PERAN PENDIDIKAN ISLAM
DALAM MEMBENTUK MANUSIA
YANG BERKARAKTER DAN
BERADAB
Oleh : Tasiwan Soka Setiamiharja
 Krisis multidimensi yang diiringi tantangan hidup yang sangat
kompleks dan terus berkembang memberikan kesadaran
pentingnya individu-individu yang berkarakter dan beradab. Hal
ini dibutuhkan agar individu manusia memiliki kesiapan secara
fisik mental dan spirirtual dan mampu untuk menghadapi
problemtika kehidupan serta mengisi berbagai peluang positif.
Pendidikan Islam yang bersumber dari kalam wahyu ilahi dengan
sifat kesempurnaannya dan sunnah Nabi-Nya sebagai
representasi nyata manusia terbaik merupakan jalan yang paling
terang dan jelas secara filosofis untuk membentuk idividu-
individu yang sesuai harapan. Falsafah dan muatan pendidikan
Islam yang memiliki karakteristik khusus dan menyentuh semua
aspek manusia yang terdiri atas jasmani, rohani dan akal serta
luasnya cakupan di dalamnya merupakan sarana yang tepat
untuk menanamkan, membentuk, dan merehabilitasi karakter
dan dalam kehidupan manusia yang dinamis.
Abstrak
 Manusia sebagai khalifah di muka Bumi
 Bumi dan segala isinya ditundukkan untuk kemaslahatan
manusia
 Allah menciptakan manusia untuk beribadah
 Allah memberikan segala kenikmatan agar manusia
bersyukur
 Manusia diberikan alat: jasmani, ruhani, hati dan akal
untuk berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik
 untuk mengenalkan, menanamkan, membentuk,
menjaga dan melestarikan serta mengembangkan
karakter dan adab yang baik adalah dengan pendidikan
PENDAHULUAN
 Bahasa Yunani yaitu karasso, kharakter, kharassein, kharax
yang berarti cetak biru, format dasar atau sesuatu yang
tidak dapat dikuasai oleh intervensi manusia.
 karakter : nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan
dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama
manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud
dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan
berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama,
budaya, dan adat istiadat
 karakter merupakan salah satu aspek kepribadian
Diskursus Karakter
 Dalam, nilai-nilai karakter yang wajib ditanamkan pada generasi bangsa Indonesia meliputi 18 karakter yaitu: (a)
Religius: sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan
ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain; (b) Jujur: perilaku menjadikan dirinya dapat
dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan; (c) Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan
agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya; (d) Disiplin: berperilaku tertib
dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; (e) Kerja Keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-
sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya; (f) Kreatif: berpikir
dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki; (g) Mandiri: sikap dan
perilaku tidak mudah tergantung pada orang lain; (h) Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai
sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain; (i) Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari hal yang dipelajari, dilihat, dan didengar; (j) Semangat Kebangsaan: cara
berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan
kelompoknya; (k) Cinta Tanah Air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan
penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya; (l)
Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi
masyarakat, dan mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain; (m) Bersahabat dan Komunikatif: tindakan
yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain; (n) Cinta Damai: sikap,
perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadirannya; (o) Gemar
Membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan baginya; (p)
Peduli Lingkungan: berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-
upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi; (q) Peduli Sosial: sikap dan tindakan selalu ingin
memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan; (r) Tanggung jawab: melaksanakan tugas dan
kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya,
negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
 Supinah dan Ismu Tri Parmi. Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Jakarta: Kementerian Pendidikan
Nasional, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat
Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika, 2011, hal. 22-24
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional
PERAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBENTUK MANUSIA YANG BERKARAKTER.pptx

PERAN PENDIDIKAN ISLAM DALAM MEMBENTUK MANUSIA YANG BERKARAKTER.pptx

  • 1.
    PERAN PENDIDIKAN ISLAM DALAMMEMBENTUK MANUSIA YANG BERKARAKTER DAN BERADAB Oleh : Tasiwan Soka Setiamiharja
  • 2.
     Krisis multidimensiyang diiringi tantangan hidup yang sangat kompleks dan terus berkembang memberikan kesadaran pentingnya individu-individu yang berkarakter dan beradab. Hal ini dibutuhkan agar individu manusia memiliki kesiapan secara fisik mental dan spirirtual dan mampu untuk menghadapi problemtika kehidupan serta mengisi berbagai peluang positif. Pendidikan Islam yang bersumber dari kalam wahyu ilahi dengan sifat kesempurnaannya dan sunnah Nabi-Nya sebagai representasi nyata manusia terbaik merupakan jalan yang paling terang dan jelas secara filosofis untuk membentuk idividu- individu yang sesuai harapan. Falsafah dan muatan pendidikan Islam yang memiliki karakteristik khusus dan menyentuh semua aspek manusia yang terdiri atas jasmani, rohani dan akal serta luasnya cakupan di dalamnya merupakan sarana yang tepat untuk menanamkan, membentuk, dan merehabilitasi karakter dan dalam kehidupan manusia yang dinamis. Abstrak
  • 3.
     Manusia sebagaikhalifah di muka Bumi  Bumi dan segala isinya ditundukkan untuk kemaslahatan manusia  Allah menciptakan manusia untuk beribadah  Allah memberikan segala kenikmatan agar manusia bersyukur  Manusia diberikan alat: jasmani, ruhani, hati dan akal untuk berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik  untuk mengenalkan, menanamkan, membentuk, menjaga dan melestarikan serta mengembangkan karakter dan adab yang baik adalah dengan pendidikan PENDAHULUAN
  • 4.
     Bahasa Yunaniyaitu karasso, kharakter, kharassein, kharax yang berarti cetak biru, format dasar atau sesuatu yang tidak dapat dikuasai oleh intervensi manusia.  karakter : nilai-nilai perilaku manusia yang berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama manusia, lingkungan, dan kebangsaan yang terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat  karakter merupakan salah satu aspek kepribadian Diskursus Karakter
  • 6.
     Dalam, nilai-nilaikarakter yang wajib ditanamkan pada generasi bangsa Indonesia meliputi 18 karakter yaitu: (a) Religius: sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain; (b) Jujur: perilaku menjadikan dirinya dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan; (c) Toleransi: sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya; (d) Disiplin: berperilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan; (e) Kerja Keras: perilaku yang menunjukkan upaya sungguh- sungguh dalam mengatasi berbagai hambatan dan menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya; (f) Kreatif: berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki; (g) Mandiri: sikap dan perilaku tidak mudah tergantung pada orang lain; (h) Demokratis: cara berpikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain; (i) Rasa Ingin Tahu: sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari hal yang dipelajari, dilihat, dan didengar; (j) Semangat Kebangsaan: cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya; (k) Cinta Tanah Air: cara berpikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya; (l) Menghargai Prestasi: sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, dan menghormati keberhasilan orang lain; (m) Bersahabat dan Komunikatif: tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain; (n) Cinta Damai: sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadirannya; (o) Gemar Membaca: kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan baginya; (p) Peduli Lingkungan: berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya- upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi; (q) Peduli Sosial: sikap dan tindakan selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan; (r) Tanggung jawab: melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan alam, sosial dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.  Supinah dan Ismu Tri Parmi. Pengembangan Pendidikan Budaya Dan Karakter Bangsa Jakarta: Kementerian Pendidikan Nasional, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK) Matematika, 2011, hal. 22-24 UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional