Pengetahuan Dasar Tentang Api Penyebab Terjadinya Kebakaran Dan Pencegahannya Disusun Oleh : CV. HIMAR RAYA Distributor Pemadam Api COMMANDER Telp. 86903403, 86902527, Fax. 86903403 Website :www.himarraya.com Email : himarraya@yahoo.com Fauzi Rachman   08551026965 To  : PT. M.A.S Attn  : Ibu. Nur Fax  : 87785048
Terjadinya Api Disebabkan dari tiga unsur : 1. Adanya panas (heat)   Segitiga Api 2. Oksigen (O 2 ) (Fire Triangel) 3. Material (fuel) Tanpa ada ke 3 unsur tersebut, api tidak akan terjadi. Cara menghindarkan api/kebakaran adalah dengan menghilangkan salah satu dari ke 3 unsur tersebut. Kelas – Kelas Api Kelas A : terdiri dari benda padat, seperti kayu, kertas, karet, plastik, tekstil.   (bila sudah terbakar menjadi hitam / arang  = Carbonecous materials) Kelas B : benda cair yang mudah terbakar. (Flammable liquids)   seperti : bensin, thinner, cat dll.
Kelas C : benda cair bersifat gas. (Flammable gases)   seperti : LPG, LNG, Methane Buthane Kelas D : logam / metal yang mudah terbakar   seperti : Magnesium, Titanium Kelas E : Listrik (Electrical Fire) karena hubungan pendek Dari kelima kelas tersebut umumnya dirumuskan menjadi hanya 3 kelas, yaitu kelas A,B, dan C, dimana B dan C digabung menjadi kelas B dan kelas E menjadi kelas C. Sedangkan kelas D adalah kelas khusus yang terjadi ditempat khusus (tidak umum). Sebab – Sebab Terjadinya Kebakaran 1. Faktor manusia : kelalaian, ketidaktahuan, kesengajaan. 2. Faktor alam : petir dan gempa. 3. Faktor alat : kerusakan, alat yang tidak memadai. Mencegah Terjadinya Kebakaran 1. Tidak merokok atau membuang puntung rokok di sembarang tempat. 2. Jangan meletakkan barang yang mudah terbakar di tempat yang tidak semestinya. 3. Jangan memberikan beban yang berlebihan pada stop kontak dan tidak menggunakan kabel listrik yang tidak sesuai. 4. Hati – hati menggunakan kompor yang menyala, jangan lupa memeriksa kompor di dapur sebelum pergi. 5. Jauhkan benda – benda yang dapat menimbulkan api pada anak – anak, seperti korek api dan lilin. 6. Hati – hati menyalakan obat nyamuk, lampu tempel dan jauhkan dari benda yang mudah terbakar. 7. Menyediakan tabung pemadam ditempat yang mudah setiap orang tahu. (bebas, aman, mudah dilihat, dan dijangkau). 8. Jangan biarkan tabung pemadam yang sudah dipakai masih ditempat semula. 9. Pemadam api harus sering diperiksa atau kontrol.
Media Pemadam Kebakaran 1. Berbentuk padat : Powder (menutup / menyelimuti). 2. Berbentuk cair : a.  Foam / busa (menyelimuti)   b. Air (air sungai, hydrant, air kali, air sumur dan air laut). 3. Berbentuk gas : CO 2  / carbon dioxida (mendinginkan)  Jenis – Jenis Media Pemadam 1. Dry powder / Powder / Dry chemical powder   - Jenis ABC  = Multi purpose   Bahan dasar  :  Ammonium Phospate   - Jenis BC   Bahan dasar : Potasium Bicarbonat / Sodium Bicarbonat 2. Gas   - Gas CO 2  , Halon BCF 1211  3. Foam   a. Chemical foam : terdiri dari 2 macam serbuk foam A dan foam B, apabila dituang dengan dibalikkan   akan bercampur menimbulkan reaksi busa (soda bicarbonat dengan alumunium sulphate).   b. Mechanical faom : Air + Foam liquid AFFF 6% bercampur dengan udara dari lubang nozzle sebelum keluar   dari nozzle, kemudian akan keluar membentuk busa / foam.
