DUA PERJANJIAN
Pelajaran 10 untuk 2 September 2017
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
Galatia 4:26
“Tetapi Yerusalem sorgawi
adalah perempuan yang
merdeka, dan ialah ibu kita”
Dalam Galatia 4:21-31, Paulus menggunakan sebuah alegori untuk
membandingkan keselamatan oleh iman dengan keselamatan oleh
perbuatan: Putra seorang perempuan merdeka (Sarah) dengan putra
seorang perempuan budak (Hagar).
Perjanjian dengan Adam dan Hawa.
Perjanjian dengan Abraham.
Sarah dan Hagar.
Hagar dan Sinai.
Ismael dan Ishak.
Memelihara Sabat
(Kej. 2:3).
Memelihara ciptaan
(Kej.2:15).
Tidak memakan buah
Pohon yang dilarang
(Kej. 2:17).
“Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini
boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan
yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya,
pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:16-17)
Sebelum berdosa (Kejadian 2), Perjanjian antara ALLAH dengan Adam dan
Hawa mencakup hal-hal berikut:
Firman ALLAH begitu jelas: Patuh, maka engkau akan hidup!
Tentu saja Adam dan Hawa dapat memenuhi perjanjian
tersebut, lagipula mereka adalah ciptaan ALLAH yang masih
sempurna.
Karena mereka tidak taat, ALLAH memperkenalkan suatu
perjanjian kasih karunia yang didasarkan pada janji akan
Jurus’lamat (Kejadian 3:15)
PERJANJIAN DENGAN ABRAHAM
“Tetapi datanglah firman TUHAN kepadanya, demikian:
"Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan
anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli
warismu." (Kejadian 15:4)
Ketika ALLAH memanggil Abraham, Ia berjanji untuk
menjadikannya bangsa yang besar (Kejadian 12:2).
Setelah mengembara selama 10 tahun, Abram mulai
meragukan kegenapan janji tersebut, ia berkata
kepada ALLAH: "Engkau tidak memberikan
kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku
nanti menjadi ahli warisku!” (Kej. 15:3).
Oleh karena itu, ALLAH membuat suatu
perjanjian teguh dengan Abram oleh berjalan di
antara tubuh hewan korban yang dipotong dua.
(Kejadian 15:9-21).
Dengan melakukannya, TUHAN memberi jaminan
terhadap Perjanjian-Nya dengan nyawa-Nya
sendiri, oleh mengorbankan diri-Nya di Kalvari
untuk menggenapi janji-Nya tersebut.
SARAH dan HAGAR “Dan Abraham berkata kepada Allah:
"Ah, sekiranya Ismael diperkenankan
hidup di hadapan-Mu!’ […] Tentang
Ismael, Aku telah mendengarkan
permintaanmu. […] Tetapi perjanjian-
Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang
akan dilahirkan Sara bagimu tahun
yang akan datang pada waktu seperti
ini juga.” (Kejadian 17:18-21)
Kesalahan Abram pertama adalah
meninggalkan tanah perjanjian dan
pergi ke Mesir. Beberapa hamba mesir
yang diberikan Firaun kepada mesir
turut dalam rombongan Abram, dan
Hagar adalah salah satu dari mereka.
Sarai mandul, jadi setelah
menunggu selama 10 tahun,
ia berpikir bahwa ia dapat
memiliki seorang putra
melalui budaknya sebagai
seorang “ibu pengganti”
untuk memberikannya
seorang anak.
Oleh sebab itu, Ismael adalah hasil dari usaha
manusia (“menurut daging”) sementara Ishak
adalah anak Sarah oleh iman (“menurut janji”),
Galatia 4:23
HAGAR dan
SINAI
“Hagar ialah gunung Sinai di tanah Arab -- dan ia
sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia
hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.”
(Galatia 4:25)
Perjanjian di Sinai memperkenalkan ketaatan
sebagai sebuah sambutan untuk memiliki iman
dalam janji-janji dan berkat-berkat Ilahi (“jika
kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-
Ku” Keluaran 19:5).
Namun, bangsa Israel tidak dapat menjaga
perjanjian itu, mereka mencoba memenuhi-
nya melalui cara mereka sendiri dan
menggantikan iman kepada posisi ke-2
(Ibrani 4:2; Keluaran 19:8).
