Biodata
Nama : Dr.Alif Noor Hidayati, M.Pd.
No WA/HP : 081325735566
NIP : 197002101996032001
Pangkat/Gol: Pembina Utama Muda/ IVc
E-mail : [email protected]
Unit Kerja : Balai Besar Penjaminan Mutu
Pendidikan Jawa Tengah
Ketua Tim 1. Inovasi dan Transformasi
Pembelajaran BBPMP Jawa Tengah
“
“
Menurut Permendikbud No.12 tahun
2024, Kurikulum satuan pendidikan
ditetapkan oleh kepala Satuan
Pendidikan
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 1
7.
Ya, kurikulum satuanpendidikan ditetapkan oleh
kepala Satuan Pendidikan
Sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 pasal 30.
○Pengawas tetap memfasilitasi penyusunan atau revisi kurikulum satuan
pendidikan
○Dinas pendidikan melakukan supervisi untuk memastikan penyusunan
selaras dengan regulasi dan panduan
○Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan menjadikan kurikulum satuan
pendidikan sebagai dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas
Bagaimana sebenarnya?
8.
“
“
kurikulum satuan pendidikantidak
seragam antara sekolah satu dan
sekolah lainnya
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 2
9.
Ya, kurikulum satuanpendidikan tidak seragam,
karena perlu menyesuaikan dengan karakteristik
setiap sekolah.
Kurikulum satuan pendidikan tidak memiliki satu format yang harus diikuti semua. Yang perlu
ada hanyalah komponen berikut yang memiliki fungsinya masing-masing:
○Karakteristik satuan pendidikan ->yang menjadi pertimbangan dalam menentukan
visi misi serta tujuan satuan pendidikan.
○Visi misi tujuan> tidak harus dibuat tiap tahun, namun visi misi ini lah yang memandu
suasana belajar dan proses pembelajaran yang terjadi.
○Pengorganisasian pembelajaran > bagaimana sekolah akan mengatur beban belajar
dan durasi waktunya dalam satu semester atau satu tahun ajaran?
○Perencanaan pembelajaran > apa saja tujuan pembelajaran yang perlu dicapai oleh
berbagai pendidik di tiap kelasnya?
○Contoh RPP/modul ajar > sebagai lampiran, untuk memastikan agar setiap pendidik
sudah memiliki kesamaan persepsi tentang suasana belajar serta proses pembelajaran
yang ingin dibangun.
Bagaimana sebenarnya?
Tidak, kurikulum satuanpendidikan direvisi sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi aktual satuan
pendidikan.
○ Peninjauan dapat dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan
satuan pendidikan.
○ Revisi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi aktual
satuan pendidikan.
○ Evaluasi jangka pendek terhadap pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran
dapat dilakukan per semester atau per tahun sesuai kebutuhan melalui data seperti
observasi, diskusi dengan warga sekolah, dan rapor pendidikan. Hasil evaluasi
tersebut membantu kepala satuan pendidikan dan pendidik untuk memperbaiki
pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan sehingga kualitas pembelajaran dapat
meningkat.
○ Evaluasi jangka panjang terhadap analisis karakteristik satuan pendidikan dan visi,
misi, serta tujuan satuan pendidikan dapat dilakukan 4-5 tahun sekali. Apabila ada
perubahan dari hasil evaluasi ini, satuan pendidikan perlu melihat kembali
penyesuaian pada pengorganisasian serta perencanaan pembelajaran.
Bagaimana sebenarnya?
Tidak, modul ajartidak wajib dibuat sendiri
Banyak miskonsepsi di antara guru bahwa untuk menerapkan Kurikulum Merdeka,
guru harus bikin modul ajar sendiri.
Tiap sekolah memiliki kapasitas beragam, ada tahapan kesiapan yang berbeda-beda
dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan dapat menggunakan
sesuai fungsinya. Modul ajar biasa digunakan untuk berbagi contoh perencanaan
pembelajaran.
Melalui PMM, Kementerian menyediakan berbagai contoh modul ajar untuk
langsung digunakan atau diadaptasi sesuai kebutuhan pembelajarannya.
Ingatlah PMM hadir sebagai alat bantu, bukan sebagai kewajiban untuk digunakan.
Bagaimana sebenarnya?
14.
“
“
Asesmen awal digunakanuntuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik dalam
kaitannya dengan tujuan pembelajaran
tertentu.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 5
15.
