FKG 14 2025
Dr. apt.Puguh Santoso.S.Si.
M.Biomed
FARMAKOKINETIKA
BY :
Dr. apt. P. SANTOSO
Farmakokinetika
 Didefinisikan sebagai setiap proses yang
dlakukan oleh tubuh terhadap obat yaitu
absorpsi, distribusi, biotransformasi
(metabolisme), dan eksresi
 Dalam arti sempit farmakokinetika
khususnya mempelajari perubahan-
perubahan konsentrasi dari obat dan
metabolismenya di dalam darah dan
jaringan sebagai fungsi dari waktu
B. Aspek - Aspek Biofarmasi
 Proses - proses yang dialami obat sebelum
menimbulkan efek.
 Biofarmasi adalah ilmu bagian yang bertujuan
menyelidiki pengaruh pembuatan sediaan obat
atas kegiatan terapetisnya.
 Faktor - faktor formulasi yang dapat mengubah
efek obat dalam tubuh adalah :
a. Bentuk fisik zat aktif ( amorf/ kristal )
b. Keadaan kimiawi ( ester, garam , komplek )
c. Zat pembantu ( pengisi, pengikat, pelicin )
d. Proses teknik yang digunakan untuk
membuat sediaan.
 Farmaceutical avaibility : ukuran untuk bagian obat
yang in vitro dibebaskan dari bentuk pemberiannya
dan tersedia unutuk proses resorpsi.
 Fase - fase melarut tablet :
1. Bio - avaibility : prosentase obat yang
diresorpsi tubuh dari suatu dosis yang
diberikan dan tersedia untuk melakukan
efek terapeutik.
2. Kesetaraan Terapeutik : kesetaraan pada
kerjanya/ efeknya dari 2 obat yang
mengandung zat aktif dengan dosis yang sama.
C. Prinsip - prinsip Farmakokinetik
• Gambar 3 -1.
 Farmakokinetika adalah setiap proses
yang dilakukan tubuh terhadap obat
yang meliputi :
a. Absorpsi
b. DistribusI
c. Biotransformasi ( metabolisme )
d. Ekskresi
Istilah farmakokinetika :
 Kompartemen : tubuh kita dianggap sebagai
suatu ruangan yang terdiri dari beberapa
kompartemen ( bagian ) berisi cairan, dan
antar kompartemen tersebut dipisahkan oleh
membran sel.
 Kompartmen - kompartemen yang penting
adalah :
1. Saluran lambung usus
2. Sistem peredaran darah
3. Ruang ekstra sel (diluar sel, antar
jaringan)
4. Ruang intra sel (di dalam sel)
5. Ruang cerebrospinal
 Membran sel terdiri dari suatu lapisan
lipoprotein ( lemak dan protein ) yang
banyak mengandung pori -pori kecil
dan berisi air. Bersifat semipermiabel
dan zat lipofil ( suka lemak ) yang tidak
bermuatan listrik lebih mudah
melintasinya, dibandingkan zat hidrofil.
 Sistem Transport, tergantung dari
perbedaan konsentrasi.
1. Transport pasif : filtrasi dan difusi
2. Transport aktif : melibatkan enzim
MEMBRAN SEL
 TERDIRI DARI LAPISAN
LIPOPROTEIN (LEMAK DAN
PROTEIN) YANG
MENGANDUNG BANYAK
PORI-PORI KECIL, TERISI
DENGAN AIR. MEMBRAN
HANYA DAPAT DITEMBUS
OLEH ZAT-ZAT TERTENTU
(SEMIPERMIABEL)
 Zat suka lemak (lipofil) yang
mudah larut dalam lemak
dan tanpa muatan listrik
umumnya lebih mudah
melintasi membran
dibandingkan dengan zat-
zat hidrofil (suka Air) dan
bermuatan.
Absorpsi
adalah proses penyerapan obat dari usus ke
dalam sirkulasi melalui filtrasi, difusi dan
transpor aktif.
