PULVIS - PULVERES
Oleh :
Apt. Desti Wulandari, M. Farm.
KOMPETENSI DASAR
12.3 .Menjelaskan
teknik pembuatan
sediaan
Powder(serbuk)
INDIKATOR
 Pengertian serbuk berikut persyaratan, kelebihan dan kekurangan
sediaan farmasi dalam bentuk serbuk dijelaskan dengan benar
 Dapat menjelaskan cara membuat sediaan serbuk dengan
berbagai macam sifat bahan obat untuk pemakaian dalam dan luar
 Dapat menghitung bahan obat dan DM sediaan serbuk
 Dapat menggerus, membungkus dan memberi penandaan serbuk
untuk pemakaian luar
PENGERTIAN
 Pulvis (serbuk) adalah campuran kering bahan
obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan
untuk pemakaian oral atau pemakaian luar.
PEMBAGIAN SERBUK
• Serbuk yang
terbagi
PULVERES
• Serbuk Tidak
Terbagi
PULVIS
Serbuk yang tidak terbagi
(PULVIS)
Dalam
• Laksansia
• Antasida
• Makanan diet
• dll
Luar
• Serbuk gigi
• Serbuk tabur
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN
SERBUK
KELEBIHAN
 Dokter lebih leluasa dalam memilih
dosis yang sesuai dengan
keadaan sipenderita
 Lebih stabil terutama untuk obat
yang rusak oleh air.
 Penyerapan lebih cepat dan lebih
sempurna dibanding, sediaan
padat lainnya.
 Cocok digunakan untuk anak-
anak & dewasa yang sukar
menelan
 Obat yang terlalu besar
volumenya untuk dibuat
tab/kapsul
KELEMAHAN
 Tidak tertutupnya rasa
tidak enak seperti
pahit, sepat, lengket
dilidah (Bisa diatasi
dengan corrigens
saporis)
 Pada penyimpanan
menjadi lembab.
SYARAT-SYARAT SERBUK
HOMOGEN
HALUS
Syarat-syarat serbuk
tambahan :
 Pulveres :
 Keseragaman bobot :
 Timbang isi dari 20 bungkus satu per satu, campur isi ke 20
bungkus tadi dan timbang sekaligus, hitung bobot isi rata-
rata. Penyimpangan antara penimbangan satu per satu
terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% tiap
bungkus dan tidak lebih dari 10% tiap 18 bungkus.
Syarat-syarat serbuk
tambahan :
 Serbuk oral tidak terbagi:
 Pada serbuk oral tidak terbagi hanya sebatas pada obat
yang relatif tidak potent seperti :
 Laksantive
 Antasida
 Makanan diet
 Analgesik tertentu
 Serbuk tabur:
 Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan
dengan derajad halus 100 mesh,agar tidak menimbulkan
iritasi pada bagian yang peka.
Derajad halus dan
Pengayak
 Tujuan Pengayak :
 Pengukuran derajad halus serbuk untuk sebagian besar
keperluan farmasi
 Meningkatkan penyerapan obat dalam saluran cerna
 Pengayak untuk pengujian secara farmakope :
 Anyaman kawat bukan tenunan.
DERAJAD HALUS SERBUK DAN PENGAYAK
Klasifikasi
Serbuk
Simplisia Nabati & Hewani Bahan Kimia
No.
Serbuk1
Batas derajad
halus2
No.
Serbuk1
Batas derajad
halus2
% No.
Pengay
ak
% No.
