PSIKOLOGI
KELUARGA
TIM INSTRUKTUR NASIONAL
BIMBINGAN PERKAWINAN
KEMENAG RI
2018
1. Dalam materi ini, peserta mengeksplorasi ciri kehidupan perkawinan
yang sukses dan yang gagal, sehingga dapat menyimpulkan tantangan
dalam kehidupan berkeluarga.
2. Setelah itu, peserta belajar komponen penting dalam hubungan
pasangan, dan tahap perkembangan hubungan pasangan suami istri,
penghancur hubungan vs pembangun hubungan, serta hal-hal penting
untuk membangun perkawinan yang baik.
3. Peserta juga diajak untuk mengeksplorasi potensi konflik yang terjadi
dan bagaimana mengelola konflik sebagai bagian kehidupan dalam
keluarga
GAMBARAN UMUM
1. Komponen Hubungan Perkawinan
2. Tahap Perkembangan Hubungan dalam Perkawinan
3. Penghancur vs Pembangun Hubungan
4. Kesiapan Menikah: Kebutuhan Saya-Kebutuhan Pasangan,
Kematangan Hubungan, dan Rekening Bank Emosi
5. Ketrampilan Komunikasi
6. Ketrampilan Mengelola Konflik
POKOK BAHASAN
5 Pilar Keluarga Sakinah
1. Mitsaqan ghalizan/janji kokoh
2. Zawaj/berpasangan,
3. Mu’asyarah bil ma’ruf/saling berbuat baik,
4. Musyawarah/saling berembug, dan
5. Taradhin/saling rela dan menyenangkan
Komitmen
Kedekatan
emosi
Gairah
▪ Komitmen, yaitu bagaimana suami-istri sama-
sama memandang ikatan perkawinan sebagai
ikatan yang kokoh (mitsaaqan ghalizhan, QS.
An-Nisa, 4: 21).
▪ Kedekatan emosi muncul dalam bentuk rasa
kasih sayang, mawaddah dan rahmah, di antara
pasangan suami istri (QS. Ar-Rum, 30:21).
Mereka menjadikan pasangan sebagai pasangan
jiwa, tempat berbagi kehidupan yang
sesungguhnya.
▪ Gairah adalah adanya dorongan untuk
mendapatkan kepuasan seksual dari
pasangannya, sebagaimana menjadi salah satu
tujuan perkawinan yaitu menghalalkan
hubungan seksual antara laki-laki dan
perempuan. Demikian pentingnya komponen ini,
Al-Qur’an banyak menyebutkannya di dalam
berbagai ayat, misalnya QS Al-Baqarah, 2: 187.
KOMPONEN HUBUNGAN PERNIKAHAN
a. Kedekatan Emosi + Gairah + Komitmen (Samara)
b. Kedekatan Emosi + Gairah – Komitmen (Jatuh Cinta)
c. Gairah + Komitmen – Kedekatan Emosi (Tdk tentram)
d. Komitmen + Kedekatan Emosi – Gairah (Hampa)
e. Kedekatan Emosi – Gairah – Komitmen (Persahabatan)
f. Gairah – Komitmen – Kedekatan Emosi (Fisik)
g. Komitmen – Kedekatan Emosi – Gairah (Empty Love)
KEMUNGKINAN KOMBINASI 3 KOMPONEN
1. Menjaga keterbukaan
2. Sikap saling memahami
3. Banyak yang terjebak pada sikap menuntut:
4. “kalau kamu bisa membahagiakan saya maka saya
baru membahagiakan kamu”
5. Ada prinsip tabadul atau saling, yang berarti tidak
menunggu pasangan melakukan terlebih dahulu
MENJAGA DAN MEMUPUK
KEDEKATAN EMOSI
1. Kejujuran, kesetiaan, dan diiringi dengan sikap
tanggung jawab
2. Meneladani rasul, amanah
3. Mengingat Mitsaqan ghalidhan
4. Komitmen akan diuji dengan konflik (masalah,
perbedaan)
5. Jika bisa menyelesaikan konflik maka akan mjd kuat
6. Jika dihindari?
MENJAGA KOMITMEN TETAP KOKOH
1. Bukan hanya kebutuhan fisik
2. Hubungan fisik dan emosional yang paling dekat
3. Tantangan: kesibukan, kelelahan, bekerja, anak dan
lingkungan
4. Solusi: bersentuhan sederhana, menyiapkan diri dengan
wewangian dan pakaian yang baik
5. Menghabiskan waktu berdua saja
MENJAGA API GAIRAH
a. Hubungan pernikahan merupakan proses
berkelanjutan yang terdiri dari tahap-tahap yang
memiliki tantangan yang berbeda-beda.