Kecepatan absorpsi tergantung pada :
 bentuk pemberiannya,
 cara pemberiannya,
 sifat fisiko-kimia obat dan
 anatomi fisiologi tempat absorpsi.
Contoh :
 Obat bentuk cair > obat bentuk padat
 Injeksi IV > IM > ISC
 Zat Lipofil > zat hidrofil
 Di lambung obat bersifat asam lemah,
hanya sedikit yang teruarai menjadi ion di
dalam pH lambung, sehingga baik
resorpsinya dari pada basa lemah.
 Di usus halus, basa lemah lebih baik
diserap dari pada obat yang bersifat asam
atau basa kuat.
 Laju perubahan jumlah obat dalam tubuh,
Db/dt, tergantung pada laju absorpsi dan
eliminasi obat.
Distribusi
Obat yang telah melalui hati bersamaan
dengan metabolitnya disebarkan secara
merata keseluruh jaringan tubuh.
Melalui kapiler dan cairan ekstra - sel
obat diangkut ke tempat kerjanya di
dalam sel ( cairan intra sel ) yaitu
organ / otot yang sakit.
Faktor - faktor yang mempengaruhi distribusi obat
sehingga distribusinya tidak merata :
1.Cairan Cerebro - Spinalis ( CCS )
Cairan ini mengelilingi otak dan sumsum tulang
belakang, serta terpisah dari darah oleh suatu
membran semipermiable yaitu dinding kapiler
otak.
Hanya dapat dilewati oleh zat - zat / obat - obat
yang bersifat lipofil, seperti sulfonamid, levodopa
Antibiotika lain seperti Penisilin, kloramfenicol
dan tetrasiklin dapat melewati dalam dosis yang
besar
2.Pengikat protein- darah
Sebagian obat di dalam darah diikat secara reversibel
( dapat dibalik ) pada protein plasma.
Obat - protein plasma ( albumin )
Prosentase Pengikatan (PP)
– Konsentrasi Obat
– Zat - zat lipofil lebih banyak terikat protein plasma
– Kompetisi pengikat
Asetosal bila diberikan bersama antikoagulan
(freprokumon), akan mendesak antikoagulan ini
dari ikatan protein hingga PP rendah
• Efek depot
Ikatan protein - obat dapat dianggap sebagai suatu cara untuk
menyimpan obat, karena bagian yang terikat tidak dirombak dan
diekskresikan.
Semakin besar PP, semakin rendah kadar obat bebas, bila kadar
obat bebas dalam semua kompartemen cairan sudah merata
distribusi obat terikat protein, obat mencapai keadaan kesimbangan.
Obat = Portein - efek depot ikatan lemah, bila kadar obat bebas
turun ikatan lepas - obat bebas tinggi - efek obat lebih lama
• Eksresi juga mengalami perlambatan oleh adanya ikatan protein
plasma, karena hanya obat bebas mengalami filtrasi.
• Kumulasi penimbunan obat pada jaringan tertentu karena sifat
afanitas obat terhadap jaringan tertentu.
Contoh :
Glikosid digitalis - terakumulasi dalam jantung - efek turun pada
jantung.
Griseofulvin pada kuku dan rambut
Tetrasiklin pada tulang / gigi - menjadi kuning
Biotransformasi
Biotransformasi
 Obat - zat asing di dalam tubuh - tidak diinginkan di
Obat - zat asing di dalam tubuh - tidak diinginkan di
dalam tubuh
dalam tubuh
( merombak ) zat asing itu menjadi in aktif - dikeluarkan /
( merombak ) zat asing itu menjadi in aktif - dikeluarkan /
eksresi
eksresi
melalui ginjal.
melalui ginjal.
 Proses perombakan di hati, prinsipnya : reaksi yang
Proses perombakan di hati, prinsipnya : reaksi yang
menyebabkan metabolit obat menjadi tidak aktif/ kurang
menyebabkan metabolit obat menjadi tidak aktif/ kurang
aktif.
aktif.
 Proses detoksifikasi/ bio inaktifasi tapi ada obat justru
Proses detoksifikasi/ bio inaktifasi tapi ada obat justru
menjadi lebih aktif pada proses ini.
menjadi lebih aktif pada proses ini.