Pengay
ak
Sangat
kasar
8 20 60
Kasar 20 40 60 20 60 40
Setenga
h Kasar
40 40 80 40 60 60
Halus 60 40 100 80 60 120
Sangat
halus
80 100 80 120 100 120
Ket :
1. Semua partikel serbuk melalui pengayak dengan nomer nominal
tertentu
2. Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang
Tabel ukuran rata2 lubang pengayak baku anyaman
kawat
Penandaan pengayak Penandaan pengayak
Nomer Nominal Ukuran lubang
Pengayak
Nomer Nominal Ukuran lubang
Pengayak
2 9.5 mm 45 355 µm
3.5 5.6 mm 50 300 µm
4 4.75 mm 60 250 µm
8 2.36 mm 70 212 µm
10 2.00 mm 80 180 µm
14 1.40 mm 100 150 µm
16 1.18 mm 120 125 µm
18 1.00 mm 200 75 µm
20 850 µm 230 63 µm
25 710 µm 270 53 µm
30 600 µm 325 45 µm
35 500 µm 400 38 µm
40 425 µm
JENIS PULVIS
• Serbuk ringan, bebas dari butiran
kasar dan dimaksudkan untuk obat
luar.
Pulvis
Adspersorius
• Serbuk gigi biasanya menggunakan
carmin sebagai pewarna yang dilarutkan
terlebih dahulu.
Pulvis
Dentifricius
Pulvis
sternutatorius
• Serbuk bersin yang penggunaannya
dihisap melalui hidung, sehingga serbuk
tersebut harus halus sekali
Pulvis
Effervescent
Serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan
terlebih dahulu dalam air dingin atau hangat
sehingga akan mengeluarkan gas CO2.
PULVIS ADSPERSORIUS /
SERBUK TABUR
 Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atas
berlubang halus untuk memudahkan penggunaan
pada kulit.
 Talk , kaolin dan bahan mineral yang digunakan harus
memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium Tetani,
Clostridium Welchii, dan Bacillus Anthracis (krn menular
lewat kulit)
 Serbuk tidak digunakan pada luka terbuka
 Harus melewati ayakan 100 mesh agar tidak
menimbulkan iritasi
 Bisa distrerilkan dengan pemanasan kering pada suhu
150 derajat Celcius selama 1 jam
Pulvis adspersorius:
sediaan serbuk bebas dari butiran kasar dan utk obat luar.
Syaratnya:
Homogen, bebas dari sifat fisik yg menyebabkan iritasi
Mudah mengalir, tersebar merata dan melekat di kulit
Sesuai tujuannya, misal: menyerap air
PULVIS ADSPERSORIUS
(SERBUK TABUR)
BAHAN YG DIGUNAKAN:
 Bersifat absorben: bentonit, kaolin, talk,
amilum
 Sbg pelincir dan pendispersi : Zn stearat,
Mg stearat, talk
 Sbg pelekat : Zn stearat, Al stearat
 Sbg BO: sulfur (antimikroba), as tanin,
AlCl3 (adstringen), mentol-kamfer
(pendingin & antigatal)
Contoh sediaan serbuk
tabur
 Zinci Undecylenatis Pulvis Adspersorius (For.Nas)
 Sulfanilamidi Pulvis Adsp. (Form.Ind)
 Pulvis Paraformaldehydi Compositus (Form.Ind)
 Pulvis Salicylatis Compositus (Form.Ind)
Pulvis dentifricius / serbuk
gigi
 Biasa menggunakan carmin (warna merah) yang
dilarutkan dulu dengan
chloroform Atau Etanol 90%
PULVIS STERNUTATORIUS
 Serbuk bersin
 Dihisap hidung
 Serbuk halus sekali
SERBUK EFFERVESCENT
ALASAN PENGGUNAAN :
 Menutup rasa pahit/ tak enak (krn ada CO2)
 Gas CO2 mempercepat penyerapan, krn merangsang cairan
lambung+karminatif
 Serbuk lebih stabil daripada potio
 Khasiat : penyegar , obat berkhasiat lebih cepat (reaksi)
 Larutan tidak boleh terdapat endapan
Serbuk effervescent: sediaan padat bentuk serbuk utk pemakaian
dlm tdd camp asam-basa, saat dilarutkan dlm air akan melepas
CO2.
