PENGEMBANGAN KURIKULUM
SATUAN PENDIDIKAN
Link Materi Pengembangan Kurikulum
Kab Demak
Biodata
Nama : Dr. Alif Noor Hidayati, M.Pd.
No WA/HP : 081325735566
NIP : 197002101996032001
Pangkat/Gol: Pembina Utama Muda/ IVc
E-mail : alifnoorhidayati99@gmail.com
Unit Kerja : Balai Besar Penjaminan Mutu
Pendidikan Jawa Tengah
Ketua Tim 1. Inovasi dan Transformasi
Pembelajaran BBPMP Jawa Tengah
TUJUAN
Mereview Pengembangan KSP
01
Diskusi contoh KSP yang
sesuai karakteristik Satuan
Pendidikan
02
Tambahan dari 7
8.Penjamin mutu Pendidikan
5
“
“
Menurut Permendikbud No. 12 tahun
2024, Kurikulum satuan pendidikan
ditetapkan oleh kepala Satuan
Pendidikan
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 1
Ya, kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh
kepala Satuan Pendidikan
Sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 pasal 30.
○Pengawas tetap memfasilitasi penyusunan atau revisi kurikulum satuan
pendidikan
○Dinas pendidikan melakukan supervisi untuk memastikan penyusunan
selaras dengan regulasi dan panduan
○Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan menjadikan kurikulum satuan
pendidikan sebagai dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas
Bagaimana sebenarnya?
“
“
kurikulum satuan pendidikan tidak
seragam antara sekolah satu dan
sekolah lainnya
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 2
Ya, kurikulum satuan pendidikan tidak seragam,
karena perlu menyesuaikan dengan karakteristik
setiap sekolah.
Kurikulum satuan pendidikan tidak memiliki satu format yang harus diikuti semua. Yang perlu
ada hanyalah komponen berikut yang memiliki fungsinya masing-masing:
○Karakteristik satuan pendidikan ->yang menjadi pertimbangan dalam menentukan
visi misi serta tujuan satuan pendidikan.
○Visi misi tujuan> tidak harus dibuat tiap tahun, namun visi misi ini lah yang memandu
suasana belajar dan proses pembelajaran yang terjadi.
○Pengorganisasian pembelajaran > bagaimana sekolah akan mengatur beban belajar
dan durasi waktunya dalam satu semester atau satu tahun ajaran?
○Perencanaan pembelajaran > apa saja tujuan pembelajaran yang perlu dicapai oleh
berbagai pendidik di tiap kelasnya?
○Contoh RPP/modul ajar > sebagai lampiran, untuk memastikan agar setiap pendidik
sudah memiliki kesamaan persepsi tentang suasana belajar serta proses pembelajaran
yang ingin dibangun.
Bagaimana sebenarnya?
“
“
Kurikulum satuan pendidikan direvisi
4-5 tahun sekali oleh satuan
pendidikan.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 3
Tidak, kurikulum satuan pendidikan direvisi sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi aktual satuan
pendidikan.
○ Peninjauan dapat dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan
satuan pendidikan.
○ Revisi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi aktual
satuan pendidikan.
○ Evaluasi jangka pendek terhadap pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran
dapat dilakukan per semester atau per tahun sesuai kebutuhan melalui data seperti
observasi, diskusi dengan warga sekolah, dan rapor pendidikan. Hasil evaluasi
tersebut membantu kepala satuan pendidikan dan pendidik untuk memperbaiki
pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan sehingga kualitas pembelajaran dapat
meningkat.
○ Evaluasi jangka panjang terhadap analisis karakteristik satuan pendidikan dan visi,
misi, serta tujuan satuan pendidikan dapat dilakukan 4-5 tahun sekali. Apabila ada
perubahan dari hasil evaluasi ini, satuan pendidikan perlu melihat kembali
penyesuaian pada pengorganisasian serta perencanaan pembelajaran.
Bagaimana sebenarnya?
“
“
Setiap satuan pendidikan wajib
menyusun modul ajarnya sendiri
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 4
Tidak, modul ajar tidak wajib dibuat sendiri
Banyak miskonsepsi di antara guru bahwa untuk menerapkan Kurikulum Merdeka,
guru harus bikin modul ajar sendiri.
Tiap sekolah memiliki kapasitas beragam, ada tahapan kesiapan yang berbeda-beda
dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan dapat menggunakan
sesuai fungsinya. Modul ajar biasa digunakan untuk berbagi contoh perencanaan
pembelajaran.
Melalui PMM, Kementerian menyediakan berbagai contoh modul ajar untuk
langsung digunakan atau diadaptasi sesuai kebutuhan pembelajarannya.
Ingatlah PMM hadir sebagai alat bantu, bukan sebagai kewajiban untuk digunakan.
Bagaimana sebenarnya?
“
“
Asesmen awal digunakan untuk mengetahui
kemampuan awal peserta didik dalam
kaitannya dengan tujuan pembelajaran
tertentu.
Apakah pernyataan ini benar?
Pernyataan 5
Ya, asesmen awal digunakan untuk mengetahui
kemampuan awal dan kesiapan belajar peserta
didik sehingga penyesuaian pembelajaran
dapat dilakukan sesuai kebutuhan
● Asesmen awal adalah bagian dari asesmen formatif untuk mengetahui apakah
tujuan dan strategi pembelajaran yang sudah disiapkan sesuai kebutuhan
peserta didik.
● Asesmen awal menjadi landasan diferensiasi pembelajaran yang dilakukan
pendidik.
● Asesmen awal dilakukan oleh pendidik, sementara asesmen diagnostik
dilakukan oleh profesional seperti psikolog. Asesmen diagnostik berfungsi
selain untuk memahami kebutuhan khusus atau tumbuh kembang peserta
didik, juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan belajar dan strategi
pembelajaran yang sesuai. Pendidik dapat memberikan rujukan ke orang tua
untuk peserta didik mendapatkan asesmen diagnostik jika diperlukan.
Bagaimana sebenarnya?
Implementasi Kurikulum dilakukan
berdasarkan regulasi berikut:
tentang Capaian
Pembelajaran pada
Pendidikan Anak Usia
Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan Menengah
pada Kurikulum
Merdeka
Kurikulum pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Memuat tentang
cakupan Kurikulum
Merdeka dan
implementasinya
Permendikbudriste
k
No. 8 Tahun 2024
Standar Isi pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Permendikbudristek
No. 5 Tahun 2022
Standar
Kompetensi
Lulusan pada
Pendidikan Anak
Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar,
dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Memuat Capaian
Pembelajaran untuk
semua jenjang dan
mata pelajaran dalam
struktur Kurikulum
Merdeka.
Permendikbudriste
k
No. 12 Tahun 2024
Keputusan Kepala
BSKAP
No.032/H/KR/2024
Tahun 2024
Kompetensi dan Tema
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
Memuat penjelasan
dan tahap-tahap
perkembangan profil
pelajar Pancasila dan
pilihan tema yang
dapat digunakan
untuk projek
penguatan profil
pelajar Pancasila.
Keputusan Kepala
BSKAP
No.031/H/KR/2024
Tahun 2024
Permendikbudriste
k
No. 21 Tahun 2022
Standar Penilaian
pada Pendidikan
Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Permendikbudristek
No. 16 Tahun 2022
Standar Proses
pada Pendidikan
Anak Usia Dini,
Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang
Pendidikan
Menengah
Kurikulum dirancang dengan prinsip:
Pengembangan Karakter
Pengembangan karakter (kompetensi
moral-spiritual, sosial, dan emosional)
tidak hanya melalui mata pelajaran,
tetapi juga melalui alokasi waktu
khusus untuk pembelajaran yang
aplikatif dan kolaboratif, seperti Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Fokus pada Muatan Esensial
Muatan wajib dikurangi untuk memberi
waktu bagi pembelajaran yang lebih
mendalam, bermakna, dan
terdiferensiasi.
Muatan esensial juga dibuat lebih relevan
dengan tantangan zaman dan isu terkini,
seperti perubahan iklim, literasi
finansial, literasi digital, dan literasi
kesehatan.
Fleksibel
Kurikulum satuan pendidikan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan
pengembangan kompetensi peserta didik,
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik serta konteks sosial budaya setempat.
Guru dapat menggunakan asesmen awal
untuk melakukan pembelajaran
terdiferensiasi (mengatur materi, alur, dan
kecepatan pembelajaran sesuai minat dan
tingkat kemampuan peserta didik).
Poin Pembaruan Struktur Kurikulum di Permendikbud No. 12
tahun 2024
18
Jenjang Pembaruan
PAUD Capaian Pembelajaran PAUD dan fase A disusun untuk memastikan transisi pembelajaran yang
berkesinambungan dari PAUD ke SD dengan memperhatikan 6 (enam) kemampuan fondasi. Projek
penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal,
hari besar nasional, dan internasional.
SD Murid-murid dengan potensi
kecerdasan istimewa dapat
diberikan percepatan belajar,
dan/atau pendalaman dan
pengayaan Capaian
Pembelajaran secara individu
(bukan rombongan belajar)
Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib mulai kelas III SD,
dengan masa transisi hingga tahun ajaran 2027/2028
SMP Kelas khusus atau Satuan
Pendidikan khusus olahraga
atau seni dapat
menggunakan alokasi waktu
P5 sebagai penguatan
kompetensi khusus
keolahragaan atau kesenian
-
SMA ● Sejarah Tingkat Lanjut
ditambahkan menjadi mata
pelajaran pilihan dengan
alokasi waktu 5JP/minggu.
