TEKNIK GEOMATIKA
SMK NEGERI 2 MUARA ENIM
Indah Mirna Mardiana, S.T.Gr
Survey dan Pemetaan
A. Pengertian Umum
Ilmu Ukur Tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan
Ilmu Geodesi (Soetomo,1983;1)
Survey (geomatik) dapat didefenisikan; sebuah disiplin ilmu yang meliputi
semua metode untuk mengukur dan mengumpulkan informasi tentang fisik
bumi dan lingkungan, pengolahaninformasi, dan menyebarluaskan berbagai
produk yang dihasilkan untuk berbagai kebutuhan.
Ilmu Geodesi Memiliki dan maksud, yaitu :
1. Maksud ilmiah; yaitu menentukan bentuk-bentuk permukaan bumi ((ilmu
geodesi tinggi). Ilmu geodesi tinggi yaitu mempelajari cara pengukuran dengan
teliti MENGENAI UNSUR-UNSUR bidang permukaan bumi serta cara perhitungan
untuk menentukan posisi geografis titik-titik diatas permukaan bumi.
2. Maksud Praktis ( geodesi rendah)
Maksud praktis adalah mempelajari cara-cara pengukuran diatas
permukaan bumi yang bentuknya tidak beraturan( lembah, gunung)
meliputi pengukuran horizontal dan vertikal baik sebagian besar
maupun kecil guna pembuatan peta.
Untuk mempermudah pemindahan hasil permukaan bumi yang tidak
beraturan ke bidang gambar yang datar (peta), maka harus memakai
bidang perantara, yaitu:
a. Bidang ellipsoide, bila bidang luas daerah lebih besar 55,00 Km2.
b. Bidang Bulatan, untuk luasan < 100 KM
c. Bidang datar 55 KM
≤
Bidang datar yang dipakai dalam ilmu ukur tanah pertambangan
adalah bidang datar
Penerapan ilmu ukur tanah untuk pertambangan adalah:
a. Untuk pembuatan berbagai jenis peta pada kegiatan
pertambangan
b. Pecadangan wilayah pertambangan
Maksud dari ilmu ukut tambanga adalah kegiatan pengukuran
tanah berbagai jenis kegiatan pertambangan
Ruang lingkup Survey dan
Pemetaan
B. Satuan Ukuran
Satuan ukuran yang
digunakan dalam ilmu ukur
tambang dan survey
pemetaan terdiri dari :
1. Satuan panjang
Panjang dapat dinyatakan 2
sistem yaitu sistem metrik
dan sistem british.
Metrik British
1 km = 10 hm Mile = 1760 yard
1 hm = 10 dam 1 yard = 3 feet
1 dam = 10 m 1 feet = 13 inchi
1 m = 10 dm 1 inchi = 2,54 cm
1 dm = 10 cm 1 feet = 0,3048 m
1 cm = 10 mm 1 m = 3,28023
feet
1 cm = 0.396 inchi
2. Satuan Luas
Satuan ukuran luas yang digunakan adalah :
1 m2
, 1 are = 100m2
, 1 ha = 10.000m2
, 1km2
= 106
m2
3. Satuan ukuran sudut
Dasar untuk menyatakan besarnya sudut adalah lingkaran yang dibagi dalam
empat bagian yang dinamakan kuadran.
a. Cara segsagesimal membagi lingkaran 360 bagian, sehingga 1 kuadran ada
90 derajat, 1 derajat = 60 menit, 1 menit = 60 sekon
b. Cara sentisimal ,membagi lingkaran dalam 400 bagian sehingga 1 kuadran
ada 100 bagian yang dinamakan grade, 1 grade = 100 centrigrade, 1
centrigrade = 100 centigrade, 1 centigrade = 100c, 1c = 100 cc)
c. Cara Radial adalah menggunakan radial sebagai satuan sudut, emnentukan
sudut juga berpedoman kepada lingkaran.
=
4. Cara Mentransfer satuan ukuran
Dalam pelaksanaan pengukuran sering kita harus merubah
satuan sudut dari derajat ke grad, merubah satuan sudut dari
derajat ke radian atau sebaliknya.
Perubahan ini dapat dilakukan dengan cara yaitu
menggunakan tabel dan dengan sistem perbandingan
Sebagai contoh:
Diketahui besar sudut 70⁰. Rubahlah satuan tersebut kedalam
harga grade.