Ya, asesmen awaldigunakan untuk mengetahui
kemampuan awal dan kesiapan belajar peserta
didik sehingga penyesuaian pembelajaran
dapat dilakukan sesuai kebutuhan
● Asesmen awal adalah bagian dari asesmen formatif untuk mengetahui apakah
tujuan dan strategi pembelajaran yang sudah disiapkan sesuai kebutuhan
peserta didik.
● Asesmen awal menjadi landasan diferensiasi pembelajaran yang dilakukan
pendidik.
● Asesmen awal dilakukan oleh pendidik, sementara asesmen diagnostik
dilakukan oleh profesional seperti psikolog. Asesmen diagnostik berfungsi
selain untuk memahami kebutuhan khusus atau tumbuh kembang peserta
didik, juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan belajar dan strategi
pembelajaran yang sesuai. Pendidik dapat memberikan rujukan ke orang tua
untuk peserta didik mendapatkan asesmen diagnostik jika diperlukan.
Bagaimana sebenarnya?
16.
Implementasi Kurikulum dilakukan
berdasarkanregulasi berikut:
tentang Capaian
Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah
pada Kurikulum
Merdeka
Kurikulum pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Memuat tentang
cakupan Kurikulum
Merdeka dan
implementasinya
Permendikbudriste
k
No. 8 Tahun 2024
Standar Isi pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Permendikbudristek
No. 5 Tahun 2022
Standar
Kompetensi
Lulusan pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Memuat Capaian
Pembelajaran untuk
semua jenjang dan
mata pelajaran dalam
struktur Kurikulum
Merdeka.
Permendikbudriste
k
No. 12 Tahun 2024
Keputusan Kepala
BSKAP
No.032/H/KR/2024
Tahun 2024
Kompetensi dan Tema
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Memuat penjelasan
dan tahap-tahap
perkembangan profil
pelajar Pancasila dan
pilihan tema yang
dapat digunakan
untuk projek
penguatan profil
pelajar Pancasila.
Keputusan Kepala
BSKAP
No.031/H/KR/2024
Tahun 2024
Permendikbudriste
k
No. 21 Tahun 2022
Standar Penilaian
pada Pendidikan
Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Permendikbudristek
No. 16 Tahun 2022
Standar Proses
pada Pendidikan
Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
17.
Kurikulum dirancang denganprinsip:
Pengembangan Karakter
Pengembangan karakter (kompetensi
moral-spiritual, sosial, dan emosional)
tidak hanya melalui mata pelajaran,
tetapi juga melalui alokasi waktu
khusus untuk pembelajaran yang
aplikatif dan kolaboratif, seperti Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Fokus pada Muatan Esensial
Muatan wajib dikurangi untuk memberi
waktu bagi pembelajaran yang lebih
mendalam, bermakna, dan
terdiferensiasi.
Muatan esensial juga dibuat lebih relevan
dengan tantangan zaman dan isu terkini,
seperti perubahan iklim, literasi
finansial, literasi digital, dan literasi
kesehatan.
Fleksibel
Kurikulum satuan pendidikan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi peserta didik,
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik serta konteks sosial budaya setempat.
Guru dapat menggunakan asesmen awal
untuk melakukan pembelajaran
terdiferensiasi (mengatur materi, alur, dan
kecepatan pembelajaran sesuai minat dan
tingkat kemampuan peserta didik).
18.
Poin Pembaruan StrukturKurikulum di Permendikbud No. 12
tahun 2024
18
Jenjang Pembaruan
PAUD Capaian Pembelajaran PAUD dan fase A disusun untuk memastikan transisi pembelajaran yang
berkesinambungan dari PAUD ke SD dengan memperhatikan 6 (enam) kemampuan fondasi. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal,
hari besar nasional, dan internasional.
SD Murid-murid dengan potensi
kecerdasan istimewa dapat
diberikan percepatan belajar,
dan/atau pendalaman dan
pengayaan Capaian
Pembelajaran secara individu
(bukan rombongan belajar)
Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib mulai kelas III SD,
dengan masa transisi hingga tahun ajaran 2027/2028
SMP Kelas khusus atau Satuan
Pendidikan khusus olahraga
atau seni dapat
menggunakan alokasi waktu
P5 sebagai penguatan
kompetensi khusus
keolahragaan atau kesenian
-
SMA ● Sejarah Tingkat Lanjut
ditambahkan menjadi mata
pelajaran pilihan dengan
alokasi waktu 5JP/minggu.
● Alokasi waktu mata
pelajaran Bahasa Inggris
ditambahkan 1JP/minggu
menjadi 3JP/minggu
19.
Poin Pembaruan StrukturKurikulum di Permendikbud No.
