Pelajaran 2 untuk 10 Oktober, 2015
“Mereka meninggalkan TUHAN, Allah nenek moyang mereka yang telah membawa
mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa-
bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka
menyakiti hati TUHAN.” (Hakim 2:12)
Zaman Hakim-hakim
Meninggalkan
ALLAH dan
menyembah
berhala-
berhala.
Salomo
meninggalkan
ALLAH dan
menyembah
dewa-dewa
kafir
± 1400 – 1050 BC
Ia mengutus para
Hakim untuk
melepaskan
mereka. Ia juga
menyatukan
kerajaan mereka.
± 1050 – 931 BC
Ia membagi
kerajaan
mereka. Ia
mengizinkan
mereka
menderita
akibat perbuatan
mereka sendiri.Zaman Kerajaan Israel Belum Terbagi
KERAJAAN YANG TERBAGI
“Sesudah menimbang-nimbang, maka raja
membuat dua anak lembu jantan dari emas dan
ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup
lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel,
lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah
menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.!’”
(1 Raja-raja 12:28)
Setelah Salomo mati, 12 suku terbagi menjadi 2 kerajaan:
2. Kerajaan Selatan, Yehuda. 2 suku
diperintah oleh Rehabeam, Putra Salomo.
1. Kerajaan Utara, Israel. 10 suku yang
diperintah oleh Yerobeam.
“Ia (Amon) melakukan apa yang jahat di mata TUHAN seperti
yang telah dilakukan Manasye, ayahnya. Amon
mempersembahkan korban kepada segala patung yang dibuat
Manasye, ayahnya, dan beribadah kepada patung-patung itu.”
(2 Tawarikh 33:22)
Hampir semua Raja-raja
Kerajaan Selatan (Yehuda)
takut akan ALLAH.
Meskipun demikian,
kemurtadan menyebar ke
seluruh kerajaan mereka
sejak keruntuhan Kerajaan
Utara (Israel).
2 Raja yang paling jahat adalah: Manasye dan
Amon (2 Tawarikh 33: 9, 22).
ALLAH mengutus nabi-nabi-Nya untuk
menghindarkan mereka dari akibat-akibat dosa
mereka.
KERAJAAN YANG TERBAGI
KRISIS Dari Luar: BABILON
“Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke
dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja
Babel; juga binatang di padang telah Kuserahkan
supaya tunduk kepadanya.” (Yeremia 27:6)
ALLAH tidak meninggalkan umat-Nya
selama krisis itu.
Tetapi, mereka harus sepenuhnya taat
kepada rencana ALLAH agar mereka dapat
kembali memiliki persekutuan yang
seutuhnya dengan-Nya.
ALLAH mulai menundukkan semua bangsa
kepada Babilon sejak mereka mengalahkan
Mesir di Karkemis pada 605 BC.
ALLAH menggunakan Yeremia untuk
memberitahukan kepada Bangsa Yehuda
agar menyerah kepada Babilon.
Namun mereka tidak percaya bahwa ALLAH
akan menggenapi Firman-Nya. Selama 20
tahun, mereka tidak mau bertobat, sejak
Raja Yoyakim hingga Zedekia.
“Sebab dua kali umat-Ku berbuat jahat: mereka
meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk
menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam
yang bocor, yang tidak dapat menahan air.”
(Yeremia 2:13)
ALLAH menjanjikan perlindungan dan kesehjateraan
jika umat-Nya setia kepada-Nya (Yeremia 2:2-3).
Namun, mereka meninggalkan ALLAH (“Sumber Air
yang Hidup”) dan menyembah berhala (“kolam yang
bocor”).
 “Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?’”
 “Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi.”
 “para gembala mendurhaka terhadap Aku.”
 “Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak
berguna.”
Apa yang dilakukan oleh para pemimpin mereka (Yeremia 2:8)?
“Lintasilah jalan-jalan Yerusalem, lihatlah baik-baik dan
camkanlah! Periksalah di tanah-tanah lapangnya,
apakah kamu dapat menemui seseorang, apakah ada
yang melakukan keadilan dan yang mencari kebenaran,
maka Aku mau mengampuni kota itu.” (Yeremia 5:1)
Mereka mengabaikan amaran ALLAH. Mereka tidak
merenungkan perbuatan jahat mereka. Mereka tidak menyesali
pikiran mereka yang dipenuhi dosa.
Sebuah peringatan yang keras bagi kita, bagaimana hubungan
kita dengan ALLAH saat ini? Apakah agama hanya sebuah
formalitas? Sudahkah kita menyerahkan seluruh hati kita
kepada ALLAH? Apakah kita hidup di dalam TUHAN setiap hari?
SIKAP DAN TINGKAH LAKU
Bangsa Israel berpikir bahwa mereka adalah bangsa
yang baik sehingga ALLAH tidak akan pernah
menghukum mereka. (Yeremiah 2:23).
Ada perkataan menyatakan: “Ini bait TUHAN” (Yeremia
7:4). Semuanya baik-baik saja. Apakah selama mereka
menyembah ALLAH di Bait-Nya, apapun perbuatan
mereka yang lain tidak menjadi masalah?
E.G.W. (Selected Messages, book 2, cp. 53, pg. 400)

Pelajaran Sekolah SABAT ke-2 Triwulan 4 2015

  • 1.
    Pelajaran 2 untuk10 Oktober, 2015
  • 3.
