LOGOwww.themegallery.com
Adi Wijaya
Albert Andika Prasetia
Budi Santoso
Ganjar Asdi Sudrajat
Rozqi Hakiki
Kelompok 1
Penyusunan Anggaran Piutang
LOGO
Penyelidikan pemberian Kredit
dengan 5 C dan 3 S
Teknik 5 C Teknik 3 C
LOGO
Penyelidikan pemberian Kredit
dengan 5 C
1. Character : Tabiat, Kepribadian, dan niat baik
Debitor
2. Capacity: kemampuan membayar
3. Capital : Posisi keuangan Debitor
4. Condition : Keadaan Politik, Ekonomi, Sosial,
Budaya, Pertahanan, dan Keamanan.
5. Collateral : Jaminan Kredit
LOGO
1. Soliditas Komersial : mengenal kepercayaan
debitor atas kejujuran untuk melunasi secara
tepat waktu
2. Soliditas Finansial : kepercayaan kepada
calon debitor tentang kondisi keuangan untuk
melunasi secara tepat waktu
3. Soliditas Moral : mengenai kepercayaan
kepada calon debitor atas moral yang baik
Penyelidikan pemberian Kredit dengan 3S
LOGO
Piutang
ď‚§ Piutang (receivable) adalah hak menagih
sejumlah harta dari kreditor (Pemberi Pinjaman)
kepada Debitor (Penerimaan Pinjaman) yang
bersedia melunasi pada waktu mendatang.
LOGO
Terjadinya Piutang
1. Terdapat dua Pihak (calon debitur dan
kreditur)
2. Ada kesediaan debitor membayar (surat
pernyatan hitam di atas putih)
3. Ada tempo pembayaran piutang (jatuh tempo
yang telah di jelaskan dalam kontrak utang,
apakah tiap tanggal satu awal bulan atau
sesuai kesepakatan)
4. Adanya hak menagih dari kreditor (surat
pernyataan)
LOGO
Jenis Piutang
ď‚§ Piutang Wesel (notes receivable) : Piutang
yang didukung dengan janji tertulis berbentuk
Wesel.
ď‚§ Piutang Usaha (acount Receivable) :Piutang
yang terjadi akibat menjual barang atau jasa
secara kredit dari usaha pokok perusahaan.
LOGO
Jenis Piutang (Lanjutan)
ď‚§ Piutang Surat Berharga
ď‚§ Beban dibayar dimuka
ď‚§ Setoran Jaminan
ď‚§ Piutang Pajak
ď‚§ Pinjaman Pekerja
ď‚§ Piutang Uang Muka
LOGO
Manfaat Anggaran Piutang
ď‚§ Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet
penjualan, sehingga keuntungan juga dapat
ditingkatkan
ď‚§ Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang
dapat menciptakan keuntungan tambahan
tertentu bagi perusahaan
ď‚§ Dapat mempererat hubungan dagang antara
perusahaan dengan relasinya
LOGO
Hal yang harus diperhatikan dalam
pemberian piutang
ď‚§ Anggaran penjualan
ď‚§ Keadaan persaingan di pasar
ď‚§ Posisi perusahaan dalam persaingan
ď‚§ Syarat pembayaran yang ditawarkan
perusahaan
ď‚§ Kebijakan perusahaan dalam penagihan
piutang
ď‚§ Rencana perusahaan untuk melakukan
penjualan secara kredit aktiva-aktiva lain, selain
barang hasil produksinya.
LOGO
Faktor yang mempengaruhi Anggaran Piutang
ď‚§ Besar Volume Barang dagangan
ď‚§ Standar Kredit
ď‚§ Jangka Waktu Kredit
ď‚§ Pemberian Potongan
ď‚§ Pembatasan kredit
ď‚§ Kebijakan penagihan piutang
LOGO
Volume Barang yang dijual secara
Kredit
ď‚§ Semakin besar penjualan secara piutang
semakin besar resiko yang tertanam dalam
piutang.
LOGO
Standar Kredit
ď‚§ Semakin Longgar standar kredit diberikan maka
semakin besar piutang tertanam dan resiko
kerugian piutang. Analisis 5 C dan 3 S
diabaikan.