Penyelesaian :
70: 360 = X : 400
360x = 28.000
X = = 77,77 grade
Menghitung Sistem Koordinat
Untuk menyatakan letak suatu
titik terhadap titik-titik lainnya
menurut aturan tertentu
dipakai suatu sistem
koordinat.
Pemakaian sistem koordinat
adalah dasar dari matematika
menggunakan salib sumbu
utara selatan sebagai absis
atau sumbu X, Timur barat
sebagai ordinat atau sumbu Y.
XA
YB
dOA
A (XA,YA)
O
XB
YA
(XB,YB) B
d
O
B
Y
X
αA
αB
Sistem Koordinat
• Datum ; Datum dapat dianggap sebagai kerangka referensi
pengukuran lokasi pada permukaan bumi. Datum yang
paling terbaru dikembangkan dan digunakan oleh banyak
penggunaan adalah WGS 1984.
• Proyeksi adalah transformasi dari bentuk bumi ke bidang
datar. Bahasan mengenai proyeksi sangat luas dan
kompleks. Meskipun tidak perlu harus mengetahui detail
dari setiap kategori, teman-teman diharapkan mengetahui
pengelompokan proyeksi dan spesifikasi proyeksi yang
digunakan pada wilayah yang kajian
Sistem Koordinat di Indonesia
• Sistem Koordianat di indonesia ada 2 yaitu: Sistem
Koordinat Geografis dan Sistem Koordinat UTM
• Sistem Koordinat Geografis : Sistem koordinat geografis
(geographic coordinate systems, GCS) menggunakan
permukaan tiga dimensi dari spheroid (bentuk bumi) sebagai
dasar penentuan koordinat. GCS menggunakan satuan sudut
(angular unit) yang dinyatakan dalam longitude dan latitude yang
dihitung dari titik tengah bumi ke suatu titik di permukaan. GCS
sering dinyatakan dalam satuan derajat maupun radian.
Longitude 0 (nol) adalah meridian yang melintasi Kota Greenwich,
England, sedangkan latitude 0 (nol) adalah garis khatulistiwa.
Sistem koordinat
• Sistem Koordinat UTM:
• Perbedaan koordinat geografis dan UTM adalah jika untuk sistem koordinat geografis
mengacu pada bentuk bumi yang sesungguhnya, sedangkan koordinat UTM atau
Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat proyeksi atau tidak mengacu
pada bentuk bumi yang bulat melainkan pada bentuk bumi yang datar.
• Sistem koordinat ini akan memproyeksikan bentuk bumi ke dalam bentuk tabung ke
dalam satuan meter. Nah, proyeksi tersebut akan dilakukan pada setiap garis bujur 6°,
garis bujur inilah yang disebut zona UTM.
• Sehingga jika mengacu pada bentuk bumi yang bulat maka akan ada 60° zona UTM di
dunia, zona UTM dunia dari zona 1 dari 180° Bujur Barat (BB) – 174° BB, kemudian zona
2 dari 174° BB ke 168° BB, terus berlanjut ke arah timur sampai ke zona 60 yang dimulai
dari 174° Bujur Timur sampai ke 180° BT.
• di Indonesia ada 9 zona UTM. 9 zona UTM yang ada di Indonesia akan dimulai dari
meridian 90° BT sampai ke meridian 144° BT dengan batas paralel (lintang) 11° LS
hingga 6°LU. Dengan demikian maka diketahui jika wilayah Indonesia dimulai dari zona
ke 46 yaitu meridian sentral 93° BT, hingga ke zona 54 yaitu meridian sentral 141° BT.
Sistem Koordinat
• Jakarta:
• Dapat dinyatakan dalam sistem koordinat geografis sebagai 6°12′ LS
(Lintang Selatan) dan 106°48′ BT (Bujur Timur).
• Titik pada peta UTM:
• Dapat dinyatakan dalam koordinat X dan Y dalam satuan meter (misalnya,
712345 m E, 9210789 m N).
• Pentingnya Sistem Koordinat
• Memungkinkan identifikasi lokasi suatu wilayah dengan tepat.
• Digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemetaan, navigasi, dan
ilmu geospasial.
• Memastikan data spasial dapat diintegrasikan dan dianalisis secara
efektif.