b. Kebanyakan pasangan tidak memahami tantangan
ini, dan karenanya tidak siap mengelola tantangan,
lalu menjadi mudah menyerah dan memilih untuk
berpisah.
c. Bila dikelola dengan baik, setiap Tahap
Perkembangan Hubungan akan memperkuat
hubungan.
TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN
TAHAPAN PERKAWINAN
TAHAPAN SITUASI PERSOALAN UMUM TANTANGAN
12-18 Bulan;
Tahap
Menyatu
Mulai menyatu Ingin membahagiakan
pasangan
Mencari keseimbangan
kebutuhan diri dan
menyatu
2-3 tahun
Tahap
Bersarang
Kehidupan yang
lebih ajeg,
memiliki anak,
kebutuhan
bersarang &
finansial
Pembagian peran,
perbedaan pribadi,
kebutuhan dekat dg
keluarga
Mengelola perbedaan. Ada
pertengkaran,
pertimbangan pribadi akan
keluar. Belajar mencari
solusi
3-4 tahun
Tahap
Kebutuhan
Pribadi
Kebutuhan pribadi
semakin kuat.
Cukup yakin dg
kekuatan hub
perkawinan. Yakin
pasangan menjaga
komitmen adil untuk
keb pribadi & kel
Menjaga keseimbangan
tersebut, mis lebih
mementingkan kepentingan
pribadi; yg blm matang
ajann curiga. BELAJAR
KOMPROMI
TAHAPAN SITUASI PERSOALAN UMUM TANTANGAN
5-14 TAHUN
TAHAP
KOLABORASI
Karena yakin dg
pasangan, mjd
pribadi yang maju,
mampu memberi
dukungan kpd
pasangan
Ada yang lupa
menghargai
pengorbanan
pasangan. Komunikasi
memburuk. Jika tak
sadar, pasangan akan
menjauh
Berbesar hati tidak
saling mengukung,
menjalin komunikasi
yang baik agar jarak
terjaga
15-24 TAHUN
TAHAP
PENYESUAIAN
Pasangan sibuk
penyesuaian dg
tantangan hidup
yang baru, sudah
menemukan cara
menerima
pasangan, &
menemukan cara
yang tdk disukai dr
pasangan
Pasangan sdh
melewati banyak
masalah. Namun bs
muncul persoalan
baru, mis. Menuntut,
menggampangkan.
Kdg putus asa
pasangan tidak
berubah
Kesadaran bahwa
kehidupan telah
membawa banyak
perubahan bg
pasangan.
Pasangan perlu
menghindari sikap
merasa benar
sendiri. Perlu
menjadi pendengar
yg baik
1. SIKAP MENYALAHKAN, KRITIK PEDAS .
Tidak mau melihat keunggulan pasangan
2. SIKAP MEMBENCI DAN MERENDAHKAN.
Aku menyesal menikah denganmu
3. SIKAP MEMBELA DIRI DAN MENCARI ALASAN
“Aku sibuk di luar krn dia tidak membuatku kerasan”
4. SIKAP MENDIAMKAN DAN ABAI
“tidak mau bertengkar, tapi acuh dan tak peduli”
PENGHANCUR HUBUNGAN
SIKAP
KONDISI
HUBUNGAN
KATA POSITIF NEGATIF
STABIL 5 1
LABIL 1 8
(Gottman Institute)
a. MEMAHAMI KEBUTUHAN YANG BERBEDA ANTAR PASANGAN.