Contoh : Kortison - Kortisol
Contoh : Kortison - Kortisol
Prednison - Prednisolon
Prednison - Prednisolon
 maka disebutlah proses ini sebagai proses
maka disebutlah proses ini sebagai proses
BIOTRANSFORMASI
BIOTRANSFORMASI
 Reaksi - reaksi biotransformasi :
Reaksi - reaksi biotransformasi :
A.
A. Reaksi perombakan
Reaksi perombakan :
:
Oksidasi
Oksidasi
alkohol, aldehid, asam dan zat hidrat arang
alkohol, aldehid, asam dan zat hidrat arang
dioksidasi menjadi CO2
dioksidasi menjadi CO2
dan air.
dan air.
Reduksi
Reduksi,
,
Vitamin C menjadi dehidroaskorbat.
Vitamin C menjadi dehidroaskorbat.
Hidrolisa
Hidrolisa, penyabunan ester oleh esterase
, penyabunan ester oleh esterase
B.
B. Reaksi penggabungan ( konjugasi )
Reaksi penggabungan ( konjugasi )

Asetilasi, asam cuka mengikat amino
Asetilasi, asam cuka mengikat amino

Sulfatasi
Sulfatasi

Glukuromidasi
Glukuromidasi

Metilasi
Metilasi
Kecepatan biotransformasi tergantung :
– Tinggi bila konsentrasi obat dalam plasma tinggi.
– Faktor lain :
1.Fungsi hati ;
pada gangguan fungsi hati metabolisme bisa
berlangsung cepat / lambat sehingga efek obat
tinggi atau turun.
2.Usia
Bayi enzim hati belum terbentuk lengkap reaksi
metabolisme lambat dapat menyebabkan over dosis dan
keracunan, sehingga dosisnya diturunkan
dibandingkan dosisi dewasa.
Contoh :
- Kloramphenicol
- Diazepam
- Barbital
- Asetosal
- Petidin
Sebaliknya, ada obat - metabolismenya tinggi - efek rendah -
dosis tinggi
Contoh :
Fenitoin
Fenobarbital
Karbamazepin
3. Orang usia lanjut
Kemunduran fungsi organ - biotransformasi terhambat -
kumulasi dan keracunan –
dosis rendah.
4. Faktor genetik: ada orang yang tidak memiliki faktor genetika
tertentu, misal
enzim untuk asetilasi sulfadiazin atau INH sehingga
perombakan obat lambat.
5. Penggunaan obat lain
Banyak obat terutama yang bersifat lipofil dapat
menstimulasi pembentukan dan
aktifitas ensim hati ( induksi enzim ) -
biotransformasi tinggi - eksresi tinggi – efek
kerja obat diperpendek.
Contoh :
Rifampicin mengurangi efek pil anti hamil
Fenobarbital turun efeknya anti koagulan
6. Variasi individual
aktivitas enzim tergantung juga faktor keturunan (
genetika )
kulit putih < kulit hitam enzim asetilasenya
Ekskresi
Obat bebas dan bersifat hidrofil mudah dikeluarkan oleh ginjal.
Ekskresi dapat melalui :
– Kulit - keringat
– Paru - paru - pernapasan
– Empedu - siklus enterohepatis misal fenolftalein.Obat
diekskresikan oleh hati dengan empedu
– usus - diresorpsi lagi - efek obat - menjadi lebih lama
– Air susu ibu - penting diketahui untuk menghindari
efek keracunan pada bayi
Contoh : penisilin, kloramfenicol, INH, anti koagulansia,
antitiroid.
– Ginjal ( yang utama )
Obat yang diekskresikan dalam keadaan :
• Zat - zat dalam keadaan ion yang mudah larut
• Zat - zat yang bersifat hidrofil
• Obat bebas
Mekanisme eksresi pada ginjal
• Filtrasi glumeruli ( pasif )
Zat - zat hidrofil - eksresi langsung
Zat - zat lipofil - filtrasi diperketat - diarbsorpsi kembali -
tidak dieksresikan.
