Tehnik Pemeriksaan
Fisik
• Dilakukan dengan 4 cara :

1.
2.
3.
4.

Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
1. Inspeksi
Adalah memeriksa dg melihat dan mengingat .

Langkah kerja :
•
•
•
•
•

Atur pencahayaan yg cukup
Atur suhu & suasana ruangan nyaman
Posisi pemeriksa sebelah kanan pasien
Buka bagian yg diperiksa
Perhatikan kesan pertama pasien :
perilaku, ekspresi, penampilan umum, pakaian, postur tubuh
& gerakan dg waktu cukup.
• Lakukan inspeksi scr sistematis, bila perlu bandingkan bagian
sisi tubuh pasien.
• Lakukan perkusi secara sistematis sesuai dengan keperluan.
2. Palpasi
Adalah pemeriksaan dg perabaan, menggunakan rasa propioseptif
ujung jari & tangan.
Cara kerja :
• Daerah yg diperiksa bebas dari gangguan yg menutupi
• Cuci tangan
• Beritahu pasien tentang prosedur & tujuannya
• Yakinkan tangan hangat tidak dingin
• Lakukan perabaan scr sistematis , u/ menentukan
ukuran, bentuk, konsistensi & permukaan :
1.
2.
3.
4.

Jari telunjuk dan ibu jari --> menentukan besar/ukuran
Jari 2,3,4 bersama --> menentukan konsistensi dan kualitas benda
Jari dan telapak tangan --> merasakan getaran
Sedikit tekanan --> menentukan rasa sakit
3. Perkusi
Adalah pemeriksaan dg cara mengetuk permukaan
badan dengan cara perantara jari tangan, u/ mengetahui
keadaan organ2 di dlm tubuh.
Cara Kerja :
• Lepas Pakaian ss dg keperluan
• Luruskan jari tengah kiri , dengan ujung jari tekan
pada permukaan yang akan diperkusi.
• Lakukan ketukan dg ujung jari tengah kanan diatas
jari kiri, dg lentur dan cepat, dg menggunakan
pergerakan pergelangan tangan.
4. Auskultasi
• Adalah pemeriksaan mendengarkan suara dalam
tubuh dengan menggunakan alat STETOSKOP.
•
• STETOSKOP
• Bagian-bagian stetoskop :
• Ear Pieces --> dihubungkan dengan telinga
• Sisi Bell ( Cup ) --> pemeriksaan thorak atau bunyi
dengan nada rendah
• Sisi diafragma ( membran ) --> Pemeriksaan abdomen
atau bunyi dengan nada tinggi.
Cara Kerja :
• Ciptakan suasana tenang dan aman
• Pasang Ear piece pada telinga
• Pastikan posisi stetoskop tepat dan dapat
didengar
• Pada bagian sisi membran dapat digosok biar
hangat
• Lakukan pemeriksaan dengan sistematis sesuai
dengan kebutuhan.
Pengkajian Per Sistem
•
•
•
•
•
•

B 1 = Breath (Sistem Pernafasan)
B 2 = Blood (Sistem Sirlukasi)
B 3 = Brain (Sistem Pesyarafan)
B 4= Bladder (Sistem Perkemihan)
B 5 = Bowel (Sistem Pencernaan)
B 6= Bone (Sistem Muskuloskeletal &
Integument)
B 1 = Breath
Keluhan utama
• Sesak nafas
• Batuk = reflek protektif akibat iritasi
p’cabangan trakeobronkial. Mekanisme
m’bersihkan sal. pernafasan bag. Bwh
• Batuk Darah (hemoptisis) = keluarnya
darah akibat pecahnya PD dr sal. nafas.
Darah berwarna terang, berbuih &
b’campur sputum
1. INSPEKSI
1. Bentuk Dada :
- Normo Chest : Btk dada N (AP : T = 1:2)
- Pigeon Chest : Dada burung (AP > T). Ex: PPOK
- Funnel Chest / Pectus Excavatum : AP < T.
- Barrel Chest : Dada Tong ( AP = T) Ex : Fraktur
Iga Multiple, emfisema
- Kiposis, lordosis, atau skoliosis
Pectus excavatum
sinonim dengan
A.Kifosis
B.Barrel Chest
C.Funnel Chest
D.Pigeon Chest
E.Normo Chest
A.Kifosis
B.Barrel Chest
C.Funnel Chest
D.Pigeon Chest
E.Normo Chest
2.Pola Nafas :
•
•
•
•