Praktek Penggunaan GPS Handheld
• Tentukan daerah yang akan diketahui titik koordinat nya
buat poligon tertutup/ bidang
• Tulis koordinat dengan menggunakan koordinat geografis
dan koordinat UTM
• Gambar dan tulis koordinat lokasi tersebut di kertas A4
dengan Menggunakan Etiket pada pengambarannya.
• Kelompok yang belum menggunakan GPS untuk menulis
bagian2 dari GPS beserta fungsinya
XA
YB
dOA
A (XA,YA)
O
XB
YA
(XB,YB) B
d
O
B
Y
X
αA
αB
Koordinat titik A
seperti gambar
diatas adalah:
Absis =+XA (positif)
Ordinat = +YA (positif)
Jika diketahui:
Sudut Jurusan A = αA
Jarak OA = dOA
Maka Koordinat Titik
A
Xa = dOA sin αA
Ya = dOA cos αA
Koordinat Titik B
Absis =-XB
(negatif)
Ordinat = +YB
(positif)
Jika diketahui:
Sudut Jurusan B =
αB
Jarak OB = dOB
Maka Koordinat
Titik B
XB = - dOB sin αB
YB = +dOB cos αB
KUADRAN
O
Y
Y
X
α
X
r
0⁰
360⁰
90⁰
180⁰
270⁰
I
I
I
III
IV
O
Y
Y
X
β
X
r
0⁰
360⁰
90⁰
180⁰
270⁰
I
IV
III
II
Ilmu Ukur Sudut Ilmu Ukur Tanah
Mengapa penentuan kuadran ilmu ukur
tanah dan ilmu ukur sudut berbeda?
Sin α =
Cos α =
Tg α =
Sin β =
Cos β =
Tg β =
Sin α dinyatakan dengan absis X
Cos α dinyatakan dengan ordinat Y
Sin β dinyatakan dengan Ordinat Y
Cos β dinyatakan dengan Absis X
1. Sudut Jurusan dengan Azimuth
O
dOA
Y
X
A
αOA
0⁰
360⁰
90⁰
180⁰
270⁰
α1
α2
UG
UM
Keterangan:
UM = Utara Magnet
UG = Utara Geografis
α 1 = Azimuth Magnet
α 2 = Azimtuh Geografis
α OA = Sudut Jurusan
2. Menentukan sudut jurusan yang diawali dan diakhiri
dengan titik-titik yang su dat diketahui koordinatnya
Y
O
dAB
A
0⁰
180⁰
270⁰
αAB
B
XB - XA
(XA;YA
)
(XB;YB
)
YB - YA
XA YA
C
X
Pada gambar diketahui:
Titik A (XA;YA) ; Titik B (XB;YB)
Menjadi Garis AB maka sudut jurusan AB adalah
αAB.
Untuk menentukan besar sudut αAB, haru
smembentuk segitiga siku-siku dengan jaln
menarik garis lurus sejajar sumbu X melalui titik A
dan gharis lurus sejajar sumbu Y melalui titik B
dimana kedua garis ini berpotongan dititik C
dengan sudut C = 90⁰.
Didalam siku-siku ABC dapat ditentukan :
∆
Tan αAB
Dengan menyatakan kedua sisi siku dan sisi miring
didapat =
XB – XA = dAB Sin αAB
YB – YA = dAB cos αAB
Maka :
=
Untuk mengetahui letak
kuadran digunakan
rumus:
Tan αAB dimana;
XB-XA = X
∆
YB –YA = Y
∆
Tan αAB
O
0⁰
180⁰
270⁰
X +
Y +
X -
Y -
I
II
III
IV
∆Y +
∆X +
∆X positif, Y positif
∆
Maka αAB dikuadran
I
∆Y -
∆X -
∆X +
∆Y -
∆Y +
∆X -
αAB
B
A
∆X negatif, Y
∆
negatif
Maka αAB dikuadran
III
αAB
∆X positif, Y negatif
∆
Maka αAB dikuadran
II
∆X negatif, Y
∆
negatif
Maka αAB dikuadran
IV
αAB
A
A
A
3. Sudut Jurusan muka dan belakang
Sudut jurusan dari suatu garis dibuat dari ujung garis yang
satu ke ujung yang lainnya. Jika sudut jurusan dari garis AB
diukur dari arah A ke B ini dinamakan sudut jurusan maka
ditulis αm.
Jika sudut jurusan dari garis AB diukur dari B ke A ini
dinamakan sudut jurusan belakang αb.
αAB
αAB
αBA
αAB = αm untuk garis AB
αBA = αb untuk garis AB = αAB +
180
PETA
1. Pengertian
Yaitu gambaran permukaan bumi yang dilihat secara vertikal dari atas terhadap bidang datar.
Peta harus mempunyai persyaratan sebagai berikut:
a. Harus mempunyai skala
b. Memakai sistem proyeksi
c. Mempunyai legenda
d. Mempunyai tulisan keterangan yang lengkap
Fungsi Peta adalah :
e. Memperlihatkan ukuran dari peta seperti luas daerah, jarak dan tingginya diatas
permukaan bumi
f. Memperlihatkan posisi satu sama lainnya sesuatui tempat serta kegunaannya diats
permukaan bumi
g. Memperlihatkan bentuk daerah-daerah yang dilakukan pemetaan
Klasifikasi peta berdasarkan
kegunaannya:
a. Peta Agraria
b. Peta Teknik
c. Peta Topografi
d. Peta Hidrografi
e. Peta khusus ( tematik)
a. Peta statistik
b. Peta jalan
c. Peta sungai
d. Peta pengairan
e. Peta geologi
f. Peta hutan
g. Peta triangulasi
h. Peta dunia
Skala Peta
Skala peta adalah suatu oerbandingan dari keadaan diatas
peta (kertas gambar) dengan keadaaan diatas bumi, misalnya
peta skala 1 : 10.000
Untuk menentukan pemakaian skala peta biasanya
didasarkan atas dua perbandingan yaitu:
a. Dapat mengukur jarak-jarak dengan peta
b. Dapat menggambarkan suatu daerah yang luas dengan
tidak banyak kesalahan-kesalahan
Macam-macam peta berdasarkan dari skala petanya
1. Peta teknik atau peta rencana
Skala 1 : 5000 dan lebih besar 1 : 100; 1 :500
2. Peta Topografi
Skala 1: 10.000 sampai 1 : 200.000
3. Peta Geografi
Skala 1: 200.000 dan lebih kecil 1:500.000
Cara mengambar dengan skala
Contoh
a. Jarak pengukuran lurus adalah 36,4 km dengan skala 1:50.000
Jawab : Jarak dikertas = = 72,8 cm
b. Jarak di lapangan = 10 Km
Skala Gambar = 1 : 10.000
Jarak dalam kertas ????
c. Jarak di lapangan = 78,4 Km
Skala Gambar = 1 : 1000
Jarak dalam kertas ????

Pengenalan Survey dan Pemetaan T.Geomatika

  • 1.
    TEKNIK GEOMATIKA SMK NEGERI2 MUARA ENIM Indah Mirna Mardiana, S.T.Gr
  • 2.
    Survey dan Pemetaan A.Pengertian Umum Ilmu Ukur Tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang dinamakan Ilmu Geodesi (Soetomo,1983;1) Survey (geomatik) dapat didefenisikan; sebuah disiplin ilmu yang meliputi semua metode untuk mengukur dan mengumpulkan informasi tentang fisik bumi dan lingkungan, pengolahaninformasi, dan menyebarluaskan berbagai produk yang dihasilkan untuk berbagai kebutuhan. Ilmu Geodesi Memiliki dan maksud, yaitu : 1. Maksud ilmiah; yaitu menentukan bentuk-bentuk permukaan bumi ((ilmu geodesi tinggi). Ilmu geodesi tinggi yaitu mempelajari cara pengukuran dengan teliti MENGENAI UNSUR-UNSUR bidang permukaan bumi serta cara perhitungan untuk menentukan posisi geografis titik-titik diatas permukaan bumi.
  • 3.
    2. Maksud Praktis( geodesi rendah) Maksud praktis adalah mempelajari cara-cara pengukuran diatas permukaan bumi yang bentuknya tidak beraturan( lembah, gunung) meliputi pengukuran horizontal dan vertikal baik sebagian besar maupun kecil guna pembuatan peta. Untuk mempermudah pemindahan hasil permukaan bumi yang tidak beraturan ke bidang gambar yang datar (peta), maka harus memakai bidang perantara, yaitu: a. Bidang ellipsoide, bila bidang luas daerah lebih besar 55,00 Km2. b. Bidang Bulatan, untuk luasan < 100 KM c. Bidang datar 55 KM ≤
  • 4.