• Transpor aktif
Tubuh dapat mengeksresi secara aktif zat - zat tertentu.
Sekresi dibantu oleh Enzim pengangkut dan kadang -
kadang terjadi persaingan antara ion - ion mendapatkan
enzim itu.
ISTILAH FARMAKOKINETIK
1. Mula kerja obat ( waktu mula kerja obat )
Waktu yang diperlukan obat untuk mencapai MEC.
2. Lama kerja obat Selisih waktu antara mula kerja
obat dan waktu yang diperlukan obat turun kembali ke
MEC
3. Intensitas obat Konsentrasi obat yang
menambahkan efek farmakologi
4. MTC ( Minimum Toksik Consentration )
Konsentrasi minimum obat
5. MEC ( Minimum Effectif Consentration )
Konsentrasi efekminimum
6. Konsentarsi puncak Konsentrasi obat yang tertinggi dalam plasma
diikatkan dengan
dosis dan tetapan laju absorpsi dan eliminasi obat.
7. Waktu puncak Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi
obat max dalam
plasma yang secara kasar sebanding dengan laju absorpsi rata -
rata.
8. AUC ( Area Under The Curve )Menggambarkan naik turunnya kadar
plasma
sebagai fungsi dari waktu dan merupakan ukuran untuk bio -
availability.
9. Fase absorpsi Fase yang menunjukkan obat - obat yang
terabsorpsi.
10. t 1/2 eliminasi Ukuran untuk lamanya efek obat. Waktu yang
diperlukan oleh obat untuk mencapai 50% kadar obat dalam darah
pada pasca eliminasi tergantung pada kecepatan
biotranspormasi dan kecepatan aliminasinya.
SOAL DIKERJAKAN
• 1. Apa manfaat anda belajar ilmu
Farmakologi berkaitan dgn profesi anda,
jelaskan !
• 2. Sebutkan tahapan penting dalam
farmakokinetika !
• 3. Faktor apa saja yang berpengaruh
dalam :
• A. Absorbsi
• B. Metabolisme/transformasi
• Jelaskan
PENGANTAR Ilmu Farmasi FARMAKOKINETIKA.ppt

PENGANTAR Ilmu Farmasi FARMAKOKINETIKA.ppt

  • 2.
    FKG 14 2025 Dr.apt.Puguh Santoso.S.Si. M.Biomed
  • 3.
  • 6.
    Farmakokinetika  Didefinisikan sebagaisetiap proses yang dlakukan oleh tubuh terhadap obat yaitu absorpsi, distribusi, biotransformasi (metabolisme), dan eksresi  Dalam arti sempit farmakokinetika khususnya mempelajari perubahan- perubahan konsentrasi dari obat dan metabolismenya di dalam darah dan jaringan sebagai fungsi dari waktu
  • 7.
    B. Aspek -Aspek Biofarmasi  Proses - proses yang dialami obat sebelum menimbulkan efek.  Biofarmasi adalah ilmu bagian yang bertujuan menyelidiki pengaruh pembuatan sediaan obat atas kegiatan terapetisnya.  Faktor - faktor formulasi yang dapat mengubah efek obat dalam tubuh adalah : a. Bentuk fisik zat aktif ( amorf/ kristal ) b. Keadaan kimiawi ( ester, garam , komplek ) c. Zat pembantu ( pengisi, pengikat, pelicin ) d. Proses teknik yang digunakan untuk membuat sediaan.
  • 8.
     Farmaceutical avaibility: ukuran untuk bagian obat yang in vitro dibebaskan dari bentuk pemberiannya dan tersedia unutuk proses resorpsi.  Fase - fase melarut tablet : 1. Bio - avaibility : prosentase obat yang diresorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia untuk melakukan efek terapeutik. 2. Kesetaraan Terapeutik : kesetaraan pada kerjanya/ efeknya dari 2 obat yang mengandung zat aktif dengan dosis yang sama.
  • 9.
    C. Prinsip -prinsip Farmakokinetik • Gambar 3 -1.
  • 12.