Normal
: RR = 12 – 20 x/menit
Bradipnea
: Pernafasan lambat. < 12x/mnt
Takipnea
: Pernafasan cepat. > 20 x/mnt
Hipernea/
: Nafas dalam & kecepatan normal
Hiperventilasi
• Apnea
: Henti nafas
• Kusmaul
:
Pernafasan cepat dan dalam. Ex: KAD
• Cheyne Stokes :
P’nafasan scr bertahap mjd lbh cepat dr
normal, kmdn melambat diselingi apnea. Ex:
stroke, penyakit jtg & ginjal
• Biot’s
:
Pernafasan cepat & dalam diselingi
apnea,dan kedalaman sama. Ex: meningitis
• Apneustik
:
Inspirasi tersengal-sengal, lama diikuti oleh
ekspirasi yg pendek
Definisi dari
bradipneu
adalah........
a.Henti nafas
b.Pernafasan cepat
c.Pernafasan normal
d.Pernafasan lambat
e.Pernafasan sedang & lambat
a.Henti nafas
b.Pernafasan cepat
c.Pernafasan normal
d.Pernafasan lambat
e.Pernafasan sedang & lambat
Pernafasan cepat dan
dalam dari
normal, dengan
terhenti tiba-tiba
diantaranya disebut
a.Takipneu
b.Kusmaul
c.Biot’s
d.Apneustik
e.Cheyne-stokes
a.Takipneu
b.Kusmaul
c.Biot’s
d.Apneustik
e.Cheyne-stokes
3. Gerakan pernafasan & kesimetrisan dada :
simestris atau asimetris

4. Ada atau tidak nya otot bantu pernafasan :
• Pernafasan cuping hidung
• Retraksi pada supraklavikular
• Retraksi otot2 intercostal

5. Deviasi trakea
6. Sianosis
7. Clubbing Finger
Pectoralis Minor
2. PALPASI
1. Menilai & mlaporkan adanya nyeri
tekan, massa, patah tulang

2. Melakukan taktil fermitus (Getaran yg
dihantarkan mll bronchopulmonary
tree ke dinding dada saat pasien
berbicara “66” atau “99”)
3. PERKUSI
Melakukan perkusi dg benar
(normalnya sonor, bila t’dpt
cairan perkusi berubah mjd
pekak / redup)
Normalnya : sonor/resonan ( dug )

Abnormal :
• Hyperresonan  menggendang ( dang
) : thorax berisi udara, kavitas
• Redup  “bleg” : fibrosis
berat, edema paru
• Pekak  seperti bunyi pada paha :
tumor paru, fibrosis
4. AUSKULTASI
1.
•
•
•
•

Suara Napas dasar dg Rasio Inspirasi : Ekspirasi
Vesikular = 3 : 1 di sebag. paru
Bronkial = 1 : 3 di manubrium
Trakeal = 1 : 1 di trakea ekstratorakal
Bronkovesikular = 1 : 1 di atas bronkus utama
Suara
Nafas
Tambahan
Suara Nafas Tambahan
1. Ronkhi
Cz sekresi saluran nafas yg >>
2. Wheezing
Aliran udara cpt mll sal.nafas yg t’sumbat
3. Pleural Rub
Suara mirip ronkhi basah kasar.cz inflamasi &
gesekan pd pleura. Bunyi spt dua kulit
digosokkan
B 2 = Blood
INSPEKSI
1. Distensi vena jugularis
2. Sianosis (mukosa bibir, ektremitas)
3. Konjungtiva pucat (manifestasi
anemia)
PALPASI
1. Perhatikan apabila ictus kordis (titik
impuls maksimal) normal t’ltk di ICS 5
pada midklavikula kiri. Apabila
kelainan ictus kordis akan bergeser.
2. Akral hangat / dingin
3. CRT normal < 2 detik
4. Pitting Edema
PERKUSI
Jantung scr normal
berbunyi pekak/
redup bila diperkusi
AUSKULTASI
• Auskultasi dengan menggunakan diafragma
stetoskop untuk mendengar bunyi bernada tinggi.
• S1 bernada tinggi, berbunyi “lub”.
Dihslkan o/ penutupan katup atrioventrikular (mitral
dan bikuspid)
• S2 bernada tinggi, berbunyi “dub”.
Dihslkan o/ penutupan katup semilunar (aorta &
pulmonalis)
• Jarak kedua bunyi S1 dan S2 adl 1 detik atau
kurang
B 3 = BRAIN
Tigkat Kesadaran
GCS (Glasgow Coma Scale) untuk menilai tingkat
kesadaran. Ada 3 respon yg dinilai:

• E = Eye (respon membuka mata)
• V = Verbal
• M = Motorik
E = Membuka Mata
• Secara spontan

NILAI
• 4

• Respon thd suara

• 3

• Respon thd nyeri

• 2

• Tidak berespon

• 1

RESPON
V = Respon Verbal
RESPON
• Orientasi baik

NILAI
• 5

• Binggung, disorientasi
waktu, tempat & org

• 4

• Dg rangsangan, reaksi hanya
kata, tak b’btk kalimat

• 3

• Dg rangsangan, reaksi hanya
suara, tak b’btk kata
• Tidak bersuara

• 2
• 1
M = Respon Motorik
RESPON
• Mematuhi perintah

NILAI
• 6

• Melokalisir nyeri

• 5

• Menarik dg fleksi

• 4

• Fleksi Abnormal

• 3

• Ekstensi abnormal

• 2

• Flaksid (Lemah & lunak)

• 1
REFLEKS
FISIOLOGIS
1.Refleks patella
2.Refleks biceps
3.Refleks triceps
4.Refleks achilles
REFLEK PATOLOGIS
1. Tanda Kaku Kuduk
Kaku kuduk (+) bila Leher ditekuk tdk bs menempel
pd dada
2. Tanda Brudzinski I
Letakkan 1 tangan pemeriksa dibawah kepala,
tangan lain di atas dada klien u/ mencegah badan
terangkat. Brudzinski I (+) bila tungkai bawah fleksi
sendi panggul dan sendi lutut
3. Tanda Brudzinski II
Tanda (+) bila fleksi tungkai klien pada sendi
panggul scr pasif, diikuti o/ fleksi tungkai yg lainnya

4. Tanda Babinski

5. Tanda Kernig
B 4 = Bladder
INSPEKSI
Pembsran pd daerah
pinggang / abdomen
mungkin di sbbkan
oleh tumor
retroperitoneum
atau hidronefrosis
PALPASI

• Memakai dua tangan pemeriksa

• Tangan kiri diletakkan di sudut kostovertebra
u/ m’angkat ginjal ke atas. Tangan kanan
merasa ginjal bag. Depan

• Scr patologis ginjal yg m’bsr biasanya
menonjol ke depan
PERKUSI
• Perkusi dilakukan pada
sudut kostovertebra

• Stimulasi nyeri jk
pielonefritis, batu ginjal
dan batu ureter
B 5 = Bowel
INSPEKSI
• Tanda sikratik mrp tanda riwayat
pembedahan abdomen bag bawah

• Bentuk perut normal : datar, simetris
(kurus), perhatikan bila cembung
(membuncit), Asites
• Bentuk besar & tdk simetris : tumor dlm
rongga perut, tumor
V.U, hepatomegali, hernia
AUSKULTASI
Suara bising usus dinyatakan :
• Terdengar : Normal = 5 – 35 x/menit
• Tidak ada / hipoaktif
• Sangat lambat (1x/menit)
• Hiperaktif / meningkat
PERKUSI
• Bunyi perkusi normal pada perut
adalah timpani (berisi udara)
• Apabila hepar dan limpha
membesar maka suara yg didpt adl
redup
Teknik Palpasi u/ mendeteksi ascites
(shifting dullness)

• Klien posisi supine, maka cairan akan mengikuti
gravitasi akan bergerak ke bag. Lateral abdomen
• Perkusi pd bagian medial abdomen (bag atas)
m’hslkan suara timpani cz berisi udara, sdgkan
lateral m’hslkan suara dullness atau redup
• Minta klien posisi miring, maka cairan akan b’gerak
ke bwh
• Perkusi daerah bwh m’hsl suara dullness, atas m’hsl
suara timpani
PALPASI HEPAR
• Normal hepar t’letak di belakang arcus
costa jd tdk teraba
• Membesar cz ada bendungan cz
decompensasi cordis, serosis hepatis
B 6 = Bone & Integumen
•
•
•
•
•
•
•
•

Warna kulit
Tekstur kulit
Turgor kulit
Adakah lesi kulit : latak
lesi, jenis, warna, susunan
Kaji Kekuatan Otot
Rambut : Kuantitas, penyebaran, warna
Kulit kepala
Kuku : warna, bentuk, adanya lesi
Skala