12 tahun 2024
Jenjang Pembaruan
SMK ● Jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII
(program 4 tahun) diasumsikan setara dengan 32 minggu
● Mata pelajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16
minggu efektif untuk program 3 tahun, dan paling sedikit selama 10 bulan
atau 26 minggu efektif untuk program 4 tahun
Pendidikan
Khusus
Penambahan struktur kurikulum untuk TKLB
Pendidikan
Kesetaraan
Penyederhanaan jumlah SKK dalam struktur kurikulum.
Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan paling sedikit melalui
pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila
20.
Ketentuan lain yangmengalami perubahan di
Permendikbud No. 12 Tahun 2024
1. Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan
2. Tentang ekstrakurikuler:
● Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai ketersediaan sumber daya satuan pendidikan,
dan peserta didik mengikuti Ekstrakurikuler secara sukarela.
3. Tentang tanggung jawab satuan pendidikan:
● Mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh kementerian;
● Bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan
khusus, untuk menyediakan layanan sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan
khusus;
● Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan
● Berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/atau antar
satuan pendidikan.
Kemampuan apa yang
diharapkandibangun satuan
pendidikan melalui Kurikulum ?
1. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan
2. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan
prinsip Kurikulum Merdeka
3. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
projek penguatan profil pelajar Pancasila
Fungsi kurikulum satuanpendidikan:
1. dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas ⇒ melakukan analisis, refleksi
proses pembelajaran, dan evaluasi berbasis data yang
sistematis dan terstruktur, serta berdasarkan dengan kondisi
riil dari satuan pendidikan.
2. dokumen yang menampilkan ciri khas satuan pendidikan
dan kaitan potensi dan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik dapat membantu satuan
pendidikan mencapai visi, misi, dan tujuan.
3. dokumen yang melibatkan pemangku kepentingan sehingga
memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong dalam
menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan
yang berkualitas.
25.
Berpusat pada pesertadidik
pembelajaran harus memenuhi keragaman
potensi, kebutuhan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta
didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam
penyusunan kurikulum operasional sekolah.
Kontekstual
menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan, konteks
sosial budaya dan lingkungan, serta dunia
kerja dan industri (khusus SMK), dan
menunjukkan karakteristik atau kekhususan
peserta didik berkebutuhan khusus (khusus
SLB).
Prinsip Penyusunan
kurikulum satuan pendidikan
Esensial
semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan
oleh para pemangku kepentingan tentang kurikulum yang
digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di
dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami,
tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah
lain.
Akuntabel
dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan
komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku
kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai
sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah
koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
26.
Contoh Implementasi prinsip:melibatkan berbagai pemangku
kepentingan.
Melibatkan orang tua atau wali siswa dalam kegiatan Penguatan Projek Profil Pelajar
Pancasila (P5) sangat penting untuk mendukung perkembangan karakter dan
kompetensi siswa secara holistik
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melibatkan orang tua/wali dalam kegiatan P5:
1. Berbagi Pengalaman atau Keahlian (sebagai Nara Sumber)
Orang tua dengan pengalaman atau keahlian tertentu dapat dilibatkan sebagai narasumber dalam
beberapa projek P5. Misalnya, seorang orang tua yang memiliki usaha (home industry, kerajinan dll)
dapat berbicara mengenai kewirausahaan, atau yang memiliki latar belakang di bidang sosial dapat
membahas topik mengenai keberagaman dan toleransi.
27.
2. Penguatan Nilai-NilaiPancasila di Rumah
Orang tua diharapkan dapat membantu memperkuat nilai-nilai Pancasila yang dipelajari siswa di
sekolah dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bisa membantu anak
mengembangkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan toleransi melalui diskusi atau aktivitas
keluarga.
3. Kolaborasi dalam Kegiatan Projek
Orang tua dapat dilibatkan dalam kegiatan projek secara langsung. Misalnya, jika projek berfokus
pada tema lingkungan hidup, orang tua dapat mendukung dengan melakukan kegiatan penghijauan
di rumah, membuat kebun keluarga, atau melakukan pengelolaan sampah bersama anak-anak. Hal
ini dapat memperkuat pesan yang diterima siswa di sekolah.
Penugasan 1:
1. Didalam kelompok, pilih salah satu dari lima prinsip
kurikulum satuan pendidikan.
2. Diskusikan dan tuliskan contoh implementasi
tersebut dalam kegiatan penyusunan/ revisi dari
kurikulum satuan pendidikan.
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok, Kelompok
lain saling menanggapi
4. Penguatan pengajar
30.