    “Mereka meninggalkan TUHAN,Allah nenek moyang mereka yang telah membawa mereka keluar dari tanah Mesir, lalu mengikuti allah lain, dari antara allah bangsa- bangsa di sekeliling mereka, dan sujud menyembah kepadanya, sehingga mereka menyakiti hati TUHAN.” (Hakim 2:12) Zaman Hakim-hakim Meninggalkan ALLAH dan menyembah berhala- berhala. Salomo meninggalkan ALLAH dan menyembah dewa-dewa kafir ± 1400 – 1050 BC Ia mengutus para Hakim untuk melepaskan mereka. Ia juga menyatukan kerajaan mereka. ± 1050 – 931 BC Ia membagi kerajaan mereka. Ia mengizinkan mereka menderita akibat perbuatan mereka sendiri.Zaman Kerajaan Israel Belum Terbagi
  • 4.
    KERAJAAN YANG TERBAGI “Sesudahmenimbang-nimbang, maka raja membuat dua anak lembu jantan dari emas dan ia berkata kepada mereka: "Sudah cukup lamanya kamu pergi ke Yerusalem. Hai Israel, lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.!’” (1 Raja-raja 12:28) Setelah Salomo mati, 12 suku terbagi menjadi 2 kerajaan: 2. Kerajaan Selatan, Yehuda. 2 suku diperintah oleh Rehabeam, Putra Salomo. 1. Kerajaan Utara, Israel. 10 suku yang diperintah oleh Yerobeam.
  • 5.
    “Ia (Amon) melakukanapa yang jahat di mata TUHAN seperti yang telah dilakukan Manasye, ayahnya. Amon mempersembahkan korban kepada segala patung yang dibuat Manasye, ayahnya, dan beribadah kepada patung-patung itu.” (2 Tawarikh 33:22) Hampir semua Raja-raja Kerajaan Selatan (Yehuda) takut akan ALLAH. Meskipun demikian, kemurtadan menyebar ke seluruh kerajaan mereka sejak keruntuhan Kerajaan Utara (Israel). 2 Raja yang paling jahat adalah: Manasye dan Amon (2 Tawarikh 33: 9, 22). ALLAH mengutus nabi-nabi-Nya untuk menghindarkan mereka dari akibat-akibat dosa mereka. KERAJAAN YANG TERBAGI
  • 6.
    KRISIS Dari Luar:BABILON “Dan sekarang, Aku menyerahkan segala negeri ini ke dalam tangan hamba-Ku, yakni Nebukadnezar, raja Babel; juga binatang di padang telah Kuserahkan supaya tunduk kepadanya.” (Yeremia 27:6) ALLAH tidak meninggalkan umat-Nya selama krisis itu. Tetapi, mereka harus sepenuhnya taat kepada rencana ALLAH agar mereka dapat kembali memiliki persekutuan yang seutuhnya dengan-Nya. ALLAH mulai menundukkan semua bangsa kepada Babilon sejak mereka mengalahkan Mesir di Karkemis pada 605 BC. ALLAH menggunakan Yeremia untuk memberitahukan kepada Bangsa Yehuda agar menyerah kepada Babilon. Namun mereka tidak percaya bahwa ALLAH akan menggenapi Firman-Nya. Selama 20 tahun, mereka tidak mau bertobat, sejak Raja Yoyakim hingga Zedekia.
  • 7.
    “Sebab dua kaliumat-Ku berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri, yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air.” (Yeremia 2:13) ALLAH menjanjikan perlindungan dan kesehjateraan jika umat-Nya setia kepada-Nya (Yeremia 2:2-3). Namun, mereka meninggalkan ALLAH (“Sumber Air yang Hidup”) dan menyembah berhala (“kolam yang bocor”).  “Para imam tidak lagi bertanya: Di manakah TUHAN?’”  “Orang-orang yang melaksanakan hukum tidak mengenal Aku lagi.”  “para gembala mendurhaka terhadap Aku.”  “Para nabi bernubuat demi Baal, mereka mengikuti apa yang tidak berguna.” Apa yang dilakukan oleh para pemimpin mereka (Yeremia 2:8)?
  • 8.
    “Lintasilah jalan-jalan Yerusalem,lihatlah baik-baik dan camkanlah! Periksalah di tanah-tanah lapangnya, apakah kamu dapat menemui seseorang, apakah ada yang melakukan keadilan dan yang mencari kebenaran, maka Aku mau mengampuni kota itu.” (Yeremia 5:1) Mereka mengabaikan amaran ALLAH. Mereka tidak merenungkan perbuatan jahat mereka. Mereka tidak menyesali pikiran mereka yang dipenuhi dosa. Sebuah peringatan yang keras bagi kita, bagaimana hubungan kita dengan ALLAH saat ini? Apakah agama hanya sebuah formalitas? Sudahkah kita menyerahkan seluruh hati kita kepada ALLAH? Apakah kita hidup di dalam TUHAN setiap hari? SIKAP DAN TINGKAH LAKU Bangsa Israel berpikir bahwa mereka adalah bangsa yang baik sehingga ALLAH tidak akan pernah menghukum mereka. (Yeremiah 2:23). Ada perkataan menyatakan: “Ini bait TUHAN” (Yeremia 7:4). Semuanya baik-baik saja. Apakah selama mereka menyembah ALLAH di Bait-Nya, apapun perbuatan mereka yang lain tidak menjadi masalah?
  • 9.
    E.G.W. (Selected Messages,book 2, cp. 53, pg. 400)