Kebutuhan Saya dan Kebutuhan Pasangan Saya adalah sama-sama
penting dan perlu diselaraskan. Nilai adil menjadi prinsip utama dalam
memahami kebutuhan saya, kebutuhan pasangan, dan kebutuhan untuk
menjaga keseimbangan antara kedua hal ini (QS An-Nisa, 129-130).
b. REKENING BANK HUBUNGAN, di mana masing-masing istri/suami
memiliki kesempatan untuk membangun hubungan dengan
memperlakukan pasangannya dengan baik (mu’asyarah bil ma’ruf, QS.
An-Nisa, 4: 19). Setiap tindakan baik akan menambah saldo rekening,
dan setiap tindakan yang menyakiti akan mengurangi saldo rekening.
c. KEMATANGAN DALAM BERINTERAKSI, yaitu pondasi penting dalam
melakukan musyawarah (QS. Al-Baqarah, 2: 23). Musyawarah hanya
akan dapat terwujud bila pasangan suami-istri memahami bahwa demi
tujuan perkawinan, diperlukan kesepakatan untuk tidak saling
mengalahkan tetapi mencari yang terbaik bagi keluarga.
PEMBANGUN HUBUNGAN
SETORAN PENARIKAN
Hal-hal yang saya harapkan dari
hubungan kami
Hal-Hal yang saya harap tidak
terjadi dalam hubungan kami
Hal-hal yang saya harapkan dari
pasangan saya
Hal-hal yang saya harap tidak
dilakukan oleh pasangan saya
Bila sedang bertengkar atau
berbeda pendapat, hal-hal yang
akan meredakan emosi saya:
Bila sedang bertengkar atau
berbeda pendapat, hal-hal yang
akan membuat emosi saya makin
tinggi:
REKENING BANK HUBUNGAN
REKENING BANK HUBUNGAN
SETORAN PENARIKAN
● KOMUNIKATIF
● PENYABAR
● SENYUM
● MEMBANTU
● MENCIUM
● MEMUJI
● MARAH
● NGOMEL
● CEMBURU
● KASAR
● TIDAK SADAR DIRI
● SESUAI PERSPEKTIF DIRI
SENDIRI
KEMATANGAN=
KEBERANIAN X TENGGANG RASA
KALAH
MENANG
MENANG-
MENANG
KALAH/KALAH
MENANG
KALAH
RENDAH-------------------TINGGI
KEBERANIAN
TENGGANG
RASA
RENDAH
-------TINGGI
Keberanian: Keberanian
menyampaikan pendapat &
kebutuhan
Tenggang Rasa: Kemampuan
untuk memperhatikan
pendapat atau kebutuhan
pasangan
Kematangan: Kemampuan
pasangan menjaga
keberanian & tenggang rasa
berjalan seimbang
Cerita kematian Indria Kameswari menggemparkan dan menyedot perhatian
publik. Perempuan cantik yang bekerja di Balai Diklat Badan Narkotika Nasional
(BNN) itu tewas ditembak suaminya sendiri, Muhamad Akbar. Kepada polisi,
Akbar mengaku membunuh Indria. "Sampai saat ini keterangan tersangka masih
berbelit-belit. Yang bersangkutan amat tidak kooperatif. Ini yang memberatkan
yang bersangkutan juga," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika, saat
dihubungi, Selasa (5/9/2017).
Pelaku, kata Dicky, hanya mengakui menembak punggung istrinya di rumah
kontrakan mereka di Perumahan River Valley, Bogor. Diduga kuat, pembunuhan
itu dipicu oleh cekcok pasangan suami istri tersebut, juga sikap kasar sang istri
kepada suaminya. Pembantu rumah tangga pasutri itu, kepada tetangga korban
mengungkapkan, hampir setiap bertemu pasangan itu selalu cekcok. Bahkan,
malam hingga pagi sesaat sebelum kejadian, keduanya juga bertengkar.
"Pokoknya asal ketemu berantem. Taman Safari tuh keluar semua." ujar
pembantu korban, Maksudnya Taman Safari adalah makian dengan
menggunakan nama binatang.