Sebagaimana cara Abraham dan Sarah
mencoba menolong ALLAH menggenapi
janji-Nya, demikianlah bangsa Israel
menggantikan perjanjian Kasih Karunia
ALLAH menjadi perjanjian oleh perbuatan.
Hagar melambangkan Sinai di mana
keduanya mengungkapkan upaya manusia
mencari keselamatan oleh perbuatan.
“Tetapi seperti dahulu, dia, yang diperanakkan menurut
daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh,
demikian juga sekarang ini.” (Galatia 4:29)
Orang Yahudi mengira bahwa perbuatan mereka dapat
memberikan keselamatan. Pusat hidup keagamaan mereka
adalah Yerusalem dan Bait Suci. Sebenarnya mereka adalah
bagaikan Hagar yang adalah seorang hamba (Galatia 4:25).
Keselamatan oleh perbuatan dan keselamatan oleh iman
adalah bertentangan. Kita harus “mengusir” salah satu dari
2 jalan ini (Galatia 4:30).
Kata Ibrani dalam Kejadian 21:9 secara harfiah
berarti "tertawa," tapi reaksi Sarah menyiratkan
bahwa Ismail sedang mengolok atau mengejek
Ishak. Sementara perilaku Ismael barangkali tidak
terdengar sangat signifikan bagi kita sekarang ini,
itu mengungkapkan permusuhan yang lebih
mendalam dalam situasi manakala hak kesulungan
keluarga sedang dipertaruhkan. Sebagai keturunan
rohani dari Ishak, kita tidak perlu heran ketika kita
menderita kesulitan dan perlawanan, bahkan dari
dalam keluarga gereja itu sendiri.
Sebagian orang adalah hamba oleh perbuatan
mereka. Kita adalah orang merdeka dalam
YESUS KRISTUS Jurus’lamat kita.
Sebagian orang percaya terhadap apa yang
mereka lakukan dalam hidup ini. Kita percaya
terhadap apa yang ALLAh telah lakukan bagi kita.
Sebagian orang memandang kepada Sinai dan
mencoba untuk diselamatkan oleh perbuatan
mereka. Kita memandang kepada Kristus dan
diselamatkan oleh iman.
Ismael adalah seorang yang keras. Ishak
adalah seorang pendamai.
Hagar adalah seorang hamba pemberian
Firaun. Sarah adalah istri Abraham yang sah.
“oleh keturunanmu semua bangsa di bumi
akan mendapat berkat.” (Kejadian 26:4) ABRAM
HAGAR
ISMAEL
GUNUNG
SINAI
YERUSALEM
LAMA
HAMBA
SARAH
ISHAK
JANJI
YERUSALEM
BARU
MERDEKA
“Allah membawa mereka (Bangsa Israel) ke Sinai; Ia menyatakan
kemuliaan-Nya, Ia memberikan kepada mereka hukum-Nya, dengan janji
akan memperoleh berkat yang limpah dengan syarat penurutan: “Jika
kamu sungguh-sungguh mendengarkan Firman-Ku dan berpegang pada
perjanjian-Ku, kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa
yang kudus.” Keluaran 19:5, 6. Bangsa itu tidak menyadari kekejian hati
mereka, dan bahwa tanpa Kristus adalah mustahil bagi mereka untuk
menurut hukum Allah; dan dengan mudah mereka mengadakan perjanjian
dengan Allah.... Tetapi baru saja beberapa minggu berlalu mereka telah
melanggar janji mereka dengan Allah, dan bersujud untuk menyembah
satu patung tuangan. Mereka tidak dapat mengharapkan pengasihan Allah
melalui satu perjanjian yang telah mereka langgar; dan sekarang,
menyadari akan kekejian hati mereka dan kebutuhan mereka akan
keampunan, mereka dituntun untuk merasakan kebutuhan Juruselamat -
yang dinyatakan dalam perjanjian Abraham, dan yang dilambangkan oleh
persembahan korban. Sekarang oleh iman dan kasih mereka diikat
kepada Allah sebagai pembebas mereka dari perhambaan dosa. Sekarang
mereka bersedia untuk menghargai berkat-berkat perjanjian baru.“
Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 441-442

Pelajaran sekolah sabat ke 10 triwulan 3 2017

  • 1.
