melihat Allah
memihak dirinya, tetapi ia sendiri menyadarinya.
• Dari pernyataan Ayub ini kita memperoleh inspirasi: Apa yang penting
bagi kita Ketika kita mendapat tuduhan-tuduhan yang tidak benar dari
orang lain, sementara kita tidak memiliki kekuatan dan kuasa untuk
melawan, yakin bahwa Allah akan memihak kita, entah bagaimana
cara Allah.
6.
• Sebagian darikita pernah berada dalam posisi Ayub. Kita mengalami
penderitaan, entah fisik (penyakit), mental (kesedihan, depresi) atau
ekonomi (tidak memiliki uang atau masalah finansial sehingga sulit
untuk memenuhi kebutuhan hidup). Penderitaan seperti ini
sebenarnya sudah menghabiskan energi dan pikiran kita.
• Parahnya lagi, orang-orang yang seharusnya menolong kita, malah
memojokkan kita dengan teori-teori mengapa kita menderita. Ada
yang mengatakan, kamu gak pernah jaga Kesehatan, atau “kamu tidak
melatih ketahanan mentalmu (penyakit mental), atau ini gara-gara
kamu terlalu boros.
7.
• Terhadap semuaini, lebih baik kita diam, dan percaya kepada Allah.
Soalnya, kalua diladeni, direspon, malah menghabiskan energi kita,
kitanya yang makin menderita.
• Di pihak lain, jika kita berhadapaan dengan orang yang menderita, jangan
berlaku seperti sahabat Ayub, Bildad yang sok saleh sok suci memberikan
gagasan mengapa kamu menderita, sakit, dsb.
• Orang menderita tidak perlu teori-teori.yang mereka butuhkan Cuma
kehadiran yang mendukung dan meberikan sukacita, bukan teori-teori
yang saleh tentang kehidupan. Baru setelah penderitaannya hilang,
silahkan berdiskusi tentang mengapa menderita. Saat menderita, hadir
dan mendengarkan, itu yang terbaik
• Perikop tentangperutusan para murid Yesus
• Misi mewartakan keselamatan, bukan hanya tugas Yesus, tetapi juga tugas
para murid Yesus
• Mari kita renungkan anjuran-anjuran Yesus dalam bermisi. Meskipun ini cocok
untuk orang Kristen awal, tetapi juga masih relevan dengan kita di zaman ini
• Aku mengutus kamu seperti anak domba di tengah serigala. Anakk domba
kan sasaran dari serigala. Harusnya menghindar dari serigala, ini malah harus
berhadapan. Artinya mewartakan keselamatan, ajaran Yesus itu tidak mudah.
• Contoh, menjadi jujur di tengah ketidakjujuran, tidak mudah. Seperti domba
di tengah serigala
10.
• Jangan membawapundi-pundi atau kantong perbekalan atau kasut.
Dalam berkarya, focus pada karya, bukan instrumennya. Terkadang,
terlalu banyak barang malah menjadi beban, orang sibuk mengurus
barang-barang daripada focus pada karya – selain daripada hidup
sederhana
• Jangan memberi salam kepada siapapun. Kelihatan gak sopan, tetapi
ini lebih mau mengatakan, misi lebih penting. Tapi ya, ini bukan
berarti kita gak perlu beri salam kepada orang. Jangan dimakan
mentah-mentah apa yang dikatakan di sini
11.
• Mengatakan damaisejahtera bagi rumah ini. Saudara saudari muslim,
assalamualikum, yang artinya kurang lebih sama. Shalom atau selamat
pagi. Ini sebuah doa, harapan yang baik kepada orang di hadapan kita.
Damai sejahtera: sebuah berkat
• Makanlah apa yang dihidangkan. Maksudnya, terimalah yang
diberikan orang apa adanya. Jangan terlalu banyak menuntut
• Sembukanlah orang orang yang sakit. == para murid di beri kuasa
untuk menyembuhkan. Diutus untuk melakukan perbuatan kasih.
Gunakanlah anugerah yang diberikan Allah untuk kebaikan atau
bermanfaat bagi sesame kita
12.
• Kerajaan Allahsudah dekat padamu. Ini adalah sebuah kata-kata
penghiburan dan harapan. Banyak orang miskin dan menderita yang
ditemui dalam perjalanan. Ucapkanlah kata-kata yang baik dan memberi
semangat. Jangan sebaliknya, mengucapkan keluhan, gerutuan. Ini
justru malah mengaburkan tujuan dari misi, yaitu keselamatan
• Kalau tidak diterima, kebaskan debu. Ini sebenarnya mengacu pada
kebiasaan orang Yahudi dulu: 10:10-11. Pious Jewish people returning to
holy ground would not want so much as the dust of pagan territory
clinging to their sandals (cf. 10:12). Untuk kita sekarang ini, kalau
pewartaan kita entah dengan kata-kata dan perbuatan tidak diterima, ya
sudah. Tidak perlu dipaksa
13.
• Sekali lagi,zaman kita berbeda dengan zaman di mana perintah misi dan
ajuran-anjuran dalam bermisi ini ditulis. Zaman berubah, cara berubah,
tetapi nilai dan pesan tetap.
• Sebagai murid Yesus, kita tetap perlu ambil bagian dalam misi Yesus,
mewartakan keselamatan, keharmonisan, dan sukacita. Ini kuncinya.
Mengikuti Yesus, berarti mengambil bagian dalam tugas Yesus.sebagai
murid, kita mengambil bagian tugas dari sang guru, Yesus.
• Bermisi di tempat kerja kita masing, masing, dengan cara yang benar. Jika
tidak bisa mewartakan dengan kata-kata, wartakankanlah keselamatan
dengan perbuatan baik.
• Dengan menjadi orang Kristiani yang baik, itu sudah sebuah pewartaan.