PERAN KELUARGA DALAM
PENGASUHAN
DESI HERAWATI
KECAMATAN BOGOR TIMUR
1
KELUARGA
Lingkungan pertama dan utama untuk
mempersiapkan anak mengahadapi masa
depan dengan segala kemungkinan
perubahan yang terjadi
2
HARAPAN ORTU TERHADAP ANAKNYA
Anak tumbuh kembang optimal menjadi dewasa
• Sehat
• Cerdas, terampil dan ceria
• Berkepribadian luhur dan berkarakter
• Bertaqwa kepada tuhan YME (shaleh dan shalehah)
3
Hai orang-orang yang beriman jagalah diri kalian dan keluarga
kalian dari api neraka (At Tahrim 6:66)
4
Pola asuh orang tua yang penuh kasih sayang diyakini dapat
meningkatkan potensi kecerdasan anak (L.S Yulia Savitri, Mpsi)
PERAN ORTU DALAM PENGASUHAN
• Memenuhi kebutuhan anak akan:
– Makanan yang bergizi, kesehatan
– Kasih sayang, perhatian dan rasa aman
– Pendidikan atau stimulasi sejak dini
• Mengembangkan karakter melalui
penanaman nilai-nilai moral, budi
pekerti dan adat istiadat yang berlaku
• Peran orang tua sudah harus dimulai
sejak dini bahkan sejak dari dalam
kandungan
asah-asih-asuh
6
POLA ASUH
• Pola asuh adalah pola perilaku
yang diterapkan ortu pada
anak dan bersifat konsisten
dari waktu ke waktu
• Pola asuh juga merupakan
sikap ortu dalam berinteraksi
dengan anaknya yang meliputi
cara ortu memberikan aturan,
hadiah maupun hukuman
7
JENIS POLA ASUH
1. Otoriter
Ortu memaksa anak mengikuti keinginannya,
aturan yang telah ditetapkan tanpa mau tau
persaan anaknya. Bila anak tidak mengikuti ortu
cenderung memberi hukuman fisik. Hubungan
ortu dan anak tidak hangat dan mengambil jarak
dengan anak. Pola asuh ini menyebabkan anak
kurang percaya diri, agresif, sulit bergaul
2. Permisif
Ortu membiarkan anak untuk melakukan apa
saja yang di inginkannya. Ortu tidak menetapkan
aturan atau batas-batas yang boleh dan yang
tidak boleh. Tidak ada kontrol, bersifat longgar
dan bebas.
Anak yang mengalami pola asuh ini akan
tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri,
suka melukai orang lain, mau menang sendiri,
tidak mandiri, kurang bertanggung jawab.
8
Lanjut
3. Demokratis
Pola asuh ini menghargai kepentingan anak
tapi juga menekankan kemampuan untuk
mengikuti aturan sosial. Ortu menghargai
kemampuan anak untuk mengambil
keputusan, pendapat dan kepribadian anak.
Anak yang memiliki pola asuh yang
demokratis memiliki harga diri yang tinggi,
tampil percaya diri, dapat mengontrol diri
dan senag belajar dilingkungannya.
4. Mengabaikan
Ortu mengabaikan keberadaan anak atau
tidak peduli terhadap anak, anak tumbuh
tanpa arahan dan keterlibatan. Pola asuh ini
menyebabkan anak memiki harga diri serta
kepercayaan diri yang rendah. Bertingkah
laku buruk, kemampuan kurang.
9
BAGAIMANA POLA PENGASUHAN EFEKTIF?
1. Perlakukan anak sebagai peribadi yang unik dengan menerima hal-hal
yang positif maupun negatif (terima anak apa adanya)
2. Orang tua dapat menerapkan pola asuh secara dinamis. Sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan anak
3. Ayah ibu perlu memiliki kesamaan dalam penerapan nilai-nilai
(konsisten).
4. Ortu perlu memberi teladan perilaku positif, dalam membentuk tingkah
laku anak (bersikap pada anak sebagaimana kita menginginkan anak
bersikap)
5. Ortu memabangun komunikasi yang baik dengan anak
6. Tunjukkan cinta kasih kepada anak
7. Minimalkan aturan dan libatkan anak dalam jegiatan sehari-hari
8. Beri penjelasan
9. Realistis. Tidak menuntut melebihi kemampuan anak dan tidak
menjanjikan hadiah yang muluk-muluk
10. Pembentukan karakter dilakukan secara terus menerus dengan contoh
dan cara yang menyenangkan
11. Jaga kebersamaan dan sabar
10
APA YANG DIPERLUKAN DALAM PENGASUHAN?