Evaluasi dalam kurikulumsatuan
pendidikan
Proses evaluasi tidak seharusnya
menjadi akhir dari proses penyusunan
Kurikulum Satuan Pendidikan,
melainkan evaluasi dapat menjadi awal
siklus yang tidak terpisah sebelum mulai
melakukan perencanaan.
Kemampuan apa yangperlu
dibangun oleh pendidik dalam
perencanaan pembelajaran?
1.Kemampuan merencanakan
pembelajaran lingkup satuan
pendidikan
2.Kemampuan merencanakan
pembelajaran lingkup kelas
33.
Proses penyusunan perencanaan
pembelajaran
Catatan:Proses perancangan kegiatan pembelajaran ini diperuntukkan
bagi pendidik yang akan merencanakan pembelajaran lingkup satuan
pendidikan secara mandiri.
Menganalisis
Capaian
Pembelajaran
Menyusun Tujuan
Pembelajaran dan
Alurnya
Merencanakan
Pembelajaran dan
Asesmen
Perencanaan
pembelajaran
lingkup satuan
pendidikan
Perencanaa
n
pembelajara
n lingkup
kelas
34.
Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran MendalamMenuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 34
1/
4
Definisi
Pembelajaran Mendalam merupakan
pendekatan yang memuliakan dengan
menekankan pada penciptaan suasana belajar
dan proses pembelajaran berkesadaran,
bermakna, dan menggembirakan melalui olah
pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara
holistik dan terpadu.
35.
Pembelajaran Mendalam
2/4
Memuliakan
Dalam penerapanPM semua pihak yang terlibat saling menghargai dan
menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai
kemanusiaan
Pembelajara
n
Mendalam
Berkesadaran
Bermakna
Menggembiraka
n
Olah
Pikir
Olah Hati
Olah Rasa
Olah
Raga
Mewujudka
n
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 35
Profil
Lulusan (8
Dimensi)
36.
Pembelajaran Mendalam
3/4
Berkesadaran
Pengalaman belajarpeserta didik yang
diperoleh ketika mereka memiliki
kesadaran untuk menjadi pembelajar
yang aktif dan mampu meregulasi diri.
Peserta didik memahami tujuan
pembelajaran, termotivasi secara intrinsik
untuk belajar, serta aktif mengembangkan
strategi belajar untuk mencapai tujuan.
Bermakna
Peserta didik dapat merasakan manfaat
dan relevansi dari hal-hal yang dipelajari
untuk kehidupan. Peserta didik mampu
mengkonstruksi pengetahuan baru
berdasarkan pengetahuan lama dan
menerapkan pengetahuannya dalam
kehidupan nyata.
Menggembirakan
Pembelajaran yang menggembirakan
merupakan suasana belajar yang positif,
menyenangkan, menantang, dan
memotivasi. Peserta didik merasa dihargai
atas keterlibatan dan kontribusinya pada
proses pembelajaran. Peserta didik
terhubung secara emosional, sehingga
lebih mudah memahami, mengingat, dan
menerapkan pengetahuan.
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 36
37.
Pembelajaran Mendalam
4/4
Olah pikir
Merupakanproses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal
budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk
memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah
Olah hati
Adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin,
membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral
dan spiritual
Olah rasa
Sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk
mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan
menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia
Olah raga
Merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga
dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk
karakter melalui kegiatan jasmani
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 37
Pembelajaran
Karakteristi
k
Memanfaatkan
asesmen pada awal,
proses,dan akhir
pembelajaran untuk
memahami kebutuhan
dan posisi peserta didik
dalam perjalanan
belajarnya
Menggunakan
pemahaman tentang
kebutuhan dan posisi
peserta didik untuk
melakukan
penyesuaian
pembelajaran
Didasarkan pada
refleksi atas kemajuan
belajar peserta didik
yang dilakukan secara
kolaboratif dengan
Pendidik lain
Memprioritaskan
terjadinya kemajuan
belajar peserta didik, di
atas cakupan dan
ketuntasan muatan
kurikulum yang
disampaikan
40.
Pembelajaran dan
Asesmen
Keterpadua
n
Pendidik menyusunrencana
pembelajaran, termasuk di dalamnya
rencana asesmen mulai dari awal
hingga akhir pembelajaran
Melaksanakan asesmen di akhir
pembelajaran untuk
mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Hasil dari asesmen ini dapat
digunakan sebagai salah satu
alternatif untuk asesmen awal
pada pembelajaran berikutnya.