Asam: asam sitrat, asam tartrat
Basa : Na bicarbonat
FORMULA UMUM
 R/ bahan obat
bahan pembantu
 Bahan obat : padat, semipadat, cair
 Bahan pembantu: penambah bobot, memperbaiki
rasa
CARA PEMBUATAN
a. Memperkecil ukuran partikel bahan
b. Pencampuran bahan-bahan
c. Membagi serbuk
d. Membungkus serbuk
Cara mencampur serbuk
 Obat bentuk kristal digerus lebih dulu
 Obat berkhasiat keras dalam jumlah sedikit dicampur
dengan penambah (konstituen) dalam mortir.
 Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar
nampak serbuk sudah merata
 Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan lebih dulu
 Obat yang volumenya lebih kecil dimasukkan lebih
dulu
A. Memperkecil Ukuran
Partikel
 Trituration/penggerusan, misal : mortir dan
stamper (kaca, porselin, besi)
 Levigation/penggilingan dg penambahan
cairan yg tak mudah menguap dan tak
melarutkan (misal : minyak mineral dan gliserin)
 Pulverization by intervention pertolongan
bahan kedua yg mudah dipisahkan setelah
proses berakhir(contoh, syarat, caranya????)
B. Pencampuran bahan
Spatulasitidak boleh ada tekanan, bahan
dalam jumlah kecil, ukuran partikel dan BJ
hampir sama, bahan tidak berkhasiat
keras dg spatula di atas kertas atau
papan pil
Trituration geometric dilution
Pengayakan  dg ayakan
Tumbling tekanannya minimum dan tidak
terjadi pengecilan ukuran partikel yg berarti
C. Membagi Serbuk
 Cara penimbangan tepat dan
akurat(keuntungan, kerugian, caranya??)
 Blocking and dividing kurang teliti bentuk
segiempat
 Visual  kerucut langsung di atas perkamen
 Dengan alat pengukur sendok atau gelas
pengukur
 Umumnya visual kec serbuk dngan TM>80%
D. Membungkus serbuk
 perkamen, kertas lilin, kertas perak, dll
 Caranya???
 WADAH
 Syarat : terlindung dari pengaruh cahaya, udara,
mencegah penguapan serbuk, mudah diambil dari
wadahnya
 Dos serbuk, pot, botol mulut lebar
PEMBUATAN SERBUK BERSIFAT
KHUSUS
Part 2
A. BAHAN OBAT PADAT
a. Bahan obat berkhasiat keras yg
beratnya<50 mgpengenceran
b. higrokopis dan deliquescent lengket
atau jadi pasta bila kontak dg udara
terbuka. Mengatasinya:
 Digerus dlm mortir kering dan hangat
 Ditambah absorben inert, misal MgO,
MgCO3
 Dibungkus yg baik dan rapat
c. Bahan eflorecen mengandung air kristal dlm jumlah besar,
bila diserbuk/digerus akan melepaskan air kristalnya shg serbuk
lembab.
Cara mengatasi :
o diganti denngan anhidrous
o Dipanaskan suhu tertentu hingga berat konstan
Contoh: asam citrat, asam tartrat, dll
d. Terbentuk campuran etektik.
Campuran bahan-bahan yg pd suhu tertentu mjd basah,
contoh
mentol-kamfer 53-74% mentol.
Mengatasinya:
 Ditambah absorben, mis: MgO, MgCO3,@bhn dicampur dg absorben
baru digabung.
 Diberikan terpisah tapi diberi keterangan keduanya diminum bersama
 Dibiarkan terbentuk etektik, mis: mentol dan kamfer
Serbuk dengan bahan
padat
1. Serbuk halus sekali : belerang , iodoform,
2. Serbuk sangat halus dan berwarna : rifampisin,
carbo adsorbens, Stibii Penta Sulfidum
3. Serbuk halus berkhasiat keras
luminal, atropin sulfas
4. Serbuk hablur dan kristal : champora, asam salisilat,
asam benzoat, naftol, mentol, KI, garam bromida
B. Bahan Obat Setengah Padat
a. Ekstrak kental
 Bahan Obat dlm mortir hangat dilarutkan
dg pelarut yg sesuai + pengering inert.