● Alokasi waktu mata
pelajaran Bahasa Inggris
ditambahkan 1JP/minggu
menjadi 3JP/minggu
Poin Pembaruan Struktur Kurikulum di Permendikbud No.
12 tahun 2024
Jenjang Pembaruan
SMK ● Jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII
(program 4 tahun) diasumsikan setara dengan 32 minggu
● Mata pelajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16
minggu efektif untuk program 3 tahun, dan paling sedikit selama 10 bulan
atau 26 minggu efektif untuk program 4 tahun
Pendidikan
Khusus
Penambahan struktur kurikulum untuk TKLB
Pendidikan
Kesetaraan
Penyederhanaan jumlah SKK dalam struktur kurikulum.
Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan paling sedikit melalui
pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila
Ketentuan lain yang mengalami perubahan di
Permendikbud No. 12 Tahun 2024
1. Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan
2. Tentang ekstrakurikuler:
● Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai ketersediaan sumber daya satuan pendidikan,
dan peserta didik mengikuti Ekstrakurikuler secara sukarela.
3. Tentang tanggung jawab satuan pendidikan:
● Mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan
kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh kementerian;
● Bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan
khusus, untuk menyediakan layanan sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan
khusus;
● Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan
pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan
● Berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/atau antar
satuan pendidikan.
Kurikulum
Satuan
Pendidikan
Kemampuan apa yang
diharapkan dibangun satuan
pendidikan melalui Kurikulum ?
1. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan
2. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan
prinsip Kurikulum Merdeka
3. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
projek penguatan profil pelajar Pancasila
Apa fungsi kurikulum
satuan pendidikan?
Fungsi kurikulum satuan pendidikan:
1. dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan
pendidikan yang berkualitas ⇒ melakukan analisis, refleksi
proses pembelajaran, dan evaluasi berbasis data yang
sistematis dan terstruktur, serta berdasarkan dengan kondisi
riil dari satuan pendidikan.
2. dokumen yang menampilkan ciri khas satuan pendidikan
dan kaitan potensi dan karakteristik daerah, satuan
pendidikan, dan peserta didik dapat membantu satuan
pendidikan mencapai visi, misi, dan tujuan.
3. dokumen yang melibatkan pemangku kepentingan sehingga
memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong dalam
menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan
yang berkualitas.
Berpusat pada peserta didik
pembelajaran harus memenuhi keragaman
potensi, kebutuhan perkembangan dan
tahapan belajar, serta kepentingan peserta
didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam
penyusunan kurikulum operasional sekolah.
Kontekstual
menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan, konteks
sosial budaya dan lingkungan, serta dunia
kerja dan industri (khusus SMK), dan
menunjukkan karakteristik atau kekhususan
peserta didik berkebutuhan khusus (khusus
SLB).
Prinsip Penyusunan
kurikulum satuan pendidikan
Esensial
semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan
oleh para pemangku kepentingan tentang kurikulum yang
digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di
dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami,
tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah
lain.
Akuntabel
dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual
Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan
komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku
kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai
sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah
koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor
kementerian yang menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
Contoh Implementasi prinsip: melibatkan berbagai pemangku
kepentingan.
Melibatkan orang tua atau wali siswa dalam kegiatan Penguatan Projek Profil Pelajar
Pancasila (P5) sangat penting untuk mendukung perkembangan karakter dan
kompetensi siswa secara holistik
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melibatkan orang tua/wali dalam kegiatan P5:
1. Berbagi Pengalaman atau Keahlian (sebagai Nara Sumber)
Orang tua dengan pengalaman atau keahlian tertentu dapat dilibatkan sebagai narasumber dalam
beberapa projek P5. Misalnya, seorang orang tua yang memiliki usaha (home industry, kerajinan dll)
dapat berbicara mengenai kewirausahaan, atau yang memiliki latar belakang di bidang sosial dapat
membahas topik mengenai keberagaman dan toleransi.
2. Penguatan Nilai-Nilai Pancasila di Rumah
Orang tua diharapkan dapat membantu memperkuat nilai-nilai Pancasila yang dipelajari siswa di
sekolah dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bisa membantu anak
mengembangkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan toleransi melalui diskusi atau aktivitas
keluarga.
3. Kolaborasi dalam Kegiatan Projek
Orang tua dapat dilibatkan dalam kegiatan projek secara langsung. Misalnya, jika projek berfokus
pada tema lingkungan hidup, orang tua dapat mendukung dengan melakukan kegiatan penghijauan
di rumah, membuat kebun keluarga, atau melakukan pengelolaan sampah bersama anak-anak. Hal
ini dapat memperkuat pesan yang diterima siswa di sekolah.
Contoh Pohon
Implementasi
Prinsip KSP
Penugasan 1:
1. Di dalam kelompok, pilih salah satu dari lima prinsip
kurikulum satuan pendidikan.
2. Diskusikan dan tuliskan contoh implementasi
tersebut dalam kegiatan penyusunan/ revisi dari
kurikulum satuan pendidikan.
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok, Kelompok
lain saling menanggapi
4. Penguatan pengajar
Evaluasi dalam kurikulum satuan
pendidikan
Proses evaluasi tidak seharusnya
menjadi akhir dari proses penyusunan
Kurikulum Satuan Pendidikan,
melainkan evaluasi dapat menjadi awal
siklus yang tidak terpisah sebelum mulai
melakukan perencanaan.
Pembelajaran
dan Asesmen
Kemampuan apa yang perlu
dibangun oleh pendidik dalam
perencanaan pembelajaran?
1.Kemampuan merencanakan
pembelajaran lingkup satuan
pendidikan
2.Kemampuan merencanakan
pembelajaran lingkup kelas
Proses penyusunan perencanaan
pembelajaran
Catatan: Proses perancangan kegiatan pembelajaran ini diperuntukkan
bagi pendidik yang akan merencanakan pembelajaran lingkup satuan
pendidikan secara mandiri.
Menganalisis
Capaian
Pembelajaran
Menyusun Tujuan
Pembelajaran dan
Alurnya
Merencanakan
Pembelajaran dan
Asesmen
Perencanaan
pembelajaran
lingkup satuan
pendidikan
Perencanaa
n
pembelajara
n lingkup
kelas
Pembelajaran Mendalam
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 34
1/
4
Definisi
Pembelajaran Mendalam merupakan
pendekatan yang memuliakan dengan
menekankan pada penciptaan suasana belajar
dan proses pembelajaran berkesadaran,
bermakna, dan menggembirakan melalui olah
pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara
holistik dan terpadu.
Pembelajaran Mendalam
2/4
Memuliakan
Dalam penerapan PM semua pihak yang terlibat saling menghargai dan
menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai
kemanusiaan
Pembelajara
n
Mendalam
Berkesadaran
Bermakna
Menggembiraka
n
Olah
Pikir
Olah Hati
Olah Rasa
Olah
Raga
Mewujudka
n
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 35
Profil
Lulusan (8
Dimensi)
Pembelajaran Mendalam
3/4
Berkesadaran
Pengalaman belajar peserta didik yang
diperoleh ketika mereka memiliki
kesadaran untuk menjadi pembelajar
yang aktif dan mampu meregulasi diri.
Peserta didik memahami tujuan
pembelajaran, termotivasi secara intrinsik
untuk belajar, serta aktif mengembangkan
strategi belajar untuk mencapai tujuan.
Bermakna
Peserta didik dapat merasakan manfaat
dan relevansi dari hal-hal yang dipelajari
untuk kehidupan. Peserta didik mampu
mengkonstruksi pengetahuan baru
berdasarkan pengetahuan lama dan
menerapkan pengetahuannya dalam
kehidupan nyata.
Menggembirakan
Pembelajaran yang menggembirakan
merupakan suasana belajar yang positif,
menyenangkan, menantang, dan
memotivasi. Peserta didik merasa dihargai
atas keterlibatan dan kontribusinya pada
proses pembelajaran. Peserta didik
terhubung secara emosional, sehingga
lebih mudah memahami, mengingat, dan
menerapkan pengetahuan.
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 36
Pembelajaran Mendalam
4/4
Olah pikir
Merupakan proses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal
budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk
memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah
Olah hati
Adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin,
membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral
dan spiritual
Olah rasa
Sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk
mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan
menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia
Olah raga
Merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga
dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk
karakter melalui kegiatan jasmani
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 37
Pembelajaran Mendalam
Dimensi profil lulusan merupakan fokus profil
lulusan yang akan dicapai yaitu keimanan dan
ketakwaan terhadap Tuhan YME, kewargaan,
kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian,
kesehatan, dan komunikasi
Prinsip Pembelajaran merupakan dasar
karakteristik pembelajaran mendalam yaitu
berkesadaran, bermakna, menggembirakan
Pengalaman belajar sebagai proses yang dialami
peserta didik dalam pembelajaran yaitu
memahami, mengaplikasi, merefleksi
Kerangka pembelajaran sebagai panduan
sistematis dalam menyusun desain pembelajaran,
yaitu praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran,
lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital
Dimensi
Profil
Lulusan
Prinsip
Pembelaja
ran
Pengala
man
Belajar
Kerangka
Pembelaja
ran
Empat Kerangka Pembelajaran diadaptasi dari Four Elements of Learning Design
© copyright 2018 Education in Motion (New Pedagogies for Deep Learning) https://deep- learning.global
Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk
Semua • Hal. 38
Pembelajaran
Karakteristi
k
Memanfaatkan
asesmen pada awal,
proses, dan akhir
pembelajaran untuk
memahami kebutuhan
dan posisi peserta didik
dalam perjalanan
belajarnya
Menggunakan
pemahaman tentang
kebutuhan dan posisi
peserta didik untuk
melakukan
penyesuaian
pembelajaran
Didasarkan pada
refleksi atas kemajuan
belajar peserta didik
yang dilakukan secara
kolaboratif dengan
Pendidik lain
Memprioritaskan
terjadinya kemajuan
belajar peserta didik, di
atas cakupan dan
ketuntasan muatan
kurikulum yang
disampaikan
Pembelajaran dan
Asesmen
Keterpadua
n
Pendidik menyusun rencana
pembelajaran, termasuk di dalamnya
rencana asesmen mulai dari awal
hingga akhir pembelajaran
Melaksanakan asesmen di akhir
pembelajaran untuk
mengetahui ketercapaian
tujuan pembelajaran.
Hasil dari asesmen ini dapat
digunakan sebagai salah satu
alternatif untuk asesmen awal
pada pembelajaran berikutnya.
Pendidik melakukan asesmen di
awal pembelajaran untuk
menilai kesiapan setiap individu
peserta didik untuk
mempelajari materi yang telah
dirancang.
Berdasarkan hasil asesmen,
pendidik mendetailkan rencana
pembelajaran dan/atau membuat
perencanaan yang sesuai dengan
tahap capaian peserta didik.
Melaksanakan pembelajaran dan
menggunakan berbagai metode
asesmen formatif untuk memonitor
kemajuan belajar.
FUNGSI KSP
1. dokumen hidup yang membantu satuan
pendidikan untuk menyelenggarakan
Pendidikan yang berkualitas.
Contents
01
Contents
02
Contents
03
Contents
04
2. membantu kepala satuan pendidikan
melakukan diversifikasi kurikulum berdasarkan
hasil identifikasi potensi dan karakteristik
daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik.
3. melibatkan berbagai pemangku
kepentingan sehinggaa memunculkan rasa
kepemilikan dan gotong royong dalam
menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya
menuju pendidikan yang berkualitas
PRINSIP PENYUSUNAN KSP
PRINSIP PENYUSUNAN KSP
ACUAN PENGEMBANGAN KSP
KOMPONEN KSP (1)
Diskusi Kelompok
1. Kelompok Karakteristik Satuan Pendidikan
2. Kelompok Visi, Misi dan Tujuan
3. Kelompok Pengorganisasian Pembelajaran : Intra
kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler
4. kelompok Perencanaan Pembelajaran: Lingkup satpen
dan lingkup kelas
apa yang didiskusikan?
1. Apa saja yang perlu dimuat pada bagian tersebut?
2. Bagaimana cara menyusunnya?
3. siapa saja yang terlibat dalam penyusunan tersebut?
4. berikan contohnya
siapkan paparan hasil diskusi dalam bentuk : ppt/canva/
infografis. mind mapping, reel, tiktok
KOMPONEN KSP (2)
PROSES PENYUSUNAN
KURIKULUM DI SATUAN
PENDIDIKAN
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh
pusat
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
PROFIL
PELAJAR
PANCASILA
Struktur Kurikulum
Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Capaian Pembelajaran
Mengembangkan
VISI
Menerjemahkan
MISI
Membuat
TUJUAN
Membuat
STRUKTUR
KURIKULUM
SEKOLAH
Membuat
PROFIL
PELAJAR
Menyusun
RENCANA
PEMBELAJAR
AN
EVALUASI
KURIKULUM
evaluasi jangka panjang (4-5 tahun)
evaluasi jangka pendek
(semester/tahunan)
Penyusunan
kurikulum
operasional di
satuan
pendidikan
SN
P
Analisis konteks
KARAKTERIS
TIK SATUAN
PENDIDIKAN
51
ANALISIS
KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDIKAN
Prinsip Analisis
Lingkungan Belajar
• Melibatkan perwakilan warga satuan
pendidikan
• Menggunakan data-data yang diperoleh dari
situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
• Mengalokasikan waktu yang cukup untuk
pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
dokumentasi data
• Memilah informasi yang relevan dan
menyimpulkan untuk mengembangkan strategi
atau solusi
Jenis informasi yang
dibutuhkan
• Apa kekhasan daerah setempat yang penting
untuk dilestarikan?
• Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai
bagian dari masyarakat setempat?
• Apa dampak dari satuan pendidikan yang
sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga
masyarakat maupun warga satuan pendidikan
itu sendiri)?
• Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan
menyiapkan peserta didik mencapai profil
pelajar?
Cara Analisis
Lingkungan Belajar
• Kuesioner, dengan pertanyaan
disesuaikan dengan tujuan dan sasaran
yang dibutuhkan.
• Wawancara, untuk mendapatkan data
secara langsung.
• Diskusi kelompok terpumpun (FGD)
dengan mengundang perwakilan dari
seluruh warga satuan pendidikan dan
tokoh masyarakat.
Ragam Alat Analisis
•Apa kekhasan daerah
setempat yang penting
Analisis SWOT
•Root Cause
•Fish Bone
[CONTOH 1]
Proses Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi Analisis kebutuhan sekolah
Sumber daya alam, sosial, dan
budaya
● Bagaimana mendokumentasikan
semua informasi sistem, sumber
daya dan fasilitas dan mitra yang
ada?
Sumber pendanaan
● Bagaimana proses pendanaan
sekolah?
● Bagaimana penggunaan dana ini?
Sistem dan kebijakan di daerah
● Apa saja kebijakan sekolah terkait
indikator?
● Apa saja perubahan sistem yang
terjadi?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk
mendukung pencapaian indikator?
Kemitraan
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat
dilibatkan untuk mendukung
program sekolah? (organisasi,
komunitas, tokoh, dll.)
● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan dan ingin diwujudkan oleh
sekolah?
● Bagaimana sekolah bisa mencapai gambaran ideal tersebut?
Review Visi Misi
● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi?
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi
lingkungan dan profil pelajar?
● Apa saja prioritasnya?
Peserta didik
● Apa saja kelompok-kelompok
peserta didik yang ada di sekolah?
Apa saja kebutuhan setiap
kelompok tersebut?
● Apakah ada kelompok peserta didik
yang membutuhkan
bantuan/dampingan lebih banyak?
Guru dan tenaga kependidikan
● Apa saja kelompok-kelompok guru
dan tenaga kependidikan yang ada
di sekolah? Apa saja kebutuhan
setiap kelompok tersebut?
● Apakah ada kelompok guru dan
tenaga kependidikan yang
membutuhkan bantuan/dampingan
lebih banyak?
Sarana dan prasarana
● Apa saja sarana dan prasarana
yang dibutuhkan untuk
pembelajaran yang optimal?
Profil Pelajar
● Apa sajakah kemampuan kognitif terpenting dan yang berlaku lintas kelas yang
perlu menjadi fokus dalam proses belajar selama di sekolah?
● Apa sajakah kemampuan yang kemungkinan besar akan dibutuhkan dalam
jangka waktu panjang? Contoh: keterampilan abad 21.
● Apa sajakah kemampuan individu selain kemampuan kognitif yang dianggap
paling berharga di rumah dan sekolah? Apa saja kemampuan yang terkait
dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat, metakognisi, fleksibilitas dan
kompetensi lain yang dibutuhkan dalam menghadapi perubahan.
● Kompetensi apa sajakah yang paling dibutuhkan untuk berkolaborasi dan
berjejaring di komunitas sekolah?
● Kompetensi apa sajakah yang paling dibutuhkan untuk berkolaborasi dan
berjejaring di komunitas yang lebih luas?
MENGEMBANGKAN
VISI
Pengertian Visi
Visi adalah cita-cita bersama
pada masa mendatang dari
warga satuan pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan
masukan dari seluruh warga
satuan pendidikan.
Visi
• Visi merupakan keadaan, yaitu gambaran
masa depan yang ingin dicapai oleh
satuan pendidikan.
• Visi harus dapat memberikan
panduan/arahan serta motivasi.
• Visi harus tampak realistis, kredibel dan
atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif
singkat, ideal dan berfokus pada mutu,
serta memotivasi setiap pemangku
kepentingan.
• Visi bersifat dinamis dan tidak untuk
selamanya.
Membuat Visi
1. Kumpulkan informasi untuk dijadikan bahan diskusi, melalui wawancara atau survei.
2. Dari jawaban warga satuan pendidikan, buatlah keterkaitan/benang merah dari suara peserta didik, staf/guru, dan
orang tua.
3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat.
4. Telisik persamaan dan perbedaannya:
a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan
bersama warga satuan pendidikan.
b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut?
c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan?
5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi.
6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi.
Peserta Didik Staf/guru Orang tua
● Apa kebutuhan yang ingin
dipenuhi di satuan pendidikan?
● Satuan pendidikan seperti apa
yang kamu inginkan?
● Hal apa yang paling ingin
didapat /dipelajari/dikuasai di
satuan pendidikan?
● Apa yang paling penting bagi
kamu di satuan pendidikan?
● Mengapa memilih profesi sebagai
pendidik/bekerja di satuan
pendidikan? Apa yang ingin
dicapai?
● Apa harapan bagi peserta didik
yang ada di satuan pendidikan
ini? Jika mereka keluar atau
sudah lulus ingin mereka jadi
individu seperti apa?