Cekcok Pasutri Berujung Maut
Selain kata-kata kasar, tak jarang cekcok itu berujung pada penyiksaan fisik
yang dilakukan istri kepada suaminya. Dalam sebuah rekaman yang diduga
rekaman pertengkaran korban dengan suaminya, yang beredar 4 September,
terdengar suara seorang wanita yang diduga Indria berteriakteriak sambil
memaki seorang pria yang diduga Akbar. Dalam rekaman berdurasi 27 detik itu,
si wanita mengatakan malu dan tak mau naik mobil odong-odong dan tinggal di
rumah kontrakan. Dia juga menagih janji mobil baru dari suaminya. "Mana
sekarang mobil mana? Mana mobilnya? Mana mobilnya, mana mobilnya
sekarang? Buktinya mana? Lu janji ini, janji itu, bacot aja semuanya. Coba mana
bacot lu buktinya, mana bacot lu yang terealisasi. Enggak ada satu pun," teriak
wanita itu dengan nada tinggi. Pada pertengkaran itu, wanita tersebut berkali-
kali memaki dan menyebut suaminya dengan nama binatang. Sementara pria
yang diduga Akbar, tak melayani amukan si perempuan. Si Pria hanya bisa
bilang, "Saya cuma mampu berusaha. Saya memberikan nafkah sesuai
kemampuan saya," ujar pria tersebut
Soal pertengkaran dan perlakuan kasar korban diakui oleh ibunda Akbar, Asiyah. Saat
ditemui di rumahnya, di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2017) ibunda Akbar
mengatakan, telah berkali-kali meminta anaknya menceraikan Indria. "Coba kalau sudah
cerai, sudah selesai urusannya, enggak kayak gini. Emak nyesel kenapa dia enggak nurut
untuk cerai saja," kata perempuan 67 tahun itu menahan tangis. Menurut Asiyah, anaknya
menderita sejak menikah dengan Indria. Diketahui tiga tahun terakhir Akbar sering
berkonsultasi ke dokter kejiwaan. Asiyah menduga, anaknya mengalami tekanan jiwa
akibat tuntutan dan perlakuan kasar istrinya. "Sabar digebukin, saking mau berkeluarga
dengan dia (korban). Akhirnya ya begini. Maaf ya pas mau hubungan suami-istri aja
pernah diludahin kena mukanya. Dibilang, “enggak level gue sama lu, gue levelnya sama
pejabat'," ujar Asiyah menceritakan kejadian yang dialami anaknya. Asiyah mengaku
mengetahui prahara rumah tangga pasutri itu dari Akbar sendiri. Dia mengatakan, Akbar
sering pulang ke Warakas dan mengadu tentang kejadian yang menimpanya. Awalnya,
Asiyah dan enam saudara Akbar tak percaya dengan perilaku korban. Namun, mereka
akhirnya percaya setelah mendengar sendiri rekaman yang diberikan Akbar.
1. Fakta-fakta apa yg terjadi dlm kasus tsb?
2. Faktor-factor apa yg melatari kasus tersebut
terjadi?
3. Untuk mencegah kasus tsb apa yg bisa
dilakukan oleh suami istri?
DISKUSI KASUS
1. Ketidak setaraan status, posisi, dan relasi
2. Kebutuhan pasangan yang tidak terpenuhi
3. Perbedaan kebiasaan dan budaya antara
dua pasangan dan keluarganya masing-
masing
4. Perbedaan peran dan tanggung-jawab baik
dalam ranah domestik maupun publik
SUMBER-SUMBER KONFLIK
4 TINGKAT KOMUNIKASI DALAM KONFLIK
1. Pastikan selalu memandang perbedaan secara positif
lalu berpikir untuk mencapai win-win solution.
2. HINDARI sikap-sikap yg menjadi penghancur hubungan,
LAKUKAN sikap-sikap yang menjadi Pembangun
hubungan
3. Mulailah dengan memahami terlebih dahulu, lalu bantu
pasangan untuk memahami kita
4. Lakukanlah negosiasi, membangun kesepakatan, sinergi
berdua, bekerja sama, bukan sendiri-sendiri. Dari caraku-
caramu, menjadi cara kita bersama.