Pendidik melakukan asesmen di
awal pembelajaran untuk
menilai kesiapan setiap individu
peserta didik untuk
mempelajari materi yang telah
dirancang.
Berdasarkan hasil asesmen,
pendidik mendetailkan rencana
pembelajaran dan/atau membuat
perencanaan yang sesuai dengan
tahap capaian peserta didik.
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode
asesmen formatif untuk memonitor
kemajuan belajar.
41.
FUNGSI KSP
1. dokumenhidup yang membantu satuan
pendidikan untuk menyelenggarakan
Pendidikan yang berkualitas.
Contents
01
Contents
02
Contents
03
Contents
04
2. membantu kepala satuan pendidikan
melakukan diversifikasi kurikulum berdasarkan
hasil identifikasi potensi dan karakteristik
daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
3. melibatkan berbagai pemangku
kepentingan sehinggaa memunculkan rasa
kepemilikan dan gotong royong dalam
menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya
menuju pendidikan yang berkualitas
Diskusi Kelompok
1. KelompokKarakteristik Satuan Pendidikan
2. Kelompok Visi, Misi dan Tujuan
3. Kelompok Pengorganisasian Pembelajaran : Intra
kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler
4. kelompok Perencanaan Pembelajaran: Lingkup satpen
dan lingkup kelas
apa yang didiskusikan?
1. Apa saja yang perlu dimuat pada bagian tersebut?
2. Bagaimana cara menyusunnya?
3. siapa saja yang terlibat dalam penyusunan tersebut?
4. berikan contohnya
siapkan paparan hasil diskusi dalam bentuk : ppt/canva/
infografis. mind mapping, reel, tiktok
Kerangka dasar kurikulumyang ditetapkan oleh
pusat
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROFIL
PELAJAR
PANCASILA
Struktur Kurikulum
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Capaian Pembelajaran
Mengembangkan
VISI
Menerjemahkan
MISI
Membuat
TUJUAN
Membuat
STRUKTUR
KURIKULUM
SEKOLAH
Membuat
PROFIL
PELAJAR
Menyusun
RENCANA
PEMBELAJAR
AN
EVALUASI
KURIKULUM
evaluasi jangka panjang (4-5 tahun)
evaluasi jangka pendek
(semester/tahunan)
Penyusunan
kurikulum
operasional di
satuan
pendidikan
SN
P
Analisis konteks
KARAKTERIS
TIK SATUAN
PENDIDIKAN
51
Prinsip Analisis
Lingkungan Belajar
•Melibatkan perwakilan warga satuan
pendidikan
• Menggunakan data-data yang diperoleh dari
situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
• Mengalokasikan waktu yang cukup untuk
pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
dokumentasi data
• Memilah informasi yang relevan dan
menyimpulkan untuk mengembangkan strategi
atau solusi
54.
Jenis informasi yang
dibutuhkan
•Apa kekhasan daerah setempat yang penting
untuk dilestarikan?
• Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai
bagian dari masyarakat setempat?
• Apa dampak dari satuan pendidikan yang
sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga
masyarakat maupun warga satuan pendidikan
itu sendiri)?
• Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan
menyiapkan peserta didik mencapai profil
pelajar?
55.
Cara Analisis
Lingkungan Belajar
•Kuesioner, dengan pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
yang dibutuhkan.
• Wawancara, untuk mendapatkan data
secara langsung.
• Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
dengan mengundang perwakilan dari
seluruh warga satuan pendidikan dan
tokoh masyarakat.
56.
Ragam Alat Analisis
•Apakekhasan daerah
setempat yang penting
Analisis SWOT
•Root Cause
•Fish Bone
57.
[CONTOH 1]
Proses AnalisisLingkungan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi Analisis kebutuhan sekolah
Sumber daya alam, sosial, dan
budaya
● Bagaimana mendokumentasikan
semua informasi sistem, sumber
daya dan fasilitas dan mitra yang
ada?
Sumber pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan
sekolah?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan kebijakan di daerah
● Apa saja kebijakan sekolah terkait
indikator?
● Apa saja perubahan sistem yang
terjadi?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk
mendukung pencapaian indikator?
Kemitraan
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat
dilibatkan untuk mendukung
program sekolah? (organisasi,
komunitas, tokoh, dll.)
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan dan ingin diwujudkan oleh
sekolah?
● Bagaimana sekolah bisa mencapai gambaran ideal tersebut?
Review Visi Misi
● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi
lingkungan dan profil pelajar?
● Apa saja prioritasnya?
Peserta didik
● Apa saja kelompok-kelompok
peserta didik yang ada di sekolah?