● Apa nilai-nilai yang Anda
percayai? Bagaimana
menanamkan itu pada peserta
didik? Apa perubahan diri yang
diharapkan terjadi?
● Mengapa memilih satuan
pendidikan ini?
● Apa harapannya terhadap satuan
pendidikan?
● Pribadi anak seperti apa yang
diharapkan?
● Kalau bisa menentukan hal paling
penting yang perlu dipelajari di
satuan pendidikan, apakah itu?
TIPS
● Sesuaikan pertanyaan
untuk peserta didik dengan
tahapan
perkembangan/belajarnya
● Tenaga kependidikan
terkadang tidak melihat
dirinya sebagai pendidik.
Berikan pengantar bahwa
bekerja di satuan
pendidikan adalah pendidik,
apapun perannya.
● Untuk wakil orang tua, perlu
cermat memilih perwakilan
agar perwakilan
representatif (orang tua
baru dan lama, orang tua
yang kritis baik terhadap
tujuan pendidikan untuk
anak, maupun mengapa
memilih satuan pendidikan
tersebut)
MENERJEMAHK
AN MISI
Misi adalah pernyataan bagaimana
satuan pendidikan mencapai visi yang
ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi
penyusunan program jangka pendek,
menengah, dan jangka panjang,
dengan berdasarkan masukan dari
seluruh warga satuan pendidikan.
a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas
mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan
pendidikan.
b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat
yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat
yang menunjukkan keadaan sebagaimana
pada rumusan visi.
c. Antara indikator visi dengan rumusan misi
harus ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
d. Misi menggambarkan upaya bersama yang
berorientasi kepada peserta didik.
MEMBUAT
TUJUAN
Tujuan adalah gambaran hasil
yang akan dicapai dalam kurun
waktu tertentu oleh setiap
satuan pendidikan dengan
mengacu pada karakteristik
dan/atau keunikan setiap
satuan pendidikan sesuai
dengan prinsip yang sudah
ditetapkan
a.Tujuan harus serasi dan
mendeskripsikan misi dan nilai-nilai
satuan pendidikan.
b.Tujuan fokus pada hasil program.
c.Tujuan harus spesifik, terukur, dapat
dicapai dalam jangka waktu tertentu
(SMART).
d.Tujuan harus terukur derajat
keberhasilannya. Untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan, satuan
pendidikan dapat melakukan evaluasi
Membuat Tujuan
Satuan Pendidikan
Tujuan dibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik
dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan
untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu
tertentu.
Prinsip penting dalam membuat tujuan:
• Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas
satuan pendidikan.
• Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai,
dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas.
• Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh
seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal.
• Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan menempatkan
peserta didik sehingga mampu memperkuat kompetensinya.
• Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan
linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu
melibatkan semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut.
Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah:
• Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara
berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan
pendidikan.
• Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan
bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan.
S
M
A
R
T
(
E
R
)
[CONTOH]
Menentukan Strategi Pertanyaan berikut dapat membantu tim inti memastikan semua aspek kunci dari visi
sekolah, realita dan prioritas sudah dipertimbangkan. Visi perlu kuat dan
menggambarkan aspirasi yang tulus, sementara realita harus jelas dan sesuai keadaan
nyata.
VISI
● Dari proses sebelumnya, aspek apa yang paling penting yang diminta dari kepala sekolah, wakil
kepala sekolah , dan perwakilan guru?
● Bagaimana kurikulum, desain sistem sekolah, dan program, serta faktor lainnya saling
melengkapi dalam mewujudkan visi?
KONDISI SEKOLAH SAAT INI
● Bagaimana kebutuhan siswa berubah seiring waktu?
● Proses dan program apa yang paling optimal dilakukan untuk beragam karakter siswa dengan
menghargai berbagai kebutuhan belajar siswa? Gunakan kesinambungan data yang dimiliki
sekolah: demografi siswa, pendaftaran, kehadiran, angka putus sekolah, karakter dan latar
belakang siswa, distribusi capaian belajar, dll.
● Bagaimana perubahan cara sekolah mengukur ketercapaian/keberhasilan proses belajar
siswa dari waktu ke waktu, tahun ke tahun? Apakah sekolah semakin memahami bagaimana
pembelajaran dan asesmen yang berpusat pada siswa?
● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu?
● Apakah siswa, orang tua, guru, dan warga sekolah lainnya semakin menyadari dan
memahami sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat?
● Pengamatan apa saja yang dilakukan pada pembelajaran dan lingkungan belajar (sekolah dan
kelas)?
● Telisik kembali keselarasan antara program pengembangan guru, tujuan sekolah, konsep dan
landasan sekolah, serta lingkungan belajar. Apakah selaras dan saling menguatkan?
STRATEGI PRIORITAS
● Apa yang pertama kali perlu
dilakukan untuk mewujudkan visi
sekolah?
● Bagaimana sekolah mendukung
pengembangan guru/tenaga
kependidikan serta kurikulum?
● Bagaimana lingkungan sekolah bisa
terus berkembang mendukung
pembelajaran yang optimal?
● Sumber daya apa saja yang dapat
dimanfaatkan sekolah untuk
mendukung pembelajaran?
69
CONTOH:
Analisis Kebutuhan
dan Strategi Satuan
Pendidikan
Analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, serta ancaman atau
yang biasa kita sebut sebagai
SWOT merupakan cara yang
umum dilakukan dalam
mengenali satuan pendidikan
dan lingkungannya serta
menyusun strategi untuk
mengembangkan dan
mengatasi permasalahan
satuan pendidikan.
S
(strength/kekuatan)
W
(weakness/kelemahan)
O
(opportunity/peluang)
T
(threat/ancaman)
internal eksternal
situasi atau kondisi yang
merupakan kekuatan yang
dimiliki satuan pendidikan
yang bisa memberikan
pengaruh positif pada saat
ini atau pun di masa yang
akan datang.
situasi atau kondisi yang
merupakan kelemahan
yang dimiliki satuan
pendidikan yang bisa
memberikan pengaruh
negatif pada saat ini atau
pun di masa yang akan
datang.
situasi atau kondisi yang
merupakan peluang atau
kesempatan di luar satuan
pendidikan yang bisa
memberikan peluang untuk
berkembang di kemudian hari.
Ancaman atau tantangan
apa saja yang mungkin akan
dihadapi satuan pendidikan
yang bisa menghambat laju
perkembangan satuan
pendidikan.
● Kekuatan atau
kelebihan apa yang
dimiliki satuan
pendidikan?
● Apa yang membuat
satuan pendidikan
lebih baik dari satuan
pendidikan lainnya?
● Keunikan apa yang
dimiliki oleh satuan
pendidikan?
● Apa yang
menyebabkan satuan
pendidikan
mendapatkan
“dukungan”?
● Apa yang dilihat atau
dirasakan oleh
masyarakat sebagai
suatu kelebihan?
● Apa yang dapat kita
tingkatkan dalam
satuan pendidikan?
● Apa saja kebutuhan
peserta didik yang
belum terpenuhi di
sekolah?
● Apa saja yang harus
dihindari satuan
pendidikan?
● Faktor apa saja yang
menyebabkan
kehilangan dukungan?
● Apa yang dilihat atau
dirasakan masyarakat
sebagai suatu
kelemahan satuan
pendidikan?
● Apa saja kesempatan yang
ada di luar satuan
pendidikan? (Misal:
lingkungan yang mendukung,
mitra yang dapat
memperkaya pembelajaran)
● Perubahan apa saja yang
terjadi di luar satuan
pendidikan (hasil riset terbaru,
praktik- praktik pendidikan
dan pengasuhan) yang
selaras dan bisa menjadi
pendukung satuan
pendidikan?
● Apa saja perkembangan pola
pikir masyarakat (orang tua
dan praktisi pendidikan) yang
bisa membantu satuan
pendidikan untuk melakukan
inovasi?
● Hambatan apa yang
sedang dihadapi
sekarang?
● Apa saja hal yang
dilakukan “pesaing“
satuan pendidikan?
● Tren apa yang
menyebabkan ancaman
bagi satuan pendidikan?
Misalnya:
Perkembangan Teknologi
● Adakah perubahan
peraturan pemerintah
yang akan berdampak
bagi perkembangan
satuan pendidikan?
Menyelaraskan
Visi, Misi, Tujuan,
dan Strategi
Satuan Pendidikan
Saat melakukan analisis lingkungan
belajar, pastikan visi, misi, dan
tujuan tidak bertentangan dengan
kerangka kurikulum yang
ditetapkan oleh pusat: Tujuan
Pendidikan Nasional, Profil Pelajar
Pancasila, Struktur Kurikulum,
Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen, serta Capaian
Pembelajaran.
VISI
Apakah visi menggambarkan
harapan seluruh warga
satuan pendidikan?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang
ingin dicapai satuan pendidikan?
MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai
visi? Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang
menjadi prioritas untuk mencapai visi?
TUJUAN
Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai
misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?
STRATEGI
Apakah strategi jelas menyatakan cara-cara yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan? Apakah
semua warga satuan pendidikan memahami cara-cara tersebut? 71
Profil Lulusan
SUMBER Anggraeni, Ardiati Andiarti, Indriyati Herutami, Yogi
Anggraena, dan Yusri Saad. Panduan Pengembangan
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan. 2024.
Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan dan
Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset
dan Teknologi.
Tugas
• Dalam kelompok kecil ( 2 orang) silakan Bapak /Ibu :
• 1. memilih salah satu capaian nilai rapor yang belum
bagus ( warna merah/ kuning/ hijau tapi delta negatif).