Ekstrak beladon, Ekstr. Hyoscyami: alkohol
70%. Ekstrak Canabis indicae: alkohol
90%.Pengering: amilum, SL
b. Adep lanae, vaselin:
- jumlah kecil: +pelarut organik + bhn pengering
- jumlah besar dilebur di wb + pengering
C. Bahan Obat Cair
a. Tingtura, ada 2 jenis:
1. bahan berkhasiat tahan pemanasan
* jumlah kecil: mortir panas + pengering
* jumlah besar : uapkan di wb ad kental +
pengering
2. Tak tahan pemanasan.
bhn berkhasiat dpt diganti komponen-
komponennya maka ambil
komponennya saja tanpa bhn cairnya,
mis: TOB, Iodii, sol camphora spirituosa.
Bila tak dpt diganti :
- jumlah kecil dpt langsung ditambahkan
- Jumlah besar: uapkan suhu rendah
hingga kental+pengering
misal : TOC, Tinct Valeriana
b. Ekstrak cair.
Sama dg tingtura. Bila tahu bobot sisa keringnya
diganti komponen keringnya,
misal: Extrac Rhamni Purshianae liq, sisa keringnya 25
% ganti btk kering 25 % berat.
c. Bhn cair non alkoholis,
mis:
Liquor Arenicalis Fowleri mengandung 1% As2O3
- jumlah kecil langsung tambahkan
- jumlah besar uapkan di wb ad 1/3nya+pengering.
Tak boleh diganti As2O3 krn absorbsi beda
d. Minyak atsiri dlm elaiosacchara. Camp gula-minyak
atsiri 2g: 1 tetes, mis: elaiosacchara foeniculi, anisi, dll
Serbuk dengan ekstrak
Extractum siccum
Ekstrak kering
Extractum Spissum
Ekstrak kental
Extractum Liquidum
Ekstrak cair
Dicampur biasa
seperti serbuk
dengan zat padat
halus
Dicampur dalam
mortir panas
dengan sedikit
pelarut lalu
ditambah zat
tembahan sebaga I
pengering
Dicampur seperti
membuat serbuk
dengan tintur
Opii extractum
Strychni extractum
Belladonnae
extractum
Hyoscyami
extractum
Ext. cnnabis Indicae
Ext.Valerianae
Ext. Filicis
Ext. Rhamni Purshianae
Ext. Hydrastis Liq
Cara pembuatan serbuk
a. Cara kering:
serbuk dikeringkan & dihaluskan kec asam sitrat. Lalu campur
asam sitrat panaskan 100o
C dalam oven. As sitrat melepas air
kristal serbuk jd lembab membentuk pasta, lalu digranul ayakan no
6, keringkan suhu 50o
C
b. Cara basah. Bhn pembasahnya alkohol 95%. Semua serbuk
dicampur lalu + alkohol 95 % sedikit-sedikit aduk ad massa granul,
ayak no 6, keringkan suhu 50o
C
PENAMBAHAN TABLET
DALAM RESEP SERBUK
 Bila ada zat aktif saja ambil zat aktif saja
 Bila tidak: tablet digerus dulu, campur dg serbuk lain,
ayak
 Bila jumlah tablet pecahan timbang dalam
perbandingan. Misal: CTM 1/6 tab.Berat 1 tab= 200mg
ambil 1 tablet gerus +SL ad berat camp 600 mg. Lalu
ambil 100 mg campuran.
LATIHAN
 R/ Salycil talc 2 % 100
mfds pulvis adspersorius
 R/ Menthol 7
camphor 3
ZnO 10
Calamin 10
Talk ad 100
 R/ NaCl 0,700
KCl 0,300
Na bicarbonat 0,500
Glucosum 5
mf pulv dtd no III
 R/ TOB 1
SL qs
mf pulv dtd no X
 R/ Aspirin tab 0,5 tab
Parasetamol 0,25 tab
Coffein 25 mg
mf pulv dtd No XV
 R/ Pulv aerophorus 10
Adde Ac Ascorbic 5
mf pulvis

pulvis pulveres farmasetika dasar S1.pptx

  • 1.