Apa saja kebutuhan setiap
kelompok tersebut?
● Apakah ada kelompok peserta didik
yang membutuhkan
bantuan/dampingan lebih banyak?
Guru dan tenaga kependidikan
● Apa saja kelompok-kelompok guru
dan tenaga kependidikan yang ada
di sekolah? Apa saja kebutuhan
setiap kelompok tersebut?
● Apakah ada kelompok guru dan
tenaga kependidikan yang
membutuhkan bantuan/dampingan
lebih banyak?
Sarana dan prasarana
● Apa saja sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk
pembelajaran yang optimal?
Profil Pelajar
● Apa sajakah kemampuan kognitif terpenting dan yang berlaku lintas kelas yang
perlu menjadi fokus dalam proses belajar selama di sekolah?
● Apa sajakah kemampuan yang kemungkinan besar akan dibutuhkan dalam
jangka waktu panjang? Contoh: keterampilan abad 21.
● Apa sajakah kemampuan individu selain kemampuan kognitif yang dianggap
paling berharga di rumah dan sekolah? Apa saja kemampuan yang terkait
dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat, metakognisi, fleksibilitas dan
kompetensi lain yang dibutuhkan dalam menghadapi perubahan.
● Kompetensi apa sajakah yang paling dibutuhkan untuk berkolaborasi dan
berjejaring di komunitas sekolah?
● Kompetensi apa sajakah yang paling dibutuhkan untuk berkolaborasi dan
berjejaring di komunitas yang lebih luas?
Pengertian Visi
Visi adalahcita-cita bersama
pada masa mendatang dari
warga satuan pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan
masukan dari seluruh warga
satuan pendidikan.
60.
Visi
• Visi merupakankeadaan, yaitu gambaran
masa depan yang ingin dicapai oleh
satuan pendidikan.
• Visi harus dapat memberikan
panduan/arahan serta motivasi.
• Visi harus tampak realistis, kredibel dan
atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif
singkat, ideal dan berfokus pada mutu,
serta memotivasi setiap pemangku
kepentingan.
• Visi bersifat dinamis dan tidak untuk
selamanya.
61.
Membuat Visi
1. Kumpulkaninformasi untuk dijadikan bahan diskusi, melalui wawancara atau survei.
2. Dari jawaban warga satuan pendidikan, buatlah keterkaitan/benang merah dari suara peserta didik, staf/guru, dan
orang tua.
3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat.
4. Telisik persamaan dan perbedaannya:
a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan
bersama warga satuan pendidikan.
b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut?
c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan?
5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi.
6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi.
Peserta Didik Staf/guru Orang tua
● Apa kebutuhan yang ingin
dipenuhi di satuan pendidikan?
● Satuan pendidikan seperti apa
yang kamu inginkan?
● Hal apa yang paling ingin
didapat /dipelajari/dikuasai di
satuan pendidikan?
● Apa yang paling penting bagi
kamu di satuan pendidikan?
● Mengapa memilih profesi sebagai
pendidik/bekerja di satuan
pendidikan? Apa yang ingin
dicapai?
● Apa harapan bagi peserta didik
yang ada di satuan pendidikan
ini? Jika mereka keluar atau
sudah lulus ingin mereka jadi
individu seperti apa?
● Apa nilai-nilai yang Anda
percayai? Bagaimana
menanamkan itu pada peserta
didik? Apa perubahan diri yang
diharapkan terjadi?
● Mengapa memilih satuan
pendidikan ini?
● Apa harapannya terhadap satuan
pendidikan?
● Pribadi anak seperti apa yang
diharapkan?
● Kalau bisa menentukan hal paling
penting yang perlu dipelajari di
satuan pendidikan, apakah itu?
TIPS
● Sesuaikan pertanyaan
untuk peserta didik dengan
tahapan
perkembangan/belajarnya
● Tenaga kependidikan
terkadang tidak melihat
dirinya sebagai pendidik.
Berikan pengantar bahwa
bekerja di satuan
pendidikan adalah pendidik,
apapun perannya.
● Untuk wakil orang tua, perlu
cermat memilih perwakilan
agar perwakilan
representatif (orang tua
baru dan lama, orang tua
yang kritis baik terhadap
tujuan pendidikan untuk
anak, maupun mengapa
memilih satuan pendidikan
tersebut)
Misi adalah pernyataanbagaimana
satuan pendidikan mencapai visi yang
ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi
penyusunan program jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang,
dengan berdasarkan masukan dari
seluruh warga satuan pendidikan.