    Bidang datar yangdipakai dalam ilmu ukur tanah pertambangan adalah bidang datar Penerapan ilmu ukur tanah untuk pertambangan adalah: a. Untuk pembuatan berbagai jenis peta pada kegiatan pertambangan b. Pecadangan wilayah pertambangan Maksud dari ilmu ukut tambanga adalah kegiatan pengukuran tanah berbagai jenis kegiatan pertambangan
  • 5.
  • 6.
    B. Satuan Ukuran Satuanukuran yang digunakan dalam ilmu ukur tambang dan survey pemetaan terdiri dari : 1. Satuan panjang Panjang dapat dinyatakan 2 sistem yaitu sistem metrik dan sistem british. Metrik British 1 km = 10 hm Mile = 1760 yard 1 hm = 10 dam 1 yard = 3 feet 1 dam = 10 m 1 feet = 13 inchi 1 m = 10 dm 1 inchi = 2,54 cm 1 dm = 10 cm 1 feet = 0,3048 m 1 cm = 10 mm 1 m = 3,28023 feet 1 cm = 0.396 inchi
  • 7.
    2. Satuan Luas Satuanukuran luas yang digunakan adalah : 1 m2 , 1 are = 100m2 , 1 ha = 10.000m2 , 1km2 = 106 m2 3. Satuan ukuran sudut Dasar untuk menyatakan besarnya sudut adalah lingkaran yang dibagi dalam empat bagian yang dinamakan kuadran. a. Cara segsagesimal membagi lingkaran 360 bagian, sehingga 1 kuadran ada 90 derajat, 1 derajat = 60 menit, 1 menit = 60 sekon b. Cara sentisimal ,membagi lingkaran dalam 400 bagian sehingga 1 kuadran ada 100 bagian yang dinamakan grade, 1 grade = 100 centrigrade, 1 centrigrade = 100 centigrade, 1 centigrade = 100c, 1c = 100 cc) c. Cara Radial adalah menggunakan radial sebagai satuan sudut, emnentukan sudut juga berpedoman kepada lingkaran. =
  • 8.
    4. Cara Mentransfersatuan ukuran Dalam pelaksanaan pengukuran sering kita harus merubah satuan sudut dari derajat ke grad, merubah satuan sudut dari derajat ke radian atau sebaliknya. Perubahan ini dapat dilakukan dengan cara yaitu menggunakan tabel dan dengan sistem perbandingan Sebagai contoh: Diketahui besar sudut 70⁰. Rubahlah satuan tersebut kedalam harga grade. Penyelesaian : 70: 360 = X : 400 360x = 28.000 X = = 77,77 grade
  • 9.
    Menghitung Sistem Koordinat Untukmenyatakan letak suatu titik terhadap titik-titik lainnya menurut aturan tertentu dipakai suatu sistem koordinat. Pemakaian sistem koordinat adalah dasar dari matematika menggunakan salib sumbu utara selatan sebagai absis atau sumbu X, Timur barat sebagai ordinat atau sumbu Y. XA YB dOA A (XA,YA) O XB YA (XB,YB) B d O B Y X αA αB
  • 10.
    Sistem Koordinat • Datum; Datum dapat dianggap sebagai kerangka referensi pengukuran lokasi pada permukaan bumi. Datum yang paling terbaru dikembangkan dan digunakan oleh banyak penggunaan adalah WGS 1984. • Proyeksi adalah transformasi dari bentuk bumi ke bidang datar. Bahasan mengenai proyeksi sangat luas dan kompleks. Meskipun tidak perlu harus mengetahui detail dari setiap kategori, teman-teman diharapkan mengetahui pengelompokan proyeksi dan spesifikasi proyeksi yang digunakan pada wilayah yang kajian
  • 11.
    Sistem Koordinat diIndonesia • Sistem Koordianat di indonesia ada 2 yaitu: Sistem Koordinat Geografis dan Sistem Koordinat UTM • Sistem Koordinat Geografis : Sistem koordinat geografis (geographic coordinate systems, GCS) menggunakan permukaan tiga dimensi dari spheroid (bentuk bumi) sebagai dasar penentuan koordinat. GCS menggunakan satuan sudut (angular unit) yang dinyatakan dalam longitude dan latitude yang dihitung dari titik tengah bumi ke suatu titik di permukaan. GCS sering dinyatakan dalam satuan derajat maupun radian. Longitude 0 (nol) adalah meridian yang melintasi Kota Greenwich, England, sedangkan latitude 0 (nol) adalah garis khatulistiwa.