Contoh : kemampuan literasi, kemampuan numerasi,
karakter, kualitas pembelajaran, iklim keamanan, iklim
kebhinekaan, iklim inklusivitas
• 2. mencari akar masalahnya
• 3. menentukan alternatif solusi / rekomendasi prioritas
• 4. membuat program dan kegiatan
• 5. membuat jadwal kegiatan
• hasil diskusi dituangkan dalam ppt / canva/ AI/ infografis
• dan dipaparkan
73
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN

  • 1.
    PENGEMBANGAN KURIKULUM SATUAN PENDIDIKAN LinkMateri Pengembangan Kurikulum Kab Demak
  • 2.
    Biodata Nama : Dr.Alif Noor Hidayati, M.Pd. No WA/HP : 081325735566 NIP : 197002101996032001 Pangkat/Gol: Pembina Utama Muda/ IVc E-mail : [email protected] Unit Kerja : Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah Ketua Tim 1. Inovasi dan Transformasi Pembelajaran BBPMP Jawa Tengah
  • 3.
    TUJUAN Mereview Pengembangan KSP 01 Diskusicontoh KSP yang sesuai karakteristik Satuan Pendidikan 02
  • 5.
    Tambahan dari 7 8.Penjaminmutu Pendidikan 5
  • 6.
    “ “ Menurut Permendikbud No.12 tahun 2024, Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala Satuan Pendidikan Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 1
  • 7.
    Ya, kurikulum satuanpendidikan ditetapkan oleh kepala Satuan Pendidikan Sesuai dengan Permendikbud No. 12 Tahun 2024 pasal 30. ○Pengawas tetap memfasilitasi penyusunan atau revisi kurikulum satuan pendidikan ○Dinas pendidikan melakukan supervisi untuk memastikan penyusunan selaras dengan regulasi dan panduan ○Hal ini dimaksudkan agar satuan pendidikan menjadikan kurikulum satuan pendidikan sebagai dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas Bagaimana sebenarnya?
  • 8.
    “ “ kurikulum satuan pendidikantidak seragam antara sekolah satu dan sekolah lainnya Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 2
  • 9.
    Ya, kurikulum satuanpendidikan tidak seragam, karena perlu menyesuaikan dengan karakteristik setiap sekolah. Kurikulum satuan pendidikan tidak memiliki satu format yang harus diikuti semua. Yang perlu ada hanyalah komponen berikut yang memiliki fungsinya masing-masing: ○Karakteristik satuan pendidikan ->yang menjadi pertimbangan dalam menentukan visi misi serta tujuan satuan pendidikan. ○Visi misi tujuan> tidak harus dibuat tiap tahun, namun visi misi ini lah yang memandu suasana belajar dan proses pembelajaran yang terjadi. ○Pengorganisasian pembelajaran > bagaimana sekolah akan mengatur beban belajar dan durasi waktunya dalam satu semester atau satu tahun ajaran? ○Perencanaan pembelajaran > apa saja tujuan pembelajaran yang perlu dicapai oleh berbagai pendidik di tiap kelasnya? ○Contoh RPP/modul ajar > sebagai lampiran, untuk memastikan agar setiap pendidik sudah memiliki kesamaan persepsi tentang suasana belajar serta proses pembelajaran yang ingin dibangun. Bagaimana sebenarnya?
  • 10.
    “ “ Kurikulum satuan pendidikandirevisi 4-5 tahun sekali oleh satuan pendidikan. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 3
  • 11.
    Tidak, kurikulum satuanpendidikan direvisi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi aktual satuan pendidikan. ○ Peninjauan dapat dilaksanakan secara berkala menyesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan. ○ Revisi dilakukan berdasarkan hasil evaluasi dan disesuaikan dengan kondisi aktual satuan pendidikan. ○ Evaluasi jangka pendek terhadap pengorganisasian dan perencanaan pembelajaran dapat dilakukan per semester atau per tahun sesuai kebutuhan melalui data seperti observasi, diskusi dengan warga sekolah, dan rapor pendidikan. Hasil evaluasi tersebut membantu kepala satuan pendidikan dan pendidik untuk memperbaiki pelaksanaan kurikulum satuan pendidikan sehingga kualitas pembelajaran dapat meningkat. ○ Evaluasi jangka panjang terhadap analisis karakteristik satuan pendidikan dan visi, misi, serta tujuan satuan pendidikan dapat dilakukan 4-5 tahun sekali. Apabila ada perubahan dari hasil evaluasi ini, satuan pendidikan perlu melihat kembali penyesuaian pada pengorganisasian serta perencanaan pembelajaran. Bagaimana sebenarnya?
  • 12.
    “ “ Setiap satuan pendidikanwajib menyusun modul ajarnya sendiri Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 4
  • 13.
    Tidak, modul ajartidak wajib dibuat sendiri Banyak miskonsepsi di antara guru bahwa untuk menerapkan Kurikulum Merdeka, guru harus bikin modul ajar sendiri. Tiap sekolah memiliki kapasitas beragam, ada tahapan kesiapan yang berbeda-beda dalam menerapkan Kurikulum Merdeka. Satuan pendidikan dapat menggunakan sesuai fungsinya. Modul ajar biasa digunakan untuk berbagi contoh perencanaan pembelajaran. Melalui PMM, Kementerian menyediakan berbagai contoh modul ajar untuk langsung digunakan atau diadaptasi sesuai kebutuhan pembelajarannya. Ingatlah PMM hadir sebagai alat bantu, bukan sebagai kewajiban untuk digunakan. Bagaimana sebenarnya?
  • 14.
    “ “ Asesmen awal digunakanuntuk mengetahui kemampuan awal peserta didik dalam kaitannya dengan tujuan pembelajaran tertentu. Apakah pernyataan ini benar? Pernyataan 5
  • 15.
    Ya, asesmen awaldigunakan untuk mengetahui kemampuan awal dan kesiapan belajar peserta didik sehingga penyesuaian pembelajaran dapat dilakukan sesuai kebutuhan ● Asesmen awal adalah bagian dari asesmen formatif untuk mengetahui apakah tujuan dan strategi pembelajaran yang sudah disiapkan sesuai kebutuhan peserta didik. ● Asesmen awal menjadi landasan diferensiasi pembelajaran yang dilakukan pendidik. ● Asesmen awal dilakukan oleh pendidik, sementara asesmen diagnostik dilakukan oleh profesional seperti psikolog. Asesmen diagnostik berfungsi selain untuk memahami kebutuhan khusus atau tumbuh kembang peserta didik, juga dapat digunakan untuk mengetahui kebutuhan belajar dan strategi pembelajaran yang sesuai. Pendidik dapat memberikan rujukan ke orang tua untuk peserta didik mendapatkan asesmen diagnostik jika diperlukan. Bagaimana sebenarnya?
  • 16.
    Implementasi Kurikulum dilakukan berdasarkanregulasi berikut: tentang Capaian Pembelajaran pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah pada Kurikulum Merdeka Kurikulum pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Memuat tentang cakupan Kurikulum Merdeka dan implementasinya Permendikbudriste k No. 8 Tahun 2024 Standar Isi pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Permendikbudristek No. 5 Tahun 2022 Standar Kompetensi Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Memuat Capaian Pembelajaran untuk semua jenjang dan mata pelajaran dalam struktur Kurikulum Merdeka. Permendikbudriste k No. 12 Tahun 2024 Keputusan Kepala BSKAP No.032/H/KR/2024 Tahun 2024 Kompetensi dan Tema Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila Memuat penjelasan dan tahap-tahap perkembangan profil pelajar Pancasila dan pilihan tema yang dapat digunakan untuk projek penguatan profil pelajar Pancasila. Keputusan Kepala BSKAP No.031/H/KR/2024 Tahun 2024 Permendikbudriste k No. 21 Tahun 2022 Standar Penilaian pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022 Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
  • 17.
    Kurikulum dirancang denganprinsip: Pengembangan Karakter Pengembangan karakter (kompetensi moral-spiritual, sosial, dan emosional) tidak hanya melalui mata pelajaran, tetapi juga melalui alokasi waktu khusus untuk pembelajaran yang aplikatif dan kolaboratif, seperti Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Fokus pada Muatan Esensial Muatan wajib dikurangi untuk memberi waktu bagi pembelajaran yang lebih mendalam, bermakna, dan terdiferensiasi. Muatan esensial juga dibuat lebih relevan dengan tantangan zaman dan isu terkini, seperti perubahan iklim, literasi finansial, literasi digital, dan literasi kesehatan. Fleksibel Kurikulum satuan pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pengembangan kompetensi peserta didik, karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik serta konteks sosial budaya setempat. Guru dapat menggunakan asesmen awal untuk melakukan pembelajaran terdiferensiasi (mengatur materi, alur, dan kecepatan pembelajaran sesuai minat dan tingkat kemampuan peserta didik).
  • 18.
    Poin Pembaruan StrukturKurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024 18 Jenjang Pembaruan PAUD Capaian Pembelajaran PAUD dan fase A disusun untuk memastikan transisi pembelajaran yang berkesinambungan dari PAUD ke SD dengan memperhatikan 6 (enam) kemampuan fondasi. Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak harus dilaksanakan dalam konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional. SD Murid-murid dengan potensi kecerdasan istimewa dapat diberikan percepatan belajar, dan/atau pendalaman dan pengayaan Capaian Pembelajaran secara individu (bukan rombongan belajar) Bahasa Inggris sebagai Mata Pelajaran Wajib mulai kelas III SD, dengan masa transisi hingga tahun ajaran 2027/2028 SMP Kelas khusus atau Satuan Pendidikan khusus olahraga atau seni dapat menggunakan alokasi waktu P5 sebagai penguatan kompetensi khusus keolahragaan atau kesenian - SMA ● Sejarah Tingkat Lanjut ditambahkan menjadi mata pelajaran pilihan dengan alokasi waktu 5JP/minggu. ● Alokasi waktu mata pelajaran Bahasa Inggris ditambahkan 1JP/minggu menjadi 3JP/minggu
  • 19.
