Assalamu’alaikum Wr,Wb
SERBUK
TABLET
KAPSUL
PIL
SUPPOSITORIA
SEDIAAN SOLID
OVULA
Sediaan yang mempunyai bentuk dan
tekstur yang padat dan kompak.
PENGERTIAN SEDIAAN SOLID
SERBUK TABLET KAPSUL
PIL SUPPOSITORIA OVULA
SEDIAAN SOLIDA
SERBUK
Serbuk adalah campuran homogen dua atau
lebih obat yang diserbukan.
Pulvis (serbuk tak
terbagi)
Pulveres (serbuk
terbagi)
SEDIAAN SOLIDA
Sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam
bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya
rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih,
dengan atau tanpa zat tambahan
Jenis tablet
Menurut cara pembuatannya:
TABLET
Tablet kempa Tablet cetak
SEDIAAN SOLIDA
Kapsul adalah bentuk sediaan
obat terbungkus cangkang
kapsul, keras atau lunak.
KAPSUL
Kapsul
cangkang lunak
Kapsul cangkang
keras
Sediaan solida
Sediaan padat yang digunakan melalui dubur,
umumnya berbentuk torpedo, dapat melarut,
melunak atau meleleh pada suhu tubuh.
SUPPOSITORIA
Sediaan solida
Suatu sediaan berupa massa bulat mengandung
satu atau lebih bahan obat.
PIL (Pilulae)
OVULA
Sediaan solida
Ovula adalah Sediaan padat, umumnya berbentuk telur,
mudah melemah dan meleleh pada suhu tubuh, dapat
melarut dan digunakan sebagai obat luar khusus untuk
vagina.
sebenarnya ovula termasuk kedalam jenis supositoria,
namun digunakannya nama ovula agar merujuk pada
bentuk sediaan dan rute pemeriannya yang hanya lewat
vaginal
Jenis Sediaan
Solid
• Serbuk ringan, bebas dari butiran
kasar dan dimaksudkan untuk obat luar.
Pulvis
Adspersorius
• Serbuk gigi biasanya menggunakan carmin
sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih
dahulu.
Pulvis
Dentifricius
Pulvis
sternutatorius
• Serbuk bersin yang penggunaannya dihisap
melalui hidung, sehingga serbuk tersebut
harus halus sekali
Pulvis
Effervescent
Serbuk biasa yang sebelum ditelan
dilarutkan terlebih dahulu dalam air
dingin atau hangat sehingga akan
mengeluarkan gas CO2.
SERBUK
Menurut Cara Pembuatannya
TABLET KEMPA
Dibuat dengan memberikan tekanan
tinggi pada serbuk atau granul
mengunakan cetakan baja
TABLET CETAK
Dibuat dengan menekan massa serbuk
lembab dengan tekanan rendah kedalam
lubang cetakan
TABLET
Menurut Jenis Bahan Penyalut
TABLET SALUT GULA
Disalut dengan larutan gula atau
zat lain yang cocok dengan atau
tanpa penambahan zat warna
TABLET SALUT SELAPUT
(film coated tablet)
Disalut dengan lapisan yang dimuat
dengan cara pengendapan zat
penyalut dari pelarut yang cocok
TABLET SALUT ENTERIK
Disalut dengan zat penyalut yang
relatif tidak larut dengan asam
lambung, tetapi larut dan hancur
dalam lingkungan basa usus halus
TABLET LEPAS-LAMBAT
Efek diperpanjang
Zat aktif akan tersedia selama
jangka waktu tertentu setelah obat
obat diberikan
Contoh sediian tablet
TABLET SALUT
GULA
TABLET SALUT SELAPUT
TABLET SALUT ENTERIK
Menurut Cara Pemakaian
TABLET TELAN
Dibuat tanpa penyalut
Digunakan per oral
Pecah dilambung
TABLET KUNYAH
Memberikan residu dengan rasa
enak dalam rongga mulut, mudah
ditelan dan tidak meninggalkan
rasa pahit atau tidak enak
TABLET IMPLANTASI
Sediaan tablet steril kecil berbentuk
bulat / oval yang berisi hormon
hormon dan cara penggunaannya
adalah dengan merobek jaringan
kulit.
TABLET
SUBLINGUAL
Digunakan dengan cara
meletakkan tablet dibawah
lidah
TABLET LARUT
Mengandung campuran asam
dan natrium bikarbonat
dilarutkan dalam air akan
mnnghasilkan karbon dioksida
TABLET BUKAL
Digunakan dengan cara
meletakkan tablet diantara pipi
dan gusi
TABLET HISAP
Mengandung satu atau lebih bahan obat, bahan dasar beraroma dan
manis, melarut atau hancur perlahan-lahan di mulut
Menurut Cara Pemakaian
TABLET HIPODERMIK
Tablet yang dibuat dari bahan yang
mudah larut atau melarut sempurna
dalam air. Dulu untuk membuat
sediaan injeksi hipodermik, sekarang
diberikan secara oral.
TABLET VAGINA
Sediaan padat berbentuk bulat
oval yang digunakan untuk obat
luar dan dibuat agar dapat larut
dalam suhu tubuh ataupun air.
Bentuknya yang bulat telur,juga
mudah meleleh,sehingga perlu
dijaga suhu penyimpanannya.
CONTOH TABLET
Telan
KAPSUL
Kapsul
Cangkang
Keras
Terbuat dari
gelatin
Diisi dengan
serbuk,
butiran atau
granul
Kapsul
Cangkang
Lunak
Terbuat dari
gelatin sedikit
lebih tebal
Umumnya
diisi dengan
cairan
Suppositoria
Lemak Coklat
Suppositoria
rektal: berbentuk
lonjong pada satu
atau kedua
ujungnya
Suppositoria
Vaginal:
Berbentuk bulat
atau bulat telur
Suppositoria
Pengganti
Lemak Coklat
Dapat dibuat dari
berbagai minyak
nabati
Minyak kelapa
atau minyak
kelapa sawit
SUPPOSITO
RIA
Suppositoria
Gelatin
Tergliserinasi
Bahan Obat
dicampur ke bahan
dasar gelatin
tergliserinasi
S. Bahan Dasar
Polietilen
Glikol
Sebelum digunakan
dibasahi dengan air
S. Bahan
Dasar
Surfaktan
Terdispersi
dalam air
Supossitoria
Kempa
Mengempa
massa serbuk
menjadi bentuk
yang sesuai
Pil kombinasi
mengandung
hormon estrogen
dan progesteron
Pil sekuential
Khasiat utama pil sekuensial adalah menghambat
ovulasi. Dosis estrogen yang ada lebih tinggi dari pada
dosis estrogen pil kombinasi. Berhubung tidak adanya
estrogen pada 2 minggu pertama, maka kelupaan
minum pil 1 hari saja akan menyebabkan terjadinya
ovulasi, sehingga memungkinkan terjadinya
kehamilan • Keuntungan pil sekwensial
Pil kombinasi
Memilik efektivitas yang tinggi
(hampir menyerupai efektivitas
tubektomi), bila digunakan setiap hari
(1 kehamilan per 1000 perempuan
dalam tahun pertama penggunaan).
Mini pil (pil menyusui)
Mengandung hormon
progesteron dalam dosis
rendah
PIL
CONTOH SEDIAAN PIL
Keuntungan sediaan solida
Keuntungan serbuk
Dokter lebih leluasa dalam
memilih dosis yang sesuai
dengan keadaan pasien.
Lebih stabil terutama untuk
obat yang rusak oleh air.
Penyerapan lebih cepat dan
lebih sempurna dibanding,
sediaan padat lainnya.
Cocok digunakan untuk
anak-anak dan orang dewasa
yang sukar menelan kapsul
atau tablet.
Obat yang terlalu besar
volumenya untuk dibuat
tablet atau kapsul dapat
dibuat dalam bentuk serbuk.
disolusi/melarut cepat dalam
tubuh
Keuntungan Tablet
Dapat disalut untuk melindungi rasa yang
tidak enak dari sediaan.
Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang
sukar larut dalam air.
Volume dan bentuknya kecil sehingga
mudah dibawa dan disimpan.
Tablet tersedia dalam bentuk kering
sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga.
Keuntungan Kapsul
Bentuknya menarik dan praktis
Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat
yang kurang enak.
Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut,
sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) usus.
Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari
bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang
berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien.
Kapsul dapat diisi dengan cepat dan tidak memerlukan
bahan pembantu seperti pada pembuatan pil atau tablet
yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
Keuntungan Suppositoria
Dapat menghindari
terjadinya iritasi pada
lambung.
Dapat menghindari
kerusakan obat oleh
enzim pencernaan
dan asam lambung.
Obat dapat masuk
langsung dalam
saluran darah
sehingga obat dapat
berefek lebih cepat
daripada penggunaan
obat peroral.
Baik bagi pasien yang
mudah muntah atau
tidak sadar.
Keuntungan Pil
Relatif Lebih stabil
dibanding sediaan lain
yang mudah bereaksi
dengan cahaya dan udara
Baik untuk obat yang
dikehendaki memberi
aksi lambat
Mudah digunakan atau
ditelan
Keuntungan Ovula
Dapat
menghindari
terjadinya iritasi
pada lambung.
bisa menghindari first
fast efek dihati.
Dapat
menghindari
kerusakan obat
oleh enzim
pencernaan dan
asam lambung.
KERUGIAN SEDIAAN SOLIDA
SERBUK
Tidak
tertutupnya
rasa
Mudah
teroksidasi.
Untuk zat
yang terurai
oleh asam
lambung
tidak bisa
dihindari.
TABLET
Menyulitkan pemberian terapi
individual
Komposisi & dosis masing2 obat
dalam tablet belum tentu sesuai
dengan kebutuhan penderita
Jika syarat waktu disintegrasi &
waktu disolusi tablet tidak
terpenuhi maka sasaran kadar
obat dalam plasma tidak tercapai
KAPSUL
Tidak bisa untuk zat-zat yang
mudah menguap karena
pori-pori kapsul tidak dapat
menahan penguapan
Tidak bisa untuk zat-zat
higroskopis (menyerap
lembab)
Tidak bisa untuk zat-zat yang
dapat bereaksi dengan
cangkang kapsul
Tidak bisa untuk balita
TiTidak bisa dibagi-bagi
Supositoria
Tidak
menyenangkan
dalam penggunaan
Absorbsi obat
terkadang tidak
teratur
PIL
Obat yang
dikehendaki
memberikan aksi
yang cepat
Obat yang dalam
keadaan larutan
pekat dapat
mengiritasi
lambung
Bahan obat padat
/ serbuk yang
bahan obat cair
dalam jumlah
besar
OVULA
Tidak menyenangkan
dalam penggunaan
Tidak bisa digunakan
untuk anak-anak
Pemakaian dibatasi
hanya untuk usia dewasa
dan yang sudah menikah
Metode Pembuatan
Sediaan Solida
Serbuk
Pembuatan serbuk memiliki tahapan
sebagai berikut :
1. Mereduksi ukuran partikel dari
semua komponen agar diperoleh
rentang ukuran yang hampir sama,
untuk mencegah terjadinya
stratifikasi
2. Pengayakan
3. Penimbangan masing-masing
komponen
4. Pencampuran
5. pengemasan
1. Obat yang berbentuk
kristal/ bongkahan besar
hendaknya digerus halus
dulu
2. Obat yang berkhasiat keras
dan jumlahnya sedikit
dicampur dengan
penambah (konstituen)
dalam mortir
3. Obat yang berlainan warna
diaduk bersamaan agar
tampak bahwa serbuk
sudah merata
4. Obat yang jumlahnya
sedikit dimasukkan
terlebih dahulu
5. Obat yang volumenya kecil
dimasukkan terlebih
dahulu
Cara
Pencampuran
Serbuk
Tablet
Cara Pembuatan Tablet
granulasi basah
granulasi kering
kempa langsung
granulasi basah
+ cairan pengikat→
Note: metode ini bisa dilakukan apabila zat aktif
tahan lembab dan tahan panas dan sifat.
zat aktif
eksipien
masa lembab yang
dapat digranulasi
- Dikeringkan (40-50oc)
granulasi kering
(slugging)
Zat Aktif
Bahan
Tambahan
- Kedaan kering
1. Dikempa dengan
tekanan tinggi, lalu
dihancurkan menjadi
partikel yang lebih
besar (slugs)
2. Dikempa kembali
untuk mendapatkan
tablet yang memenuhi
persyaratan
kempa langsung
dengan cara pengempaan
zat aktif dan bahan
tambahan secara langsung
tanpa perlakuan awal
terlebih dahulu
Kapsul
(Capsulae)
Metode Pengisian Kapsul
Keras
Dengan alat bukan
mesin
Dengan tangan
Dengan alat mesin
Metode pembuatan cangkang kapsul
Cangkang
Kapsul
Keras
Cangkang
Kapsul
Lunak
Metode Pembuatan
Cangkang Kapsul Keras
Gelatin
Type A
Type B
Type A
- Berdasarkan proses perendaman
asam (HCl)
- Kulit babi muda
- pH isoelektrik (7,5 – 9,0)
Type B
- Berdasarkan cara alkali
- Kulit jangat sapi
- pH isoelektrik (4,8 – 5,0)
Ukuran Kapsul
Bobot atau volume obat yang dapat
diisikan ke dalam kapsul tergantung pada sifat
bahan obat itu sendiri. Ketepatan dan
kecepatan memilih ukuran kapsul biasanya
berdasarkan pengalaman atau pengerjaan
secara eksperimental (Syamsuni, 2005).
Kapsul mempunyai ukuran semakin besar,
maka semakin kecil wujud dari kapsul
tersebut.
UKURAN KAPSUL
Variasi Kapasitas Ukuran Kapsul
UKURAN KAPSUL
Ukuran Kapsul Volume (ml) Berat (g)
000 1,37 1-1,5
00 0,95 0,6-1
0 0,68 0,5-0,7
1 0,50 0,3-0,5
2 0,37 0,25-0,4
3 0,30 0,2-0,35
4 0,21 0,125-0,3
5 0,13 60 mg-150 mg
CONTOH UKURAN KAPSUL
Pil
(pilulae)
massa pil yang elastis lalu dibuat
bentuk batang dan dipotong
dengan alat pemotong pil sesuai
dengan jumlah pil yang diminta
Zat
pembasah
Zat
tambahan
Zat
Aktif
Note:
Bahan pelicin
ditambahkan
setelah terbentuk
massa pil agar
supaya massa pil
yang telah jadi
tidak melekat
pada alat pembuat
pil.
Contoh sediaan pil
suppositoria
1. Dengan tangan : bahan dasar oleumcacao bersekala
kecil, metode ini kurang cocok untuk iklim panas
2. Dengan mencetak hasil leburan
cetakan harus dibasahi dengan parafin cair dengan
bahan gliserin dan glatin tetapi untuk oleumcacao dan
PEG tidak dibasahi karna akan mengerut pada proses
pendinginan
3. Dengan kompresi : proses penuangan pendinginan dan
pelepasan suppositoria dilakukan dengan mesin
otomatis .
Contoh sediaan
Suppositoria
FORMULA DASAR SEDIAAN
SOLIDA
Sediaan
Bahan
Pengisi
Peng-
ikat
Peng-
hancur
Pelicin Pelincir Anti-adherent Pembasah Lainnya
Tablet √ √ √ √ √ √ √ √
Kapsul √ √ √ √ √ √ √
Pil √ √ √ √ √ √ √ √
Serbuk √ √
Suppo-
sitoria
√
ZAT AKTIF
• Memiliki kemurnian yang tinggi
• Stabil selama proses pembuatan
• Kompatibel dengan semua bahan aktif dan bahan
tambahan lainnya
• Ukuran partikel dan distribusi ukuran partikelnya baik
• Memiliki sifat alir yang baik
• Kandungan air yang optimum
• Memiliki organoleptis yang dapat diterima
Tujuan Kriteria
 Untuk membantu selama
proses pembuatan
 Melindungi, mendukung,
dan meningkatkan
stabilitas dan
bioavailabilitas bahan aktif
 Membantu dalam
identifikasi produk
 Meningkatkan keamanan
dan efektivitas produk
selama distribusi dan
penggunaan
 Netral secara fisiologis
 Stabil secara fisika dan
kimia
 Tidak mempengaruhi
bioavailabilitas bahan
aktif
 Tidak mengandung
mikroba patogen
 Tersedia cukup luas di
pasaran
BAHAN PENGISI
Bahan pengisi →
membuat
kesesuaian bobot.
Diperlukan
terutama untuk
bahan aktif yang
dosisnya kecil.
Umumnya
ditambahkan
dalam tentang 5-
80%
Contoh bahan
pengisi yang
digunakan dalam
formulasi tablet :
laktosa,
mikrokristalin
selulosa, dan
kalsium dibasik.
Contoh untuk
formulasi kapsul :
laktosa, pati,
dikalsium fosfat
dan MCC
BAHAN PENGIKAT
Bahan pengikat →
membentuk ikatan
antarpartikel supaya
terbentuk sediaan yang baik
yang memenuhi persyaratan
Contohnya : Gom Arab,
Gelatin, Pati
BAHAN PENGHANCUR
Tujuan agar sediaan
dapat pecah dengan
segera bila terjadi
kontak dengan cairan
tubuh atau air
menjadi partikel-
partikel halus
sehingga terjadi
pelarutan bahan obat.
Contohnya : Pati,
Asam Alginat, MCC
BAHAN PELICIN
Antigesekan yang
terjadi pada proses
pembuatan. Bahan
pelicin ditambahkan ke
massa tablet begitu
massa tablet akan
dikempa
Gesekan yang terjadi pada
proses pembuatan dapat
berupa :
1. Gesekan antara tablet
dengan punch dan gesekan
antara tablet dengan die
2. Gesekan antara dinding die
dan dinding punch
3. Gesekan antara partikel-
partikel yang dikempa
BAHAN PELINCIR
ANTIADHERENT
(ANTILEKAT)
 Mengatasi gesekan
antara partikel-partikel
yang dikempa
 Memperbaiki sifat alir
 Contoh :kalsium
silikat, magnesium
karbonat dan talk
 Mencegah melekatnya
sediaan pada dinding
kemasan yang
disebabkan bukan
karena efek gesekan
 Contoh : talk,
magnesium stearat dan
amilum jagung
BAHAN PEMBASAH
Sering digunakan untuk
sediaan yang mengandung
bahan aktif sukar larut
dalam air, dengan tujuan
meningkatkan laju
desolusi
Contohnya : Natrium
Lauril Sulfat
BAHAN TAMBAHAN LAINNYA
Bahan pewarna
Meningkatkan niai estetik tablet (penampilan)
Membedakan suatu produk dengan produk lain.
Memudahkan control selama pembuatan.
Contoh : Tartrazine, Brilliant blue, sunset yellow
BAHAN PENYALUT
Menjaga
stabilitas
bahan obat
Menutupi rasa
dan bau bahan
obat yang tidak
enak
Memperbaiki
penampilan
Mencegah obat
pecah di
lambung
Fungsi :
PEMANIS DAN PEMBERI RASA
Pemanis dan pemberi rasa → biasanya hanya untuk tablet-tablet
kunyah, hisab, buccal, sublingual, effervescent dan tablet lain yg
dimaksudkan untuk hancur atau larut dimulut.
Tujuan :
Menutupi bau dan rasa bahan obat yang tidak menyenangkan
Memberikan bau dan rasa yang enak pada tablet tertentu.
Contohnya : Manitol, Sorbitol, Sukrosa dan Laktosa untuk tablet kunyah
BASIS
• Basis larut lemak
• Contoh yang biasa
digunakan adalah :
Oleum cacao
• Basis larut air atau
tercampurkan
dengan air
• Contoh : PEG
(Polietilenglikola)
• Bahan tambahan
lain
• 1. Peningkat
disolusi zat aktif
• 2. Peningkat
absorpsi zat aktif
• Contohnya:
natrium laurat dan
taurin
Korigensia
Corrigens actionis, yaitu obat yang memperbaiki atau menambah
efek obat utama.
Contoh : Magnesium Hidroksida dan Aluminium Hidroksida
dalam antasida
Corrigens saporis (memperbaiki rasa).
Contoh: sirupus simpleks, sirup auratiorum, tincture cinamomi.
Corrigen odoris (memperbaiki bau).
Contohnya: oleum menthae pipperitae, oleum rosarum, oleum
bergamottae, dan oleum cinnamomi.
Corrigens coloris (memperbaiki warna).
Contohnya: tincture croci (kuning), caramel (cokelat) dan
karminum (merah).
Corigen solubilis untuk memperbaiki kelarutan obat utama.
Contoh : I2 tidak larut air, tetapi dengan penambahan KI, I2
menjadi mudah larut.
CONTOH FORMULA
SEDIAAN SOLID
Contoh Formula Serbuk
R/ Amoksisilin 250 mg
Parasetamol 100 mg
Sacch Lactis 50 mg
1. Zat Aktif (Amoksisilin)
Amoksisilin adalah turunan dari penisilin semisintetik yang
stabil dalam suasana asam, kerja bakterisidanya seperti ampisilin.
Amoksan termasuk kedalam antibiotik yang dapat mengobati
infeksi yang disebabkan oleh bakteri.
2. Zat Aktif (Parasetamol)
Paracetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak
lebih dari 101,0% C8H9N02. Parasetamol digunakan untuk
menurunkan demam, meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada
telinga dan nyeri ringan lainnya.
Contoh Formula Serbuk
3. Zat tambahan (Sacch Lactis)
Laktosa berupa serbuk putih yang tidak berbau
sedikit berasa manis dan dapat menyerap bau. Laktosa
merupakan zat tambahan yang paling baik dipakai dan
tidak bereaksi pada hampir semua obat.
Contoh Formula Serbuk
Contoh Formula Tablet
R/ Parasetamol 500 mg
Laktosa 100 mg
Amylum Manihot 100 mg
Magnesium Stearat 50 mg
PGA / Gom Arab 2%
1. Zat Aktif (Parasetamol)
Pemeriaan : Serbuk hablur, putih, tak berbau, rasa sedikit
pahit. Penggunaan digunakan sebagai pereda rasa sakit.
2. Pengisi (Laktosa)
laktosa adalah produk disakarida yang diperoleh dari susu
sapi dengan konsentrasi 4,5%. Laktosa memberikan rasa yang
dapat diterima dimulut. Laktosa sangat menguntungkan dalam zat
pengisi tablet, sifat alir yang baik, dan stabilitas laktosa baik
dalam penggabungan zat aktip.
Contoh Formula Tablet
3. Penghancur (Amprotab/Amylum manihot)
Amylum manihot mengandung amilopektin yang
dapat menyerap air dan dapat mengembang, sehingga
dapat menghancurkan tablet.
Contoh Formula Tablet
4. Pelicin (Magnesium Stearat)
Magnesium Stearat adalah pelicin yang baik pada konsentrasi
0,2 sampai 1%. Magnesium stearat dapat menyebabkan turunnya
kekerasan tablet akibat mengecilnya gaya ikatan dengan
terbentuknya lapisan tipis bahan pelicin pada bahan padat. Pemerian :
Serbuk halus dan putih, bau lemah khas, mudah melekat di kulit,
bebas dari butiran
5. Pengikat (Gom arab/PGA)
PGA ini memiliki daya kohesi yang tinggi sehingga dapat
membentuk granul yang bagus. Pemerian : putih, tidak berbau, rasa
nya tawar dan tidak berbau.
Contoh Formula Tablet
Contoh Formula Kapsul
R/ Tetracycline Hydrochoride 250 mg
Laktosa 100 mg
Magnesium Stearat 100 mg
1. Zat Aktif (Tetracycline Hidrochloride)
Tetracycline Mengandung tidak kurang dari 900 µg
C22H24N2O8 HCl tiap mg. Pemerian : serbuk hablur, kuning; tidak
berbau; agak higroskopis, Stabil di udara tetapi pada pemaparan
terhadap cahaya matahari yang kuat dan udara lembab. Penggunaan
digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh Mycoplasma.
2. Pengisi (Laktosa)
Laktosa berupa serbuk putih yang tidak berbau sedikit berasa
manis dan dapat menyerap bau. Laktosa merupakan bahan pengisi
yang paling baik dipakai, karena tidak bereaksi dengan hampir semua
obat. Umumnya formulasi memakai laktosa menunjukkan laju
pelepasan obat yang baik.
Contoh Formula Kapsul
4. Pelicin/Pelincir (Mg. Stearat)
Magnesium stearat ini digunakan sebagai bahan
pelincir/pelicin dalam kapsul dan tablet. Magnesium stearat
bersifat stabil dan harus disimpan pada tempat tertutup
sejuk. Magnesium stearat sebagai lubricant sangat baik
digunakan dalam pada kadar 1% atau kurang.
Contoh Formula Kapsul
Contoh Formula Suppositoria
R/ Aspirin 21,66 %
Alpha-Tocoperol 0,05 %
Oleum Cacao 76,17 %
1. Zat Aktif (Aspirin)
Aspirin mengandung gugus fungsi asam karboksilat,
dengan rumus molekul C9H8O4. Aspirin mengandung zat aktif
berupa asam asetilsalisilat. Oleh sebab itu, aspirin merupakan asam
organik lemah yang unik diantara obat-obat AINS dalam asetilasi (dan
juga inaktivasi) siklooksigenase irreversibel.
2. Zat Tambahan (Alpha-tokoferol)
Anti oksidan, bagian sel yang penting atau mencegah
terbentuknya hasil oksida yang khusus, misalnya hasil peroksida asam
lemak tidak jenuh. Mekanisme kerja antioksidan mencegah tidak
terjadinya pembebasan gas dan minyak asam.
Contoh Formula Suppositoria
Zat Tambahan (Oleum Cacao)
Oleum cacao merupakan basis suppositoria yang
paling banyak digunakan. Oleum cacao meleleh antara 30-
36oC merupakan basis suppositoria yang ideal yang dapat
melumer pada suhu tubuh tetapi tetap bertahan sebagai
bentuk padat pada suhu kamar.
Contoh Formula Suppositoria
SYARAT-SYARAT
SEDIAAN SOLID
 Syarat-syarat serbuk
1. Kering
2. Halus
3. Homogen
4. Memenuhi uji keragaan bobot ( seragam dalam
bobot ) atau keseragaman kandungan ( seragam
dalam zat yang terkandung ) yang berlaku untuk
pulveres yang mengandung obat keras, narkotik
dan psikotropik.
SYARAT-SYARAT SERBUK
 Syarat-syarat Tablet
 Keseragaman Ukuran : Diameter tablet tidak lebih
dari tiga kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet.
 Keseragaman Bobot
SYARAT-SYARAT TABLET
 Waktu hancur tablet : tablet dinyatakan hancur jika
tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas kasa,
kecuali fragmen yang berasal dari penyalut. Kecuali
dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk
menghancurkan ke- 5 tablet tidak lebih dari 15
menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih
dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan
bersalut selaput.
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat,
ditempat sejuk, terlindung dari cahaya.
(menurut FI III 1979 hal. 7)
SYARAT-SYARAT TABLET
Syarat-syarat Kapsul
 Keseragaman bobot :
 Waktu hancur : kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan
untuk menghancurkan kapsul tidak boleh lebih dari 15 menit.
 Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya berisi zat
pengering, ditempat sejuk.
(menurut FI III 1979 hal.6)
SYARAT-SYARAT KAPSUL
Syarat-syarat Suppositoria:
Bahan dasar : harus dapat larut dalam air atau meleleh
pada suhu tubuh
Bobot : kecuali dinyatakan lain, bobot supositoria
dengan dasar lemak coklat, untuk orang dewasa 3
gram dan untuk anak 2 gram.
Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat
sejuk.
(menurut FI III 1979 hal.32)
SYARAT-SYARAT SUPPOSITORIA
KRITERIA SEDIAAN SOLIDA
Kriteria Sediaan Serbuk
 Tidak bersifat higroskopik (kemampuan
sesuatu untuk menyerap air)
 Homogen dan kering
 Homogenitasnya dipengaruhi ukuran
partikel dan densitasnya / berat jenis
 Memiliki derajat kehalusan tertentu
Kriteria Sediaan Tablet
 Harus mengandung zat aktif dan zat tambahan yang
memenuhi persyaratan.
 Harus mengandung zat aktif homogen dan stabil.
 Fisik harus cukup terhadap gangguan fisik atau mekanik.
 Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi
persyaratan.
 Terbebas dari kerusakan fisik.
 Stabilitas fisik dan kimiawi cukup baik selama
penyimpanan.
 Zat aktif dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu
tertentu.
Kriteria Sediaan Kapsul secara umum
 Stabil terhadap pemanasan atau
pengeringan.
 Harus homogen
 Zat aktif tidak mudah teroksidasi
Karakter sediaan kapsul keras dan lunak

Kapsul keras :
Terdiri atas tubuh dan
tutup
Tersedia dalam bentuk
kosong
Cara pakai peroral
Bentuk hanya satu
macam
Isinya biasanya padat
Kapsul lunak:
Satu kesatuan
Selalu sudah terisi
Bisanya diberikan
oral, vaginal,
rectal, topical
Bentuknya bermacam-
macam
Isinya biasanya cair
Kriteria Sediaan Supositoria
 Digunakan untuk bagian rektal
 Melebur pada suhu tubuh atau melarut dalam cairan
tubuh
 Tidak toksik
 Dapat tercampur dengan bahan obat
Kriteria suatu BSO secara umum
1. Aman
2. Stabil dalam penyimpanan, menunjukkan kualitas fisik
yang baik selama penyimpanan sesuai dengan batasan
kadaluarsanya
3. Dapat bercampur dengan zat aktif, mampu membawa
dan melepaskan zat aktif pada lokasi aksi/tempat
pelepasan
4. Mampu melindungi zat aktif dari kemungkinan degradas
5. Efektif, efisien, ekonomis
6. Dikemas dalam kemasan yang sesuai
Sediaan solida bu neni

Sediaan solida bu neni

  • 1.
  • 3.
  • 4.
    Sediaan yang mempunyaibentuk dan tekstur yang padat dan kompak. PENGERTIAN SEDIAAN SOLID SERBUK TABLET KAPSUL PIL SUPPOSITORIA OVULA
  • 5.
    SEDIAAN SOLIDA SERBUK Serbuk adalahcampuran homogen dua atau lebih obat yang diserbukan. Pulvis (serbuk tak terbagi) Pulveres (serbuk terbagi)
  • 6.
    SEDIAAN SOLIDA Sediaan padatkompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih, dengan atau tanpa zat tambahan Jenis tablet Menurut cara pembuatannya: TABLET Tablet kempa Tablet cetak
  • 7.
    SEDIAAN SOLIDA Kapsul adalahbentuk sediaan obat terbungkus cangkang kapsul, keras atau lunak. KAPSUL Kapsul cangkang lunak Kapsul cangkang keras
  • 8.
    Sediaan solida Sediaan padatyang digunakan melalui dubur, umumnya berbentuk torpedo, dapat melarut, melunak atau meleleh pada suhu tubuh. SUPPOSITORIA
  • 9.
    Sediaan solida Suatu sediaanberupa massa bulat mengandung satu atau lebih bahan obat. PIL (Pilulae)
  • 10.
    OVULA Sediaan solida Ovula adalahSediaan padat, umumnya berbentuk telur, mudah melemah dan meleleh pada suhu tubuh, dapat melarut dan digunakan sebagai obat luar khusus untuk vagina. sebenarnya ovula termasuk kedalam jenis supositoria, namun digunakannya nama ovula agar merujuk pada bentuk sediaan dan rute pemeriannya yang hanya lewat vaginal
  • 11.
  • 12.
    • Serbuk ringan,bebas dari butiran kasar dan dimaksudkan untuk obat luar. Pulvis Adspersorius • Serbuk gigi biasanya menggunakan carmin sebagai pewarna yang dilarutkan terlebih dahulu. Pulvis Dentifricius Pulvis sternutatorius • Serbuk bersin yang penggunaannya dihisap melalui hidung, sehingga serbuk tersebut harus halus sekali Pulvis Effervescent Serbuk biasa yang sebelum ditelan dilarutkan terlebih dahulu dalam air dingin atau hangat sehingga akan mengeluarkan gas CO2. SERBUK
  • 13.
    Menurut Cara Pembuatannya TABLETKEMPA Dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul mengunakan cetakan baja TABLET CETAK Dibuat dengan menekan massa serbuk lembab dengan tekanan rendah kedalam lubang cetakan TABLET
  • 14.
    Menurut Jenis BahanPenyalut TABLET SALUT GULA Disalut dengan larutan gula atau zat lain yang cocok dengan atau tanpa penambahan zat warna TABLET SALUT SELAPUT (film coated tablet) Disalut dengan lapisan yang dimuat dengan cara pengendapan zat penyalut dari pelarut yang cocok TABLET SALUT ENTERIK Disalut dengan zat penyalut yang relatif tidak larut dengan asam lambung, tetapi larut dan hancur dalam lingkungan basa usus halus TABLET LEPAS-LAMBAT Efek diperpanjang Zat aktif akan tersedia selama jangka waktu tertentu setelah obat obat diberikan
  • 15.
    Contoh sediian tablet TABLETSALUT GULA TABLET SALUT SELAPUT TABLET SALUT ENTERIK
  • 16.
    Menurut Cara Pemakaian TABLETTELAN Dibuat tanpa penyalut Digunakan per oral Pecah dilambung TABLET KUNYAH Memberikan residu dengan rasa enak dalam rongga mulut, mudah ditelan dan tidak meninggalkan rasa pahit atau tidak enak TABLET IMPLANTASI Sediaan tablet steril kecil berbentuk bulat / oval yang berisi hormon hormon dan cara penggunaannya adalah dengan merobek jaringan kulit. TABLET SUBLINGUAL Digunakan dengan cara meletakkan tablet dibawah lidah TABLET LARUT Mengandung campuran asam dan natrium bikarbonat dilarutkan dalam air akan mnnghasilkan karbon dioksida TABLET BUKAL Digunakan dengan cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi
  • 17.
    TABLET HISAP Mengandung satuatau lebih bahan obat, bahan dasar beraroma dan manis, melarut atau hancur perlahan-lahan di mulut
  • 18.
    Menurut Cara Pemakaian TABLETHIPODERMIK Tablet yang dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut sempurna dalam air. Dulu untuk membuat sediaan injeksi hipodermik, sekarang diberikan secara oral. TABLET VAGINA Sediaan padat berbentuk bulat oval yang digunakan untuk obat luar dan dibuat agar dapat larut dalam suhu tubuh ataupun air. Bentuknya yang bulat telur,juga mudah meleleh,sehingga perlu dijaga suhu penyimpanannya.
  • 19.
  • 20.
    KAPSUL Kapsul Cangkang Keras Terbuat dari gelatin Diisi dengan serbuk, butiranatau granul Kapsul Cangkang Lunak Terbuat dari gelatin sedikit lebih tebal Umumnya diisi dengan cairan
  • 21.
    Suppositoria Lemak Coklat Suppositoria rektal: berbentuk lonjongpada satu atau kedua ujungnya Suppositoria Vaginal: Berbentuk bulat atau bulat telur Suppositoria Pengganti Lemak Coklat Dapat dibuat dari berbagai minyak nabati Minyak kelapa atau minyak kelapa sawit SUPPOSITO RIA
  • 22.
    Suppositoria Gelatin Tergliserinasi Bahan Obat dicampur kebahan dasar gelatin tergliserinasi S. Bahan Dasar Polietilen Glikol Sebelum digunakan dibasahi dengan air S. Bahan Dasar Surfaktan Terdispersi dalam air Supossitoria Kempa Mengempa massa serbuk menjadi bentuk yang sesuai
  • 23.
    Pil kombinasi mengandung hormon estrogen danprogesteron Pil sekuential Khasiat utama pil sekuensial adalah menghambat ovulasi. Dosis estrogen yang ada lebih tinggi dari pada dosis estrogen pil kombinasi. Berhubung tidak adanya estrogen pada 2 minggu pertama, maka kelupaan minum pil 1 hari saja akan menyebabkan terjadinya ovulasi, sehingga memungkinkan terjadinya kehamilan • Keuntungan pil sekwensial Pil kombinasi Memilik efektivitas yang tinggi (hampir menyerupai efektivitas tubektomi), bila digunakan setiap hari (1 kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan). Mini pil (pil menyusui) Mengandung hormon progesteron dalam dosis rendah PIL
  • 24.
  • 25.
  • 26.
    Keuntungan serbuk Dokter lebihleluasa dalam memilih dosis yang sesuai dengan keadaan pasien. Lebih stabil terutama untuk obat yang rusak oleh air. Penyerapan lebih cepat dan lebih sempurna dibanding, sediaan padat lainnya. Cocok digunakan untuk anak-anak dan orang dewasa yang sukar menelan kapsul atau tablet. Obat yang terlalu besar volumenya untuk dibuat tablet atau kapsul dapat dibuat dalam bentuk serbuk. disolusi/melarut cepat dalam tubuh
  • 27.
    Keuntungan Tablet Dapat disalutuntuk melindungi rasa yang tidak enak dari sediaan. Tablet sangat cocok untuk zat aktif yang sukar larut dalam air. Volume dan bentuknya kecil sehingga mudah dibawa dan disimpan. Tablet tersedia dalam bentuk kering sehingga kestabilan zat aktif lebih terjaga.
  • 28.
    Keuntungan Kapsul Bentuknya menarikdan praktis Tidak berasa sehingga bisa menutup rasa dan bau dari obat yang kurang enak. Mudah ditelan dan cepat hancur /larut didalam perut, sehingga bahan cepat segera diabsorbsi (diserap) usus. Dokter dapat memberikan resep dengan kombinasi dari bermacam-macam bahan obat dan dengan dosis yang berbeda-beda menurut kebutuhan seorang pasien. Kapsul dapat diisi dengan cepat dan tidak memerlukan bahan pembantu seperti pada pembuatan pil atau tablet yang mungkin mempengaruhi absorbsi bahan obatnya.
  • 29.
    Keuntungan Suppositoria Dapat menghindari terjadinyairitasi pada lambung. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam lambung. Obat dapat masuk langsung dalam saluran darah sehingga obat dapat berefek lebih cepat daripada penggunaan obat peroral. Baik bagi pasien yang mudah muntah atau tidak sadar.
  • 31.
    Keuntungan Pil Relatif Lebihstabil dibanding sediaan lain yang mudah bereaksi dengan cahaya dan udara Baik untuk obat yang dikehendaki memberi aksi lambat Mudah digunakan atau ditelan
  • 32.
    Keuntungan Ovula Dapat menghindari terjadinya iritasi padalambung. bisa menghindari first fast efek dihati. Dapat menghindari kerusakan obat oleh enzim pencernaan dan asam lambung.
  • 34.
  • 35.
  • 36.
    TABLET Menyulitkan pemberian terapi individual Komposisi& dosis masing2 obat dalam tablet belum tentu sesuai dengan kebutuhan penderita Jika syarat waktu disintegrasi & waktu disolusi tablet tidak terpenuhi maka sasaran kadar obat dalam plasma tidak tercapai
  • 37.
    KAPSUL Tidak bisa untukzat-zat yang mudah menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat menahan penguapan Tidak bisa untuk zat-zat higroskopis (menyerap lembab) Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi dengan cangkang kapsul Tidak bisa untuk balita TiTidak bisa dibagi-bagi
  • 38.
  • 39.
    PIL Obat yang dikehendaki memberikan aksi yangcepat Obat yang dalam keadaan larutan pekat dapat mengiritasi lambung Bahan obat padat / serbuk yang bahan obat cair dalam jumlah besar
  • 40.
    OVULA Tidak menyenangkan dalam penggunaan Tidakbisa digunakan untuk anak-anak Pemakaian dibatasi hanya untuk usia dewasa dan yang sudah menikah
  • 41.
  • 42.
    Serbuk Pembuatan serbuk memilikitahapan sebagai berikut : 1. Mereduksi ukuran partikel dari semua komponen agar diperoleh rentang ukuran yang hampir sama, untuk mencegah terjadinya stratifikasi 2. Pengayakan 3. Penimbangan masing-masing komponen 4. Pencampuran 5. pengemasan 1. Obat yang berbentuk kristal/ bongkahan besar hendaknya digerus halus dulu 2. Obat yang berkhasiat keras dan jumlahnya sedikit dicampur dengan penambah (konstituen) dalam mortir 3. Obat yang berlainan warna diaduk bersamaan agar tampak bahwa serbuk sudah merata 4. Obat yang jumlahnya sedikit dimasukkan terlebih dahulu 5. Obat yang volumenya kecil dimasukkan terlebih dahulu Cara Pencampuran Serbuk
  • 43.
    Tablet Cara Pembuatan Tablet granulasibasah granulasi kering kempa langsung
  • 44.
    granulasi basah + cairanpengikat→ Note: metode ini bisa dilakukan apabila zat aktif tahan lembab dan tahan panas dan sifat. zat aktif eksipien masa lembab yang dapat digranulasi - Dikeringkan (40-50oc)
  • 45.
    granulasi kering (slugging) Zat Aktif Bahan Tambahan -Kedaan kering 1. Dikempa dengan tekanan tinggi, lalu dihancurkan menjadi partikel yang lebih besar (slugs) 2. Dikempa kembali untuk mendapatkan tablet yang memenuhi persyaratan
  • 46.
    kempa langsung dengan carapengempaan zat aktif dan bahan tambahan secara langsung tanpa perlakuan awal terlebih dahulu
  • 47.
    Kapsul (Capsulae) Metode Pengisian Kapsul Keras Denganalat bukan mesin Dengan tangan Dengan alat mesin
  • 48.
    Metode pembuatan cangkangkapsul Cangkang Kapsul Keras Cangkang Kapsul Lunak
  • 49.
    Metode Pembuatan Cangkang KapsulKeras Gelatin Type A Type B
  • 50.
    Type A - Berdasarkanproses perendaman asam (HCl) - Kulit babi muda - pH isoelektrik (7,5 – 9,0) Type B - Berdasarkan cara alkali - Kulit jangat sapi - pH isoelektrik (4,8 – 5,0)
  • 51.
    Ukuran Kapsul Bobot atauvolume obat yang dapat diisikan ke dalam kapsul tergantung pada sifat bahan obat itu sendiri. Ketepatan dan kecepatan memilih ukuran kapsul biasanya berdasarkan pengalaman atau pengerjaan secara eksperimental (Syamsuni, 2005). Kapsul mempunyai ukuran semakin besar, maka semakin kecil wujud dari kapsul tersebut. UKURAN KAPSUL
  • 52.
    Variasi Kapasitas UkuranKapsul UKURAN KAPSUL Ukuran Kapsul Volume (ml) Berat (g) 000 1,37 1-1,5 00 0,95 0,6-1 0 0,68 0,5-0,7 1 0,50 0,3-0,5 2 0,37 0,25-0,4 3 0,30 0,2-0,35 4 0,21 0,125-0,3 5 0,13 60 mg-150 mg
  • 53.
  • 54.
    Pil (pilulae) massa pil yangelastis lalu dibuat bentuk batang dan dipotong dengan alat pemotong pil sesuai dengan jumlah pil yang diminta Zat pembasah Zat tambahan Zat Aktif Note: Bahan pelicin ditambahkan setelah terbentuk massa pil agar supaya massa pil yang telah jadi tidak melekat pada alat pembuat pil.
  • 55.
  • 56.
    suppositoria 1. Dengan tangan: bahan dasar oleumcacao bersekala kecil, metode ini kurang cocok untuk iklim panas 2. Dengan mencetak hasil leburan cetakan harus dibasahi dengan parafin cair dengan bahan gliserin dan glatin tetapi untuk oleumcacao dan PEG tidak dibasahi karna akan mengerut pada proses pendinginan 3. Dengan kompresi : proses penuangan pendinginan dan pelepasan suppositoria dilakukan dengan mesin otomatis .
  • 57.
  • 58.
  • 59.
    Sediaan Bahan Pengisi Peng- ikat Peng- hancur Pelicin Pelincir Anti-adherentPembasah Lainnya Tablet √ √ √ √ √ √ √ √ Kapsul √ √ √ √ √ √ √ Pil √ √ √ √ √ √ √ √ Serbuk √ √ Suppo- sitoria √
  • 60.
    ZAT AKTIF • Memilikikemurnian yang tinggi • Stabil selama proses pembuatan • Kompatibel dengan semua bahan aktif dan bahan tambahan lainnya • Ukuran partikel dan distribusi ukuran partikelnya baik • Memiliki sifat alir yang baik • Kandungan air yang optimum • Memiliki organoleptis yang dapat diterima
  • 61.
    Tujuan Kriteria  Untukmembantu selama proses pembuatan  Melindungi, mendukung, dan meningkatkan stabilitas dan bioavailabilitas bahan aktif  Membantu dalam identifikasi produk  Meningkatkan keamanan dan efektivitas produk selama distribusi dan penggunaan  Netral secara fisiologis  Stabil secara fisika dan kimia  Tidak mempengaruhi bioavailabilitas bahan aktif  Tidak mengandung mikroba patogen  Tersedia cukup luas di pasaran
  • 62.
    BAHAN PENGISI Bahan pengisi→ membuat kesesuaian bobot. Diperlukan terutama untuk bahan aktif yang dosisnya kecil. Umumnya ditambahkan dalam tentang 5- 80% Contoh bahan pengisi yang digunakan dalam formulasi tablet : laktosa, mikrokristalin selulosa, dan kalsium dibasik. Contoh untuk formulasi kapsul : laktosa, pati, dikalsium fosfat dan MCC
  • 63.
    BAHAN PENGIKAT Bahan pengikat→ membentuk ikatan antarpartikel supaya terbentuk sediaan yang baik yang memenuhi persyaratan Contohnya : Gom Arab, Gelatin, Pati
  • 64.
    BAHAN PENGHANCUR Tujuan agarsediaan dapat pecah dengan segera bila terjadi kontak dengan cairan tubuh atau air menjadi partikel- partikel halus sehingga terjadi pelarutan bahan obat. Contohnya : Pati, Asam Alginat, MCC
  • 65.
    BAHAN PELICIN Antigesekan yang terjadipada proses pembuatan. Bahan pelicin ditambahkan ke massa tablet begitu massa tablet akan dikempa Gesekan yang terjadi pada proses pembuatan dapat berupa : 1. Gesekan antara tablet dengan punch dan gesekan antara tablet dengan die 2. Gesekan antara dinding die dan dinding punch 3. Gesekan antara partikel- partikel yang dikempa
  • 66.
    BAHAN PELINCIR ANTIADHERENT (ANTILEKAT)  Mengatasigesekan antara partikel-partikel yang dikempa  Memperbaiki sifat alir  Contoh :kalsium silikat, magnesium karbonat dan talk  Mencegah melekatnya sediaan pada dinding kemasan yang disebabkan bukan karena efek gesekan  Contoh : talk, magnesium stearat dan amilum jagung
  • 67.
    BAHAN PEMBASAH Sering digunakanuntuk sediaan yang mengandung bahan aktif sukar larut dalam air, dengan tujuan meningkatkan laju desolusi Contohnya : Natrium Lauril Sulfat
  • 68.
  • 69.
    Bahan pewarna Meningkatkan niaiestetik tablet (penampilan) Membedakan suatu produk dengan produk lain. Memudahkan control selama pembuatan. Contoh : Tartrazine, Brilliant blue, sunset yellow
  • 70.
    BAHAN PENYALUT Menjaga stabilitas bahan obat Menutupirasa dan bau bahan obat yang tidak enak Memperbaiki penampilan Mencegah obat pecah di lambung Fungsi :
  • 71.
    PEMANIS DAN PEMBERIRASA Pemanis dan pemberi rasa → biasanya hanya untuk tablet-tablet kunyah, hisab, buccal, sublingual, effervescent dan tablet lain yg dimaksudkan untuk hancur atau larut dimulut. Tujuan : Menutupi bau dan rasa bahan obat yang tidak menyenangkan Memberikan bau dan rasa yang enak pada tablet tertentu. Contohnya : Manitol, Sorbitol, Sukrosa dan Laktosa untuk tablet kunyah
  • 72.
    BASIS • Basis larutlemak • Contoh yang biasa digunakan adalah : Oleum cacao • Basis larut air atau tercampurkan dengan air • Contoh : PEG (Polietilenglikola) • Bahan tambahan lain • 1. Peningkat disolusi zat aktif • 2. Peningkat absorpsi zat aktif • Contohnya: natrium laurat dan taurin
  • 73.
    Korigensia Corrigens actionis, yaituobat yang memperbaiki atau menambah efek obat utama. Contoh : Magnesium Hidroksida dan Aluminium Hidroksida dalam antasida Corrigens saporis (memperbaiki rasa). Contoh: sirupus simpleks, sirup auratiorum, tincture cinamomi. Corrigen odoris (memperbaiki bau). Contohnya: oleum menthae pipperitae, oleum rosarum, oleum bergamottae, dan oleum cinnamomi. Corrigens coloris (memperbaiki warna). Contohnya: tincture croci (kuning), caramel (cokelat) dan karminum (merah). Corigen solubilis untuk memperbaiki kelarutan obat utama. Contoh : I2 tidak larut air, tetapi dengan penambahan KI, I2 menjadi mudah larut.
  • 74.
  • 75.
    Contoh Formula Serbuk R/Amoksisilin 250 mg Parasetamol 100 mg Sacch Lactis 50 mg
  • 76.
    1. Zat Aktif(Amoksisilin) Amoksisilin adalah turunan dari penisilin semisintetik yang stabil dalam suasana asam, kerja bakterisidanya seperti ampisilin. Amoksan termasuk kedalam antibiotik yang dapat mengobati infeksi yang disebabkan oleh bakteri. 2. Zat Aktif (Parasetamol) Paracetamol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 101,0% C8H9N02. Parasetamol digunakan untuk menurunkan demam, meredakan sakit kepala, sakit gigi, sakit pada telinga dan nyeri ringan lainnya. Contoh Formula Serbuk
  • 77.
    3. Zat tambahan(Sacch Lactis) Laktosa berupa serbuk putih yang tidak berbau sedikit berasa manis dan dapat menyerap bau. Laktosa merupakan zat tambahan yang paling baik dipakai dan tidak bereaksi pada hampir semua obat. Contoh Formula Serbuk
  • 78.
    Contoh Formula Tablet R/Parasetamol 500 mg Laktosa 100 mg Amylum Manihot 100 mg Magnesium Stearat 50 mg PGA / Gom Arab 2%
  • 79.
    1. Zat Aktif(Parasetamol) Pemeriaan : Serbuk hablur, putih, tak berbau, rasa sedikit pahit. Penggunaan digunakan sebagai pereda rasa sakit. 2. Pengisi (Laktosa) laktosa adalah produk disakarida yang diperoleh dari susu sapi dengan konsentrasi 4,5%. Laktosa memberikan rasa yang dapat diterima dimulut. Laktosa sangat menguntungkan dalam zat pengisi tablet, sifat alir yang baik, dan stabilitas laktosa baik dalam penggabungan zat aktip. Contoh Formula Tablet
  • 80.
    3. Penghancur (Amprotab/Amylummanihot) Amylum manihot mengandung amilopektin yang dapat menyerap air dan dapat mengembang, sehingga dapat menghancurkan tablet. Contoh Formula Tablet
  • 81.
    4. Pelicin (MagnesiumStearat) Magnesium Stearat adalah pelicin yang baik pada konsentrasi 0,2 sampai 1%. Magnesium stearat dapat menyebabkan turunnya kekerasan tablet akibat mengecilnya gaya ikatan dengan terbentuknya lapisan tipis bahan pelicin pada bahan padat. Pemerian : Serbuk halus dan putih, bau lemah khas, mudah melekat di kulit, bebas dari butiran 5. Pengikat (Gom arab/PGA) PGA ini memiliki daya kohesi yang tinggi sehingga dapat membentuk granul yang bagus. Pemerian : putih, tidak berbau, rasa nya tawar dan tidak berbau. Contoh Formula Tablet
  • 82.
    Contoh Formula Kapsul R/Tetracycline Hydrochoride 250 mg Laktosa 100 mg Magnesium Stearat 100 mg
  • 83.
    1. Zat Aktif(Tetracycline Hidrochloride) Tetracycline Mengandung tidak kurang dari 900 µg C22H24N2O8 HCl tiap mg. Pemerian : serbuk hablur, kuning; tidak berbau; agak higroskopis, Stabil di udara tetapi pada pemaparan terhadap cahaya matahari yang kuat dan udara lembab. Penggunaan digunakan untuk infeksi yang disebabkan oleh Mycoplasma. 2. Pengisi (Laktosa) Laktosa berupa serbuk putih yang tidak berbau sedikit berasa manis dan dapat menyerap bau. Laktosa merupakan bahan pengisi yang paling baik dipakai, karena tidak bereaksi dengan hampir semua obat. Umumnya formulasi memakai laktosa menunjukkan laju pelepasan obat yang baik. Contoh Formula Kapsul
  • 84.
    4. Pelicin/Pelincir (Mg.Stearat) Magnesium stearat ini digunakan sebagai bahan pelincir/pelicin dalam kapsul dan tablet. Magnesium stearat bersifat stabil dan harus disimpan pada tempat tertutup sejuk. Magnesium stearat sebagai lubricant sangat baik digunakan dalam pada kadar 1% atau kurang. Contoh Formula Kapsul
  • 85.
    Contoh Formula Suppositoria R/Aspirin 21,66 % Alpha-Tocoperol 0,05 % Oleum Cacao 76,17 %
  • 86.
    1. Zat Aktif(Aspirin) Aspirin mengandung gugus fungsi asam karboksilat, dengan rumus molekul C9H8O4. Aspirin mengandung zat aktif berupa asam asetilsalisilat. Oleh sebab itu, aspirin merupakan asam organik lemah yang unik diantara obat-obat AINS dalam asetilasi (dan juga inaktivasi) siklooksigenase irreversibel. 2. Zat Tambahan (Alpha-tokoferol) Anti oksidan, bagian sel yang penting atau mencegah terbentuknya hasil oksida yang khusus, misalnya hasil peroksida asam lemak tidak jenuh. Mekanisme kerja antioksidan mencegah tidak terjadinya pembebasan gas dan minyak asam. Contoh Formula Suppositoria
  • 87.
    Zat Tambahan (OleumCacao) Oleum cacao merupakan basis suppositoria yang paling banyak digunakan. Oleum cacao meleleh antara 30- 36oC merupakan basis suppositoria yang ideal yang dapat melumer pada suhu tubuh tetapi tetap bertahan sebagai bentuk padat pada suhu kamar. Contoh Formula Suppositoria
  • 88.
  • 89.
     Syarat-syarat serbuk 1.Kering 2. Halus 3. Homogen 4. Memenuhi uji keragaan bobot ( seragam dalam bobot ) atau keseragaman kandungan ( seragam dalam zat yang terkandung ) yang berlaku untuk pulveres yang mengandung obat keras, narkotik dan psikotropik. SYARAT-SYARAT SERBUK
  • 90.
     Syarat-syarat Tablet Keseragaman Ukuran : Diameter tablet tidak lebih dari tiga kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet.  Keseragaman Bobot SYARAT-SYARAT TABLET
  • 91.
     Waktu hancurtablet : tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal diatas kasa, kecuali fragmen yang berasal dari penyalut. Kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan ke- 5 tablet tidak lebih dari 15 menit untuk tablet tidak bersalut dan tidak lebih dari 60 menit untuk tablet bersalut gula dan bersalut selaput.  Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, ditempat sejuk, terlindung dari cahaya. (menurut FI III 1979 hal. 7) SYARAT-SYARAT TABLET
  • 92.
    Syarat-syarat Kapsul  Keseragamanbobot :  Waktu hancur : kecuali dinyatakan lain, waktu yang diperlukan untuk menghancurkan kapsul tidak boleh lebih dari 15 menit.  Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, sebaiknya berisi zat pengering, ditempat sejuk. (menurut FI III 1979 hal.6) SYARAT-SYARAT KAPSUL
  • 93.
    Syarat-syarat Suppositoria: Bahan dasar: harus dapat larut dalam air atau meleleh pada suhu tubuh Bobot : kecuali dinyatakan lain, bobot supositoria dengan dasar lemak coklat, untuk orang dewasa 3 gram dan untuk anak 2 gram. Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik, ditempat sejuk. (menurut FI III 1979 hal.32) SYARAT-SYARAT SUPPOSITORIA
  • 94.
  • 95.
    Kriteria Sediaan Serbuk Tidak bersifat higroskopik (kemampuan sesuatu untuk menyerap air)  Homogen dan kering  Homogenitasnya dipengaruhi ukuran partikel dan densitasnya / berat jenis  Memiliki derajat kehalusan tertentu
  • 96.
    Kriteria Sediaan Tablet Harus mengandung zat aktif dan zat tambahan yang memenuhi persyaratan.  Harus mengandung zat aktif homogen dan stabil.  Fisik harus cukup terhadap gangguan fisik atau mekanik.  Keseragaman bobot dan penampilan harus memenuhi persyaratan.  Terbebas dari kerusakan fisik.  Stabilitas fisik dan kimiawi cukup baik selama penyimpanan.  Zat aktif dapat dilepaskan secara homogen dalam waktu tertentu.
  • 97.
    Kriteria Sediaan Kapsulsecara umum  Stabil terhadap pemanasan atau pengeringan.  Harus homogen  Zat aktif tidak mudah teroksidasi
  • 98.
    Karakter sediaan kapsulkeras dan lunak  Kapsul keras : Terdiri atas tubuh dan tutup Tersedia dalam bentuk kosong Cara pakai peroral Bentuk hanya satu macam Isinya biasanya padat Kapsul lunak: Satu kesatuan Selalu sudah terisi Bisanya diberikan oral, vaginal, rectal, topical Bentuknya bermacam- macam Isinya biasanya cair
  • 99.
    Kriteria Sediaan Supositoria Digunakan untuk bagian rektal  Melebur pada suhu tubuh atau melarut dalam cairan tubuh  Tidak toksik  Dapat tercampur dengan bahan obat
  • 100.
    Kriteria suatu BSOsecara umum 1. Aman 2. Stabil dalam penyimpanan, menunjukkan kualitas fisik yang baik selama penyimpanan sesuai dengan batasan kadaluarsanya 3. Dapat bercampur dengan zat aktif, mampu membawa dan melepaskan zat aktif pada lokasi aksi/tempat pelepasan 4. Mampu melindungi zat aktif dari kemungkinan degradas 5. Efektif, efisien, ekonomis 6. Dikemas dalam kemasan yang sesuai