  • 12.
    Sistem koordinat • SistemKoordinat UTM: • Perbedaan koordinat geografis dan UTM adalah jika untuk sistem koordinat geografis mengacu pada bentuk bumi yang sesungguhnya, sedangkan koordinat UTM atau Universal Transverse Mercator adalah sistem koordinat proyeksi atau tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat melainkan pada bentuk bumi yang datar. • Sistem koordinat ini akan memproyeksikan bentuk bumi ke dalam bentuk tabung ke dalam satuan meter. Nah, proyeksi tersebut akan dilakukan pada setiap garis bujur 6°, garis bujur inilah yang disebut zona UTM. • Sehingga jika mengacu pada bentuk bumi yang bulat maka akan ada 60° zona UTM di dunia, zona UTM dunia dari zona 1 dari 180° Bujur Barat (BB) – 174° BB, kemudian zona 2 dari 174° BB ke 168° BB, terus berlanjut ke arah timur sampai ke zona 60 yang dimulai dari 174° Bujur Timur sampai ke 180° BT. • di Indonesia ada 9 zona UTM. 9 zona UTM yang ada di Indonesia akan dimulai dari meridian 90° BT sampai ke meridian 144° BT dengan batas paralel (lintang) 11° LS hingga 6°LU. Dengan demikian maka diketahui jika wilayah Indonesia dimulai dari zona ke 46 yaitu meridian sentral 93° BT, hingga ke zona 54 yaitu meridian sentral 141° BT.
  • 14.
    Sistem Koordinat • Jakarta: •Dapat dinyatakan dalam sistem koordinat geografis sebagai 6°12′ LS (Lintang Selatan) dan 106°48′ BT (Bujur Timur). • Titik pada peta UTM: • Dapat dinyatakan dalam koordinat X dan Y dalam satuan meter (misalnya, 712345 m E, 9210789 m N). • Pentingnya Sistem Koordinat • Memungkinkan identifikasi lokasi suatu wilayah dengan tepat. • Digunakan dalam berbagai aplikasi, termasuk pemetaan, navigasi, dan ilmu geospasial. • Memastikan data spasial dapat diintegrasikan dan dianalisis secara efektif.
  • 15.
    Praktek Penggunaan GPSHandheld • Tentukan daerah yang akan diketahui titik koordinat nya buat poligon tertutup/ bidang • Tulis koordinat dengan menggunakan koordinat geografis dan koordinat UTM • Gambar dan tulis koordinat lokasi tersebut di kertas A4 dengan Menggunakan Etiket pada pengambarannya. • Kelompok yang belum menggunakan GPS untuk menulis bagian2 dari GPS beserta fungsinya
  • 17.
    XA YB dOA A (XA,YA) O XB YA (XB,YB) B d O B Y X αA αB Koordinattitik A seperti gambar diatas adalah: Absis =+XA (positif) Ordinat = +YA (positif) Jika diketahui: Sudut Jurusan A = αA Jarak OA = dOA Maka Koordinat Titik A Xa = dOA sin αA Ya = dOA cos αA Koordinat Titik B Absis =-XB (negatif) Ordinat = +YB (positif) Jika diketahui: Sudut Jurusan B = αB Jarak OB = dOB Maka Koordinat Titik B XB = - dOB sin αB YB = +dOB cos αB
  • 18.
  • 19.
    Sin α = Cosα = Tg α = Sin β = Cos β = Tg β = Sin α dinyatakan dengan absis X Cos α dinyatakan dengan ordinat Y Sin β dinyatakan dengan Ordinat Y Cos β dinyatakan dengan Absis X
  • 20.
    1. Sudut Jurusandengan Azimuth O dOA Y X A αOA 0⁰ 360⁰ 90⁰ 180⁰ 270⁰ α1 α2 UG UM Keterangan: UM = Utara Magnet UG = Utara Geografis α 1 = Azimuth Magnet α 2 = Azimtuh Geografis α OA = Sudut Jurusan
  • 21.