64.
a. Pernyataan misimenunjukkan secara jelas
mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan
pendidikan.
b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat
yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat
yang menunjukkan keadaan sebagaimana
pada rumusan visi.
c. Antara indikator visi dengan rumusan misi
harus ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
d. Misi menggambarkan upaya bersama yang
berorientasi kepada peserta didik.
Tujuan adalah gambaranhasil
yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu oleh setiap
satuan pendidikan dengan
mengacu pada karakteristik
dan/atau keunikan setiap
satuan pendidikan sesuai
dengan prinsip yang sudah
ditetapkan
67.
a.Tujuan harus serasidan
mendeskripsikan misi dan nilai-nilai
satuan pendidikan.
b.Tujuan fokus pada hasil program.
c.Tujuan harus spesifik, terukur, dapat
dicapai dalam jangka waktu tertentu
(SMART).
d.Tujuan harus terukur derajat
keberhasilannya. Untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan, satuan
pendidikan dapat melakukan evaluasi
68.
Membuat Tujuan
Satuan Pendidikan
Tujuandibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik
dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan
untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu
tertentu.
Prinsip penting dalam membuat tujuan:
• Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas
satuan pendidikan.
• Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai,
dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.
• Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh
seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.
• Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan menempatkan
peserta didik sehingga mampu memperkuat kompetensinya.
• Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan
linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu
melibatkan semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut.
Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:
• Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara
berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan
pendidikan.
• Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan
bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan.
S
M
A
R
T
(
E
R
)
69.
[CONTOH]
Menentukan Strategi Pertanyaanberikut dapat membantu tim inti memastikan semua aspek kunci dari visi
sekolah, realita dan prioritas sudah dipertimbangkan. Visi perlu kuat dan
menggambarkan aspirasi yang tulus, sementara realita harus jelas dan sesuai keadaan
nyata.
VISI
● Dari proses sebelumnya, aspek apa yang paling penting yang diminta dari kepala sekolah, wakil
kepala sekolah , dan perwakilan guru?
● Bagaimana kurikulum, desain sistem sekolah, dan program, serta faktor lainnya saling
melengkapi dalam mewujudkan visi?
KONDISI SEKOLAH SAAT INI
● Bagaimana kebutuhan siswa berubah seiring waktu?
● Proses dan program apa yang paling optimal dilakukan untuk beragam karakter siswa dengan
menghargai berbagai kebutuhan belajar siswa? Gunakan kesinambungan data yang dimiliki
sekolah: demografi siswa, pendaftaran, kehadiran, angka putus sekolah, karakter dan latar
belakang siswa, distribusi capaian belajar, dll.
● Bagaimana perubahan cara sekolah mengukur ketercapaian/keberhasilan proses belajar
siswa dari waktu ke waktu, tahun ke tahun? Apakah sekolah semakin memahami bagaimana
pembelajaran dan asesmen yang berpusat pada siswa?
● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu?
● Apakah siswa, orang tua, guru, dan warga sekolah lainnya semakin menyadari dan
memahami sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat?
● Pengamatan apa saja yang dilakukan pada pembelajaran dan lingkungan belajar (sekolah dan
kelas)?
● Telisik kembali keselarasan antara program pengembangan guru, tujuan sekolah, konsep dan
landasan sekolah, serta lingkungan belajar. Apakah selaras dan saling menguatkan?
STRATEGI PRIORITAS
● Apa yang pertama kali perlu
dilakukan untuk mewujudkan visi
sekolah?
● Bagaimana sekolah mendukung
pengembangan guru/tenaga
kependidikan serta kurikulum?
● Bagaimana lingkungan sekolah bisa
terus berkembang mendukung
pembelajaran yang optimal?
● Sumber daya apa saja yang dapat
dimanfaatkan sekolah untuk
mendukung pembelajaran?
69
70.
CONTOH:
Analisis Kebutuhan
dan StrategiSatuan
Pendidikan
Analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, serta ancaman atau
yang biasa kita sebut sebagai
SWOT merupakan cara yang
umum dilakukan dalam
mengenali satuan pendidikan
dan lingkungannya serta
menyusun strategi untuk
mengembangkan dan
mengatasi permasalahan
satuan pendidikan.
S
(strength/kekuatan)
W
(weakness/kelemahan)
O
(opportunity/peluang)
T
(threat/ancaman)
internal eksternal
situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan yang
dimiliki satuan pendidikan
yang bisa memberikan
pengaruh positif pada saat
ini atau pun di masa yang
akan datang.
situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan
yang dimiliki satuan
pendidikan yang bisa
memberikan pengaruh
negatif pada saat ini atau
pun di masa yang akan
datang.
situasi atau kondisi yang
merupakan peluang atau
kesempatan di luar satuan
pendidikan yang bisa
memberikan peluang untuk
berkembang di kemudian hari.
