RUANG ICU
PNEUMONIA
Pneumonia merupakan peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi
mikrooganisme, infeksi yang disebabkan pada paru disebabkan adanya
peradangan pada kantong udara, bagian bawah paru yang menimbulkan nyeri
pada saat bernapas.
Pneumonia merupakan penyakit yang persebarannya melalui udara dengan
bersin atau batuk sembarangan dapat dengan mudah menyebaran pneumonia
(Farida et al., 2017).
GEJALA
sesak pada saat bernafas
dan laju nafas cepat.
01
Sesak nafas merupakan gejala pada
penderita pneumonia dikarenakan
penurunan dahak di saluran
pernafasan yang menimbulkan
hambatan udara yang masuk dan
keluar pada paru-paru (Abdjul &
Herlina, 2020).
Batuk merupakan sebuah masalah
yang menyerang saluran pernapasan
yang disebabkan oleh mikroorganisme
atau non mikroorganisme yang masuk
melalui saluran pernapasan dan
diteruskan ke paruparu ke bronkus dan
alveoli, dengan masuknya
mikroorganisme dapat menimbulkan
terhambatnya kinerja makrofag yang
mengakibatkan terjadinya proses
infeksi (Abdjul & Herlina, 2020).
Batuk
02
Lemas
03
Lemas juga merupakan gejala dari
pneumonia disebabkan kerena adanya
sesak yang mengakibatkan daya
tampung pada paru-paru akan
bergerak melebihi dari batas normal
dan energi yang dibutuhkan terkuras
yang dikarenakan adanya usaha
bernapas.
Kesulitan bernapas yang terjadi saat
berbaring terlentang (Orthopnea)
merupakan gejala yang terdapat pada
pneumonia, gejala ini juga merupakan
gejala kesulitan bernapas pasien saat
tidur pada posis terlentang (Abdjul &
Herlina, 2020).
Orthopnea
04
penurunan
hemoglobin
05
penurunan hemoglobin pada penderita
pneumonia disebabkan terjadinya
gangguan pertukaran gas, yang terjadi
dimana oksigen yang masuk pada
paru-paru berkurang yang
menyebabkan peranan hemoglobin
ketika membawa oksigen pada seluruh
tubuh terhambat (Abdjul & Herlina,
2020).
Manifestasi Klinis
Menurut Suriadi dan Yuliani (2019) tanda dan gejala penyakit penoumonia sebagai
berikut :
Demam tinggi, batuk parah, malaise, sedangkan batuk biasanya bersifat tidak
produktif pada awal penyakit, sedikit mengi atau krekles terdengar pada
auskultasi.
Demam, malaise, pernafasan cepat dan dangkal,batuk, nyeri dada sering
diperberat dengan nafas dalam, nyeri dapat menyebar keabdomen dan
menggigil.
Demam, menggil, sakit kepala, malaise, anoreksia, myalgia diikuti dengan rhinitis,
sakit tenggorokan, batuk kering keras, pada awalnya batuk tidak produktif,
kemudian bersputum seremukoid, sampai mukopulen atau bercak darah, krekles
dan krepitasi halus diberbagai area paru.
a. Pneumonia virus
b. Pneumonia bacterial
c. Pneumonia aptical
Macam penyakit pneumonia
Pneumonia komunitas merupakan infeksi pada paru-paru yang didapatkan
pasien di lingkungan masyarakat luar rumah sakit (Mulyana, 2019).
Pneumonia Nosokomial merupakan pneumonia yang muncul setelah pasien
dua hari dirawat di rumah sakit atau selama 10-14 hari sesudah pasien
keluar rumah sakit (Mulyana, 2019).
Ventilator-associated pneumonia merupakan infeksi yang terjadi karena
adanya mikroorganisme yang berada pada saluran pernapasan setelah 48
jam sesudah pemasangan intubasi endotrakeal (Anandani, 2005).
Pneumonia Komunitas (Community Acquired Pneumonia)
Pneumonia Nosokomial (Hospital Acquired Pneumonia)
Ventilator-associated pneumonia (VAP)
Patofisiologi
Virus, Pus, Makanan, Tumor Bronkus
Peradangan Bronkus
Konsolidasi Pengisian
Alveoli
Penurunan
Jaringan
Efektif Paru
Kerusakan
Membran
Alveoli-kapiler
Sesa
k
Pola
Napas
Tidak
Efektif
Reaksisitemi
s Bakterimia
Pe
nin
gka
tan
Laj
u
Me
tab
olis
me
M
u
a
l
Inta
ke
Nut
risi
Tida
k
Ade
kuat
Bera
t
Bad
an
Men
urun
Def
isit
Nut
risi
Ga
ng
gu
an
Pe
me
nu
ha
n
A
DL
I
nt
ol
er
n
as
i
A
kt
iv
it
as
Ba
kte
ri
ma
ia/
Vi
re
mi
a
H
i
p
e
r
t
e
r
m
i
a
Oedema Tracheal/Faringeal
Peningkatan Produksi
Sekret
Batuk
Bersihan Jalan
Napas Tidakefektif
Obstruksi Saluran Pernapsan
Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan Penunjang
- Gambaran radiologis : foto toraks lateral, gambaran infiltrat sampai gambaran
konsolidasi (berawan), dapat disertai air bronchogram.
- Pemeriksaan laboratorium : terdapat peningkatan jumlah leukosit lebih dari
10.000/ul kadang dapat mencapai 30.000/ul.
- Untuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan biakan dahak,
biakan darah, dan serologi.
- Anaisa gas darah menunjukkan hipoksemia : pada stadium lanjut asidosis
respiratorik.
A
Dari penelitian yang di kutip dari WHO klasifikasi pneumonia dibagi menjadi dua yaitu
pneumonia ringan dan pneumonia berat (Lely Nilam Sari, 2014) :
Klasifikasi tingkat keparahan
B
Pneumonia ringan
Pneumonia ringan merupakan
gejala yang ditandai dengan tidak
adanya sesak napas, akan tetapi
juga ditandai dengan adanya nafas
cepat dengan laju nafas ≥ 50x/menit
untuk usia 2 bulan – 1 tahun,
≥40x/menit untuk usia >1 – 5 tahun.
Pneumonia berat
Pneumonia berat merupakan gejala
yang ditandai dengan adanya sesak
nafas dan ditandai juga dengan
adanya nafas cepat dengan laju
nafas ≥ 50x/menit untuk usia 2
bulan – 1 tahun, ≥40x/menit untuk
usia >1 – 5 tahun, dan saturasi
oksigen
Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnose
keperawatan yang mungkin muncul pada kasus pneumonia, yaitu:
a. Gangguan pertukaran gas b.d Perubahan membrane alveolus-kapiler
b. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Hipersekresi jalan nafas
c. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya nafas
d. Hipertermi b.d Proses penyakit
e. Intoleransi Aktifitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

PNEUMONIA-ICU.pptxbnsnajajajajanajjajanajajaja

  • 1.
  • 2.
    PNEUMONIA Pneumonia merupakan peradanganpada paru yang disebabkan oleh infeksi mikrooganisme, infeksi yang disebabkan pada paru disebabkan adanya peradangan pada kantong udara, bagian bawah paru yang menimbulkan nyeri pada saat bernapas. Pneumonia merupakan penyakit yang persebarannya melalui udara dengan bersin atau batuk sembarangan dapat dengan mudah menyebaran pneumonia (Farida et al., 2017).
  • 3.
    GEJALA sesak pada saatbernafas dan laju nafas cepat. 01 Sesak nafas merupakan gejala pada penderita pneumonia dikarenakan penurunan dahak di saluran pernafasan yang menimbulkan hambatan udara yang masuk dan keluar pada paru-paru (Abdjul & Herlina, 2020). Batuk merupakan sebuah masalah yang menyerang saluran pernapasan yang disebabkan oleh mikroorganisme atau non mikroorganisme yang masuk melalui saluran pernapasan dan diteruskan ke paruparu ke bronkus dan alveoli, dengan masuknya mikroorganisme dapat menimbulkan terhambatnya kinerja makrofag yang mengakibatkan terjadinya proses infeksi (Abdjul & Herlina, 2020). Batuk 02
  • 4.
    Lemas 03 Lemas juga merupakangejala dari pneumonia disebabkan kerena adanya sesak yang mengakibatkan daya tampung pada paru-paru akan bergerak melebihi dari batas normal dan energi yang dibutuhkan terkuras yang dikarenakan adanya usaha bernapas. Kesulitan bernapas yang terjadi saat berbaring terlentang (Orthopnea) merupakan gejala yang terdapat pada pneumonia, gejala ini juga merupakan gejala kesulitan bernapas pasien saat tidur pada posis terlentang (Abdjul & Herlina, 2020). Orthopnea 04
  • 5.
    penurunan hemoglobin 05 penurunan hemoglobin padapenderita pneumonia disebabkan terjadinya gangguan pertukaran gas, yang terjadi dimana oksigen yang masuk pada paru-paru berkurang yang menyebabkan peranan hemoglobin ketika membawa oksigen pada seluruh tubuh terhambat (Abdjul & Herlina, 2020).
  • 6.