    Poin Pembaruan StrukturKurikulum di Permendikbud No. 12 tahun 2024 Jenjang Pembaruan SMK ● Jumlah minggu efektif pada kelas XII (program 3 tahun) dan kelas XIII (program 4 tahun) diasumsikan setara dengan 32 minggu ● Mata pelajaran PKL dilaksanakan paling sedikit selama 1 semester atau 16 minggu efektif untuk program 3 tahun, dan paling sedikit selama 10 bulan atau 26 minggu efektif untuk program 4 tahun Pendidikan Khusus Penambahan struktur kurikulum untuk TKLB Pendidikan Kesetaraan Penyederhanaan jumlah SKK dalam struktur kurikulum. Kokurikuler pada pendidikan kesetaraan dilaksanakan paling sedikit melalui pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila
  • 20.
    Ketentuan lain yangmengalami perubahan di Permendikbud No. 12 Tahun 2024 1. Kurikulum satuan pendidikan ditetapkan oleh kepala satuan pendidikan 2. Tentang ekstrakurikuler: ● Ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai ketersediaan sumber daya satuan pendidikan, dan peserta didik mengikuti Ekstrakurikuler secara sukarela. 3. Tentang tanggung jawab satuan pendidikan: ● Mengembangkan dan menetapkan kurikulum satuan pendidikan berdasarkan kerangka dasar kurikulum dan struktur kurikulum yang ditetapkan oleh kementerian; ● Bagi satuan pendidikan yang menyelenggarakan layanan program kebutuhan khusus, untuk menyediakan layanan sesuai kondisi peserta didik berkebutuhan khusus; ● Melakukan refleksi, evaluasi, dan perbaikan implementasi kurikulum satuan pendidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran; dan ● Berpartisipasi aktif dalam komunitas belajar dalam satuan pendidikan dan/atau antar satuan pendidikan.
  • 21.
  • 22.
    Kemampuan apa yang diharapkandibangun satuan pendidikan melalui Kurikulum ? 1. Mengembangkan kurikulum satuan pendidikan 2. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran dan asesmen yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka 3. Merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi projek penguatan profil pelajar Pancasila
  • 23.
  • 24.
    Fungsi kurikulum satuanpendidikan: 1. dokumen hidup untuk membantu penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas ⇒ melakukan analisis, refleksi proses pembelajaran, dan evaluasi berbasis data yang sistematis dan terstruktur, serta berdasarkan dengan kondisi riil dari satuan pendidikan. 2. dokumen yang menampilkan ciri khas satuan pendidikan dan kaitan potensi dan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik dapat membantu satuan pendidikan mencapai visi, misi, dan tujuan. 3. dokumen yang melibatkan pemangku kepentingan sehingga memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan yang berkualitas.
  • 25.
    Berpusat pada pesertadidik pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah. Kontekstual menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB). Prinsip Penyusunan kurikulum satuan pendidikan Esensial semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para pemangku kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Bahasanya lugas dan mudah dipahami, tidak mengulang naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Akuntabel dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
  • 26.
    Contoh Implementasi prinsip:melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Melibatkan orang tua atau wali siswa dalam kegiatan Penguatan Projek Profil Pelajar Pancasila (P5) sangat penting untuk mendukung perkembangan karakter dan kompetensi siswa secara holistik Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melibatkan orang tua/wali dalam kegiatan P5: 1. Berbagi Pengalaman atau Keahlian (sebagai Nara Sumber) Orang tua dengan pengalaman atau keahlian tertentu dapat dilibatkan sebagai narasumber dalam beberapa projek P5. Misalnya, seorang orang tua yang memiliki usaha (home industry, kerajinan dll) dapat berbicara mengenai kewirausahaan, atau yang memiliki latar belakang di bidang sosial dapat membahas topik mengenai keberagaman dan toleransi.
  • 27.
    2. Penguatan Nilai-NilaiPancasila di Rumah Orang tua diharapkan dapat membantu memperkuat nilai-nilai Pancasila yang dipelajari siswa di sekolah dengan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mereka bisa membantu anak mengembangkan rasa tanggung jawab, kerja sama, dan toleransi melalui diskusi atau aktivitas keluarga. 3. Kolaborasi dalam Kegiatan Projek Orang tua dapat dilibatkan dalam kegiatan projek secara langsung. Misalnya, jika projek berfokus pada tema lingkungan hidup, orang tua dapat mendukung dengan melakukan kegiatan penghijauan di rumah, membuat kebun keluarga, atau melakukan pengelolaan sampah bersama anak-anak. Hal ini dapat memperkuat pesan yang diterima siswa di sekolah.
  • 28.
  • 29.
    Penugasan 1: 1. Didalam kelompok, pilih salah satu dari lima prinsip kurikulum satuan pendidikan. 2. Diskusikan dan tuliskan contoh implementasi tersebut dalam kegiatan penyusunan/ revisi dari kurikulum satuan pendidikan. 3. Presentasikan hasil diskusi kelompok, Kelompok lain saling menanggapi 4. Penguatan pengajar
  • 30.
    Evaluasi dalam kurikulumsatuan pendidikan Proses evaluasi tidak seharusnya menjadi akhir dari proses penyusunan Kurikulum Satuan Pendidikan, melainkan evaluasi dapat menjadi awal siklus yang tidak terpisah sebelum mulai melakukan perencanaan.
  • 31.
  • 32.
    Kemampuan apa yangperlu dibangun oleh pendidik dalam perencanaan pembelajaran? 1.Kemampuan merencanakan pembelajaran lingkup satuan pendidikan 2.Kemampuan merencanakan pembelajaran lingkup kelas
  • 33.
    Proses penyusunan perencanaan pembelajaran Catatan:Proses perancangan kegiatan pembelajaran ini diperuntukkan bagi pendidik yang akan merencanakan pembelajaran lingkup satuan pendidikan secara mandiri. Menganalisis Capaian Pembelajaran Menyusun Tujuan Pembelajaran dan Alurnya Merencanakan Pembelajaran dan Asesmen Perencanaan pembelajaran lingkup satuan pendidikan Perencanaa n pembelajara n lingkup kelas
  • 34.
    Pembelajaran Mendalam Pembelajaran MendalamMenuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 34 1/ 4 Definisi Pembelajaran Mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan melalui olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.
  • 35.
    Pembelajaran Mendalam 2/4 Memuliakan Dalam penerapanPM semua pihak yang terlibat saling menghargai dan menghormati dengan mempertimbangkan potensi, martabat dan nilai-nilai kemanusiaan Pembelajara n Mendalam Berkesadaran Bermakna Menggembiraka n Olah Pikir Olah Hati Olah Rasa Olah Raga Mewujudka n Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 35 Profil Lulusan (8 Dimensi)
  • 36.
    Pembelajaran Mendalam 3/4 Berkesadaran Pengalaman belajarpeserta didik yang diperoleh ketika mereka memiliki kesadaran untuk menjadi pembelajar yang aktif dan mampu meregulasi diri. Peserta didik memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik untuk belajar, serta aktif mengembangkan strategi belajar untuk mencapai tujuan. Bermakna Peserta didik dapat merasakan manfaat dan relevansi dari hal-hal yang dipelajari untuk kehidupan. Peserta didik mampu mengkonstruksi pengetahuan baru berdasarkan pengetahuan lama dan menerapkan pengetahuannya dalam kehidupan nyata. Menggembirakan Pembelajaran yang menggembirakan merupakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi. Peserta didik merasa dihargai atas keterlibatan dan kontribusinya pada proses pembelajaran. Peserta didik terhubung secara emosional, sehingga lebih mudah memahami, mengingat, dan menerapkan pengetahuan. Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 36
  • 37.
    Pembelajaran Mendalam 4/4 Olah pikir Merupakanproses pendidikan yang berfokus pada pengasahan akal budi dan kemampuan kognitif, seperti kemampuan untuk memahami, menganalisa, dan memecahkan masalah Olah hati Adalah proses pendidikan untuk mengasah kepekaan batin, membentuk budi pekerti, serta menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual Olah rasa Sebagai proses pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kepekaan estetika, empati, dan kemampuan menghargai keindahan serta hubungan antarmanusia Olah raga Merupakan bagian dari pendidikan yang bertujuan untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan fisik, kekuatan tubuh, serta membentuk karakter melalui kegiatan jasmani Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 37
  • 38.