Daya Pemadaman 1. Powder : Memadamkan api, semua kelas A, B dan C (multi purpose). 2. Gas : Memadamkan api, kelas B dan C, untuk kelas A apabila masih kecil. 3. Foam : Memadamkan api, kelas A dan B tidak boleh untuk api kelas C (akan menghantar listrik). 4. Air : Memadamkan api, kelas A tidak boleh untuk api kelas B dan C.  Model Alat Pemadaman 1. Stored Pressure :   Ciri – cirinya dilengkapi dengan manometer (pressure gauge) alat pengontrol tekanan yang di  simpan didalam tabung. Manometer sangat berguna untuk mengetahui cukup tidaknya tekanan   gas pendorong dalam tabung. Pengisian ulang tidak dapat dikerjakan sendiri. 2. CO2 Cartridge :   Gas sebagai pendorong yang disimpan dalam tabung kecil yang disebut cartridge dan umumnya berisi   gas CO2. Kelebihannya mudah diisi ulang sendiri dengan mengganti cartridge baru dan powder baru.
I.  Diagram Kemampuan Memadamkan Api Antara Kelas Api dan Jenis Media Tidak Tidak Ya Ya E Ya Ya Api Kecil Ya D Tidak Tidak Ya Ya C Tidak Ya Ya Ya B Ya Ya Api Kecil Ya A Air Foam Gas Powder KeLas Api Tidak Tidak Ya Ya C Tidak Ya Ya Ya B Ya Ya Api Kecil Ya A Air Foam Gas Powder KeLas Api
Cara Memeriksa dan Memelihara Alat Pemadam Api (APAR) a. Cara memeriksa   1. Tabung pemadam api jenis stored pressure agar selalu diperiksa manometernya apakah jarum penunjuk   ada ditengah atau diwarna hijau.   2. Periksa apakah segel pengaman tidak putus, apabila  terdapat segel dalam keadaan putus dikhawatirkan    sudah terpakai atau digunakan baik sengaja atau tidak disengaja.   3. Apabila kedapatan segel putus, lepaskan selang dari valve, apakah kedapatan butir – butir bekas serbuk   dilubang valve dan di nozzle selang. Apabila terjadi seperti dimaksud harus segera ditarik untuk tidak tetap   berada ditempat semula (di isi ulang).   4. Begitu juga untuk jenis CO 2 , cartridge dilakukan hal yang sama. b. Cara memelihara   1. Khusus untuk jenis Dry powder seharusnya digantung, tidak diletakkan dibawah / dilantai agar serbuk tidak cepat    membeku, pengaruh dinginnya lantai, kecuali jenis lain seperti CO 2  karena berisi gas dan terlalu berat.   2. Dilakukan pemeriksaan rutin secara berkala, sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sekali.   3. Lakukan pemeriksaan seperti pada ketentuan dalam cara memeriksa seperti diatas.   4. Untuk jenis Dry powder sebaiknya tabung dibalikkan 2 atau 3 kali dan pen pengaman harus dalam kondisi terkunci.   5. Tabung hendaknya tidak ditempatkan ditempat yang lembab dan terkena sinar matahari langsung.   6. Harus ada kartu kontrol hasil pemeriksaan yang di catat oleh petugas yang ditugaskan dan digantungkan    dikepala tabung / valve (pemeriksaan & pencatatan sebaiknya dilakukan secara berkala).
Cara Menggunakan Alat Pemadam Api 1. Pegang kepala tabung / valve dengan tangan kiri atau kanan kemudian cabut pen pengaman. 2. Pegang selang (hose) dengan tangan kiri atau kanan kemudian pencet katup / penekan valve   dan arahkan penyemprotan kepermukaan api atau pangkal api dengan jarak tertentu. 3. Agar api cepat padam pada waktu penyemprotan selang digerakkan / dikibaskan. 4. Penyemprotan mendatar tidak menukik, mulai semp/rotkan kearah yang paling dekat dari   posisi penyemprot kemudian didorong sedikit kearah yang lebih jauh. 5. Pada latihan pemadaman api dilapangan harus diperhatikan datangnya arah angin.    Posisi penyemprot harus berada membelakangi datangnya angin atau lihat kemana arah api terdorong,   penyemprot harus berada diposisi searah dengan arah api.

Pengetahuan dasar tentang api

  • 1.
