POPULASI DAN SAMPEL
MK Metodologi Penelitian
Sampel (Sampel
statistik)
Populasi
Sampel
Bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut.
Populasi
Wilayah generalisasi yang
mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu.
Social situation
Social
situation
Place/
tempat
Activity/
aktivitas
Actor/
orang
Situasi sosial tersebut dapat di rumah
berikut keluarga dan aktivitasnya, atau
orang-orang di sudut-sudut jalan yang
sedang mengobrol, di tempat kerja, di
kota, desa atau wilayah suatu negara.
Obyek penelitian selain tersebut di
samping dapat juga berupa peristiwa
alam, tumbuh-tumbuhan, binatang,
kendaraan, dan sejenisnya.
Sampel (Sampel teoritis)
Bukan dinamakan responden,
tetapi nara sumber, atau
partisipan, informan, teman dan
guru dalam penelitian.
Penentuan Ukuran Sampel
Rumus Isaac
dan Michael
• 𝑠 =
𝜆2.𝑁.𝑃.𝑄
𝑑2 𝑁−1 +𝜆2.𝑃.𝑄
• 𝜆2 dg dk=1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%,
P=Q=0,5, s=jumlah sampel
• Dapat menggunakan tabel Isaac dan
Michael
Slovin
• 𝑛 =
𝑁
1+𝑁𝑒2
• N=Jumlah populasi, n=jumlah sampel, e=
batas toleransi kesalahan
Teknik Pengambilan Sampel
•Teknik pengambilan sampel yang memberikan
peluang yang sama bagi setiap unsur anggota
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel
Probability
sampling
•Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur
atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel
Non
probability
sampling
Teknik Pengambilan Sampel
Probability sampling
Simple random sampling
Proportionate stratified
random sampling
Disproportionate startified
random sampling
Area (cluster) sampling
Non probability
sampling
Sampling
sistematis
Sampling kuota
Sampling
incidental
Purposive
sampling
Sampling jenuh
Snowball
sampling
Simple random sampling
Populasi
homogen
relatif
homogen
Sampel yang
representatif
Pengambilan anggota sampel
dari populasi dilakukan secara
acak tanpa memperhatikan
starta yang ada dalam
populasi itu.
Proportionate startified
random sampling
Teknik ini digunakan bila
populasi mempunyai
anggota/unsur yang tidak
homogen dan berstarta secara
proporsional.
Contoh: jumlah pegawai, S2=30,
S1= 45, SMA= 600, SMK= 800,
SMP= 300
SMP
SMA
SMK
S 1
S 2
Populasi
SMP
SMA
SMK
S 1
S
Sampel yang
representatif
Diambil secara random
proporsional
Disproportionate startified random
sampling
Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi
berstarat tetapi kurang proporsional.
Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai: 3 orang lulusan
S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMA, 700
orang lulusan SMP. Maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2
diambil semuanya sebagai sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil
dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Cluster sampling (Area sampling)
Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila
obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk
dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten.
Misalnya di Indonesia terdapat 30 provinsi, dan sampelnya akan
menggunakan 15 provinsi, maka pengambilan 15 provinsi dilakukan
secara random. Provinsi di Indonesia berstrata (tidak sama) maka perlu
menggunakan startified random sampling.
Sampling sistematis
Teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari
anggota populasi yang telah diberikan nomor urut
Sampling Kuota
Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai
ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan
Sampling insidental
Teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat
dijadikan sampel, bila kebetulan orang tsb cocok sbg sumber
data.
Sampling purposive
Teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
Sampling Jenuh
Teknik menentukan sampel bila semua anggota populasi
dijadikan sampel (bila jumlah populasi relatif kecil < 30)
Snowball sampling
Teknik pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya
kecil, kemudian membesar.
VALIDITAS DAN RELIABILITAS
INSTRUMEN
MK Metodologi Penelitian
Pengertian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
• Valid: instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.
• Reliabel: instrumen yang jika digunakan beberapa
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan
menghasilkan data yang sama.
• Instrumen yang reliabel belum tentu valid.
Validitas
• Kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional
(teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.
• Instrumen dikembangkan menurut teori yang
relevan.
Internal
• Kriteria yang ada dalam instrumen disusun
berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada.