5. Selalu ingat dengan 5 pilar perkawinan
6. Jangan ragu untuk mencari mediasi jika diperlukan.
LANGKAH-LANGKAH
MENGELOLA KONFLIK
PPT Materi Psikologi Keluarga pada calon pengantin.pdf

PPT Materi Psikologi Keluarga pada calon pengantin.pdf

  • 1.
  • 2.
    1. Dalam materiini, peserta mengeksplorasi ciri kehidupan perkawinan yang sukses dan yang gagal, sehingga dapat menyimpulkan tantangan dalam kehidupan berkeluarga. 2. Setelah itu, peserta belajar komponen penting dalam hubungan pasangan, dan tahap perkembangan hubungan pasangan suami istri, penghancur hubungan vs pembangun hubungan, serta hal-hal penting untuk membangun perkawinan yang baik. 3. Peserta juga diajak untuk mengeksplorasi potensi konflik yang terjadi dan bagaimana mengelola konflik sebagai bagian kehidupan dalam keluarga GAMBARAN UMUM
  • 3.
    1. Komponen HubunganPerkawinan 2. Tahap Perkembangan Hubungan dalam Perkawinan 3. Penghancur vs Pembangun Hubungan 4. Kesiapan Menikah: Kebutuhan Saya-Kebutuhan Pasangan, Kematangan Hubungan, dan Rekening Bank Emosi 5. Ketrampilan Komunikasi 6. Ketrampilan Mengelola Konflik POKOK BAHASAN
  • 4.
    5 Pilar KeluargaSakinah 1. Mitsaqan ghalizan/janji kokoh 2. Zawaj/berpasangan, 3. Mu’asyarah bil ma’ruf/saling berbuat baik, 4. Musyawarah/saling berembug, dan 5. Taradhin/saling rela dan menyenangkan
  • 5.
    Komitmen Kedekatan emosi Gairah ▪ Komitmen, yaitubagaimana suami-istri sama- sama memandang ikatan perkawinan sebagai ikatan yang kokoh (mitsaaqan ghalizhan, QS. An-Nisa, 4: 21). ▪ Kedekatan emosi muncul dalam bentuk rasa kasih sayang, mawaddah dan rahmah, di antara pasangan suami istri (QS. Ar-Rum, 30:21). Mereka menjadikan pasangan sebagai pasangan jiwa, tempat berbagi kehidupan yang sesungguhnya. ▪ Gairah adalah adanya dorongan untuk mendapatkan kepuasan seksual dari pasangannya, sebagaimana menjadi salah satu tujuan perkawinan yaitu menghalalkan hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan. Demikian pentingnya komponen ini, Al-Qur’an banyak menyebutkannya di dalam berbagai ayat, misalnya QS Al-Baqarah, 2: 187. KOMPONEN HUBUNGAN PERNIKAHAN
  • 6.
    a. Kedekatan Emosi+ Gairah + Komitmen (Samara) b. Kedekatan Emosi + Gairah – Komitmen (Jatuh Cinta) c. Gairah + Komitmen – Kedekatan Emosi (Tdk tentram) d. Komitmen + Kedekatan Emosi – Gairah (Hampa) e. Kedekatan Emosi – Gairah – Komitmen (Persahabatan) f. Gairah – Komitmen – Kedekatan Emosi (Fisik) g. Komitmen – Kedekatan Emosi – Gairah (Empty Love) KEMUNGKINAN KOMBINASI 3 KOMPONEN
  • 7.
    1. Menjaga keterbukaan 2.Sikap saling memahami 3. Banyak yang terjebak pada sikap menuntut: 4. “kalau kamu bisa membahagiakan saya maka saya baru membahagiakan kamu” 5. Ada prinsip tabadul atau saling, yang berarti tidak menunggu pasangan melakukan terlebih dahulu MENJAGA DAN MEMUPUK KEDEKATAN EMOSI
  • 8.
    1. Kejujuran, kesetiaan,dan diiringi dengan sikap tanggung jawab 2. Meneladani rasul, amanah 3. Mengingat Mitsaqan ghalidhan 4. Komitmen akan diuji dengan konflik (masalah, perbedaan) 5. Jika bisa menyelesaikan konflik maka akan mjd kuat 6. Jika dihindari? MENJAGA KOMITMEN TETAP KOKOH
  • 9.