    Pengetahuan Dasar TentangApi Penyebab Terjadinya Kebakaran Dan Pencegahannya Disusun Oleh : CV. HIMAR RAYA Distributor Pemadam Api COMMANDER Telp. 86903403, 86902527, Fax. 86903403 Website :www.himarraya.com Email : [email protected] Fauzi Rachman 08551026965 To : PT. M.A.S Attn : Ibu. Nur Fax : 87785048
  • 2.
    Terjadinya Api Disebabkandari tiga unsur : 1. Adanya panas (heat) Segitiga Api 2. Oksigen (O 2 ) (Fire Triangel) 3. Material (fuel) Tanpa ada ke 3 unsur tersebut, api tidak akan terjadi. Cara menghindarkan api/kebakaran adalah dengan menghilangkan salah satu dari ke 3 unsur tersebut. Kelas – Kelas Api Kelas A : terdiri dari benda padat, seperti kayu, kertas, karet, plastik, tekstil. (bila sudah terbakar menjadi hitam / arang = Carbonecous materials) Kelas B : benda cair yang mudah terbakar. (Flammable liquids) seperti : bensin, thinner, cat dll.
  • 3.
    Kelas C :benda cair bersifat gas. (Flammable gases) seperti : LPG, LNG, Methane Buthane Kelas D : logam / metal yang mudah terbakar seperti : Magnesium, Titanium Kelas E : Listrik (Electrical Fire) karena hubungan pendek Dari kelima kelas tersebut umumnya dirumuskan menjadi hanya 3 kelas, yaitu kelas A,B, dan C, dimana B dan C digabung menjadi kelas B dan kelas E menjadi kelas C. Sedangkan kelas D adalah kelas khusus yang terjadi ditempat khusus (tidak umum). Sebab – Sebab Terjadinya Kebakaran 1. Faktor manusia : kelalaian, ketidaktahuan, kesengajaan. 2. Faktor alam : petir dan gempa. 3. Faktor alat : kerusakan, alat yang tidak memadai. Mencegah Terjadinya Kebakaran 1. Tidak merokok atau membuang puntung rokok di sembarang tempat. 2. Jangan meletakkan barang yang mudah terbakar di tempat yang tidak semestinya. 3. Jangan memberikan beban yang berlebihan pada stop kontak dan tidak menggunakan kabel listrik yang tidak sesuai. 4. Hati – hati menggunakan kompor yang menyala, jangan lupa memeriksa kompor di dapur sebelum pergi. 5. Jauhkan benda – benda yang dapat menimbulkan api pada anak – anak, seperti korek api dan lilin. 6. Hati – hati menyalakan obat nyamuk, lampu tempel dan jauhkan dari benda yang mudah terbakar. 7. Menyediakan tabung pemadam ditempat yang mudah setiap orang tahu. (bebas, aman, mudah dilihat, dan dijangkau). 8. Jangan biarkan tabung pemadam yang sudah dipakai masih ditempat semula. 9. Pemadam api harus sering diperiksa atau kontrol.
  • 4.
    Media Pemadam Kebakaran1. Berbentuk padat : Powder (menutup / menyelimuti). 2. Berbentuk cair : a. Foam / busa (menyelimuti) b. Air (air sungai, hydrant, air kali, air sumur dan air laut). 3. Berbentuk gas : CO 2 / carbon dioxida (mendinginkan) Jenis – Jenis Media Pemadam 1. Dry powder / Powder / Dry chemical powder - Jenis ABC = Multi purpose Bahan dasar : Ammonium Phospate - Jenis BC Bahan dasar : Potasium Bicarbonat / Sodium Bicarbonat 2. Gas - Gas CO 2 , Halon BCF 1211 3. Foam a. Chemical foam : terdiri dari 2 macam serbuk foam A dan foam B, apabila dituang dengan dibalikkan akan bercampur menimbulkan reaksi busa (soda bicarbonat dengan alumunium sulphate). b. Mechanical faom : Air + Foam liquid AFFF 6% bercampur dengan udara dari lubang nozzle sebelum keluar dari nozzle, kemudian akan keluar membentuk busa / foam.
  • 5.