    Pembelajaran Mendalam Dimensi profillulusan merupakan fokus profil lulusan yang akan dicapai yaitu keimanan dan ketakwaan terhadap Tuhan YME, kewargaan, kreativitas, penalaran kritis, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi Prinsip Pembelajaran merupakan dasar karakteristik pembelajaran mendalam yaitu berkesadaran, bermakna, menggembirakan Pengalaman belajar sebagai proses yang dialami peserta didik dalam pembelajaran yaitu memahami, mengaplikasi, merefleksi Kerangka pembelajaran sebagai panduan sistematis dalam menyusun desain pembelajaran, yaitu praktik pedagogis, kemitraan pembelajaran, lingkungan pembelajaran, dan pemanfaatan digital Dimensi Profil Lulusan Prinsip Pembelaja ran Pengala man Belajar Kerangka Pembelaja ran Empat Kerangka Pembelajaran diadaptasi dari Four Elements of Learning Design © copyright 2018 Education in Motion (New Pedagogies for Deep Learning) https://deep- learning.global Pembelajaran Mendalam Menuju Pendidikan Bermutu untuk Semua • Hal. 38
  • 39.
    Pembelajaran Karakteristi k Memanfaatkan asesmen pada awal, proses,dan akhir pembelajaran untuk memahami kebutuhan dan posisi peserta didik dalam perjalanan belajarnya Menggunakan pemahaman tentang kebutuhan dan posisi peserta didik untuk melakukan penyesuaian pembelajaran Didasarkan pada refleksi atas kemajuan belajar peserta didik yang dilakukan secara kolaboratif dengan Pendidik lain Memprioritaskan terjadinya kemajuan belajar peserta didik, di atas cakupan dan ketuntasan muatan kurikulum yang disampaikan
  • 40.
    Pembelajaran dan Asesmen Keterpadua n Pendidik menyusunrencana pembelajaran, termasuk di dalamnya rencana asesmen mulai dari awal hingga akhir pembelajaran Melaksanakan asesmen di akhir pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Hasil dari asesmen ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk asesmen awal pada pembelajaran berikutnya. Pendidik melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk menilai kesiapan setiap individu peserta didik untuk mempelajari materi yang telah dirancang. Berdasarkan hasil asesmen, pendidik mendetailkan rencana pembelajaran dan/atau membuat perencanaan yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Melaksanakan pembelajaran dan menggunakan berbagai metode asesmen formatif untuk memonitor kemajuan belajar.
  • 41.
    FUNGSI KSP 1. dokumenhidup yang membantu satuan pendidikan untuk menyelenggarakan Pendidikan yang berkualitas. Contents 01 Contents 02 Contents 03 Contents 04 2. membantu kepala satuan pendidikan melakukan diversifikasi kurikulum berdasarkan hasil identifikasi potensi dan karakteristik daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. 3. melibatkan berbagai pemangku kepentingan sehinggaa memunculkan rasa kepemilikan dan gotong royong dalam menyukseskan pelaksanaan kurikulumnya menuju pendidikan yang berkualitas
  • 42.
  • 43.
  • 44.
  • 47.
  • 48.
    Diskusi Kelompok 1. KelompokKarakteristik Satuan Pendidikan 2. Kelompok Visi, Misi dan Tujuan 3. Kelompok Pengorganisasian Pembelajaran : Intra kurikuler, ko kurikuler, ekstra kurikuler 4. kelompok Perencanaan Pembelajaran: Lingkup satpen dan lingkup kelas apa yang didiskusikan? 1. Apa saja yang perlu dimuat pada bagian tersebut? 2. Bagaimana cara menyusunnya? 3. siapa saja yang terlibat dalam penyusunan tersebut? 4. berikan contohnya siapkan paparan hasil diskusi dalam bentuk : ppt/canva/ infografis. mind mapping, reel, tiktok
  • 49.
  • 50.
  • 51.
    Kerangka dasar kurikulumyang ditetapkan oleh pusat TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL PROFIL PELAJAR PANCASILA Struktur Kurikulum Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Capaian Pembelajaran Mengembangkan VISI Menerjemahkan MISI Membuat TUJUAN Membuat STRUKTUR KURIKULUM SEKOLAH Membuat PROFIL PELAJAR Menyusun RENCANA PEMBELAJAR AN EVALUASI KURIKULUM evaluasi jangka panjang (4-5 tahun) evaluasi jangka pendek (semester/tahunan) Penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan SN P Analisis konteks KARAKTERIS TIK SATUAN PENDIDIKAN 51
  • 52.
  • 53.
    Prinsip Analisis Lingkungan Belajar •Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan • Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan • Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan dokumentasi data • Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi
  • 54.
    Jenis informasi yang dibutuhkan •Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? • Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? • Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? • Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan menyiapkan peserta didik mencapai profil pelajar?
  • 55.
    Cara Analisis Lingkungan Belajar •Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan sasaran yang dibutuhkan. • Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung. • Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dengan mengundang perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh masyarakat.
  • 56.
    Ragam Alat Analisis •Apakekhasan daerah setempat yang penting Analisis SWOT •Root Cause •Fish Bone
  • 57.
    [CONTOH 1] Proses AnalisisLingkungan Analisis lingkungan belajar Visi - Misi Analisis kebutuhan sekolah Sumber daya alam, sosial, dan budaya ● Bagaimana mendokumentasikan semua informasi sistem, sumber daya dan fasilitas dan mitra yang ada? Sumber pendanaan ● Bagaimana proses pendanaan sekolah? ● Bagaimana penggunaan dana ini? Sistem dan kebijakan di daerah ● Apa saja kebijakan sekolah terkait indikator? ● Apa saja perubahan sistem yang terjadi? ● Apakah ada integrasi aktivitas untuk mendukung pencapaian indikator? Kemitraan ● Siapa saja pihak-pihak yang dapat dilibatkan untuk mendukung program sekolah? (organisasi, komunitas, tokoh, dll.) ● Seperti apakah gambaran ideal tentang masa depan dan ingin diwujudkan oleh sekolah? ● Bagaimana sekolah bisa mencapai gambaran ideal tersebut? Review Visi Misi ● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam visi dan misi? ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru yang lebih sesuai dengan kondisi lingkungan dan profil pelajar? ● Apa saja prioritasnya? Peserta didik ● Apa saja kelompok-kelompok peserta didik yang ada di sekolah? Apa saja kebutuhan setiap kelompok tersebut? ● Apakah ada kelompok peserta didik yang membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak? Guru dan tenaga kependidikan ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan yang ada di sekolah? Apa saja kebutuhan setiap kelompok tersebut? ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak? Sarana dan prasarana ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk pembelajaran yang optimal? Profil Pelajar ● Apa sajakah kemampuan kognitif terpenting dan yang berlaku lintas kelas yang perlu menjadi fokus dalam proses belajar selama di sekolah? ● Apa sajakah kemampuan yang kemungkinan besar akan dibutuhkan dalam jangka waktu panjang? Contoh: keterampilan abad 21. ● Apa sajakah kemampuan individu selain kemampuan kognitif yang dianggap paling berharga di rumah dan sekolah? Apa saja kemampuan yang terkait dengan menjadi pembelajar sepanjang hayat, metakognisi, fleksibilitas dan kompetensi lain yang dibutuhkan dalam menghadapi perubahan. ● Kompetensi apa sajakah yang paling dibutuhkan untuk berkolaborasi dan berjejaring di komunitas sekolah? ● Kompetensi apa sajakah yang paling dibutuhkan untuk berkolaborasi dan berjejaring di komunitas yang lebih luas?
  • 58.
  • 59.
    Pengertian Visi Visi adalahcita-cita bersama pada masa mendatang dari warga satuan pendidikan, yang dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
  • 60.
    Visi • Visi merupakankeadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh satuan pendidikan. • Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi. • Visi harus tampak realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap pemangku kepentingan. • Visi bersifat dinamis dan tidak untuk selamanya.
  • 61.
    Membuat Visi 1. Kumpulkaninformasi untuk dijadikan bahan diskusi, melalui wawancara atau survei. 2. Dari jawaban warga satuan pendidikan, buatlah keterkaitan/benang merah dari suara peserta didik, staf/guru, dan orang tua. 3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat. 4. Telisik persamaan dan perbedaannya: a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan bersama warga satuan pendidikan. b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut? c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan? 5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi. 6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi. Peserta Didik Staf/guru Orang tua ● Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi di satuan pendidikan? ● Satuan pendidikan seperti apa yang kamu inginkan? ● Hal apa yang paling ingin didapat /dipelajari/dikuasai di satuan pendidikan? ● Apa yang paling penting bagi kamu di satuan pendidikan? ● Mengapa memilih profesi sebagai pendidik/bekerja di satuan pendidikan? Apa yang ingin dicapai? ● Apa harapan bagi peserta didik yang ada di satuan pendidikan ini? Jika mereka keluar atau sudah lulus ingin mereka jadi individu seperti apa? ● Apa nilai-nilai yang Anda percayai? Bagaimana menanamkan itu pada peserta didik? Apa perubahan diri yang diharapkan terjadi? ● Mengapa memilih satuan pendidikan ini? ● Apa harapannya terhadap satuan pendidikan? ● Pribadi anak seperti apa yang diharapkan? ● Kalau bisa menentukan hal paling penting yang perlu dipelajari di satuan pendidikan, apakah itu? TIPS ● Sesuaikan pertanyaan untuk peserta didik dengan tahapan perkembangan/belajarnya ● Tenaga kependidikan terkadang tidak melihat dirinya sebagai pendidik. Berikan pengantar bahwa bekerja di satuan pendidikan adalah pendidik, apapun perannya. ● Untuk wakil orang tua, perlu cermat memilih perwakilan agar perwakilan representatif (orang tua baru dan lama, orang tua yang kritis baik terhadap tujuan pendidikan untuk anak, maupun mengapa memilih satuan pendidikan tersebut)
  • 62.
  • 63.
