Pelajaran ke-4 Triwulan IV 2021
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“ ‘You shall love the Lord your God with all your heart, with all your
soul, and with all your strength’ ” (Deuteronomy 6:5, NKJV).
Dengarlah, hai orang Israel: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa!
Ulangan 6:4-9 adalah “Shemá” (Ibr. ‫שמע‬
,
“ dengarlah”),
merupakan salah satu doa terpenting bagi orang Israel.
TUHAN diperkenalkan sebagai satu-satunya TUHAN yang
benar dalam ayat-ayat ini. IA meminta kita untuk mengasihi-
NYA dengan segenap hati kita. Apakah hal tersebut sesuatu
yang mudah ataukah sulit untuk dilakukan?
 Siapa yang harus mengasihi TUHAN?
 Mengasihi sekaligus takut akan TUHAN?
 Mengapa kita harus mengasihi TUHAN?
 Bagaimana kita menunjukkan kasih kita kepada
TUHAN?
 Bagaimana seharusnya kita mengasihi Tuhan?
SIAPA YANG HARUS
MENGASIHI TUHAN?
“Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang
aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu,
untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk
mendudukinya,” (Ulangan 6:1)
Peraturan TUHAN
dimaksudkan untuk
disampaikan dari generasi
ke generasi, sehingga
“supaya seumur hidupmu
engkau dan anak cucumu”
akan menaatinya
(Ulangan 6:2).
Ini merupakan perintah pribadi yang
harus dipenuhi oleh setiap orang. Aku
harus mengasihi TUHAN-ku dengan
segenap hatiku, dengan segenap jiwaku,
dan dengan segenap kekuatanku.
TUHAN ingin kita memelihara peraturan itu
juga, “supaya baik keadaanmu” (Ulangan 6:3).
Perintah pertama yang IA ingin kita pegang
adalah untuk sepenuhnya mengasihi-NYA di
atas orang atau benda apapun (Ulangan 6:5).
TUHAN meminta kita untuk takut akan DIA
bahkan sebelum meminta kita untuk mengasihi-
NYA. Apa arti dari ”takut akan TUHAN”?
Takut kepada-Nya karena
kita pantas menerima
hukuman-Nya sebab kita
telah berbuat dosa
(Ulangan 9:19; Mz 119:120)
Mengagumi-Nya dan
menghormati otoritas,
kekuasaan, keadilan, dan
ketulusan-Nya (Kel. 14:31;
Mz 47:2; 66:5)
Dalam Efesus 2:1-10, Paulus
menjelaskan bagaimana takut akan
Tuhan menuntun kita untuk mengasihi
DIA oleh kasih karunia-Nya:
Meskipun kita layak
dihukum karena dosa-dosa
kita, TUHAN mengampuni
dan memberi kita
kehidupan (Efesus 2:1-5)
DIA mengubah kita dengan
kuasa-Nya, dan membuat
kita layak untuk mengasihi
dan melayani-NYA (ay 6-10)
MENGASIHI SEKALIGUS
TAKUT AKAN TUHAN?
“supaya...takut akan TUHAN, Allahmu,” (Ulangan 6:2)
Dalam kitab Ulangan, Musa mengingatkan bangsa Israel
betapa TUHAN telah mengasihi nenek moyang mereka (4:37;
10:15) dan juga mereka (7:7-8; 23:5; 33:3). IA telah
melepaskan mereka dari Mesir karena IA mengasihi mereka,
dan IA akan tetap mengasihi mereka (7:13).
TUHAN telah melepaskan mereka dari perbudakan dan telah
mengasihi mereka jauh sebelum IA memerintahkan mereka
untuk mengasihi-NYA (Ulangan 6:5), bahkan sebelum mereka
menjadi suatu bangsa.
Motivasi terbesar kita untuk mengasihi TUHAN adalah bahwa IA
mengasihi kita terlebih dahulu, “telah menyerahkan diri-Nya
untuk kita” (Efesus 5:2), bahkan sebelum kita ada.
MENGAPA KITA HARUS
MENGASIHI TUHAN?
“Kita mengasihi, karena
Allah lebih dahulu mengasihi
kita.” (1 Yohanes 4:19)
BAGAIMANA KITA MENUNJUKKAN
KASIH KITA KEPADA TUHAN?
“Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala
perintah-Ku.” (Yohanes 14:15)
Mengasihi TUHAN erat
kaitannya dengan menaati
perintah-NYA. Ketika kita
mengasihi dan memahami apa
yang telah IA lakukan bagi
kita, kita mengungkapkan
kasih kita kepada-Nya dengan
menaati perintah-perintah-
Nya karena hal itu berkenan
kepada-NYA (Yohanes 14:15).
YESUS merangkumkan
perintah-perintah itu
dengan mengutip
Shemá. Kasih adalah
kunci untuk menaati
perintah-perintah
TUHAN.
BAGAIMANA SEHARUSNYA KITA MENGASIHI TUHAN
“Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai
orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu
dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap
kekuatanmu.” (Markus 12:29-30)
Ini adalah jenis kasih yang istimewa. Kasih kepada TUHAN
datang dengan mengenal-Nya secara mendalam dan
memiliki hubungan yang erat dengan-Nya. Seluruh diri
kita dipenuhi dengan kasih ini.
Pada Akhir Zaman, kesetiaan kita kepada TUHAN akan
diuji (Wahyu 12:17; 13:15; 14:1, 4-5). Mereka yang
mengasihi TUHAN akan tetap taat kepada-Nya, bahkan
ketika diancam dengan kematian sekalipun.
“Kasih kepada TUHAN yang tertinggi dan kasih yang tidak
mementingkan diri untuk satu dengan yang lain—inilah
pemberian yang terbaik yang dapat diberikan oleh BAPA
kita yang di surga. Kasih ini bukanlah suatu dorongan
hati, tetapi suatu prinsip Ilahi, suatu kuasa yang tetap […]
Dalam hati yang dibarui oleh anugerah Ilahi, kasih adalah
prinsip perbuatan yang memerintah. Prinsip itu akan
mengubah tabiat, memerintah dorongan hati,
mengendalikan hawa nafsu, dan mengagungkan kasih
sayang. Kasih ini, yang dipelihara di dalam jiwa,
memaniskan kehidupan dan memberikan pengaruh yang
menghaluskan bagi orang-orang di sekitarnya.”
E. G. W. (The Acts of the Apostles, cp. 54, p. 551)

Pelajaran sekolah sabat ke -4 triwulan IV 2021

  • 1.
    Pelajaran ke-4 TriwulanIV 2021 Diadaptasi dari www.fustero.es www.gmahktanjungpinang.org “ ‘You shall love the Lord your God with all your heart, with all your soul, and with all your strength’ ” (Deuteronomy 6:5, NKJV).
  • 2.
    Dengarlah, hai orangIsrael: TUHAN itu Allah kita, TUHAN itu esa! Ulangan 6:4-9 adalah “Shemá” (Ibr. ‫שמע‬ , “ dengarlah”), merupakan salah satu doa terpenting bagi orang Israel. TUHAN diperkenalkan sebagai satu-satunya TUHAN yang benar dalam ayat-ayat ini. IA meminta kita untuk mengasihi- NYA dengan segenap hati kita. Apakah hal tersebut sesuatu yang mudah ataukah sulit untuk dilakukan?  Siapa yang harus mengasihi TUHAN?  Mengasihi sekaligus takut akan TUHAN?  Mengapa kita harus mengasihi TUHAN?  Bagaimana kita menunjukkan kasih kita kepada TUHAN?  Bagaimana seharusnya kita mengasihi Tuhan?
  • 3.
    SIAPA YANG HARUS MENGASIHITUHAN? “Inilah perintah, yakni ketetapan dan peraturan, yang aku ajarkan kepadamu atas perintah TUHAN, Allahmu, untuk dilakukan di negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya,” (Ulangan 6:1) Peraturan TUHAN dimaksudkan untuk disampaikan dari generasi ke generasi, sehingga “supaya seumur hidupmu engkau dan anak cucumu” akan menaatinya (Ulangan 6:2). Ini merupakan perintah pribadi yang harus dipenuhi oleh setiap orang. Aku harus mengasihi TUHAN-ku dengan segenap hatiku, dengan segenap jiwaku, dan dengan segenap kekuatanku. TUHAN ingin kita memelihara peraturan itu juga, “supaya baik keadaanmu” (Ulangan 6:3). Perintah pertama yang IA ingin kita pegang adalah untuk sepenuhnya mengasihi-NYA di atas orang atau benda apapun (Ulangan 6:5).