ď‚§ Semakin ketat dan ekstrem standar kredit
diberikan maka semakin kecil piutang tertanam
dan resiko kerugian piutang. Debitor akan
diseleksi secara ketat
LOGO
Jangka Waktu
ď‚§ Jangka waktu kredit mempengaruhi besar
kecilnya piutang usaha yang tertanam.
ď‚§ Semakin panjang jangka waktu kredit maka
semakin besar piutang usaha yang tertanam,
dan sebaliknya. Jangka waktu kredit yang
panjang dapat meningkatkan volume barang
atau jasa yang dijual, di samping juga
mengakibatkan piutang usaha semakin besar
LOGO
Contoh piutang jangka panjang
ď‚§ Penjualan Barang secara kredit dengan pembayaran
10% diangsur bulan sebulan, 20% bulan kedua,ketiga,
dan keempat ,15% untuk bulan kelima dan keenam
ď‚§ Piutang bulan barang dijual Rp100.000
ď‚§ Piutang bulan pertama 90%x Rp100.000 Rp900.000
ď‚§ Piutang bulan kedua 70% x Rp100.000 Rp700.000
ď‚§ Piutang bulan ketiga 50%x Rp100.000 Rp500.000
ď‚§ Piutang bulan keempat 30% x Rp100.000 Rp300.000
ď‚§ Piutang bulan kelima 15%x Rp100.000 Rp150.000
ď‚§ Piutang bulan keenam 0% x Rp100.000 Rp 0
LOGO
Contoh piutang jangka pendek
ď‚§ Penjualan Barang secara kredit dengan harga
Rp100.000,
ď‚§ Pembayaran 10% pada bulan pertama, dan 90% pada
bulan kedua
ď‚§ Piutang bulan barang dijual Rp100.000
ď‚§ Piutang bulan pertama 90%x Rp100.000 Rp900.000
ď‚§ Piutang bulan kedua 0% x Rp100.000 Rp
0
LOGO
Jangka Waktu Kredit mempengaruhi laba
Keterangan Tunai Kredit 3
bulan
Kredit 6
bulan
Kredit 12
Bulan
Jualan 1.000 1.000 1.000 1.000
Laba 15% x jualan 150 150 150 150
Kas 110 110 110 110
Piutang usaha 0 250 500 1000
Sediaan 200 200 200 200
Harga tetap bersih 500 500 500 500
880 1.060 1.310 1.810
Utang usaha 300 300 300 300
Modal sendiri 510 760 1.010 1.510
Laba investasi 29,41% 19,74% 14,85% 9,93%
LOGO
Pemberian Potongan
ď‚§ Pemberian potongah harga yang besar akan memperkecil
piutang usaha yang tertanam, dan sebaliknya
1. Barang dijual Rp100.000
2. Pembelian tunai (potongan 10%) Rp 10.000
3. Uang yang dibayar pembeli Rp 90.000
ď‚§ Pemberian potongah harga yang Kecil akan memperbesar
piutang usaha yang tertanam,
1. Barang dijual Rp100.000
2. Pembelian tunai (potongan 5%) Rp
5.000
3. Uang yang dibayar pembeli Rp 95.000
LOGO
Pembatasan Kredit
Dalam arti kuantitatif, yaitu berkenaan dengan batas (jumlah) kredit
maksimal yang akan diberikan.
Semakin tinggi batasan (plafon) kredit, maka semakin besar pitang
usaha yang tertanam, begitu juga sebaliknya
LOGO
Pembatasan Kredit
ď‚§ Semakin tinggi besaran batasan (plafon) kredit
semakin besar piutang tertanam,
ď‚§ Semakin rendah besaran batasan (plafon)
kredit semakin kecil piutang tertanam,
LOGO
Kebijakan Penagihan Piutang
Kebijakan ini mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang
tertanam
Aktif Pasif
• Memperbesar piutang
usaha yang tertanam
• Memerlukan biaya yang
lebih sedikit
• Memperkecil piutang
usaha yang tertanam
• Memerlukan biaya yang
besar, contoh : biaya
perjalanan, telepon,
surat-menyurat, adm.
piutang
LOGO
Kebijakan Penagihan Piutang
ď‚§ Semakin aktif kebijakan penagihan piutang
dapat memperkecil piutang usaha tertanam
namum menambah biaya (beban) dibandingan
dengan penagihan pasif.
LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Data Realisasi dan Anggaran Jualan PT Waja
Sampai Kaputing Triwulan I 2010
Syarat Pembayaran : 50% Tunai, 40% Kredit Sebulan, 10% Kredit Dua
Bulan. Taksiran Piutang Tak Tertagih 1%.
Realisasi Desember Rp80.000,00
Anggaran Januari Rp85.000,00
Februari Rp90.000,00
Maret Rp95.000,00
inget yang ini ya, jangan yang
disana aja yg diinget terus...
LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah I : Hitung Jumlah Piutang Usaha
Langkah II : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang
Tak Tertagih
Langkah III : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bersih
(sekaligus Anggaran Piutang Usaha)
Persamaan Umum
LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah I : Hitung Jumlah Piutang Usaha
Bulan Jumlah
Januari 10% x 80.000 + 50% x 85.000 = 50.500
Februari 10% x 85.000 + 50% x 90.000 = 53.500
Maret 10% x 90.000 + 50% x 95.000 = 56.500
Ini angka apaan ya? Darimana ya munculnya?
inget yang ini ya...
LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Penjelasan Lvl. Beginner (cocok untuk yang duduk
belakang, tidur tiduran dan main Duel Otak saat kelompok
kami presentasi)
Contoh : Jumlah Piutang bulan Januari (Penjualan Desember dan
Januari)
Bulan Jumlah Piutang Keterangan
Desember 10% x 80.000 = 8.000 Piutang itu kan yang belum terbayar, jadi pada
bulan Januari yang belum terbayar adalah yang
masih menjadi kredit dua bulan (10%). 80.000
adalah penjualan bulan lalu (desember)
Januari (10%+40%) x 85.000 = 42.500 Yang masih menjadi piutang adalah yang masih
menjadi kredit satu bulan (40%) dan kredit dua
bulan (10%). Bisa saja dengan mengurangkan
sebesar yang dibayar secara tunai (50%). 85.000
adalah penjualan bulan ini (januari)
Total 8.000 + 42.500 = 50.500 Ini hasil akhirnya, ga perlu dikasih keterangan
juga gapapa, cuma biar keliatan panjang aja
sekalian ngabisin waktu presentasi.
Ingat!!!
Aturan Pembayaran
50% Tunai
40% Kredit Satu Bulan
10% Kredit Dua Bulan
LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah II : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang Tak
Tertagih
Pertama : Hitung Taksiran Piutang Tak Tertagih per Bulan
Desember 1% x 80.000 = 800
Januari 1% x 85.000 = 850
Februari 1% x 90.000 = 900
Maret 1% x 95.000 = 950
Ingat!!!
Aturan Pembayaran
Taksiran Piutang Tak Tertagih
sebesar 1%
LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah II : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang Tak
Tertagih
Kedua : Hitung Cadangan Piutang Tak Tertagih
Cadangan Bulan x = Taksiran Piutang Tak Tertagih (PTT) bulan x-1 + Taksiran PTT bulan x
Januari 800 + 850 = 1.650 Taksiran PTT Bulan Desember + Januari
Februari 850 + 900 = 1.750 Taksiran PTT Bulan Januari + Februari
Maret 900 + 950 = 1.850 Taksiran PTT Bulan Februari + Maret
Desember 1% x 80.000 = 800
Januari 1% x 85.000 = 850
Februari 1% x 90.000 = 900
Maret 1% x 95.000 = 950
LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah III : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bersih
(sekaligus Anggaran Piutang Usaha)
LOGO
Ilustrasi Penyusunan Anggaran
Piutang
Langkah III : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bersih
(sekaligus Anggaran Piutang Usaha)
PT Waja Sampai Kaputing
Anggaran Piutang Usaha
Triwulan Pertama Tahun 2010
Keterangan Januari Februari Maret
Piutang Usaha 50.500 53.500 56.500
Cadangan Penghapusan 1.650 1.750 1.850
Piutang Usaha Bersih 48.850 51.750 54.650
Langkah I
Langkah II
LOGOwww.themegallery.com

penyusunan anggaran piutang

  • 1.