    1. Bukan hanyakebutuhan fisik 2. Hubungan fisik dan emosional yang paling dekat 3. Tantangan: kesibukan, kelelahan, bekerja, anak dan lingkungan 4. Solusi: bersentuhan sederhana, menyiapkan diri dengan wewangian dan pakaian yang baik 5. Menghabiskan waktu berdua saja MENJAGA API GAIRAH
  • 10.
    a. Hubungan pernikahanmerupakan proses berkelanjutan yang terdiri dari tahap-tahap yang memiliki tantangan yang berbeda-beda. b. Kebanyakan pasangan tidak memahami tantangan ini, dan karenanya tidak siap mengelola tantangan, lalu menjadi mudah menyerah dan memilih untuk berpisah. c. Bila dikelola dengan baik, setiap Tahap Perkembangan Hubungan akan memperkuat hubungan. TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN
  • 11.
    TAHAPAN PERKAWINAN TAHAPAN SITUASIPERSOALAN UMUM TANTANGAN 12-18 Bulan; Tahap Menyatu Mulai menyatu Ingin membahagiakan pasangan Mencari keseimbangan kebutuhan diri dan menyatu 2-3 tahun Tahap Bersarang Kehidupan yang lebih ajeg, memiliki anak, kebutuhan bersarang & finansial Pembagian peran, perbedaan pribadi, kebutuhan dekat dg keluarga Mengelola perbedaan. Ada pertengkaran, pertimbangan pribadi akan keluar. Belajar mencari solusi 3-4 tahun Tahap Kebutuhan Pribadi Kebutuhan pribadi semakin kuat. Cukup yakin dg kekuatan hub perkawinan. Yakin pasangan menjaga komitmen adil untuk keb pribadi & kel Menjaga keseimbangan tersebut, mis lebih mementingkan kepentingan pribadi; yg blm matang ajann curiga. BELAJAR KOMPROMI
  • 12.
    TAHAPAN SITUASI PERSOALANUMUM TANTANGAN 5-14 TAHUN TAHAP KOLABORASI Karena yakin dg pasangan, mjd pribadi yang maju, mampu memberi dukungan kpd pasangan Ada yang lupa menghargai pengorbanan pasangan. Komunikasi memburuk. Jika tak sadar, pasangan akan menjauh Berbesar hati tidak saling mengukung, menjalin komunikasi yang baik agar jarak terjaga 15-24 TAHUN TAHAP PENYESUAIAN Pasangan sibuk penyesuaian dg tantangan hidup yang baru, sudah menemukan cara menerima pasangan, & menemukan cara yang tdk disukai dr pasangan Pasangan sdh melewati banyak masalah. Namun bs muncul persoalan baru, mis. Menuntut, menggampangkan. Kdg putus asa pasangan tidak berubah Kesadaran bahwa kehidupan telah membawa banyak perubahan bg pasangan. Pasangan perlu menghindari sikap merasa benar sendiri. Perlu menjadi pendengar yg baik
  • 13.
    1. SIKAP MENYALAHKAN,KRITIK PEDAS . Tidak mau melihat keunggulan pasangan 2. SIKAP MEMBENCI DAN MERENDAHKAN. Aku menyesal menikah denganmu 3. SIKAP MEMBELA DIRI DAN MENCARI ALASAN “Aku sibuk di luar krn dia tidak membuatku kerasan” 4. SIKAP MENDIAMKAN DAN ABAI “tidak mau bertengkar, tapi acuh dan tak peduli” PENGHANCUR HUBUNGAN
  • 14.