    PULVIS - PULVERES Oleh: Apt. Desti Wulandari, M. Farm.
  • 2.
    KOMPETENSI DASAR 12.3 .Menjelaskan teknikpembuatan sediaan Powder(serbuk)
  • 3.
    INDIKATOR  Pengertian serbukberikut persyaratan, kelebihan dan kekurangan sediaan farmasi dalam bentuk serbuk dijelaskan dengan benar  Dapat menjelaskan cara membuat sediaan serbuk dengan berbagai macam sifat bahan obat untuk pemakaian dalam dan luar  Dapat menghitung bahan obat dan DM sediaan serbuk  Dapat menggerus, membungkus dan memberi penandaan serbuk untuk pemakaian luar
  • 4.
    PENGERTIAN  Pulvis (serbuk)adalah campuran kering bahan obat atau zat kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian oral atau pemakaian luar.
  • 5.
    PEMBAGIAN SERBUK • Serbukyang terbagi PULVERES • Serbuk Tidak Terbagi PULVIS
  • 6.
    Serbuk yang tidakterbagi (PULVIS) Dalam • Laksansia • Antasida • Makanan diet • dll Luar • Serbuk gigi • Serbuk tabur
  • 7.
    KELEBIHAN DAN KELEMAHAN SERBUK KELEBIHAN Dokter lebih leluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan sipenderita  Lebih stabil terutama untuk obat yang rusak oleh air.  Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna dibanding, sediaan padat lainnya.  Cocok digunakan untuk anak- anak & dewasa yang sukar menelan  Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tab/kapsul KELEMAHAN  Tidak tertutupnya rasa tidak enak seperti pahit, sepat, lengket dilidah (Bisa diatasi dengan corrigens saporis)  Pada penyimpanan menjadi lembab.
  • 8.
  • 9.
    Syarat-syarat serbuk tambahan : Pulveres :  Keseragaman bobot :  Timbang isi dari 20 bungkus satu per satu, campur isi ke 20 bungkus tadi dan timbang sekaligus, hitung bobot isi rata- rata. Penyimpangan antara penimbangan satu per satu terhadap bobot isi rata-rata tidak lebih dari 15% tiap bungkus dan tidak lebih dari 10% tiap 18 bungkus.
  • 10.
    Syarat-syarat serbuk tambahan : Serbuk oral tidak terbagi:  Pada serbuk oral tidak terbagi hanya sebatas pada obat yang relatif tidak potent seperti :  Laksantive  Antasida  Makanan diet  Analgesik tertentu  Serbuk tabur:  Pada umumnya serbuk tabur harus melewati ayakan dengan derajad halus 100 mesh,agar tidak menimbulkan iritasi pada bagian yang peka.
  • 11.
    Derajad halus dan Pengayak Tujuan Pengayak :  Pengukuran derajad halus serbuk untuk sebagian besar keperluan farmasi  Meningkatkan penyerapan obat dalam saluran cerna  Pengayak untuk pengujian secara farmakope :  Anyaman kawat bukan tenunan.
  • 12.
    DERAJAD HALUS SERBUKDAN PENGAYAK Klasifikasi Serbuk Simplisia Nabati & Hewani Bahan Kimia No. Serbuk1 Batas derajad halus2 No. Serbuk1 Batas derajad halus2 % No. Pengay ak % No. Pengay ak Sangat kasar 8 20 60 Kasar 20 40 60 20 60 40 Setenga h Kasar 40 40 80 40 60 60 Halus 60 40 100 80 60 120 Sangat halus 80 100 80 120 100 120 Ket : 1. Semua partikel serbuk melalui pengayak dengan nomer nominal tertentu 2. Batas persentase yang melewati pengayak dengan ukuran yang
  • 13.