Prosentase
Kekuatan Normal

0
1

0
10

2

25

3
4

50
75

5

100

Karakteritik
- Paralisis sempurna
- Tdk ada grkn, kontraksi
otot dpt palpasi / dilihat
- Gerakan otot penuh mlwn
gravitasi dg topangan
- Grkn N mlwn gravitasi
- Grkn penuh N, mlwn
gravitasi & mlwn thnn min
N
PEMERIKSAAN FISIK

PEMERIKSAAN FISIK

  • 3.
    Tehnik Pemeriksaan Fisik • Dilakukandengan 4 cara : 1. 2. 3. 4. Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
  • 4.
    1. Inspeksi Adalah memeriksadg melihat dan mengingat . Langkah kerja : • • • • • Atur pencahayaan yg cukup Atur suhu & suasana ruangan nyaman Posisi pemeriksa sebelah kanan pasien Buka bagian yg diperiksa Perhatikan kesan pertama pasien : perilaku, ekspresi, penampilan umum, pakaian, postur tubuh & gerakan dg waktu cukup. • Lakukan inspeksi scr sistematis, bila perlu bandingkan bagian sisi tubuh pasien. • Lakukan perkusi secara sistematis sesuai dengan keperluan.
  • 5.
    2. Palpasi Adalah pemeriksaandg perabaan, menggunakan rasa propioseptif ujung jari & tangan. Cara kerja : • Daerah yg diperiksa bebas dari gangguan yg menutupi • Cuci tangan • Beritahu pasien tentang prosedur & tujuannya • Yakinkan tangan hangat tidak dingin • Lakukan perabaan scr sistematis , u/ menentukan ukuran, bentuk, konsistensi & permukaan : 1. 2. 3. 4. Jari telunjuk dan ibu jari --> menentukan besar/ukuran Jari 2,3,4 bersama --> menentukan konsistensi dan kualitas benda Jari dan telapak tangan --> merasakan getaran Sedikit tekanan --> menentukan rasa sakit
  • 6.
    3. Perkusi Adalah pemeriksaandg cara mengetuk permukaan badan dengan cara perantara jari tangan, u/ mengetahui keadaan organ2 di dlm tubuh. Cara Kerja : • Lepas Pakaian ss dg keperluan • Luruskan jari tengah kiri , dengan ujung jari tekan pada permukaan yang akan diperkusi. • Lakukan ketukan dg ujung jari tengah kanan diatas jari kiri, dg lentur dan cepat, dg menggunakan pergerakan pergelangan tangan.
  • 7.
    4. Auskultasi • Adalahpemeriksaan mendengarkan suara dalam tubuh dengan menggunakan alat STETOSKOP. • • STETOSKOP • Bagian-bagian stetoskop : • Ear Pieces --> dihubungkan dengan telinga • Sisi Bell ( Cup ) --> pemeriksaan thorak atau bunyi dengan nada rendah • Sisi diafragma ( membran ) --> Pemeriksaan abdomen atau bunyi dengan nada tinggi.
  • 9.
    Cara Kerja : •Ciptakan suasana tenang dan aman • Pasang Ear piece pada telinga • Pastikan posisi stetoskop tepat dan dapat didengar • Pada bagian sisi membran dapat digosok biar hangat • Lakukan pemeriksaan dengan sistematis sesuai dengan kebutuhan.
  • 11.
    Pengkajian Per Sistem • • • • • • B1 = Breath (Sistem Pernafasan) B 2 = Blood (Sistem Sirlukasi) B 3 = Brain (Sistem Pesyarafan) B 4= Bladder (Sistem Perkemihan) B 5 = Bowel (Sistem Pencernaan) B 6= Bone (Sistem Muskuloskeletal & Integument)
  • 12.
    B 1 =Breath
  • 14.
    Keluhan utama • Sesaknafas • Batuk = reflek protektif akibat iritasi p’cabangan trakeobronkial. Mekanisme m’bersihkan sal. pernafasan bag. Bwh • Batuk Darah (hemoptisis) = keluarnya darah akibat pecahnya PD dr sal. nafas. Darah berwarna terang, berbuih & b’campur sputum
  • 16.
    1. INSPEKSI 1. BentukDada : - Normo Chest : Btk dada N (AP : T = 1:2) - Pigeon Chest : Dada burung (AP > T). Ex: PPOK - Funnel Chest / Pectus Excavatum : AP < T. - Barrel Chest : Dada Tong ( AP = T) Ex : Fraktur Iga Multiple, emfisema - Kiposis, lordosis, atau skoliosis