    LOGOwww.themegallery.com Adi Wijaya Albert AndikaPrasetia Budi Santoso Ganjar Asdi Sudrajat Rozqi Hakiki Kelompok 1 Penyusunan Anggaran Piutang
  • 2.
    LOGO Penyelidikan pemberian Kredit dengan5 C dan 3 S Teknik 5 C Teknik 3 C
  • 3.
    LOGO Penyelidikan pemberian Kredit dengan5 C 1. Character : Tabiat, Kepribadian, dan niat baik Debitor 2. Capacity: kemampuan membayar 3. Capital : Posisi keuangan Debitor 4. Condition : Keadaan Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Pertahanan, dan Keamanan. 5. Collateral : Jaminan Kredit
  • 4.
    LOGO 1. Soliditas Komersial: mengenal kepercayaan debitor atas kejujuran untuk melunasi secara tepat waktu 2. Soliditas Finansial : kepercayaan kepada calon debitor tentang kondisi keuangan untuk melunasi secara tepat waktu 3. Soliditas Moral : mengenai kepercayaan kepada calon debitor atas moral yang baik Penyelidikan pemberian Kredit dengan 3S
  • 5.
    LOGO Piutang ď‚§ Piutang (receivable)adalah hak menagih sejumlah harta dari kreditor (Pemberi Pinjaman) kepada Debitor (Penerimaan Pinjaman) yang bersedia melunasi pada waktu mendatang.
  • 6.
    LOGO Terjadinya Piutang 1. Terdapatdua Pihak (calon debitur dan kreditur) 2. Ada kesediaan debitor membayar (surat pernyatan hitam di atas putih) 3. Ada tempo pembayaran piutang (jatuh tempo yang telah di jelaskan dalam kontrak utang, apakah tiap tanggal satu awal bulan atau sesuai kesepakatan) 4. Adanya hak menagih dari kreditor (surat pernyataan)
  • 7.
    LOGO Jenis Piutang ď‚§ PiutangWesel (notes receivable) : Piutang yang didukung dengan janji tertulis berbentuk Wesel. ď‚§ Piutang Usaha (acount Receivable) :Piutang yang terjadi akibat menjual barang atau jasa secara kredit dari usaha pokok perusahaan.
  • 8.
    LOGO Jenis Piutang (Lanjutan) ď‚§Piutang Surat Berharga ď‚§ Beban dibayar dimuka ď‚§ Setoran Jaminan ď‚§ Piutang Pajak ď‚§ Pinjaman Pekerja ď‚§ Piutang Uang Muka
  • 9.
    LOGO Manfaat Anggaran Piutang ď‚§Merupakan upaya untuk meningkatkan omzet penjualan, sehingga keuntungan juga dapat ditingkatkan ď‚§ Pada jenis usaha tertentu, kredit jangka panjang dapat menciptakan keuntungan tambahan tertentu bagi perusahaan ď‚§ Dapat mempererat hubungan dagang antara perusahaan dengan relasinya
  • 10.
    LOGO Hal yang harusdiperhatikan dalam pemberian piutang ď‚§ Anggaran penjualan ď‚§ Keadaan persaingan di pasar ď‚§ Posisi perusahaan dalam persaingan ď‚§ Syarat pembayaran yang ditawarkan perusahaan ď‚§ Kebijakan perusahaan dalam penagihan piutang ď‚§ Rencana perusahaan untuk melakukan penjualan secara kredit aktiva-aktiva lain, selain barang hasil produksinya.
  • 11.
    LOGO Faktor yang mempengaruhiAnggaran Piutang ď‚§ Besar Volume Barang dagangan ď‚§ Standar Kredit ď‚§ Jangka Waktu Kredit ď‚§ Pemberian Potongan ď‚§ Pembatasan kredit ď‚§ Kebijakan penagihan piutang
  • 12.
    LOGO Volume Barang yangdijual secara Kredit ď‚§ Semakin besar penjualan secara piutang semakin besar resiko yang tertanam dalam piutang.
  • 13.
    LOGO Standar Kredit ď‚§ SemakinLonggar standar kredit diberikan maka semakin besar piutang tertanam dan resiko kerugian piutang. Analisis 5 C dan 3 S diabaikan. ď‚§ Semakin ketat dan ekstrem standar kredit diberikan maka semakin kecil piutang tertanam dan resiko kerugian piutang. Debitor akan diseleksi secara ketat
  • 14.