     Farmakokinetika adalahsetiap proses yang dilakukan tubuh terhadap obat yang meliputi : a. Absorpsi b. DistribusI c. Biotransformasi ( metabolisme ) d. Ekskresi
  • 13.
    Istilah farmakokinetika : Kompartemen : tubuh kita dianggap sebagai suatu ruangan yang terdiri dari beberapa kompartemen ( bagian ) berisi cairan, dan antar kompartemen tersebut dipisahkan oleh membran sel.  Kompartmen - kompartemen yang penting adalah : 1. Saluran lambung usus 2. Sistem peredaran darah 3. Ruang ekstra sel (diluar sel, antar jaringan) 4. Ruang intra sel (di dalam sel) 5. Ruang cerebrospinal
  • 14.
     Membran selterdiri dari suatu lapisan lipoprotein ( lemak dan protein ) yang banyak mengandung pori -pori kecil dan berisi air. Bersifat semipermiabel dan zat lipofil ( suka lemak ) yang tidak bermuatan listrik lebih mudah melintasinya, dibandingkan zat hidrofil.  Sistem Transport, tergantung dari perbedaan konsentrasi. 1. Transport pasif : filtrasi dan difusi 2. Transport aktif : melibatkan enzim
  • 15.
    MEMBRAN SEL  TERDIRIDARI LAPISAN LIPOPROTEIN (LEMAK DAN PROTEIN) YANG MENGANDUNG BANYAK PORI-PORI KECIL, TERISI DENGAN AIR. MEMBRAN HANYA DAPAT DITEMBUS OLEH ZAT-ZAT TERTENTU (SEMIPERMIABEL)  Zat suka lemak (lipofil) yang mudah larut dalam lemak dan tanpa muatan listrik umumnya lebih mudah melintasi membran dibandingkan dengan zat- zat hidrofil (suka Air) dan bermuatan.
  • 16.
    Absorpsi adalah proses penyerapanobat dari usus ke dalam sirkulasi melalui filtrasi, difusi dan transpor aktif. Kecepatan absorpsi tergantung pada :  bentuk pemberiannya,  cara pemberiannya,  sifat fisiko-kimia obat dan  anatomi fisiologi tempat absorpsi.
  • 17.
    Contoh :  Obatbentuk cair > obat bentuk padat  Injeksi IV > IM > ISC  Zat Lipofil > zat hidrofil  Di lambung obat bersifat asam lemah, hanya sedikit yang teruarai menjadi ion di dalam pH lambung, sehingga baik resorpsinya dari pada basa lemah.  Di usus halus, basa lemah lebih baik diserap dari pada obat yang bersifat asam atau basa kuat.  Laju perubahan jumlah obat dalam tubuh, Db/dt, tergantung pada laju absorpsi dan eliminasi obat.
  • 18.
    Distribusi Obat yang telahmelalui hati bersamaan dengan metabolitnya disebarkan secara merata keseluruh jaringan tubuh. Melalui kapiler dan cairan ekstra - sel obat diangkut ke tempat kerjanya di dalam sel ( cairan intra sel ) yaitu organ / otot yang sakit.
  • 19.
    Faktor - faktoryang mempengaruhi distribusi obat sehingga distribusinya tidak merata : 1.Cairan Cerebro - Spinalis ( CCS ) Cairan ini mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang, serta terpisah dari darah oleh suatu membran semipermiable yaitu dinding kapiler otak. Hanya dapat dilewati oleh zat - zat / obat - obat yang bersifat lipofil, seperti sulfonamid, levodopa Antibiotika lain seperti Penisilin, kloramfenicol dan tetrasiklin dapat melewati dalam dosis yang besar
  • 20.
    2.Pengikat protein- darah Sebagianobat di dalam darah diikat secara reversibel ( dapat dibalik ) pada protein plasma. Obat - protein plasma ( albumin ) Prosentase Pengikatan (PP) – Konsentrasi Obat – Zat - zat lipofil lebih banyak terikat protein plasma – Kompetisi pengikat Asetosal bila diberikan bersama antikoagulan (freprokumon), akan mendesak antikoagulan ini dari ikatan protein hingga PP rendah
  • 21.