    SIKAP KONDISI HUBUNGAN KATA POSITIF NEGATIF STABIL5 1 LABIL 1 8 (Gottman Institute)
  • 15.
    a. MEMAHAMI KEBUTUHANYANG BERBEDA ANTAR PASANGAN. Kebutuhan Saya dan Kebutuhan Pasangan Saya adalah sama-sama penting dan perlu diselaraskan. Nilai adil menjadi prinsip utama dalam memahami kebutuhan saya, kebutuhan pasangan, dan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara kedua hal ini (QS An-Nisa, 129-130). b. REKENING BANK HUBUNGAN, di mana masing-masing istri/suami memiliki kesempatan untuk membangun hubungan dengan memperlakukan pasangannya dengan baik (mu’asyarah bil ma’ruf, QS. An-Nisa, 4: 19). Setiap tindakan baik akan menambah saldo rekening, dan setiap tindakan yang menyakiti akan mengurangi saldo rekening. c. KEMATANGAN DALAM BERINTERAKSI, yaitu pondasi penting dalam melakukan musyawarah (QS. Al-Baqarah, 2: 23). Musyawarah hanya akan dapat terwujud bila pasangan suami-istri memahami bahwa demi tujuan perkawinan, diperlukan kesepakatan untuk tidak saling mengalahkan tetapi mencari yang terbaik bagi keluarga. PEMBANGUN HUBUNGAN
  • 16.
    SETORAN PENARIKAN Hal-hal yangsaya harapkan dari hubungan kami Hal-Hal yang saya harap tidak terjadi dalam hubungan kami Hal-hal yang saya harapkan dari pasangan saya Hal-hal yang saya harap tidak dilakukan oleh pasangan saya Bila sedang bertengkar atau berbeda pendapat, hal-hal yang akan meredakan emosi saya: Bila sedang bertengkar atau berbeda pendapat, hal-hal yang akan membuat emosi saya makin tinggi: REKENING BANK HUBUNGAN
  • 17.
    REKENING BANK HUBUNGAN SETORANPENARIKAN ● KOMUNIKATIF ● PENYABAR ● SENYUM ● MEMBANTU ● MENCIUM ● MEMUJI ● MARAH ● NGOMEL ● CEMBURU ● KASAR ● TIDAK SADAR DIRI ● SESUAI PERSPEKTIF DIRI SENDIRI
  • 18.
    KEMATANGAN= KEBERANIAN X TENGGANGRASA KALAH MENANG MENANG- MENANG KALAH/KALAH MENANG KALAH RENDAH-------------------TINGGI KEBERANIAN TENGGANG RASA RENDAH -------TINGGI Keberanian: Keberanian menyampaikan pendapat & kebutuhan Tenggang Rasa: Kemampuan untuk memperhatikan pendapat atau kebutuhan pasangan Kematangan: Kemampuan pasangan menjaga keberanian & tenggang rasa berjalan seimbang
  • 19.
    Cerita kematian IndriaKameswari menggemparkan dan menyedot perhatian publik. Perempuan cantik yang bekerja di Balai Diklat Badan Narkotika Nasional (BNN) itu tewas ditembak suaminya sendiri, Muhamad Akbar. Kepada polisi, Akbar mengaku membunuh Indria. "Sampai saat ini keterangan tersangka masih berbelit-belit. Yang bersangkutan amat tidak kooperatif. Ini yang memberatkan yang bersangkutan juga," ujar Kapolres Bogor AKBP Andi M Dicky Pastika, saat dihubungi, Selasa (5/9/2017). Pelaku, kata Dicky, hanya mengakui menembak punggung istrinya di rumah kontrakan mereka di Perumahan River Valley, Bogor. Diduga kuat, pembunuhan itu dipicu oleh cekcok pasangan suami istri tersebut, juga sikap kasar sang istri kepada suaminya. Pembantu rumah tangga pasutri itu, kepada tetangga korban mengungkapkan, hampir setiap bertemu pasangan itu selalu cekcok. Bahkan, malam hingga pagi sesaat sebelum kejadian, keduanya juga bertengkar. "Pokoknya asal ketemu berantem. Taman Safari tuh keluar semua." ujar pembantu korban, Maksudnya Taman Safari adalah makian dengan menggunakan nama binatang. Cekcok Pasutri Berujung Maut
  • 20.