    LOGO Jangka Waktu ď‚§ Jangkawaktu kredit mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang tertanam. ď‚§ Semakin panjang jangka waktu kredit maka semakin besar piutang usaha yang tertanam, dan sebaliknya. Jangka waktu kredit yang panjang dapat meningkatkan volume barang atau jasa yang dijual, di samping juga mengakibatkan piutang usaha semakin besar
  • 15.
    LOGO Contoh piutang jangkapanjang ď‚§ Penjualan Barang secara kredit dengan pembayaran 10% diangsur bulan sebulan, 20% bulan kedua,ketiga, dan keempat ,15% untuk bulan kelima dan keenam ď‚§ Piutang bulan barang dijual Rp100.000 ď‚§ Piutang bulan pertama 90%x Rp100.000 Rp900.000 ď‚§ Piutang bulan kedua 70% x Rp100.000 Rp700.000 ď‚§ Piutang bulan ketiga 50%x Rp100.000 Rp500.000 ď‚§ Piutang bulan keempat 30% x Rp100.000 Rp300.000 ď‚§ Piutang bulan kelima 15%x Rp100.000 Rp150.000 ď‚§ Piutang bulan keenam 0% x Rp100.000 Rp 0
  • 16.
    LOGO Contoh piutang jangkapendek ď‚§ Penjualan Barang secara kredit dengan harga Rp100.000, ď‚§ Pembayaran 10% pada bulan pertama, dan 90% pada bulan kedua ď‚§ Piutang bulan barang dijual Rp100.000 ď‚§ Piutang bulan pertama 90%x Rp100.000 Rp900.000 ď‚§ Piutang bulan kedua 0% x Rp100.000 Rp 0
  • 17.
    LOGO Jangka Waktu Kreditmempengaruhi laba Keterangan Tunai Kredit 3 bulan Kredit 6 bulan Kredit 12 Bulan Jualan 1.000 1.000 1.000 1.000 Laba 15% x jualan 150 150 150 150 Kas 110 110 110 110 Piutang usaha 0 250 500 1000 Sediaan 200 200 200 200 Harga tetap bersih 500 500 500 500 880 1.060 1.310 1.810 Utang usaha 300 300 300 300 Modal sendiri 510 760 1.010 1.510 Laba investasi 29,41% 19,74% 14,85% 9,93%
  • 18.
    LOGO Pemberian Potongan ď‚§ Pemberianpotongah harga yang besar akan memperkecil piutang usaha yang tertanam, dan sebaliknya 1. Barang dijual Rp100.000 2. Pembelian tunai (potongan 10%) Rp 10.000 3. Uang yang dibayar pembeli Rp 90.000 ď‚§ Pemberian potongah harga yang Kecil akan memperbesar piutang usaha yang tertanam, 1. Barang dijual Rp100.000 2. Pembelian tunai (potongan 5%) Rp 5.000 3. Uang yang dibayar pembeli Rp 95.000
  • 19.
    LOGO Pembatasan Kredit Dalam artikuantitatif, yaitu berkenaan dengan batas (jumlah) kredit maksimal yang akan diberikan. Semakin tinggi batasan (plafon) kredit, maka semakin besar pitang usaha yang tertanam, begitu juga sebaliknya
  • 20.
    LOGO Pembatasan Kredit ď‚§ Semakintinggi besaran batasan (plafon) kredit semakin besar piutang tertanam, ď‚§ Semakin rendah besaran batasan (plafon) kredit semakin kecil piutang tertanam,
  • 21.
    LOGO Kebijakan Penagihan Piutang Kebijakanini mempengaruhi besar kecilnya piutang usaha yang tertanam Aktif Pasif • Memperbesar piutang usaha yang tertanam • Memerlukan biaya yang lebih sedikit • Memperkecil piutang usaha yang tertanam • Memerlukan biaya yang besar, contoh : biaya perjalanan, telepon, surat-menyurat, adm. piutang
  • 22.
    LOGO Kebijakan Penagihan Piutang ď‚§Semakin aktif kebijakan penagihan piutang dapat memperkecil piutang usaha tertanam namum menambah biaya (beban) dibandingan dengan penagihan pasif.