    Tabel ukuran rata2lubang pengayak baku anyaman kawat Penandaan pengayak Penandaan pengayak Nomer Nominal Ukuran lubang Pengayak Nomer Nominal Ukuran lubang Pengayak 2 9.5 mm 45 355 µm 3.5 5.6 mm 50 300 µm 4 4.75 mm 60 250 µm 8 2.36 mm 70 212 µm 10 2.00 mm 80 180 µm 14 1.40 mm 100 150 µm 16 1.18 mm 120 125 µm 18 1.00 mm 200 75 µm 20 850 µm 230 63 µm 25 710 µm 270 53 µm 30 600 µm 325 45 µm 35 500 µm 400 38 µm 40 425 µm
  • 14.
    JENIS PULVIS • Serbukringan, bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Pulvis Adspersorius • Serbuk gigi biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dahulu. Pulvis Dentifricius Pulvis sternutatorius • Serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali Pulvis Effervescent Serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau hangat sehingga akan mengeluarkan gas CO2.
  • 15.
    PULVIS ADSPERSORIUS / SERBUKTABUR  Umumnya dikemas dalam wadah yang bagian atas berlubang halus untuk memudahkan penggunaan pada kulit.  Talk , kaolin dan bahan mineral yang digunakan harus memenuhi syarat bebas bakteri Clostridium Tetani, Clostridium Welchii, dan Bacillus Anthracis (krn menular lewat kulit)  Serbuk tidak digunakan pada luka terbuka  Harus melewati ayakan 100 mesh agar tidak menimbulkan iritasi  Bisa distrerilkan dengan pemanasan kering pada suhu 150 derajat Celcius selama 1 jam
  • 16.
    Pulvis adspersorius: sediaan serbukbebas dari butiran kasar dan utk obat luar. Syaratnya: Homogen, bebas dari sifat fisik yg menyebabkan iritasi Mudah mengalir, tersebar merata dan melekat di kulit Sesuai tujuannya, misal: menyerap air
  • 17.
    PULVIS ADSPERSORIUS (SERBUK TABUR) BAHANYG DIGUNAKAN:  Bersifat absorben: bentonit, kaolin, talk, amilum  Sbg pelincir dan pendispersi : Zn stearat, Mg stearat, talk  Sbg pelekat : Zn stearat, Al stearat  Sbg BO: sulfur (antimikroba), as tanin, AlCl3 (adstringen), mentol-kamfer (pendingin & antigatal)
  • 18.
    Contoh sediaan serbuk tabur Zinci Undecylenatis Pulvis Adspersorius (For.Nas)  Sulfanilamidi Pulvis Adsp. (Form.Ind)  Pulvis Paraformaldehydi Compositus (Form.Ind)  Pulvis Salicylatis Compositus (Form.Ind)
  • 19.
    Pulvis dentifricius /serbuk gigi  Biasa menggunakan carmin (warna merah) yang dilarutkan dulu dengan chloroform Atau Etanol 90% PULVIS STERNUTATORIUS  Serbuk bersin  Dihisap hidung  Serbuk halus sekali
  • 20.
    SERBUK EFFERVESCENT ALASAN PENGGUNAAN:  Menutup rasa pahit/ tak enak (krn ada CO2)  Gas CO2 mempercepat penyerapan, krn merangsang cairan lambung+karminatif  Serbuk lebih stabil daripada potio  Khasiat : penyegar , obat berkhasiat lebih cepat (reaksi)  Larutan tidak boleh terdapat endapan Serbuk effervescent: sediaan padat bentuk serbuk utk pemakaian dlm tdd camp asam-basa, saat dilarutkan dlm air akan melepas CO2. Asam: asam sitrat, asam tartrat Basa : Na bicarbonat
  • 21.
    FORMULA UMUM  R/bahan obat bahan pembantu  Bahan obat : padat, semipadat, cair  Bahan pembantu: penambah bobot, memperbaiki rasa
  • 22.