    2. Menentukan sudutjurusan yang diawali dan diakhiri dengan titik-titik yang su dat diketahui koordinatnya Y O dAB A 0⁰ 180⁰ 270⁰ αAB B XB - XA (XA;YA ) (XB;YB ) YB - YA XA YA C X Pada gambar diketahui: Titik A (XA;YA) ; Titik B (XB;YB) Menjadi Garis AB maka sudut jurusan AB adalah αAB. Untuk menentukan besar sudut αAB, haru smembentuk segitiga siku-siku dengan jaln menarik garis lurus sejajar sumbu X melalui titik A dan gharis lurus sejajar sumbu Y melalui titik B dimana kedua garis ini berpotongan dititik C dengan sudut C = 90⁰. Didalam siku-siku ABC dapat ditentukan : ∆ Tan αAB Dengan menyatakan kedua sisi siku dan sisi miring didapat = XB – XA = dAB Sin αAB YB – YA = dAB cos αAB Maka : = Untuk mengetahui letak kuadran digunakan rumus: Tan αAB dimana; XB-XA = X ∆ YB –YA = Y ∆ Tan αAB
  • 22.
    O 0⁰ 180⁰ 270⁰ X + Y + X- Y - I II III IV ∆Y + ∆X + ∆X positif, Y positif ∆ Maka αAB dikuadran I ∆Y - ∆X - ∆X + ∆Y - ∆Y + ∆X - αAB B A ∆X negatif, Y ∆ negatif Maka αAB dikuadran III αAB ∆X positif, Y negatif ∆ Maka αAB dikuadran II ∆X negatif, Y ∆ negatif Maka αAB dikuadran IV αAB A A A
  • 23.
    3. Sudut Jurusanmuka dan belakang Sudut jurusan dari suatu garis dibuat dari ujung garis yang satu ke ujung yang lainnya. Jika sudut jurusan dari garis AB diukur dari arah A ke B ini dinamakan sudut jurusan maka ditulis αm. Jika sudut jurusan dari garis AB diukur dari B ke A ini dinamakan sudut jurusan belakang αb. αAB αAB αBA αAB = αm untuk garis AB αBA = αb untuk garis AB = αAB + 180
  • 24.
    PETA 1. Pengertian Yaitu gambaranpermukaan bumi yang dilihat secara vertikal dari atas terhadap bidang datar. Peta harus mempunyai persyaratan sebagai berikut: a. Harus mempunyai skala b. Memakai sistem proyeksi c. Mempunyai legenda d. Mempunyai tulisan keterangan yang lengkap Fungsi Peta adalah : e. Memperlihatkan ukuran dari peta seperti luas daerah, jarak dan tingginya diatas permukaan bumi f. Memperlihatkan posisi satu sama lainnya sesuatui tempat serta kegunaannya diats permukaan bumi g. Memperlihatkan bentuk daerah-daerah yang dilakukan pemetaan
  • 25.
    Klasifikasi peta berdasarkan kegunaannya: a.Peta Agraria b. Peta Teknik c. Peta Topografi d. Peta Hidrografi e. Peta khusus ( tematik) a. Peta statistik b. Peta jalan c. Peta sungai d. Peta pengairan e. Peta geologi f. Peta hutan g. Peta triangulasi h. Peta dunia
  • 26.
    Skala Peta Skala petaadalah suatu oerbandingan dari keadaan diatas peta (kertas gambar) dengan keadaaan diatas bumi, misalnya peta skala 1 : 10.000 Untuk menentukan pemakaian skala peta biasanya didasarkan atas dua perbandingan yaitu: a. Dapat mengukur jarak-jarak dengan peta b. Dapat menggambarkan suatu daerah yang luas dengan tidak banyak kesalahan-kesalahan
  • 27.
    Macam-macam peta berdasarkandari skala petanya 1. Peta teknik atau peta rencana Skala 1 : 5000 dan lebih besar 1 : 100; 1 :500 2. Peta Topografi Skala 1: 10.000 sampai 1 : 200.000 3. Peta Geografi Skala 1: 200.000 dan lebih kecil 1:500.000
  • 28.
    Cara mengambar denganskala Contoh a. Jarak pengukuran lurus adalah 36,4 km dengan skala 1:50.000 Jawab : Jarak dikertas = = 72,8 cm b. Jarak di lapangan = 10 Km Skala Gambar = 1 : 10.000 Jarak dalam kertas ???? c. Jarak di lapangan = 78,4 Km Skala Gambar = 1 : 1000 Jarak dalam kertas ????