• Instrumen dikembangkan menurut fakta empiris.
Eksternal
Validitas
•Construct Validity
•Content ValidityTest
•Construct Validity
Non-test
Validitas Konstruksi
• Pengujian dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment
experts). Instrumen dikonstruksi, selanjutnya
dikonsultasikan dengan ahli.
• Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang
dan umumnya yang telah bergelar doktor sesuai dengan
lingkup yang diteliti.
• Uji coba instrumen pada sampel (sekitar 30 orang)
• Data ditabulasi, kemudian dianalisis dengan analisis
faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item
instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor
faktor dengan skor total.
Validitas Isi (Content Validity)
• Memcandingkan antara isi instrumen dengan materi
pelajaran yang telah diajarkan.
• Pengujian dapat dibantu dengan menggunakan kisi-
kisi instrumen atau matrik pengembangan
instrumen.
Validitas Eksternal
• Diuji dengan cara membandingkan (untuk mencari
kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen
dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
• Validitas eksternal instrumen tinggi akan mengakibatkan
validitas eksternal penelitian tinggi juga.
• Penelitian mempunyai validitas eksternal jika hasil
penelitian dapat digeneralisasikan/diterapkan pada
sampel lain dalam populasi yang diteliti.
• Validitas eksternal penelitian dapat ditingkatkan dengan
meningkatkan validitas instrumen dan memperbesar
ukuran sampel
Pengujian Reliabilitas Instrumen
Eksternal
Test-retest
Equivalent
Gabungan
Internal
Analisis
konsistensi
butir
• Mencobakan instrumen
beberapa kali pada responden.
• Instrumen sama, responden
sama, waktu berbeda.
Test-
retest
• Pertanyaan yang secara bahasa
berbeda tetapi maksudnya sama.
• Pengujian satu kali
• Instrumen dua, responden sama,
waktu sama.
Ekuivalen
• Mencobakan dua instrumen yang
ekuivalen beberapa kali pada
responden yang sama.
• Dua instrumen dikorelasikan,
selanjutnya dikorelasikan pada
pengujian kedua, dikorelasikan silang.
Gabungan
• Pengujian satu kali
• Data dianalisis dengan teknik tertentu.
• Pengujian dilakukan dengan teknik
belah dua dari Spearman Brown (split
half), KR.20, KR.21, dan Anova Hoyt.
Internal
Consistency

Populasi dan sampel validitas dan reliabilitas

  • 1.
    POPULASI DAN SAMPEL MKMetodologi Penelitian
  • 2.
    Sampel (Sampel statistik) Populasi Sampel Bagian darijumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Populasi Wilayah generalisasi yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu.
  • 3.
    Social situation Social situation Place/ tempat Activity/ aktivitas Actor/ orang Situasi sosialtersebut dapat di rumah berikut keluarga dan aktivitasnya, atau orang-orang di sudut-sudut jalan yang sedang mengobrol, di tempat kerja, di kota, desa atau wilayah suatu negara. Obyek penelitian selain tersebut di samping dapat juga berupa peristiwa alam, tumbuh-tumbuhan, binatang, kendaraan, dan sejenisnya. Sampel (Sampel teoritis) Bukan dinamakan responden, tetapi nara sumber, atau partisipan, informan, teman dan guru dalam penelitian.
  • 4.
    Penentuan Ukuran Sampel RumusIsaac dan Michael • 𝑠 = 𝜆2.𝑁.𝑃.𝑄 𝑑2 𝑁−1 +𝜆2.𝑃.𝑄 • 𝜆2 dg dk=1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%, P=Q=0,5, s=jumlah sampel • Dapat menggunakan tabel Isaac dan Michael Slovin • 𝑛 = 𝑁 1+𝑁𝑒2 • N=Jumlah populasi, n=jumlah sampel, e= batas toleransi kesalahan
  • 5.
    Teknik Pengambilan Sampel •Teknikpengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel Probability sampling •Teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel Non probability sampling
  • 6.
    Teknik Pengambilan Sampel Probabilitysampling Simple random sampling Proportionate stratified random sampling Disproportionate startified random sampling Area (cluster) sampling Non probability sampling Sampling sistematis Sampling kuota Sampling incidental Purposive sampling Sampling jenuh Snowball sampling
  • 7.