    CARA PEMBUATAN a. Memperkecilukuran partikel bahan b. Pencampuran bahan-bahan c. Membagi serbuk d. Membungkus serbuk
  • 23.
    Cara mencampur serbuk Obat bentuk kristal digerus lebih dulu  Obat berkhasiat keras dalam jumlah sedikit dicampur dengan penambah (konstituen) dalam mortir.  Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar nampak serbuk sudah merata  Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan lebih dulu  Obat yang volumenya lebih kecil dimasukkan lebih dulu
  • 24.
    A. Memperkecil Ukuran Partikel Trituration/penggerusan, misal : mortir dan stamper (kaca, porselin, besi)  Levigation/penggilingan dg penambahan cairan yg tak mudah menguap dan tak melarutkan (misal : minyak mineral dan gliserin)  Pulverization by intervention pertolongan bahan kedua yg mudah dipisahkan setelah proses berakhir(contoh, syarat, caranya????)
  • 25.
    B. Pencampuran bahan Spatulasitidakboleh ada tekanan, bahan dalam jumlah kecil, ukuran partikel dan BJ hampir sama, bahan tidak berkhasiat keras dg spatula di atas kertas atau papan pil Trituration geometric dilution Pengayakan  dg ayakan Tumbling tekanannya minimum dan tidak terjadi pengecilan ukuran partikel yg berarti
  • 26.
    C. Membagi Serbuk Cara penimbangan tepat dan akurat(keuntungan, kerugian, caranya??)  Blocking and dividing kurang teliti bentuk segiempat  Visual  kerucut langsung di atas perkamen  Dengan alat pengukur sendok atau gelas pengukur  Umumnya visual kec serbuk dngan TM>80%
  • 27.
    D. Membungkus serbuk perkamen, kertas lilin, kertas perak, dll  Caranya???  WADAH  Syarat : terlindung dari pengaruh cahaya, udara, mencegah penguapan serbuk, mudah diambil dari wadahnya  Dos serbuk, pot, botol mulut lebar
  • 28.
  • 29.
    A. BAHAN OBATPADAT a. Bahan obat berkhasiat keras yg beratnya<50 mgpengenceran b. higrokopis dan deliquescent lengket atau jadi pasta bila kontak dg udara terbuka. Mengatasinya:  Digerus dlm mortir kering dan hangat  Ditambah absorben inert, misal MgO, MgCO3  Dibungkus yg baik dan rapat
  • 30.
    c. Bahan eflorecenmengandung air kristal dlm jumlah besar, bila diserbuk/digerus akan melepaskan air kristalnya shg serbuk lembab. Cara mengatasi : o diganti denngan anhidrous o Dipanaskan suhu tertentu hingga berat konstan Contoh: asam citrat, asam tartrat, dll
  • 31.
    d. Terbentuk campuranetektik. Campuran bahan-bahan yg pd suhu tertentu mjd basah, contoh mentol-kamfer 53-74% mentol. Mengatasinya:  Ditambah absorben, mis: MgO, MgCO3,@bhn dicampur dg absorben baru digabung.  Diberikan terpisah tapi diberi keterangan keduanya diminum bersama  Dibiarkan terbentuk etektik, mis: mentol dan kamfer
  • 32.
    Serbuk dengan bahan padat 1.Serbuk halus sekali : belerang , iodoform, 2. Serbuk sangat halus dan berwarna : rifampisin, carbo adsorbens, Stibii Penta Sulfidum 3. Serbuk halus berkhasiat keras luminal, atropin sulfas 4. Serbuk hablur dan kristal : champora, asam salisilat, asam benzoat, naftol, mentol, KI, garam bromida
  • 33.