  • 23.
  • 24.
  • 25.
  • 26.
    2.Pola Nafas : • • • • Normal :RR = 12 – 20 x/menit Bradipnea : Pernafasan lambat. < 12x/mnt Takipnea : Pernafasan cepat. > 20 x/mnt Hipernea/ : Nafas dalam & kecepatan normal Hiperventilasi • Apnea : Henti nafas
  • 28.
    • Kusmaul : Pernafasan cepatdan dalam. Ex: KAD • Cheyne Stokes : P’nafasan scr bertahap mjd lbh cepat dr normal, kmdn melambat diselingi apnea. Ex: stroke, penyakit jtg & ginjal • Biot’s : Pernafasan cepat & dalam diselingi apnea,dan kedalaman sama. Ex: meningitis • Apneustik : Inspirasi tersengal-sengal, lama diikuti oleh ekspirasi yg pendek
  • 29.
  • 30.
    a.Henti nafas b.Pernafasan cepat c.Pernafasannormal d.Pernafasan lambat e.Pernafasan sedang & lambat
  • 31.
    a.Henti nafas b.Pernafasan cepat c.Pernafasannormal d.Pernafasan lambat e.Pernafasan sedang & lambat
  • 32.
    Pernafasan cepat dan dalamdari normal, dengan terhenti tiba-tiba diantaranya disebut
  • 33.
  • 34.
  • 35.
    3. Gerakan pernafasan& kesimetrisan dada : simestris atau asimetris 4. Ada atau tidak nya otot bantu pernafasan : • Pernafasan cuping hidung • Retraksi pada supraklavikular • Retraksi otot2 intercostal 5. Deviasi trakea 6. Sianosis 7. Clubbing Finger
  • 37.
  • 41.
    2. PALPASI 1. Menilai& mlaporkan adanya nyeri tekan, massa, patah tulang 2. Melakukan taktil fermitus (Getaran yg dihantarkan mll bronchopulmonary tree ke dinding dada saat pasien berbicara “66” atau “99”)
  • 42.
    3. PERKUSI Melakukan perkusidg benar (normalnya sonor, bila t’dpt cairan perkusi berubah mjd pekak / redup)
  • 43.
    Normalnya : sonor/resonan( dug ) Abnormal : • Hyperresonan  menggendang ( dang ) : thorax berisi udara, kavitas • Redup  “bleg” : fibrosis berat, edema paru • Pekak  seperti bunyi pada paha : tumor paru, fibrosis
  • 44.
    4. AUSKULTASI 1. • • • • Suara Napasdasar dg Rasio Inspirasi : Ekspirasi Vesikular = 3 : 1 di sebag. paru Bronkial = 1 : 3 di manubrium Trakeal = 1 : 1 di trakea ekstratorakal Bronkovesikular = 1 : 1 di atas bronkus utama
  • 45.
  • 46.
    Suara Nafas Tambahan 1.Ronkhi Cz sekresi saluran nafas yg >> 2. Wheezing Aliran udara cpt mll sal.nafas yg t’sumbat 3. Pleural Rub Suara mirip ronkhi basah kasar.cz inflamasi & gesekan pd pleura. Bunyi spt dua kulit digosokkan
  • 47.
    B 2 =Blood
  • 48.
    INSPEKSI 1. Distensi venajugularis 2. Sianosis (mukosa bibir, ektremitas) 3. Konjungtiva pucat (manifestasi anemia)
  • 49.
    PALPASI 1. Perhatikan apabilaictus kordis (titik impuls maksimal) normal t’ltk di ICS 5 pada midklavikula kiri. Apabila kelainan ictus kordis akan bergeser. 2. Akral hangat / dingin 3. CRT normal < 2 detik 4. Pitting Edema
  • 52.
    PERKUSI Jantung scr normal berbunyipekak/ redup bila diperkusi
  • 53.
  • 54.
    • Auskultasi denganmenggunakan diafragma stetoskop untuk mendengar bunyi bernada tinggi. • S1 bernada tinggi, berbunyi “lub”. Dihslkan o/ penutupan katup atrioventrikular (mitral dan bikuspid) • S2 bernada tinggi, berbunyi “dub”. Dihslkan o/ penutupan katup semilunar (aorta & pulmonalis) • Jarak kedua bunyi S1 dan S2 adl 1 detik atau kurang
  • 56.
    B 3 =BRAIN
  • 57.
    Tigkat Kesadaran GCS (GlasgowComa Scale) untuk menilai tingkat kesadaran. Ada 3 respon yg dinilai: • E = Eye (respon membuka mata) • V = Verbal • M = Motorik
