PSIKOLOGI KELUARGA
DAN DINAMIKAKELUARGA
TIM INSTRUKTUR NASIONAL BIMBINGAN PERKAWINAN
Kemenag RI
Disampaikan oleh:
Fatma Amilia
2.
5 Pilar KeluargaSakinah
1. Mitsaqan ghalizan/janji kokoh
2. Zawaj/berpasangan,
3. Mu’asyarah bil ma’ruf/saling berbuat baik,
4. Musyawarah/saling berembug, dan
5. Taradhin/saling rela dan menyenangkan
3.
Komitmen
Kedekatan
emosi
Gairah
▪ Komitmen, yaitubagaimana suami-istri
sama-sama memandang ikatan
perkawinan sebagai ikatan yang kokoh
(mitsaaqan ghalizhan, QS. An-Nisa, 4: 21).
▪ Kedekatan emosi muncul dalam bentuk
rasa kasih sayang, mawaddah dan
rahmah, di antara pasangan suami istri
(QS. Ar-Rum, 30:21). Mereka menjadikan
pasangan sebagai pasangan jiwa,
tempat berbagi kehidupan yang
sesungguhnya.
▪ Gairah adalah adanya dorongan untuk
mendapatkan kepuasan seksual dari
pasangannya, sebagaimana menjadi
salah satu tujuan perkawinan yaitu
menghalalkan hubungan seksual antara
laki-laki dan perempuan. Demikian
pentingnya komponen ini, Al-Qur’an
banyak menyebutkannya di dalam
berbagai ayat, misalnya QS Al-Baqarah,
2: 187.
KOMPONEN HUBUNGAN PERNIKAHAN
TAHAP PERKEMBANGAN HUBUNGAN
●Hubungan pernikahan merupakan proses
berkelanjutan yang terdiri dari tahap-tahap yang
memiliki tantangan yang berbeda-beda.
● Kebanyakan pasangan tidak memahami tantangan ini,
dan karenanya tidak siap mengelola tantangan, lalu
menjadi mudah menyerah dan memilih untuk
berpisah.
● Bila dikelola dengan baik, setiap Tahap Perkembangan
Hubungan akan memperkuat hubungan.
6.
MENJAGA DAN MEMUPUKKEDEKATAN EMOSI
● Menjaga keterbukaan
● Sikap saling memahami
● Banyak yang terjebak pada sikap menuntut:
● “kalau kamu bisa membahagiakan saya maka saya
baru membahagiakan kamu”
● Ada prinsip tabadul atau saling, yang berarti tidak
menunggu pasangan melakukan terlebih dahulu
7.
MENJAGA KOMITMEN TETAPKOKOH
● Kejujuran, kesetiaan, dan diiringi dengan sikap
tanggung jawab
● Meneladani rasul, amanah
● Mengingat Mitsaqan ghalidhan
● Komitmen akan diuji dengan konflik (masalah,
perbedaan)
● Jika bisa menyelesaikan konflik maka akan mjd kuat
● Jika dihindari?
8.
MENJAGA API GAIRAH
●Bukan hanya kebutuhan fisik
● Hubungan fisik dan emosional yang paling dekat
● Tantangan: kesibukan, kelelahan, bekerja, anak dan
lingkungan
● Solusi: bersentuhan sederhana, menyiapkan diri
dengan wewangian dan pakaian yang baik
● Menghabiskan waktu berdua saja
9.
TAHAPAN PERKAWINAN
TAHAPAN SITUASIPERSOALAN UMUM TANTANGAN
12-18 Bulan;
Tahap
Menyatu
Mulai menyatu Ingin membahagiakan
pasangan
Mencari keseimbangan
kebutuhan diri dan menyatu
2-3 tahun
Tahap
Bersarang
Kehidupan yang
lebih ajeg,
memiliki anak,
kebutuhan
bersarang &
finansial
Pembagian peran,
perbedaan pribadi,
kebutuhan dekat dg
keluarga
Mengelola perbedaan. Ada
pertengkaran,
pertimbangan pribadi akan
keluar. Brlajar mencari
solusi
3-4 tahun
Tahap
Kebutuhan
Pribadi
Kebutuhan pribadi
semakin kuat.
Cukup yakin dg
kekuatan hub
perkawinan. Yakin
pasangan menjaga
komitmen adil untuk
keb pribadi & kel
Menjaga keseimbangan
tersebut, mis lebih
mementingkan kepentingan
pribadi; yg blm matang
ajann curiga. BELAJAR
KOMPROMI
10.
TAHAPAN SITUASI PERSOALANUMUM TANTANGAN
5-14 TAHUN
TAHAP
KOLABORASI
Karena yakin dg
pasangan, mjd
pribadi yang maju,
mampu memberi
dukungan kpd
pasangan
Ada yang lupa
menghargai
pengorbanan
pasangan. Komunikasi
memburuk. Jika tak
sadar, pasangan akan
menjauh
Berbesar hati tidak
saling mengukung,
menjalin komunikasi
yang baik agar jarak
terjaga
15-24 TAHUN
TAHAP
PENYESUAIAN
Pasangan sibuk
penyesuaian dg
tantangan hidup
yang baru, sudah
menemukan cara
menerima
pasangan, &
menemukan cara
yang tdk disukai dr
pasangan
Pasangan sdh
melewati banyak
masalah. Namun bs
muncul persoalan
baru, mis. Menuntut,
menggampangkan.