    • Efek depot Ikatanprotein - obat dapat dianggap sebagai suatu cara untuk menyimpan obat, karena bagian yang terikat tidak dirombak dan diekskresikan. Semakin besar PP, semakin rendah kadar obat bebas, bila kadar obat bebas dalam semua kompartemen cairan sudah merata distribusi obat terikat protein, obat mencapai keadaan kesimbangan. Obat = Portein - efek depot ikatan lemah, bila kadar obat bebas turun ikatan lepas - obat bebas tinggi - efek obat lebih lama • Eksresi juga mengalami perlambatan oleh adanya ikatan protein plasma, karena hanya obat bebas mengalami filtrasi. • Kumulasi penimbunan obat pada jaringan tertentu karena sifat afanitas obat terhadap jaringan tertentu. Contoh : Glikosid digitalis - terakumulasi dalam jantung - efek turun pada jantung. Griseofulvin pada kuku dan rambut Tetrasiklin pada tulang / gigi - menjadi kuning
  • 22.
    Biotransformasi Biotransformasi  Obat -zat asing di dalam tubuh - tidak diinginkan di Obat - zat asing di dalam tubuh - tidak diinginkan di dalam tubuh dalam tubuh ( merombak ) zat asing itu menjadi in aktif - dikeluarkan / ( merombak ) zat asing itu menjadi in aktif - dikeluarkan / eksresi eksresi melalui ginjal. melalui ginjal.  Proses perombakan di hati, prinsipnya : reaksi yang Proses perombakan di hati, prinsipnya : reaksi yang menyebabkan metabolit obat menjadi tidak aktif/ kurang menyebabkan metabolit obat menjadi tidak aktif/ kurang aktif. aktif.  Proses detoksifikasi/ bio inaktifasi tapi ada obat justru Proses detoksifikasi/ bio inaktifasi tapi ada obat justru menjadi lebih aktif pada proses ini. menjadi lebih aktif pada proses ini. Contoh : Kortison - Kortisol Contoh : Kortison - Kortisol Prednison - Prednisolon Prednison - Prednisolon  maka disebutlah proses ini sebagai proses maka disebutlah proses ini sebagai proses BIOTRANSFORMASI BIOTRANSFORMASI
  • 23.
     Reaksi -reaksi biotransformasi : Reaksi - reaksi biotransformasi : A. A. Reaksi perombakan Reaksi perombakan : : Oksidasi Oksidasi alkohol, aldehid, asam dan zat hidrat arang alkohol, aldehid, asam dan zat hidrat arang dioksidasi menjadi CO2 dioksidasi menjadi CO2 dan air. dan air. Reduksi Reduksi, , Vitamin C menjadi dehidroaskorbat. Vitamin C menjadi dehidroaskorbat. Hidrolisa Hidrolisa, penyabunan ester oleh esterase , penyabunan ester oleh esterase B. B. Reaksi penggabungan ( konjugasi ) Reaksi penggabungan ( konjugasi )  Asetilasi, asam cuka mengikat amino Asetilasi, asam cuka mengikat amino  Sulfatasi Sulfatasi  Glukuromidasi Glukuromidasi  Metilasi Metilasi
  • 24.
    Kecepatan biotransformasi tergantung: – Tinggi bila konsentrasi obat dalam plasma tinggi. – Faktor lain : 1.Fungsi hati ; pada gangguan fungsi hati metabolisme bisa berlangsung cepat / lambat sehingga efek obat tinggi atau turun. 2.Usia Bayi enzim hati belum terbentuk lengkap reaksi metabolisme lambat dapat menyebabkan over dosis dan keracunan, sehingga dosisnya diturunkan dibandingkan dosisi dewasa. Contoh : - Kloramphenicol - Diazepam - Barbital - Asetosal - Petidin
  • 25.