  • 23.
    LOGO Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang DataRealisasi dan Anggaran Jualan PT Waja Sampai Kaputing Triwulan I 2010 Syarat Pembayaran : 50% Tunai, 40% Kredit Sebulan, 10% Kredit Dua Bulan. Taksiran Piutang Tak Tertagih 1%. Realisasi Desember Rp80.000,00 Anggaran Januari Rp85.000,00 Februari Rp90.000,00 Maret Rp95.000,00 inget yang ini ya, jangan yang disana aja yg diinget terus...
  • 24.
    LOGO Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang LangkahI : Hitung Jumlah Piutang Usaha Langkah II : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang Tak Tertagih Langkah III : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bersih (sekaligus Anggaran Piutang Usaha) Persamaan Umum
  • 25.
    LOGO Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang LangkahI : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bulan Jumlah Januari 10% x 80.000 + 50% x 85.000 = 50.500 Februari 10% x 85.000 + 50% x 90.000 = 53.500 Maret 10% x 90.000 + 50% x 95.000 = 56.500 Ini angka apaan ya? Darimana ya munculnya? inget yang ini ya...
  • 26.
    LOGO Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang PenjelasanLvl. Beginner (cocok untuk yang duduk belakang, tidur tiduran dan main Duel Otak saat kelompok kami presentasi) Contoh : Jumlah Piutang bulan Januari (Penjualan Desember dan Januari) Bulan Jumlah Piutang Keterangan Desember 10% x 80.000 = 8.000 Piutang itu kan yang belum terbayar, jadi pada bulan Januari yang belum terbayar adalah yang masih menjadi kredit dua bulan (10%). 80.000 adalah penjualan bulan lalu (desember) Januari (10%+40%) x 85.000 = 42.500 Yang masih menjadi piutang adalah yang masih menjadi kredit satu bulan (40%) dan kredit dua bulan (10%). Bisa saja dengan mengurangkan sebesar yang dibayar secara tunai (50%). 85.000 adalah penjualan bulan ini (januari) Total 8.000 + 42.500 = 50.500 Ini hasil akhirnya, ga perlu dikasih keterangan juga gapapa, cuma biar keliatan panjang aja sekalian ngabisin waktu presentasi. Ingat!!! Aturan Pembayaran 50% Tunai 40% Kredit Satu Bulan 10% Kredit Dua Bulan
  • 27.
    LOGO Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang LangkahII : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang Tak Tertagih Pertama : Hitung Taksiran Piutang Tak Tertagih per Bulan Desember 1% x 80.000 = 800 Januari 1% x 85.000 = 850 Februari 1% x 90.000 = 900 Maret 1% x 95.000 = 950 Ingat!!! Aturan Pembayaran Taksiran Piutang Tak Tertagih sebesar 1%
  • 28.
    LOGO Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang LangkahII : Hitung Cadangan Penghapusan Piutang Tak Tertagih Kedua : Hitung Cadangan Piutang Tak Tertagih Cadangan Bulan x = Taksiran Piutang Tak Tertagih (PTT) bulan x-1 + Taksiran PTT bulan x Januari 800 + 850 = 1.650 Taksiran PTT Bulan Desember + Januari Februari 850 + 900 = 1.750 Taksiran PTT Bulan Januari + Februari Maret 900 + 950 = 1.850 Taksiran PTT Bulan Februari + Maret Desember 1% x 80.000 = 800 Januari 1% x 85.000 = 850 Februari 1% x 90.000 = 900 Maret 1% x 95.000 = 950
  • 29.
    LOGO Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang LangkahIII : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bersih (sekaligus Anggaran Piutang Usaha)
  • 30.
    LOGO Ilustrasi Penyusunan Anggaran Piutang LangkahIII : Hitung Jumlah Piutang Usaha Bersih (sekaligus Anggaran Piutang Usaha) PT Waja Sampai Kaputing Anggaran Piutang Usaha Triwulan Pertama Tahun 2010 Keterangan Januari Februari Maret Piutang Usaha 50.500 53.500 56.500 Cadangan Penghapusan 1.650 1.750 1.850 Piutang Usaha Bersih 48.850 51.750 54.650 Langkah I Langkah II
  • 31.