Kdg putus asa
pasangan tidak
berubah
Kesadaran bahwa
kehidupan telah
membawa banyak
perubahan bg
pasangan.
Pasangan perlu
menghindari sikap
merasa benar
sendiri. Perlu
menjadi pendengar
yg baik
PENGHANCUR HUBUNGAN
● SIKAPMENYALAHKAN, KRITIK PEDAS .
● Tidak mau melihat keunggulan pasangan
● SIKAP MEMBENCI DAN MERENDAHKAN.
● Aku menyesal menikah denganmu
● SIKAP MEMBELA DIRI DAN MENCARI ALASAN
● “Aku sibuk di luar krn dia tidak membuatku kerasan”
● SIKAP MENDIAMKAN DAN ABAI
● “tidak mau bertengkar, tapi acuh dan tak peduli”
PEMBANGUN HUBUNGAN
● MEMAHAMIKEBUTUHAN YANG BERBEDA ANTAR PASANGAN.
Kebutuhan Saya dan Kebutuhan Pasangan Saya adalah sama-
sama penting dan perlu diselaraskan. Nilai adil menjadi
prinsip utama dalam memahami kebutuhan saya, kebutuhan
pasangan, dan kebutuhan untuk menjaga keseimbangan
antara kedua hal ini (QS An-Nisa, 129-130).
● REKENING BANK HUBUNGAN, di mana masing-masing
istri/suami memiliki kesempatan untuk membangun
hubungan dengan memperlakukan pasangannya dengan baik
(mu’asyarah bil ma’ruf, QS. An-Nisa, 4: 19). Setiap tindakan baik
akan menambah saldo rekening, dan setiap tindakan yang
menyakiti akan mengurangi saldo rekening.
● KEMATANGAN DALAM BERINTERAKSI, yaitu pondasi penting
dalam melakukan musyawarah (QS. Al-Baqarah, 2: 23).
Musyawarah hanya akan dapat terwujud bila pasangan suami-
istri memahami bahwa demi tujuan perkawinan, diperlukan
kesepakatan untuk tidak saling mengalahkan tetapi mencari
yang terbaik bagi keluarga.
15.
SETORAN PENARIKAN
Hal-hal yangsaya harapkan dari
hubungan kami
Hal-Hal yang saya harap tidak terjadi
dalam hubungan kami
Hal-hal yang saya harapkan dari
pasangan saya
Hal-hal yang saya harap tidak
dilakukan oleh pasangan saya
Bila sedang bertengkar atau berbeda
pendapat, hal-hal yang akan
meredakan emosi saya:
Bila sedang bertengkar atau berbeda
pendapat, hal-hal yang akan membuat
emosi saya makin tinggi:
REKENING BANK HUBUNGAN
16.
REKENING BANK HUBUNGAN
SETORAN
●KOMUNIKATIF
● PENYABAR
● SENYUM
● MEMBANTU
● MENCIUM
● MEMUJI
PENARIKAN
● MARAH
● NGOMEL
● CEMBURU
● KASAR
● TIDAK SADAR DIRI
● SESUAI PERSPEKTIF DIRI
SENDIRI
17.
KEMATANGAN=
KEBERANIAN X TENGGANGRASA
KALAH
MENANG
MENANG-
MENANG
KALAH/KALAH
MENANG
KALAH
RENDAH-------------------TINGGI
KEBERANIAN
TENGGANG
RASA
RENDAH
-------TINGGI
Keberanian: Keberanian
menyampaikan pendapat
& kebutuhan
Tenggang Rasa:
Kemampuan untuk
memperhatikan pendapat
atau kebutuhan pasangan
Kematangan:
Kemampuan pasangan
menjaga keberanian &
tenggang rasa berjalan
seimbang
18.
SUMBER-SUMBER KONFLIK
●Ketidak setaraanstatus, posisi, dan relasi
●Kebutuhan pasangan yang tidak terpenuhi
●Perbedaan kebiasaan dan budaya antara dua
pasangan dan keluarganya masing-masing
●Perbedaan peran dan tanggung-jawab baik
dalam ranah domestik maupun publik
19.
LANGKAH-LANGKAH
MENGELOLA KONFLIK
● Pastikanselalu memandang perbedaan secara positif lalu
berpikir untuk mencapai win-win solution.
● HINDARI sikap-sikap yg menjadi penghancur hubungan,
LAKUKAN sikap-sikap yang menjadi Pembangun
hubungan
● Mulailah dengan memahami terlebih dahulu, lalu bantu
pasangan untuk memahami kita
● Lakukanlah negosiasi, membangun kesepakatan, sinergi
berdua, bekerja sama, bukan sendiri-sendiri. Dari caraku-
caramu, menjadi cara kita bersama.
● Selalu ingat dengan 4 pilar perkawinan
● Jangan ragu untuk mencari mediasi jika diperlukan.