    DUA PERJANJIAN Pelajaran 10untuk 2 September 2017 Diadaptasi dari www.fustero.es www.gmahktanjungpinang.org Galatia 4:26 “Tetapi Yerusalem sorgawi adalah perempuan yang merdeka, dan ialah ibu kita”
  • 2.
    Dalam Galatia 4:21-31,Paulus menggunakan sebuah alegori untuk membandingkan keselamatan oleh iman dengan keselamatan oleh perbuatan: Putra seorang perempuan merdeka (Sarah) dengan putra seorang perempuan budak (Hagar). Perjanjian dengan Adam dan Hawa. Perjanjian dengan Abraham. Sarah dan Hagar. Hagar dan Sinai. Ismael dan Ishak.
  • 3.
    Memelihara Sabat (Kej. 2:3). Memeliharaciptaan (Kej.2:15). Tidak memakan buah Pohon yang dilarang (Kej. 2:17). “Lalu TUHAN Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati.” (Kejadian 2:16-17) Sebelum berdosa (Kejadian 2), Perjanjian antara ALLAH dengan Adam dan Hawa mencakup hal-hal berikut: Firman ALLAH begitu jelas: Patuh, maka engkau akan hidup! Tentu saja Adam dan Hawa dapat memenuhi perjanjian tersebut, lagipula mereka adalah ciptaan ALLAH yang masih sempurna. Karena mereka tidak taat, ALLAH memperkenalkan suatu perjanjian kasih karunia yang didasarkan pada janji akan Jurus’lamat (Kejadian 3:15)
  • 4.
    PERJANJIAN DENGAN ABRAHAM “Tetapidatanglah firman TUHAN kepadanya, demikian: "Orang ini tidak akan menjadi ahli warismu, melainkan anak kandungmu, dialah yang akan menjadi ahli warismu." (Kejadian 15:4) Ketika ALLAH memanggil Abraham, Ia berjanji untuk menjadikannya bangsa yang besar (Kejadian 12:2). Setelah mengembara selama 10 tahun, Abram mulai meragukan kegenapan janji tersebut, ia berkata kepada ALLAH: "Engkau tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku!” (Kej. 15:3). Oleh karena itu, ALLAH membuat suatu perjanjian teguh dengan Abram oleh berjalan di antara tubuh hewan korban yang dipotong dua. (Kejadian 15:9-21). Dengan melakukannya, TUHAN memberi jaminan terhadap Perjanjian-Nya dengan nyawa-Nya sendiri, oleh mengorbankan diri-Nya di Kalvari untuk menggenapi janji-Nya tersebut.
  • 5.
    SARAH dan HAGAR“Dan Abraham berkata kepada Allah: "Ah, sekiranya Ismael diperkenankan hidup di hadapan-Mu!’ […] Tentang Ismael, Aku telah mendengarkan permintaanmu. […] Tetapi perjanjian- Ku akan Kuadakan dengan Ishak, yang akan dilahirkan Sara bagimu tahun yang akan datang pada waktu seperti ini juga.” (Kejadian 17:18-21) Kesalahan Abram pertama adalah meninggalkan tanah perjanjian dan pergi ke Mesir. Beberapa hamba mesir yang diberikan Firaun kepada mesir turut dalam rombongan Abram, dan Hagar adalah salah satu dari mereka. Sarai mandul, jadi setelah menunggu selama 10 tahun, ia berpikir bahwa ia dapat memiliki seorang putra melalui budaknya sebagai seorang “ibu pengganti” untuk memberikannya seorang anak. Oleh sebab itu, Ismael adalah hasil dari usaha manusia (“menurut daging”) sementara Ishak adalah anak Sarah oleh iman (“menurut janji”), Galatia 4:23
  • 6.