1. Disiplin
Membentuk kebiasaan atau perilaku
Langkah-langkah disiplin dengan kasih
sayang:
• mengajari anak, mengerti petunjuk
peraturan orang dewasa
•Peraturan bersifat masuk akal,
positif, jelas dan adil.
11
2. Komunikasi
- Komunikasi menjadi dasar bagi
hubungan orangtua dan anak.
- Agar komunikasi berjalan dengan baik,
ortu perlu memahami perasaan anak
dan bahasa tubuh anak.
- Setiap manusia ingin perasaannya
didengar, diterima dan dihargai
APA YANG MEMPENGARUHI
PENGASUHAN?
• Kepribadian ortu
• Karakteristik anak (usia,
jenis kelamin, tempramen)
• Dukungan sosial
(hubungan yang hangat
baik dalam keluarga inti
maupun dengan keluarga
besar dan tetangga, teman
akrab)
• Pola pengasuhan
12
KEMAMPUAN YANG HARUS DIMILIKI
ORANGTUA
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan
• Memiliki konsep diri yang positif dan percaya diri serta mau belajar
• Memahami tahap-tahap perkembangan anak
• Berkomunikasi aktif
• Memahami keunikan dan ke khasan anak
• Penguatan sikap perilaku yang baik secara konsisten
• Mengamati sikap dan perilaku anak (positif/negatif)
13
DARI LINGKUNGAN ANAK AKAN
BELAJAR…
Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki.
Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi.
Jika anak dibesarkan dengancemoohan, ia belajar rendah diri.
Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri.
Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri.
Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri
Jika anak dibesarkan dengan sebaiik-baiknya perlakuan, ia belajar
keadilan.
Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar
menemukan cinta dalam kehidupan.
TERIMA KASIH
14

Presentasi Lomba Akseptor KB Lestari .pptx

  • 1.
    PERAN KELUARGA DALAM PENGASUHAN DESIHERAWATI KECAMATAN BOGOR TIMUR 1
  • 2.
    KELUARGA Lingkungan pertama danutama untuk mempersiapkan anak mengahadapi masa depan dengan segala kemungkinan perubahan yang terjadi 2
  • 3.
    HARAPAN ORTU TERHADAPANAKNYA Anak tumbuh kembang optimal menjadi dewasa • Sehat • Cerdas, terampil dan ceria • Berkepribadian luhur dan berkarakter • Bertaqwa kepada tuhan YME (shaleh dan shalehah) 3
  • 4.
    Hai orang-orang yangberiman jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka (At Tahrim 6:66) 4 Pola asuh orang tua yang penuh kasih sayang diyakini dapat meningkatkan potensi kecerdasan anak (L.S Yulia Savitri, Mpsi)
  • 6.
    PERAN ORTU DALAMPENGASUHAN • Memenuhi kebutuhan anak akan: – Makanan yang bergizi, kesehatan – Kasih sayang, perhatian dan rasa aman – Pendidikan atau stimulasi sejak dini • Mengembangkan karakter melalui penanaman nilai-nilai moral, budi pekerti dan adat istiadat yang berlaku • Peran orang tua sudah harus dimulai sejak dini bahkan sejak dari dalam kandungan asah-asih-asuh 6
  • 7.
    POLA ASUH • Polaasuh adalah pola perilaku yang diterapkan ortu pada anak dan bersifat konsisten dari waktu ke waktu • Pola asuh juga merupakan sikap ortu dalam berinteraksi dengan anaknya yang meliputi cara ortu memberikan aturan, hadiah maupun hukuman 7
  • 8.