Ancaman atau tantangan
apa saja yang mungkin akan
dihadapi satuan pendidikan
yang bisa menghambat laju
perkembangan satuan
pendidikan.
● Kekuatan atau
kelebihan apa yang
dimiliki satuan
pendidikan?
● Apa yang membuat
satuan pendidikan
lebih baik dari satuan
pendidikan lainnya?
● Keunikan apa yang
dimiliki oleh satuan
pendidikan?
● Apa yang
menyebabkan satuan
pendidikan
mendapatkan
“dukungan”?
● Apa yang dilihat atau
dirasakan oleh
masyarakat sebagai
suatu kelebihan?
● Apa yang dapat kita
tingkatkan dalam
satuan pendidikan?
● Apa saja kebutuhan
peserta didik yang
belum terpenuhi di
sekolah?
● Apa saja yang harus
dihindari satuan
pendidikan?
● Faktor apa saja yang
menyebabkan
kehilangan dukungan?
● Apa yang dilihat atau
dirasakan masyarakat
sebagai suatu
kelemahan satuan
pendidikan?
● Apa saja kesempatan yang
ada di luar satuan
pendidikan? (Misal:
lingkungan yang mendukung,
mitra yang dapat
memperkaya pembelajaran)
● Perubahan apa saja yang
terjadi di luar satuan
pendidikan (hasil riset terbaru,
praktik- praktik pendidikan
dan pengasuhan) yang
selaras dan bisa menjadi
pendukung satuan
pendidikan?
● Apa saja perkembangan pola
pikir masyarakat (orang tua
dan praktisi pendidikan) yang
bisa membantu satuan
pendidikan untuk melakukan
inovasi?
● Hambatan apa yang
sedang dihadapi
sekarang?
● Apa saja hal yang
dilakukan “pesaing“
satuan pendidikan?
● Tren apa yang
menyebabkan ancaman
bagi satuan pendidikan?
Misalnya:
Perkembangan Teknologi
● Adakah perubahan
peraturan pemerintah
yang akan berdampak
bagi perkembangan
satuan pendidikan?
71.
Menyelaraskan
Visi, Misi, Tujuan,
danStrategi
Satuan Pendidikan
Saat melakukan analisis lingkungan
belajar, pastikan visi, misi, dan
tujuan tidak bertentangan dengan
kerangka kurikulum yang
ditetapkan oleh pusat: Tujuan
Pendidikan Nasional, Profil Pelajar
Pancasila, Struktur Kurikulum,
Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen, serta Capaian
Pembelajaran.
VISI
Apakah visi menggambarkan
harapan seluruh warga
satuan pendidikan?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang
ingin dicapai satuan pendidikan?
MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
visi? Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang
menjadi prioritas untuk mencapai visi?
TUJUAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai
misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
STRATEGI
Apakah strategi jelas menyatakan cara-cara yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan? Apakah
semua warga satuan pendidikan memahami cara-cara tersebut? 71
Profil Lulusan
72.
SUMBER Anggraeni, ArdiatiAndiarti, Indriyati Herutami, Yogi
Anggraena, dan Yusri Saad. Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan. 2024.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi.
73.
Tugas
• Dalam kelompokkecil ( 2 orang) silakan Bapak /Ibu :
• 1. memilih salah satu capaian nilai rapor yang belum
bagus ( warna merah/ kuning/ hijau tapi delta negatif).
Contoh : kemampuan literasi, kemampuan numerasi,
karakter, kualitas pembelajaran, iklim keamanan, iklim
kebhinekaan, iklim inklusivitas
• 2. mencari akar masalahnya
• 3. menentukan alternatif solusi / rekomendasi prioritas
• 4. membuat program dan kegiatan
• 5. membuat jadwal kegiatan
• hasil diskusi dituangkan dalam ppt / canva/ AI/ infografis
• dan dipaparkan
73
#61 Do’s and dont’s nya
Pertanyaan kunci
Indikator visi
Contoh membuat visi & membuat indikator visi
#68 https://www.mindtools.com/pages/article/smart-goals.htm
Tujuan perlu SMART
Specific and strategic
Measureable
Achievable/attainable
Result-based
Timebound
Membuat contoh tujuan dari kalimat misi
Karena hasil akhir, jadi harus terukur --- that’s why smart