    HAGAR dan SINAI “Hagar ialahgunung Sinai di tanah Arab -- dan ia sama dengan Yerusalem yang sekarang, karena ia hidup dalam perhambaan dengan anak-anaknya.” (Galatia 4:25) Perjanjian di Sinai memperkenalkan ketaatan sebagai sebuah sambutan untuk memiliki iman dalam janji-janji dan berkat-berkat Ilahi (“jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman- Ku” Keluaran 19:5). Namun, bangsa Israel tidak dapat menjaga perjanjian itu, mereka mencoba memenuhi- nya melalui cara mereka sendiri dan menggantikan iman kepada posisi ke-2 (Ibrani 4:2; Keluaran 19:8). Sebagaimana cara Abraham dan Sarah mencoba menolong ALLAH menggenapi janji-Nya, demikianlah bangsa Israel menggantikan perjanjian Kasih Karunia ALLAH menjadi perjanjian oleh perbuatan. Hagar melambangkan Sinai di mana keduanya mengungkapkan upaya manusia mencari keselamatan oleh perbuatan.
  • 7.
    “Tetapi seperti dahulu,dia, yang diperanakkan menurut daging, menganiaya yang diperanakkan menurut Roh, demikian juga sekarang ini.” (Galatia 4:29) Orang Yahudi mengira bahwa perbuatan mereka dapat memberikan keselamatan. Pusat hidup keagamaan mereka adalah Yerusalem dan Bait Suci. Sebenarnya mereka adalah bagaikan Hagar yang adalah seorang hamba (Galatia 4:25). Keselamatan oleh perbuatan dan keselamatan oleh iman adalah bertentangan. Kita harus “mengusir” salah satu dari 2 jalan ini (Galatia 4:30). Kata Ibrani dalam Kejadian 21:9 secara harfiah berarti "tertawa," tapi reaksi Sarah menyiratkan bahwa Ismail sedang mengolok atau mengejek Ishak. Sementara perilaku Ismael barangkali tidak terdengar sangat signifikan bagi kita sekarang ini, itu mengungkapkan permusuhan yang lebih mendalam dalam situasi manakala hak kesulungan keluarga sedang dipertaruhkan. Sebagai keturunan rohani dari Ishak, kita tidak perlu heran ketika kita menderita kesulitan dan perlawanan, bahkan dari dalam keluarga gereja itu sendiri.
  • 8.
    Sebagian orang adalahhamba oleh perbuatan mereka. Kita adalah orang merdeka dalam YESUS KRISTUS Jurus’lamat kita. Sebagian orang percaya terhadap apa yang mereka lakukan dalam hidup ini. Kita percaya terhadap apa yang ALLAh telah lakukan bagi kita. Sebagian orang memandang kepada Sinai dan mencoba untuk diselamatkan oleh perbuatan mereka. Kita memandang kepada Kristus dan diselamatkan oleh iman. Ismael adalah seorang yang keras. Ishak adalah seorang pendamai. Hagar adalah seorang hamba pemberian Firaun. Sarah adalah istri Abraham yang sah. “oleh keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkat.” (Kejadian 26:4) ABRAM HAGAR ISMAEL GUNUNG SINAI YERUSALEM LAMA HAMBA SARAH ISHAK JANJI YERUSALEM BARU MERDEKA
  • 9.
    “Allah membawa mereka(Bangsa Israel) ke Sinai; Ia menyatakan kemuliaan-Nya, Ia memberikan kepada mereka hukum-Nya, dengan janji akan memperoleh berkat yang limpah dengan syarat penurutan: “Jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan Firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus.” Keluaran 19:5, 6. Bangsa itu tidak menyadari kekejian hati mereka, dan bahwa tanpa Kristus adalah mustahil bagi mereka untuk menurut hukum Allah; dan dengan mudah mereka mengadakan perjanjian dengan Allah.... Tetapi baru saja beberapa minggu berlalu mereka telah melanggar janji mereka dengan Allah, dan bersujud untuk menyembah satu patung tuangan. Mereka tidak dapat mengharapkan pengasihan Allah melalui satu perjanjian yang telah mereka langgar; dan sekarang, menyadari akan kekejian hati mereka dan kebutuhan mereka akan keampunan, mereka dituntun untuk merasakan kebutuhan Juruselamat - yang dinyatakan dalam perjanjian Abraham, dan yang dilambangkan oleh persembahan korban. Sekarang oleh iman dan kasih mereka diikat kepada Allah sebagai pembebas mereka dari perhambaan dosa. Sekarang mereka bersedia untuk menghargai berkat-berkat perjanjian baru.“ Alfa dan Omega, jld. 1, hlm. 441-442