    JENIS POLA ASUH 1.Otoriter Ortu memaksa anak mengikuti keinginannya, aturan yang telah ditetapkan tanpa mau tau persaan anaknya. Bila anak tidak mengikuti ortu cenderung memberi hukuman fisik. Hubungan ortu dan anak tidak hangat dan mengambil jarak dengan anak. Pola asuh ini menyebabkan anak kurang percaya diri, agresif, sulit bergaul 2. Permisif Ortu membiarkan anak untuk melakukan apa saja yang di inginkannya. Ortu tidak menetapkan aturan atau batas-batas yang boleh dan yang tidak boleh. Tidak ada kontrol, bersifat longgar dan bebas. Anak yang mengalami pola asuh ini akan tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri, suka melukai orang lain, mau menang sendiri, tidak mandiri, kurang bertanggung jawab. 8
  • 9.
    Lanjut 3. Demokratis Pola asuhini menghargai kepentingan anak tapi juga menekankan kemampuan untuk mengikuti aturan sosial. Ortu menghargai kemampuan anak untuk mengambil keputusan, pendapat dan kepribadian anak. Anak yang memiliki pola asuh yang demokratis memiliki harga diri yang tinggi, tampil percaya diri, dapat mengontrol diri dan senag belajar dilingkungannya. 4. Mengabaikan Ortu mengabaikan keberadaan anak atau tidak peduli terhadap anak, anak tumbuh tanpa arahan dan keterlibatan. Pola asuh ini menyebabkan anak memiki harga diri serta kepercayaan diri yang rendah. Bertingkah laku buruk, kemampuan kurang. 9
  • 10.
    BAGAIMANA POLA PENGASUHANEFEKTIF? 1. Perlakukan anak sebagai peribadi yang unik dengan menerima hal-hal yang positif maupun negatif (terima anak apa adanya) 2. Orang tua dapat menerapkan pola asuh secara dinamis. Sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak 3. Ayah ibu perlu memiliki kesamaan dalam penerapan nilai-nilai (konsisten). 4. Ortu perlu memberi teladan perilaku positif, dalam membentuk tingkah laku anak (bersikap pada anak sebagaimana kita menginginkan anak bersikap) 5. Ortu memabangun komunikasi yang baik dengan anak 6. Tunjukkan cinta kasih kepada anak 7. Minimalkan aturan dan libatkan anak dalam jegiatan sehari-hari 8. Beri penjelasan 9. Realistis. Tidak menuntut melebihi kemampuan anak dan tidak menjanjikan hadiah yang muluk-muluk 10. Pembentukan karakter dilakukan secara terus menerus dengan contoh dan cara yang menyenangkan 11. Jaga kebersamaan dan sabar 10
  • 11.
    APA YANG DIPERLUKANDALAM PENGASUHAN? 1. Disiplin Membentuk kebiasaan atau perilaku Langkah-langkah disiplin dengan kasih sayang: • mengajari anak, mengerti petunjuk peraturan orang dewasa •Peraturan bersifat masuk akal, positif, jelas dan adil. 11 2. Komunikasi - Komunikasi menjadi dasar bagi hubungan orangtua dan anak. - Agar komunikasi berjalan dengan baik, ortu perlu memahami perasaan anak dan bahasa tubuh anak. - Setiap manusia ingin perasaannya didengar, diterima dan dihargai
  • 12.
    APA YANG MEMPENGARUHI PENGASUHAN? •Kepribadian ortu • Karakteristik anak (usia, jenis kelamin, tempramen) • Dukungan sosial (hubungan yang hangat baik dalam keluarga inti maupun dengan keluarga besar dan tetangga, teman akrab) • Pola pengasuhan 12
  • 13.
    KEMAMPUAN YANG HARUSDIMILIKI ORANGTUA • Memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan • Memiliki konsep diri yang positif dan percaya diri serta mau belajar • Memahami tahap-tahap perkembangan anak • Berkomunikasi aktif • Memahami keunikan dan ke khasan anak • Penguatan sikap perilaku yang baik secara konsisten • Mengamati sikap dan perilaku anak (positif/negatif) 13
  • 14.
    DARI LINGKUNGAN ANAKAKAN BELAJAR… Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki. Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi. Jika anak dibesarkan dengancemoohan, ia belajar rendah diri. Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri. Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri. Jika anak dibesarkan dengan dorongan, ia belajar percaya diri Jika anak dibesarkan dengan sebaiik-baiknya perlakuan, ia belajar keadilan. Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan. TERIMA KASIH 14