    Daya Pemadaman 1.Powder : Memadamkan api, semua kelas A, B dan C (multi purpose). 2. Gas : Memadamkan api, kelas B dan C, untuk kelas A apabila masih kecil. 3. Foam : Memadamkan api, kelas A dan B tidak boleh untuk api kelas C (akan menghantar listrik). 4. Air : Memadamkan api, kelas A tidak boleh untuk api kelas B dan C. Model Alat Pemadaman 1. Stored Pressure : Ciri – cirinya dilengkapi dengan manometer (pressure gauge) alat pengontrol tekanan yang di simpan didalam tabung. Manometer sangat berguna untuk mengetahui cukup tidaknya tekanan gas pendorong dalam tabung. Pengisian ulang tidak dapat dikerjakan sendiri. 2. CO2 Cartridge : Gas sebagai pendorong yang disimpan dalam tabung kecil yang disebut cartridge dan umumnya berisi gas CO2. Kelebihannya mudah diisi ulang sendiri dengan mengganti cartridge baru dan powder baru.
  • 6.
    I. DiagramKemampuan Memadamkan Api Antara Kelas Api dan Jenis Media Tidak Tidak Ya Ya E Ya Ya Api Kecil Ya D Tidak Tidak Ya Ya C Tidak Ya Ya Ya B Ya Ya Api Kecil Ya A Air Foam Gas Powder KeLas Api Tidak Tidak Ya Ya C Tidak Ya Ya Ya B Ya Ya Api Kecil Ya A Air Foam Gas Powder KeLas Api
  • 7.
    Cara Memeriksa danMemelihara Alat Pemadam Api (APAR) a. Cara memeriksa 1. Tabung pemadam api jenis stored pressure agar selalu diperiksa manometernya apakah jarum penunjuk ada ditengah atau diwarna hijau. 2. Periksa apakah segel pengaman tidak putus, apabila terdapat segel dalam keadaan putus dikhawatirkan sudah terpakai atau digunakan baik sengaja atau tidak disengaja. 3. Apabila kedapatan segel putus, lepaskan selang dari valve, apakah kedapatan butir – butir bekas serbuk dilubang valve dan di nozzle selang. Apabila terjadi seperti dimaksud harus segera ditarik untuk tidak tetap berada ditempat semula (di isi ulang). 4. Begitu juga untuk jenis CO 2 , cartridge dilakukan hal yang sama. b. Cara memelihara 1. Khusus untuk jenis Dry powder seharusnya digantung, tidak diletakkan dibawah / dilantai agar serbuk tidak cepat membeku, pengaruh dinginnya lantai, kecuali jenis lain seperti CO 2 karena berisi gas dan terlalu berat. 2. Dilakukan pemeriksaan rutin secara berkala, sebaiknya dilakukan setiap 3 bulan sekali. 3. Lakukan pemeriksaan seperti pada ketentuan dalam cara memeriksa seperti diatas. 4. Untuk jenis Dry powder sebaiknya tabung dibalikkan 2 atau 3 kali dan pen pengaman harus dalam kondisi terkunci. 5. Tabung hendaknya tidak ditempatkan ditempat yang lembab dan terkena sinar matahari langsung. 6. Harus ada kartu kontrol hasil pemeriksaan yang di catat oleh petugas yang ditugaskan dan digantungkan dikepala tabung / valve (pemeriksaan & pencatatan sebaiknya dilakukan secara berkala).
  • 8.
    Cara Menggunakan AlatPemadam Api 1. Pegang kepala tabung / valve dengan tangan kiri atau kanan kemudian cabut pen pengaman. 2. Pegang selang (hose) dengan tangan kiri atau kanan kemudian pencet katup / penekan valve dan arahkan penyemprotan kepermukaan api atau pangkal api dengan jarak tertentu. 3. Agar api cepat padam pada waktu penyemprotan selang digerakkan / dikibaskan. 4. Penyemprotan mendatar tidak menukik, mulai semp/rotkan kearah yang paling dekat dari posisi penyemprot kemudian didorong sedikit kearah yang lebih jauh. 5. Pada latihan pemadaman api dilapangan harus diperhatikan datangnya arah angin. Posisi penyemprot harus berada membelakangi datangnya angin atau lihat kemana arah api terdorong, penyemprot harus berada diposisi searah dengan arah api.