    B. Bahan ObatSetengah Padat a. Ekstrak kental  Bahan Obat dlm mortir hangat dilarutkan dg pelarut yg sesuai + pengering inert. Ekstrak beladon, Ekstr. Hyoscyami: alkohol 70%. Ekstrak Canabis indicae: alkohol 90%.Pengering: amilum, SL b. Adep lanae, vaselin: - jumlah kecil: +pelarut organik + bhn pengering - jumlah besar dilebur di wb + pengering
  • 34.
    C. Bahan ObatCair a. Tingtura, ada 2 jenis: 1. bahan berkhasiat tahan pemanasan * jumlah kecil: mortir panas + pengering * jumlah besar : uapkan di wb ad kental + pengering
  • 35.
    2. Tak tahanpemanasan. bhn berkhasiat dpt diganti komponen- komponennya maka ambil komponennya saja tanpa bhn cairnya, mis: TOB, Iodii, sol camphora spirituosa. Bila tak dpt diganti : - jumlah kecil dpt langsung ditambahkan - Jumlah besar: uapkan suhu rendah hingga kental+pengering misal : TOC, Tinct Valeriana
  • 36.
    b. Ekstrak cair. Samadg tingtura. Bila tahu bobot sisa keringnya diganti komponen keringnya, misal: Extrac Rhamni Purshianae liq, sisa keringnya 25 % ganti btk kering 25 % berat. c. Bhn cair non alkoholis, mis: Liquor Arenicalis Fowleri mengandung 1% As2O3 - jumlah kecil langsung tambahkan - jumlah besar uapkan di wb ad 1/3nya+pengering. Tak boleh diganti As2O3 krn absorbsi beda d. Minyak atsiri dlm elaiosacchara. Camp gula-minyak atsiri 2g: 1 tetes, mis: elaiosacchara foeniculi, anisi, dll
  • 37.
    Serbuk dengan ekstrak Extractumsiccum Ekstrak kering Extractum Spissum Ekstrak kental Extractum Liquidum Ekstrak cair Dicampur biasa seperti serbuk dengan zat padat halus Dicampur dalam mortir panas dengan sedikit pelarut lalu ditambah zat tembahan sebaga I pengering Dicampur seperti membuat serbuk dengan tintur Opii extractum Strychni extractum Belladonnae extractum Hyoscyami extractum Ext. cnnabis Indicae Ext.Valerianae Ext. Filicis Ext. Rhamni Purshianae Ext. Hydrastis Liq
  • 38.
    Cara pembuatan serbuk a.Cara kering: serbuk dikeringkan & dihaluskan kec asam sitrat. Lalu campur asam sitrat panaskan 100o C dalam oven. As sitrat melepas air kristal serbuk jd lembab membentuk pasta, lalu digranul ayakan no 6, keringkan suhu 50o C b. Cara basah. Bhn pembasahnya alkohol 95%. Semua serbuk dicampur lalu + alkohol 95 % sedikit-sedikit aduk ad massa granul, ayak no 6, keringkan suhu 50o C
  • 39.
    PENAMBAHAN TABLET DALAM RESEPSERBUK  Bila ada zat aktif saja ambil zat aktif saja  Bila tidak: tablet digerus dulu, campur dg serbuk lain, ayak  Bila jumlah tablet pecahan timbang dalam perbandingan. Misal: CTM 1/6 tab.Berat 1 tab= 200mg ambil 1 tablet gerus +SL ad berat camp 600 mg. Lalu ambil 100 mg campuran.
  • 40.
    LATIHAN  R/ Salyciltalc 2 % 100 mfds pulvis adspersorius  R/ Menthol 7 camphor 3 ZnO 10 Calamin 10 Talk ad 100
  • 41.
     R/ NaCl0,700 KCl 0,300 Na bicarbonat 0,500 Glucosum 5 mf pulv dtd no III  R/ TOB 1 SL qs mf pulv dtd no X  R/ Aspirin tab 0,5 tab Parasetamol 0,25 tab Coffein 25 mg mf pulv dtd No XV  R/ Pulv aerophorus 10 Adde Ac Ascorbic 5 mf pulvis