    Sebaliknya, ada obat- metabolismenya tinggi - efek rendah - dosis tinggi Contoh : Fenitoin Fenobarbital Karbamazepin 3. Orang usia lanjut Kemunduran fungsi organ - biotransformasi terhambat - kumulasi dan keracunan – dosis rendah. 4. Faktor genetik: ada orang yang tidak memiliki faktor genetika tertentu, misal enzim untuk asetilasi sulfadiazin atau INH sehingga perombakan obat lambat.
  • 26.
    5. Penggunaan obatlain Banyak obat terutama yang bersifat lipofil dapat menstimulasi pembentukan dan aktifitas ensim hati ( induksi enzim ) - biotransformasi tinggi - eksresi tinggi – efek kerja obat diperpendek. Contoh : Rifampicin mengurangi efek pil anti hamil Fenobarbital turun efeknya anti koagulan 6. Variasi individual aktivitas enzim tergantung juga faktor keturunan ( genetika ) kulit putih < kulit hitam enzim asetilasenya
  • 27.
    Ekskresi Obat bebas danbersifat hidrofil mudah dikeluarkan oleh ginjal. Ekskresi dapat melalui : – Kulit - keringat – Paru - paru - pernapasan – Empedu - siklus enterohepatis misal fenolftalein.Obat diekskresikan oleh hati dengan empedu – usus - diresorpsi lagi - efek obat - menjadi lebih lama – Air susu ibu - penting diketahui untuk menghindari efek keracunan pada bayi Contoh : penisilin, kloramfenicol, INH, anti koagulansia, antitiroid.
  • 28.
    – Ginjal (yang utama ) Obat yang diekskresikan dalam keadaan : • Zat - zat dalam keadaan ion yang mudah larut • Zat - zat yang bersifat hidrofil • Obat bebas Mekanisme eksresi pada ginjal • Filtrasi glumeruli ( pasif ) Zat - zat hidrofil - eksresi langsung Zat - zat lipofil - filtrasi diperketat - diarbsorpsi kembali - tidak dieksresikan. • Transpor aktif Tubuh dapat mengeksresi secara aktif zat - zat tertentu. Sekresi dibantu oleh Enzim pengangkut dan kadang - kadang terjadi persaingan antara ion - ion mendapatkan enzim itu.
  • 29.
    ISTILAH FARMAKOKINETIK 1. Mulakerja obat ( waktu mula kerja obat ) Waktu yang diperlukan obat untuk mencapai MEC. 2. Lama kerja obat Selisih waktu antara mula kerja obat dan waktu yang diperlukan obat turun kembali ke MEC 3. Intensitas obat Konsentrasi obat yang menambahkan efek farmakologi 4. MTC ( Minimum Toksik Consentration ) Konsentrasi minimum obat 5. MEC ( Minimum Effectif Consentration ) Konsentrasi efekminimum
  • 30.
    6. Konsentarsi puncakKonsentrasi obat yang tertinggi dalam plasma diikatkan dengan dosis dan tetapan laju absorpsi dan eliminasi obat. 7. Waktu puncak Waktu yang diperlukan untuk mencapai konsentrasi obat max dalam plasma yang secara kasar sebanding dengan laju absorpsi rata - rata. 8. AUC ( Area Under The Curve )Menggambarkan naik turunnya kadar plasma sebagai fungsi dari waktu dan merupakan ukuran untuk bio - availability. 9. Fase absorpsi Fase yang menunjukkan obat - obat yang terabsorpsi. 10. t 1/2 eliminasi Ukuran untuk lamanya efek obat. Waktu yang diperlukan oleh obat untuk mencapai 50% kadar obat dalam darah pada pasca eliminasi tergantung pada kecepatan biotranspormasi dan kecepatan aliminasinya.
  • 31.
    SOAL DIKERJAKAN • 1.Apa manfaat anda belajar ilmu Farmakologi berkaitan dgn profesi anda, jelaskan ! • 2. Sebutkan tahapan penting dalam farmakokinetika ! • 3. Faktor apa saja yang berpengaruh dalam : • A. Absorbsi • B. Metabolisme/transformasi • Jelaskan