    Selain kata-kata kasar,tak jarang cekcok itu berujung pada penyiksaan fisik yang dilakukan istri kepada suaminya. Dalam sebuah rekaman yang diduga rekaman pertengkaran korban dengan suaminya, yang beredar 4 September, terdengar suara seorang wanita yang diduga Indria berteriakteriak sambil memaki seorang pria yang diduga Akbar. Dalam rekaman berdurasi 27 detik itu, si wanita mengatakan malu dan tak mau naik mobil odong-odong dan tinggal di rumah kontrakan. Dia juga menagih janji mobil baru dari suaminya. "Mana sekarang mobil mana? Mana mobilnya? Mana mobilnya, mana mobilnya sekarang? Buktinya mana? Lu janji ini, janji itu, bacot aja semuanya. Coba mana bacot lu buktinya, mana bacot lu yang terealisasi. Enggak ada satu pun," teriak wanita itu dengan nada tinggi. Pada pertengkaran itu, wanita tersebut berkali- kali memaki dan menyebut suaminya dengan nama binatang. Sementara pria yang diduga Akbar, tak melayani amukan si perempuan. Si Pria hanya bisa bilang, "Saya cuma mampu berusaha. Saya memberikan nafkah sesuai kemampuan saya," ujar pria tersebut
  • 21.
    Soal pertengkaran danperlakuan kasar korban diakui oleh ibunda Akbar, Asiyah. Saat ditemui di rumahnya, di Warakas, Jakarta Utara, Selasa (5/9/2017) ibunda Akbar mengatakan, telah berkali-kali meminta anaknya menceraikan Indria. "Coba kalau sudah cerai, sudah selesai urusannya, enggak kayak gini. Emak nyesel kenapa dia enggak nurut untuk cerai saja," kata perempuan 67 tahun itu menahan tangis. Menurut Asiyah, anaknya menderita sejak menikah dengan Indria. Diketahui tiga tahun terakhir Akbar sering berkonsultasi ke dokter kejiwaan. Asiyah menduga, anaknya mengalami tekanan jiwa akibat tuntutan dan perlakuan kasar istrinya. "Sabar digebukin, saking mau berkeluarga dengan dia (korban). Akhirnya ya begini. Maaf ya pas mau hubungan suami-istri aja pernah diludahin kena mukanya. Dibilang, “enggak level gue sama lu, gue levelnya sama pejabat'," ujar Asiyah menceritakan kejadian yang dialami anaknya. Asiyah mengaku mengetahui prahara rumah tangga pasutri itu dari Akbar sendiri. Dia mengatakan, Akbar sering pulang ke Warakas dan mengadu tentang kejadian yang menimpanya. Awalnya, Asiyah dan enam saudara Akbar tak percaya dengan perilaku korban. Namun, mereka akhirnya percaya setelah mendengar sendiri rekaman yang diberikan Akbar.
  • 22.
    1. Fakta-fakta apayg terjadi dlm kasus tsb? 2. Faktor-factor apa yg melatari kasus tersebut terjadi? 3. Untuk mencegah kasus tsb apa yg bisa dilakukan oleh suami istri? DISKUSI KASUS
  • 23.
    1. Ketidak setaraanstatus, posisi, dan relasi 2. Kebutuhan pasangan yang tidak terpenuhi 3. Perbedaan kebiasaan dan budaya antara dua pasangan dan keluarganya masing- masing 4. Perbedaan peran dan tanggung-jawab baik dalam ranah domestik maupun publik SUMBER-SUMBER KONFLIK
  • 24.
    4 TINGKAT KOMUNIKASIDALAM KONFLIK
  • 25.
    1. Pastikan selalumemandang perbedaan secara positif lalu berpikir untuk mencapai win-win solution. 2. HINDARI sikap-sikap yg menjadi penghancur hubungan, LAKUKAN sikap-sikap yang menjadi Pembangun hubungan 3. Mulailah dengan memahami terlebih dahulu, lalu bantu pasangan untuk memahami kita 4. Lakukanlah negosiasi, membangun kesepakatan, sinergi berdua, bekerja sama, bukan sendiri-sendiri. Dari caraku- caramu, menjadi cara kita bersama. 5. Selalu ingat dengan 5 pilar perkawinan 6. Jangan ragu untuk mencari mediasi jika diperlukan. LANGKAH-LANGKAH MENGELOLA KONFLIK