    Misi adalah pernyataanbagaimana satuan pendidikan mencapai visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
  • 64.
    a. Pernyataan misimenunjukkan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan. b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi. c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan misi. d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada peserta didik.
  • 65.
  • 66.
    Tujuan adalah gambaranhasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang sudah ditetapkan
  • 67.
    a.Tujuan harus serasidan mendeskripsikan misi dan nilai-nilai satuan pendidikan. b.Tujuan fokus pada hasil program. c.Tujuan harus spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka waktu tertentu (SMART). d.Tujuan harus terukur derajat keberhasilannya. Untuk mengetahui pencapaian tujuan pendidikan, satuan pendidikan dapat melakukan evaluasi
  • 68.
    Membuat Tujuan Satuan Pendidikan Tujuandibuat untuk menerjemahkan kalimat tindakan dalam misi menjadi aksi-aksi spesifik dan terukur. Aksi-aksi inilah yang selanjutnya akan digunakan manajemen satuan pendidikan untuk menyusun program kerja yang akan direfleksikan dan dievaluasi dalam kurun waktu tertentu. Prinsip penting dalam membuat tujuan: • Specific, tujuan haruslah sederhana dan spesifik, dapat menjadi ciri khas satuan pendidikan. • Measurable, tujuan harus dapat diukur dan dapat memotivasi agar tercapai, dibutuhkan kriteria pencapaian yang jelas. • Achievable/Attainable, tujuan harus dapat dicapai dan dilaksanakan oleh seluruh warga satuan pendidikan dan melibatkan pihak eksternal. • Relevant, tujuan harus relevan dengan misi, masuk akal, dan menempatkan peserta didik sehingga mampu memperkuat kompetensinya. • Time bound, tujuan harus memiliki alokasi waktu yang lebih fleksibel dengan linimasa yang disesuaikan dengan kebutuhan, oleh karena itu perlu melibatkan semua guru dalam pembuatan linimasa tersebut. Selain prinsip ini, hal penting lainnya adalah: • Evaluated, tujuan perlu dievaluasi untuk memastikan pencapaiannya, secara berkala menyediakan waktu untuk mendiskusikan bersama warga satuan pendidikan. • Reviewed, tujuan juga perlu ditinjau secara berkelanjutan, direfleksikan bersama dan didiskusikan modifikasi yang perlu dilakukan. S M A R T ( E R )
  • 69.
    [CONTOH] Menentukan Strategi Pertanyaanberikut dapat membantu tim inti memastikan semua aspek kunci dari visi sekolah, realita dan prioritas sudah dipertimbangkan. Visi perlu kuat dan menggambarkan aspirasi yang tulus, sementara realita harus jelas dan sesuai keadaan nyata. VISI ● Dari proses sebelumnya, aspek apa yang paling penting yang diminta dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah , dan perwakilan guru? ● Bagaimana kurikulum, desain sistem sekolah, dan program, serta faktor lainnya saling melengkapi dalam mewujudkan visi? KONDISI SEKOLAH SAAT INI ● Bagaimana kebutuhan siswa berubah seiring waktu? ● Proses dan program apa yang paling optimal dilakukan untuk beragam karakter siswa dengan menghargai berbagai kebutuhan belajar siswa? Gunakan kesinambungan data yang dimiliki sekolah: demografi siswa, pendaftaran, kehadiran, angka putus sekolah, karakter dan latar belakang siswa, distribusi capaian belajar, dll. ● Bagaimana perubahan cara sekolah mengukur ketercapaian/keberhasilan proses belajar siswa dari waktu ke waktu, tahun ke tahun? Apakah sekolah semakin memahami bagaimana pembelajaran dan asesmen yang berpusat pada siswa? ● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu? ● Apakah siswa, orang tua, guru, dan warga sekolah lainnya semakin menyadari dan memahami sekolah sebagai lingkungan belajar yang sehat? ● Pengamatan apa saja yang dilakukan pada pembelajaran dan lingkungan belajar (sekolah dan kelas)? ● Telisik kembali keselarasan antara program pengembangan guru, tujuan sekolah, konsep dan landasan sekolah, serta lingkungan belajar. Apakah selaras dan saling menguatkan? STRATEGI PRIORITAS ● Apa yang pertama kali perlu dilakukan untuk mewujudkan visi sekolah? ● Bagaimana sekolah mendukung pengembangan guru/tenaga kependidikan serta kurikulum? ● Bagaimana lingkungan sekolah bisa terus berkembang mendukung pembelajaran yang optimal? ● Sumber daya apa saja yang dapat dimanfaatkan sekolah untuk mendukung pembelajaran? 69
  • 70.
    CONTOH: Analisis Kebutuhan dan StrategiSatuan Pendidikan Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, serta ancaman atau yang biasa kita sebut sebagai SWOT merupakan cara yang umum dilakukan dalam mengenali satuan pendidikan dan lingkungannya serta menyusun strategi untuk mengembangkan dan mengatasi permasalahan satuan pendidikan. S (strength/kekuatan) W (weakness/kelemahan) O (opportunity/peluang) T (threat/ancaman) internal eksternal situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa memberikan pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan yang dimiliki satuan pendidikan yang bisa memberikan pengaruh negatif pada saat ini atau pun di masa yang akan datang. situasi atau kondisi yang merupakan peluang atau kesempatan di luar satuan pendidikan yang bisa memberikan peluang untuk berkembang di kemudian hari. Ancaman atau tantangan apa saja yang mungkin akan dihadapi satuan pendidikan yang bisa menghambat laju perkembangan satuan pendidikan. ● Kekuatan atau kelebihan apa yang dimiliki satuan pendidikan? ● Apa yang membuat satuan pendidikan lebih baik dari satuan pendidikan lainnya? ● Keunikan apa yang dimiliki oleh satuan pendidikan? ● Apa yang menyebabkan satuan pendidikan mendapatkan “dukungan”? ● Apa yang dilihat atau dirasakan oleh masyarakat sebagai suatu kelebihan? ● Apa yang dapat kita tingkatkan dalam satuan pendidikan? ● Apa saja kebutuhan peserta didik yang belum terpenuhi di sekolah? ● Apa saja yang harus dihindari satuan pendidikan? ● Faktor apa saja yang menyebabkan kehilangan dukungan? ● Apa yang dilihat atau dirasakan masyarakat sebagai suatu kelemahan satuan pendidikan? ● Apa saja kesempatan yang ada di luar satuan pendidikan? (Misal: lingkungan yang mendukung, mitra yang dapat memperkaya pembelajaran) ● Perubahan apa saja yang terjadi di luar satuan pendidikan (hasil riset terbaru, praktik- praktik pendidikan dan pengasuhan) yang selaras dan bisa menjadi pendukung satuan pendidikan? ● Apa saja perkembangan pola pikir masyarakat (orang tua dan praktisi pendidikan) yang bisa membantu satuan pendidikan untuk melakukan inovasi? ● Hambatan apa yang sedang dihadapi sekarang? ● Apa saja hal yang dilakukan “pesaing“ satuan pendidikan? ● Tren apa yang menyebabkan ancaman bagi satuan pendidikan? Misalnya: Perkembangan Teknologi ● Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan berdampak bagi perkembangan satuan pendidikan?
  • 71.
    Menyelaraskan Visi, Misi, Tujuan, danStrategi Satuan Pendidikan Saat melakukan analisis lingkungan belajar, pastikan visi, misi, dan tujuan tidak bertentangan dengan kerangka kurikulum yang ditetapkan oleh pusat: Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar Pancasila, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian Pembelajaran. VISI Apakah visi menggambarkan harapan seluruh warga satuan pendidikan? Apakah visi menyatakan tujuan besar yang ingin dicapai satuan pendidikan? MISI Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi? Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi prioritas untuk mencapai visi? TUJUAN Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi? Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan? STRATEGI Apakah strategi jelas menyatakan cara-cara yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan? Apakah semua warga satuan pendidikan memahami cara-cara tersebut? 71 Profil Lulusan
  • 72.
    SUMBER Anggraeni, ArdiatiAndiarti, Indriyati Herutami, Yogi Anggraena, dan Yusri Saad. Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan. 2024. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
  • 73.
    Tugas • Dalam kelompokkecil ( 2 orang) silakan Bapak /Ibu : • 1. memilih salah satu capaian nilai rapor yang belum bagus ( warna merah/ kuning/ hijau tapi delta negatif). Contoh : kemampuan literasi, kemampuan numerasi, karakter, kualitas pembelajaran, iklim keamanan, iklim kebhinekaan, iklim inklusivitas • 2. mencari akar masalahnya • 3. menentukan alternatif solusi / rekomendasi prioritas • 4. membuat program dan kegiatan • 5. membuat jadwal kegiatan • hasil diskusi dituangkan dalam ppt / canva/ AI/ infografis • dan dipaparkan 73
  • 74.
    THANK YOU Insert theSubtitle of Your Presentation

Editor's Notes

  • #57 https://healthysafechildren.org/sites/default/files/NA-and-ES-508.pdf
  • #61 Do’s and dont’s nya Pertanyaan kunci Indikator visi Contoh membuat visi & membuat indikator visi
  • #68 https://www.mindtools.com/pages/article/smart-goals.htm Tujuan perlu SMART Specific and strategic Measureable Achievable/attainable Result-based Timebound Membuat contoh tujuan dari kalimat misi Karena hasil akhir, jadi harus terukur --- that’s why smart
  • #69 Schools that learn (?)
  • #70 https://healthysafechildren.org/sites/default/files/NA-and-ES-508.pdf
  • #71 General