    Manifestasi Klinis Menurut Suriadidan Yuliani (2019) tanda dan gejala penyakit penoumonia sebagai berikut : Demam tinggi, batuk parah, malaise, sedangkan batuk biasanya bersifat tidak produktif pada awal penyakit, sedikit mengi atau krekles terdengar pada auskultasi. Demam, malaise, pernafasan cepat dan dangkal,batuk, nyeri dada sering diperberat dengan nafas dalam, nyeri dapat menyebar keabdomen dan menggigil. Demam, menggil, sakit kepala, malaise, anoreksia, myalgia diikuti dengan rhinitis, sakit tenggorokan, batuk kering keras, pada awalnya batuk tidak produktif, kemudian bersputum seremukoid, sampai mukopulen atau bercak darah, krekles dan krepitasi halus diberbagai area paru. a. Pneumonia virus b. Pneumonia bacterial c. Pneumonia aptical
  • 7.
    Macam penyakit pneumonia Pneumoniakomunitas merupakan infeksi pada paru-paru yang didapatkan pasien di lingkungan masyarakat luar rumah sakit (Mulyana, 2019). Pneumonia Nosokomial merupakan pneumonia yang muncul setelah pasien dua hari dirawat di rumah sakit atau selama 10-14 hari sesudah pasien keluar rumah sakit (Mulyana, 2019). Ventilator-associated pneumonia merupakan infeksi yang terjadi karena adanya mikroorganisme yang berada pada saluran pernapasan setelah 48 jam sesudah pemasangan intubasi endotrakeal (Anandani, 2005). Pneumonia Komunitas (Community Acquired Pneumonia) Pneumonia Nosokomial (Hospital Acquired Pneumonia) Ventilator-associated pneumonia (VAP)
  • 8.
    Patofisiologi Virus, Pus, Makanan,Tumor Bronkus Peradangan Bronkus Konsolidasi Pengisian Alveoli Penurunan Jaringan Efektif Paru Kerusakan Membran Alveoli-kapiler Sesa k Pola Napas Tidak Efektif Reaksisitemi s Bakterimia Pe nin gka tan Laj u Me tab olis me M u a l Inta ke Nut risi Tida k Ade kuat Bera t Bad an Men urun Def isit Nut risi Ga ng gu an Pe me nu ha n A DL I nt ol er n as i A kt iv it as Ba kte ri ma ia/ Vi re mi a H i p e r t e r m i a Oedema Tracheal/Faringeal Peningkatan Produksi Sekret Batuk Bersihan Jalan Napas Tidakefektif Obstruksi Saluran Pernapsan
  • 9.
    Pemeriksaan Diagnostik  PemeriksaanPenunjang - Gambaran radiologis : foto toraks lateral, gambaran infiltrat sampai gambaran konsolidasi (berawan), dapat disertai air bronchogram. - Pemeriksaan laboratorium : terdapat peningkatan jumlah leukosit lebih dari 10.000/ul kadang dapat mencapai 30.000/ul. - Untuk menentukan diagnosis etiologi dilakukan pemeriksaan biakan dahak, biakan darah, dan serologi. - Anaisa gas darah menunjukkan hipoksemia : pada stadium lanjut asidosis respiratorik.
  • 10.
    A Dari penelitian yangdi kutip dari WHO klasifikasi pneumonia dibagi menjadi dua yaitu pneumonia ringan dan pneumonia berat (Lely Nilam Sari, 2014) : Klasifikasi tingkat keparahan B Pneumonia ringan Pneumonia ringan merupakan gejala yang ditandai dengan tidak adanya sesak napas, akan tetapi juga ditandai dengan adanya nafas cepat dengan laju nafas ≥ 50x/menit untuk usia 2 bulan – 1 tahun, ≥40x/menit untuk usia >1 – 5 tahun. Pneumonia berat Pneumonia berat merupakan gejala yang ditandai dengan adanya sesak nafas dan ditandai juga dengan adanya nafas cepat dengan laju nafas ≥ 50x/menit untuk usia 2 bulan – 1 tahun, ≥40x/menit untuk usia >1 – 5 tahun, dan saturasi oksigen
  • 11.
    Diagnosa Keperawatan YangMungkin Muncul Berdasarkan Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI), diagnose keperawatan yang mungkin muncul pada kasus pneumonia, yaitu: a. Gangguan pertukaran gas b.d Perubahan membrane alveolus-kapiler b. Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d Hipersekresi jalan nafas c. Pola nafas tidak efektif b.d Hambatan upaya nafas d. Hipertermi b.d Proses penyakit e. Intoleransi Aktifitas b.d Ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan oksigen
  • 12.