Oleh:
Sri Supatmi
I. RANGKAIAN RESISTOR SERI
 Resistor yang disusun seri selalu menghasilkan resistansi yang
lebih besar.
 Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap resistor sama
besar.
 R1, R2, dan R3 disusun secara seri, resistansi dari gabungan R1, R2,
dan R3 dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rs.
 Resistor yang dirangkai secara seri mempunyai nilai pengganti,
yang besarnya dapat dirumuskan:
Rs = R1+ R2 + R3 + .... + Rn
 Jika semua nilai R yang disusun sama,
dapat ditulis:
Rs = nR
 dengan n banyaknya R yang disusun.
II. RANGKAIAN RESISTOR PARALEL
 Resistor yang disusun secara paralel selalu menghasilkan resistansi
yang lebih kecil.
 Pada rangkaian paralel arus akan terbagi pada masing-masing
resistor, tetapi tegangan pada ujung-ujung resistor sama besar.
 Pada rangkaian resistor disamping untuk R1, R2, dan R3 disusun
secara paralel, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti
dengan satu resistor pengganti yaitu Rp.
 Resistor yang dirangkai secara paralel mempunyai nilai pengganti,
yang besarnya dapat dirumuskan:
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + .... + 1/Rn
 Jika semua nilai R yang disusun sama besar,
maka resistor penggantinya dapat ditulis:
Rp = R / n
 dengan n banyaknya R yang disusun.
 Hitung nilai resistor pengganti dari ketiga resistor yang dirangkai
seperti di bawah ini !
Penyelesaian:
Diketahui: R1 = 2 ohm
R2 = 4 ohm
R3 = 3 ohm
Ditanyakan: Rs = ........ ?
Dijawab :
Rs = R1+ R2 + R3
Rs = 2 + 4 + 3
Rs = 9
Jadi nilai resistor pengganti adalah 9 ohm.
 Hitung nilai resistor pengganti yang dirangkai seperti di bawah ini !
a.
b.
a) Diketahui:
R1 = 20 ohm
R2 = 30 ohm
R3 = 60 ohm
Ditanyakan: Rp = ........ ?
Dijawab:
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/ Rp = 1/20 + 1/30 + 1/30
1/ Rp = 3/60 + 2/60 + 1/60
1/ Rp = 6/60
Rp = 10 ohm
Jadi :
nilai resistor pengganti adalah 10
ohm.
b) Diketahui:
R1 = 6 ohm
R2 = 2 ohm
R3 = 4 ohm
R6 = 6 ohm
Ditanyakan: Rp = ........ ?
Dijawab:
Seri antara resistor 2 ohm dan 4 ohm
R s = 2 + 4
R s = 6
Sehingga rangkaian dapat diganti ini :
Paralel antara 6 ohm, 6 ohm, dan 6 ohm
1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3
1/ Rp = 1/6 + 1/6 + 1/6
1/ Rp = 3/6
Rp = 2 ohm
Karena nilai dari masing-masing resistor sama yaitu 6 ohm, maka dapat juga dihitung
dengan:
Rp = R / n
Rp = 6 / 3
Rp = 2 ohm
Jadi nilai resistor pengganti adalah 2 ohm
 Hukum ohm digunakan untuk menentukan hubungan arus listrik dan
tegangan dalam sebuah hambatan.
 Hukum ohm sendiri berbunyi:
“Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada
kedua ujung penghantar”.
 Jika dirumuskan maka:
V = I . R atau V/I = R
 Diagram Hukum Ohm
 Keterangan gambar :
V = tegangan dengan satuan Volt
I = arus dengan satuan Ampere
R = resistansi dengan satuan Ohm
P = daya dengan satuan Watt
Contoh cara menghitung kuat arus listrik dengan hukum ohm:
 Sebuah aki yang mempunyai tegangan 12 volt dipakai untuk
menyalakan lampu yang mempunyai hambatan 60Ω, berapa kuat
arus yang mengalir pada lampu ?
 Penyelesaian:
Diketahui: V = 12 volt
R = 60Ω
 Ditanyakan: I = ........ ?
 Dijawab:
I = V / R = 12 / 60
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada lampu 0,2 ampere.
 Hukum Kirchoff I berlaku untuk Rangkaian Paralel pada suatu resistor,
yang berbunyi:
“jumlah kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan
jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut”.
 Secara matetatis dapat ditulis :
Imasuk = Ikeluar
 Secara skematik rangkaian bercabang terlihat sperti di bawah ini:
ITOTAL – (IR1 + IR2 + IR3) = 0
ITOTAL = (IR1 + IR2 + IR3)
Dimana:
; IRn = arus yang mengalir
pada beban Rn
 sehingga:
; IR1 = arus yang mengalir pada beban R1.
; IR2 = arus yang mengalir pada beban R2.
; IR3 = arus yang mengalir pada beban R3.
 Pada rangkaian paralel, tegangan yang jatuh pada masing-
masing beban sama dengan tegangan sumber.
VSUMBER=VR1=VR2=VR3
Contoh menghitung arus listrik bercabang:
Jika besar kuat arus I = 10 ampere, I1 = I3 = 3 ampere. Hitung besar
kuat arus I2 ?
Penyelesaian:
Diketahui: I = 10 A
I1 = I3 = 3 A
Ditanyakan: I2 = ........ ?
Dijawab:
I1 = I2 + I3 + I4
10 = 3 + I2 + 3
10 = 6 + I2
I2 = 4
Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada I2 adalah 4 ampere.
 Hitung arus I1, I2 dan I3 pada rangkaian berikut:
Diketahui:
R1 = 10 ohm, R2 = 20 ohm, R3 = 30 Ohm
Vdc = 10,8 V
Ditanya:
arus I1, I2 dan I3 = …?
Penyelesaian:
- Cari Rpengganti dulu
Vdc = 10,8 V ; RP = 5,4Ω
IT0TAL = Vdc / Rp
= 10,8V / 5,4Ω
= 2A
I1 = Vdc/R1
= 10,8 V / 10Ω
= 1,04 A
I2 = Vdc/R2
= 10,8 V / 20Ω
= 0,504 A
I3 = Vdc/R3
= 10,8 V / 30Ω
= 0,36 A
 Jumlah tegangan pada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan
tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu
lintasan tertutup akan bernilai samadengan nol.
 Secara matematis :
 Perhatian:
1. Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda
positif (+).
2. Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I
bertanda negatif (—).
3. Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke kutub
negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+).
4. Sedangkan pada saat arah lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E
bertanda negatif (—).
VSUMBER-(VR1+VR2+VR3)=0
VSUMBER=VR1+VR2+VR3
dimana:
VRn=I.Rn ; VRn = tegangan jatuh pada beban Rn
sehingga:
VR1=I.R1 ; VR1 = tegangan jatuh pada beban R1
VR2=I.R3 ; VR2 = tegangan jatuh pada beban R2
VR3=I.R3 ; VR3 = tegangan jatuh pada beban R3
 Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada masing-masing beban
 sama besarnya dengan arus pada rangkaian.
I = IR1 = IR2 = IR3
1. Diketahui : Gambar seperti di bawah :
R1 = 2 Ohm
R2 = 3 Ohm
E = 10 Ohm
Ditanya :
a. I =…?
b. VAB = … ?
Jawab :
Diambil lintasan seperti panah,
VAB + VBC + VCD + VDA = 0
I R1 + I R2 + 0 - E = 0
I ( 2 + 3) - 10 = 0
51 - 10 = 0
I = 2 A
VAB = I R1
VAB = 2 x 2 = 4 V
2. Diketahui : E1 = 4V ; E2 = 6V ; R1=2 Ω ;R2 = 3 Ω dan R4 = 4 Ω. Gambar
seperti di bawah :
Ditanya :
I1, I2, dan I3 ?
Jawab :
Lihat Lintasan I
VAB + VBE + VEF + VFA = 0
I R1 + I R2 + 0 - E1 = 0
I R1 + ( I1 + I2 ) R3 - E1 = 0
I R1 + I R2 + I R3 - E1 = 0
I1 ( R1 + R3) + I2 R3 - E1 = 0
I1 ( 2 + 1 ) + 4 I2 - 4 = 0
3I1 + 4 I2 = 4 ……………….. (1)
Lihat Lintasan II
VBE + VDE + VDC + VCB = 0
I3 R3 + 0 - E2 + I2 R2 = 0
(I1 + I2) R3 + I2 R2 - E2 = 0
I1 R3 + I2 R3 + I2 R2 - E2 = 0
I1 R3 + I2 (R2 + R3) - E2 = 0
I1 + 5I2 = 6 ...................................... (2)
(1) 3I1 + 4I2 = 4I x 1I --> 3I1 + 4I2 = 4
(2) I1 + 5I2 = 6I x 3I --> 3I1 + 15I2 = 18
---------------------------------------------------- -
0 - 11I2 = 14
I2 = -14 : -11 = 1,27 A
Harga I2 dimasukkan persamaan (2)
I1 + 5I2 = 6
I1 + 5 (1,27) = 6
I1 + 6,36 = 6
I1 = -0,36 A
Jadi I3 = I1 + I2 = 1,27 - 0,36 = 0,91 A
 http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_317/materi2.html
 http://www.e-dukasi.net/mapok/mp_files/mp_317/materi3.html
 http://doanco.blogspot.com/2008/11/hukum-kirchoff-ii.html

Rangkaian resistor, hukum ohm.ppt

  • 1.
  • 2.
    I. RANGKAIAN RESISTORSERI  Resistor yang disusun seri selalu menghasilkan resistansi yang lebih besar.  Pada rangkaian seri, arus yang mengalir pada setiap resistor sama besar.  R1, R2, dan R3 disusun secara seri, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rs.  Resistor yang dirangkai secara seri mempunyai nilai pengganti, yang besarnya dapat dirumuskan: Rs = R1+ R2 + R3 + .... + Rn  Jika semua nilai R yang disusun sama, dapat ditulis: Rs = nR  dengan n banyaknya R yang disusun.
  • 4.
    II. RANGKAIAN RESISTORPARALEL  Resistor yang disusun secara paralel selalu menghasilkan resistansi yang lebih kecil.  Pada rangkaian paralel arus akan terbagi pada masing-masing resistor, tetapi tegangan pada ujung-ujung resistor sama besar.  Pada rangkaian resistor disamping untuk R1, R2, dan R3 disusun secara paralel, resistansi dari gabungan R1, R2, dan R3 dapat diganti dengan satu resistor pengganti yaitu Rp.  Resistor yang dirangkai secara paralel mempunyai nilai pengganti, yang besarnya dapat dirumuskan: 1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + .... + 1/Rn  Jika semua nilai R yang disusun sama besar, maka resistor penggantinya dapat ditulis: Rp = R / n  dengan n banyaknya R yang disusun.
  • 6.
     Hitung nilairesistor pengganti dari ketiga resistor yang dirangkai seperti di bawah ini ! Penyelesaian: Diketahui: R1 = 2 ohm R2 = 4 ohm R3 = 3 ohm Ditanyakan: Rs = ........ ? Dijawab : Rs = R1+ R2 + R3 Rs = 2 + 4 + 3 Rs = 9 Jadi nilai resistor pengganti adalah 9 ohm.
  • 7.
     Hitung nilairesistor pengganti yang dirangkai seperti di bawah ini ! a. b.
  • 8.
    a) Diketahui: R1 =20 ohm R2 = 30 ohm R3 = 60 ohm Ditanyakan: Rp = ........ ? Dijawab: 1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 1/ Rp = 1/20 + 1/30 + 1/30 1/ Rp = 3/60 + 2/60 + 1/60 1/ Rp = 6/60 Rp = 10 ohm Jadi : nilai resistor pengganti adalah 10 ohm.
  • 9.
    b) Diketahui: R1 =6 ohm R2 = 2 ohm R3 = 4 ohm R6 = 6 ohm Ditanyakan: Rp = ........ ? Dijawab: Seri antara resistor 2 ohm dan 4 ohm R s = 2 + 4 R s = 6 Sehingga rangkaian dapat diganti ini : Paralel antara 6 ohm, 6 ohm, dan 6 ohm 1/ Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 1/ Rp = 1/6 + 1/6 + 1/6 1/ Rp = 3/6 Rp = 2 ohm Karena nilai dari masing-masing resistor sama yaitu 6 ohm, maka dapat juga dihitung dengan: Rp = R / n Rp = 6 / 3 Rp = 2 ohm Jadi nilai resistor pengganti adalah 2 ohm
  • 10.
     Hukum ohmdigunakan untuk menentukan hubungan arus listrik dan tegangan dalam sebuah hambatan.  Hukum ohm sendiri berbunyi: “Kuat arus yang melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung penghantar”.  Jika dirumuskan maka: V = I . R atau V/I = R
  • 11.
     Diagram HukumOhm  Keterangan gambar : V = tegangan dengan satuan Volt I = arus dengan satuan Ampere R = resistansi dengan satuan Ohm P = daya dengan satuan Watt
  • 12.
    Contoh cara menghitungkuat arus listrik dengan hukum ohm:  Sebuah aki yang mempunyai tegangan 12 volt dipakai untuk menyalakan lampu yang mempunyai hambatan 60Ω, berapa kuat arus yang mengalir pada lampu ?  Penyelesaian: Diketahui: V = 12 volt R = 60Ω  Ditanyakan: I = ........ ?  Dijawab: I = V / R = 12 / 60 Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada lampu 0,2 ampere.
  • 13.
     Hukum KirchoffI berlaku untuk Rangkaian Paralel pada suatu resistor, yang berbunyi: “jumlah kuat arus yang masuk pada titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan tersebut”.  Secara matetatis dapat ditulis : Imasuk = Ikeluar  Secara skematik rangkaian bercabang terlihat sperti di bawah ini:
  • 14.
    ITOTAL – (IR1+ IR2 + IR3) = 0 ITOTAL = (IR1 + IR2 + IR3) Dimana: ; IRn = arus yang mengalir pada beban Rn  sehingga: ; IR1 = arus yang mengalir pada beban R1. ; IR2 = arus yang mengalir pada beban R2. ; IR3 = arus yang mengalir pada beban R3.
  • 15.
     Pada rangkaianparalel, tegangan yang jatuh pada masing- masing beban sama dengan tegangan sumber. VSUMBER=VR1=VR2=VR3
  • 16.
    Contoh menghitung aruslistrik bercabang: Jika besar kuat arus I = 10 ampere, I1 = I3 = 3 ampere. Hitung besar kuat arus I2 ? Penyelesaian: Diketahui: I = 10 A I1 = I3 = 3 A Ditanyakan: I2 = ........ ? Dijawab: I1 = I2 + I3 + I4 10 = 3 + I2 + 3 10 = 6 + I2 I2 = 4 Jadi besar kuat arus listrik yang mengalir pada I2 adalah 4 ampere.
  • 17.
     Hitung arusI1, I2 dan I3 pada rangkaian berikut: Diketahui: R1 = 10 ohm, R2 = 20 ohm, R3 = 30 Ohm Vdc = 10,8 V Ditanya: arus I1, I2 dan I3 = …? Penyelesaian: - Cari Rpengganti dulu
  • 18.
    Vdc = 10,8V ; RP = 5,4Ω IT0TAL = Vdc / Rp = 10,8V / 5,4Ω = 2A I1 = Vdc/R1 = 10,8 V / 10Ω = 1,04 A I2 = Vdc/R2 = 10,8 V / 20Ω = 0,504 A I3 = Vdc/R3 = 10,8 V / 30Ω = 0,36 A
  • 19.
     Jumlah teganganpada suatu lintasan tertutup samadengan nol, atau penjumlahan tegangan pada masing-masing komponen penyusunnya yang membentuk satu lintasan tertutup akan bernilai samadengan nol.  Secara matematis :  Perhatian: 1. Bila arus sesuai dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda positif (+). 2. Bila arah arus berlawanan dengan arah lintasan tertutup yang diambil, maka I bertanda negatif (—). 3. Untuk gaya gerak listrik atau gglnya bila arah lintasan dari kutub positif ke kutub negatif, maka ggl (E) bertanda positif (+). 4. Sedangkan pada saat arah lintasan dari kutub negatif ke kutub positif maka E bertanda negatif (—).
  • 20.
    VSUMBER-(VR1+VR2+VR3)=0 VSUMBER=VR1+VR2+VR3 dimana: VRn=I.Rn ; VRn= tegangan jatuh pada beban Rn sehingga: VR1=I.R1 ; VR1 = tegangan jatuh pada beban R1 VR2=I.R3 ; VR2 = tegangan jatuh pada beban R2 VR3=I.R3 ; VR3 = tegangan jatuh pada beban R3
  • 21.
     Pada rangkaianseri, arus yang mengalir pada masing-masing beban  sama besarnya dengan arus pada rangkaian. I = IR1 = IR2 = IR3
  • 22.
    1. Diketahui :Gambar seperti di bawah : R1 = 2 Ohm R2 = 3 Ohm E = 10 Ohm Ditanya : a. I =…? b. VAB = … ? Jawab : Diambil lintasan seperti panah, VAB + VBC + VCD + VDA = 0 I R1 + I R2 + 0 - E = 0 I ( 2 + 3) - 10 = 0 51 - 10 = 0 I = 2 A VAB = I R1 VAB = 2 x 2 = 4 V
  • 23.
    2. Diketahui :E1 = 4V ; E2 = 6V ; R1=2 Ω ;R2 = 3 Ω dan R4 = 4 Ω. Gambar seperti di bawah : Ditanya : I1, I2, dan I3 ? Jawab : Lihat Lintasan I VAB + VBE + VEF + VFA = 0 I R1 + I R2 + 0 - E1 = 0 I R1 + ( I1 + I2 ) R3 - E1 = 0 I R1 + I R2 + I R3 - E1 = 0 I1 ( R1 + R3) + I2 R3 - E1 = 0 I1 ( 2 + 1 ) + 4 I2 - 4 = 0 3I1 + 4 I2 = 4 ……………….. (1) Lihat Lintasan II VBE + VDE + VDC + VCB = 0 I3 R3 + 0 - E2 + I2 R2 = 0 (I1 + I2) R3 + I2 R2 - E2 = 0 I1 R3 + I2 R3 + I2 R2 - E2 = 0 I1 R3 + I2 (R2 + R3) - E2 = 0 I1 + 5I2 = 6 ...................................... (2) (1) 3I1 + 4I2 = 4I x 1I --> 3I1 + 4I2 = 4 (2) I1 + 5I2 = 6I x 3I --> 3I1 + 15I2 = 18 ---------------------------------------------------- - 0 - 11I2 = 14 I2 = -14 : -11 = 1,27 A Harga I2 dimasukkan persamaan (2) I1 + 5I2 = 6 I1 + 5 (1,27) = 6 I1 + 6,36 = 6 I1 = -0,36 A Jadi I3 = I1 + I2 = 1,27 - 0,36 = 0,91 A
  • 24.