  • 4.
    TUHAN meminta kitauntuk takut akan DIA bahkan sebelum meminta kita untuk mengasihi- NYA. Apa arti dari ”takut akan TUHAN”? Takut kepada-Nya karena kita pantas menerima hukuman-Nya sebab kita telah berbuat dosa (Ulangan 9:19; Mz 119:120) Mengagumi-Nya dan menghormati otoritas, kekuasaan, keadilan, dan ketulusan-Nya (Kel. 14:31; Mz 47:2; 66:5) Dalam Efesus 2:1-10, Paulus menjelaskan bagaimana takut akan Tuhan menuntun kita untuk mengasihi DIA oleh kasih karunia-Nya: Meskipun kita layak dihukum karena dosa-dosa kita, TUHAN mengampuni dan memberi kita kehidupan (Efesus 2:1-5) DIA mengubah kita dengan kuasa-Nya, dan membuat kita layak untuk mengasihi dan melayani-NYA (ay 6-10) MENGASIHI SEKALIGUS TAKUT AKAN TUHAN? “supaya...takut akan TUHAN, Allahmu,” (Ulangan 6:2)
  • 5.
    Dalam kitab Ulangan,Musa mengingatkan bangsa Israel betapa TUHAN telah mengasihi nenek moyang mereka (4:37; 10:15) dan juga mereka (7:7-8; 23:5; 33:3). IA telah melepaskan mereka dari Mesir karena IA mengasihi mereka, dan IA akan tetap mengasihi mereka (7:13). TUHAN telah melepaskan mereka dari perbudakan dan telah mengasihi mereka jauh sebelum IA memerintahkan mereka untuk mengasihi-NYA (Ulangan 6:5), bahkan sebelum mereka menjadi suatu bangsa. Motivasi terbesar kita untuk mengasihi TUHAN adalah bahwa IA mengasihi kita terlebih dahulu, “telah menyerahkan diri-Nya untuk kita” (Efesus 5:2), bahkan sebelum kita ada. MENGAPA KITA HARUS MENGASIHI TUHAN? “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.” (1 Yohanes 4:19)
  • 6.
    BAGAIMANA KITA MENUNJUKKAN KASIHKITA KEPADA TUHAN? “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.” (Yohanes 14:15) Mengasihi TUHAN erat kaitannya dengan menaati perintah-NYA. Ketika kita mengasihi dan memahami apa yang telah IA lakukan bagi kita, kita mengungkapkan kasih kita kepada-Nya dengan menaati perintah-perintah- Nya karena hal itu berkenan kepada-NYA (Yohanes 14:15).
  • 7.
    YESUS merangkumkan perintah-perintah itu denganmengutip Shemá. Kasih adalah kunci untuk menaati perintah-perintah TUHAN. BAGAIMANA SEHARUSNYA KITA MENGASIHI TUHAN “Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.” (Markus 12:29-30) Ini adalah jenis kasih yang istimewa. Kasih kepada TUHAN datang dengan mengenal-Nya secara mendalam dan memiliki hubungan yang erat dengan-Nya. Seluruh diri kita dipenuhi dengan kasih ini. Pada Akhir Zaman, kesetiaan kita kepada TUHAN akan diuji (Wahyu 12:17; 13:15; 14:1, 4-5). Mereka yang mengasihi TUHAN akan tetap taat kepada-Nya, bahkan ketika diancam dengan kematian sekalipun.
  • 8.
    “Kasih kepada TUHANyang tertinggi dan kasih yang tidak mementingkan diri untuk satu dengan yang lain—inilah pemberian yang terbaik yang dapat diberikan oleh BAPA kita yang di surga. Kasih ini bukanlah suatu dorongan hati, tetapi suatu prinsip Ilahi, suatu kuasa yang tetap […] Dalam hati yang dibarui oleh anugerah Ilahi, kasih adalah prinsip perbuatan yang memerintah. Prinsip itu akan mengubah tabiat, memerintah dorongan hati, mengendalikan hawa nafsu, dan mengagungkan kasih sayang. Kasih ini, yang dipelihara di dalam jiwa, memaniskan kehidupan dan memberikan pengaruh yang menghaluskan bagi orang-orang di sekitarnya.” E. G. W. (The Acts of the Apostles, cp. 54, p. 551)