    Simple random sampling Populasi homogen relatif homogen Sampelyang representatif Pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan starta yang ada dalam populasi itu.
  • 8.
    Proportionate startified random sampling Teknikini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstarta secara proporsional. Contoh: jumlah pegawai, S2=30, S1= 45, SMA= 600, SMK= 800, SMP= 300 SMP SMA SMK S 1 S 2 Populasi SMP SMA SMK S 1 S Sampel yang representatif Diambil secara random proporsional
  • 9.
    Disproportionate startified random sampling Teknikini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstarat tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai: 3 orang lulusan S3, 4 orang lulusan S2, 90 orang lulusan S1, 800 orang lulusan SMA, 700 orang lulusan SMP. Maka 3 orang lulusan S3 dan 4 orang lulusan S2 diambil semuanya sebagai sampel, karena dua kelompok ini terlalu kecil dibandingkan dengan kelompok lainnya.
  • 10.
    Cluster sampling (Areasampling) Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misal penduduk dari suatu negara, provinsi, atau kabupaten. Misalnya di Indonesia terdapat 30 provinsi, dan sampelnya akan menggunakan 15 provinsi, maka pengambilan 15 provinsi dilakukan secara random. Provinsi di Indonesia berstrata (tidak sama) maka perlu menggunakan startified random sampling.
  • 11.
    Sampling sistematis Teknik pengambilansampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberikan nomor urut Sampling Kuota Teknik menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diinginkan Sampling insidental Teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat dijadikan sampel, bila kebetulan orang tsb cocok sbg sumber data.
  • 12.
    Sampling purposive Teknik pengambilansampel dengan pertimbangan tertentu. Sampling Jenuh Teknik menentukan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel (bila jumlah populasi relatif kecil < 30) Snowball sampling Teknik pengambilan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.
  • 13.
  • 14.
    Pengertian Validitas danReliabilitas Instrumen • Valid: instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. • Reliabel: instrumen yang jika digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. • Instrumen yang reliabel belum tentu valid.
  • 15.
    Validitas • Kriteria yangada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. • Instrumen dikembangkan menurut teori yang relevan. Internal • Kriteria yang ada dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris yang telah ada. • Instrumen dikembangkan menurut fakta empiris. Eksternal
  • 16.
  • 17.
    Validitas Konstruksi • Pengujiandapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Instrumen dikonstruksi, selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. • Jumlah tenaga ahli yang digunakan minimal tiga orang dan umumnya yang telah bergelar doktor sesuai dengan lingkup yang diteliti. • Uji coba instrumen pada sampel (sekitar 30 orang) • Data ditabulasi, kemudian dianalisis dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
  • 18.
    Validitas Isi (ContentValidity) • Memcandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang telah diajarkan. • Pengujian dapat dibantu dengan menggunakan kisi- kisi instrumen atau matrik pengembangan instrumen.
  • 19.
    Validitas Eksternal • Diujidengan cara membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kriteria yang ada pada instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan. • Validitas eksternal instrumen tinggi akan mengakibatkan validitas eksternal penelitian tinggi juga. • Penelitian mempunyai validitas eksternal jika hasil penelitian dapat digeneralisasikan/diterapkan pada sampel lain dalam populasi yang diteliti. • Validitas eksternal penelitian dapat ditingkatkan dengan meningkatkan validitas instrumen dan memperbesar ukuran sampel
  • 20.
  • 21.
    • Mencobakan instrumen beberapakali pada responden. • Instrumen sama, responden sama, waktu berbeda. Test- retest • Pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi maksudnya sama. • Pengujian satu kali • Instrumen dua, responden sama, waktu sama. Ekuivalen
  • 22.
    • Mencobakan duainstrumen yang ekuivalen beberapa kali pada responden yang sama. • Dua instrumen dikorelasikan, selanjutnya dikorelasikan pada pengujian kedua, dikorelasikan silang. Gabungan • Pengujian satu kali • Data dianalisis dengan teknik tertentu. • Pengujian dilakukan dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (split half), KR.20, KR.21, dan Anova Hoyt. Internal Consistency