  • 58.
    E = MembukaMata • Secara spontan NILAI • 4 • Respon thd suara • 3 • Respon thd nyeri • 2 • Tidak berespon • 1 RESPON
  • 59.
    V = ResponVerbal RESPON • Orientasi baik NILAI • 5 • Binggung, disorientasi waktu, tempat & org • 4 • Dg rangsangan, reaksi hanya kata, tak b’btk kalimat • 3 • Dg rangsangan, reaksi hanya suara, tak b’btk kata • Tidak bersuara • 2 • 1
  • 60.
    M = ResponMotorik RESPON • Mematuhi perintah NILAI • 6 • Melokalisir nyeri • 5 • Menarik dg fleksi • 4 • Fleksi Abnormal • 3 • Ekstensi abnormal • 2 • Flaksid (Lemah & lunak) • 1
  • 61.
  • 62.
  • 63.
  • 64.
    1. Tanda KakuKuduk Kaku kuduk (+) bila Leher ditekuk tdk bs menempel pd dada 2. Tanda Brudzinski I Letakkan 1 tangan pemeriksa dibawah kepala, tangan lain di atas dada klien u/ mencegah badan terangkat. Brudzinski I (+) bila tungkai bawah fleksi sendi panggul dan sendi lutut
  • 65.
    3. Tanda BrudzinskiII Tanda (+) bila fleksi tungkai klien pada sendi panggul scr pasif, diikuti o/ fleksi tungkai yg lainnya 4. Tanda Babinski 5. Tanda Kernig
  • 67.
    B 4 =Bladder
  • 68.
    INSPEKSI Pembsran pd daerah pinggang/ abdomen mungkin di sbbkan oleh tumor retroperitoneum atau hidronefrosis
  • 69.
    PALPASI • Memakai duatangan pemeriksa • Tangan kiri diletakkan di sudut kostovertebra u/ m’angkat ginjal ke atas. Tangan kanan merasa ginjal bag. Depan • Scr patologis ginjal yg m’bsr biasanya menonjol ke depan
  • 71.
    PERKUSI • Perkusi dilakukanpada sudut kostovertebra • Stimulasi nyeri jk pielonefritis, batu ginjal dan batu ureter
  • 72.
    B 5 =Bowel
  • 73.
    INSPEKSI • Tanda sikratikmrp tanda riwayat pembedahan abdomen bag bawah • Bentuk perut normal : datar, simetris (kurus), perhatikan bila cembung (membuncit), Asites • Bentuk besar & tdk simetris : tumor dlm rongga perut, tumor V.U, hepatomegali, hernia
  • 74.
    AUSKULTASI Suara bising ususdinyatakan : • Terdengar : Normal = 5 – 35 x/menit • Tidak ada / hipoaktif • Sangat lambat (1x/menit) • Hiperaktif / meningkat
  • 75.
    PERKUSI • Bunyi perkusinormal pada perut adalah timpani (berisi udara) • Apabila hepar dan limpha membesar maka suara yg didpt adl redup
  • 76.
    Teknik Palpasi u/mendeteksi ascites (shifting dullness) • Klien posisi supine, maka cairan akan mengikuti gravitasi akan bergerak ke bag. Lateral abdomen • Perkusi pd bagian medial abdomen (bag atas) m’hslkan suara timpani cz berisi udara, sdgkan lateral m’hslkan suara dullness atau redup • Minta klien posisi miring, maka cairan akan b’gerak ke bwh • Perkusi daerah bwh m’hsl suara dullness, atas m’hsl suara timpani
  • 77.
    PALPASI HEPAR • Normalhepar t’letak di belakang arcus costa jd tdk teraba • Membesar cz ada bendungan cz decompensasi cordis, serosis hepatis
  • 78.
    B 6 =Bone & Integumen
  • 79.
    • • • • • • • • Warna kulit Tekstur kulit Turgorkulit Adakah lesi kulit : latak lesi, jenis, warna, susunan Kaji Kekuatan Otot Rambut : Kuantitas, penyebaran, warna Kulit kepala Kuku : warna, bentuk, adanya lesi
  • 80.
    Skala Prosentase Kekuatan Normal 0 1 0 10 2 25 3 4 50 75 5 100 Karakteritik - Paralisissempurna - Tdk ada grkn, kontraksi otot dpt palpasi / dilihat - Gerakan otot penuh mlwn gravitasi dg topangan - Grkn N mlwn gravitasi - Grkn penuh N, mlwn gravitasi & mlwn thnn min N