SINTAKSIS ( TATA KALIMAT )
SEMANTIK ( TATA MAKNA )
NANANG CENDRIONO, S.S., M.Pd.
SINTAKSIS
= ilmu yang mempelajari tentang kata dalam
hubungannya dengan kata lain dalam satu ujaran
= ilmu yang mempelajari penempatan kata-kata
menjadi kelompok kata
= ilmu yang mempelajari kalimat
PENGERTIAN KALIMAT
 Kalimat adalah suatu satuan gramatik yang dibatasi oleh
adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik
( Ramlan, 1982 : 6 )
 Kalimat adalah bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti
oleh kesenyapan, sedangkan informasinya menunjukkan bahwa
bagian ujaran itu sudah lengkap ( Gorys Keraf, 1984 :141 )
 Kalimat adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan
dengan subjek dan predikat dirakit secara logis.
 Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau
tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud
lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut
dan diakhiri intonasi akhir.
PENGELOMPOKAN KALIMAT BERDASARKAN FUNGSINYA
 Kalimat Pernyataan ( Kalimat Deklaratif ). Contoh: -
Kami baru saja makan. – Pada malam hari suasana
sepi.
 Kalimat Pertanyaan ( Kalimat Interogatif ). Contoh : -
Bagaimana memelihara burung ini ? – Bagaimana hasil
ujianmu ?
 Kalimat Perintah ( Kalimat Imperatif ). Contoh : -
Berikanlah sebagian rezekimu untuk anak yatim.
 Kalimat Seruan ( Kalimat Eksamatif ). Contoh : - Bukan
main, cantiknya !
SINTAKSIS
STRUKTUR SINTAKSIS:
- fungsi
 subjek, predikat, objek, keterangan,
pelengkap
- kategori
 nomina, verba, ajektifa, numeralia, adverbia
SINTAKSIS
SATUAN SINTAKSIS:
1. kata
2. frasa
3. klausa
4. kalimat
SINTAKSIS
1. Kata
= satuan terkecil dalam kalimat
Kelas kata terbagi menjadi:
1. Kata kerja (verba).2. Kata sifat (adjektiva), 3. Kata
keterangan ( adverbia), 4. Kata benda ( nomina ), 5.
kata ganti ( pronomina ), 6. Kata bilangan ( numeralia
)
2. Kelompok kata tugas : a. Kata sandang ( artikel ), b.
Kata depan ( preposisi ), c. Kata hubung ( konjungsi ),
d. Partikel , e. Kata seru ( interjeksi)
CONTOH KELAS KATA
 1. a. Verba transitif ( kata kerja yang membutuhkan objek ) :
Saya menulis surat.
 b. Verba intransitif ( kata kerja yang tidak memerlukan
objek) : Mereka duduk di taman.
 2. Kata sifat ( Adjektiva ) : adil, cemas, bagus.
 3. Kata keterangan ( adverbia ) : tempat, keadaan.
 4. Kata benda ( nomina ) : nenek, ayah, kantor, rumah.
 5. Kata ganti ( pronomina ) : a. Pronomina persona : kita-kita,
kamu sekalian, saya, aku. b. Pronomina penunjuk : ini, itu,
c. Pronomina penanya : siapa, apa, mengapa, dimana.
 6. Kata bilangan ( Numeralia ) : satu, sepertiga, lusin, gros,
kodi, pertama, kesatu.
CONTOH KATA TUGAS
 1. Kata sandang ( artikel ) : kata yang mendampingi kata
benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda.
 Macam-macam atikel :
 A. Artikel bermakna tunggal : sang guru, sang juara
 B. Artikel bermakna jamak : para petani, para guru
 C. Artikel bermakna netral : si manis, si hitam
 D. Artikel bermakna khusus : Sri Baginda, Hang Tuah
 2. Kata depan ( preposisi ) : kata yang selalu berada di depan
kata benda, kata sifat atau kata kerja untuk membentuk
gabungan kata depan.
 Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, kepada
CONTOH KATA HUBUNG
 3. Kata hubung ( konjungsi ) : kata yang berfungsi
menghubungkan dua kata atau dua kalimat.
 Macam- macam konjungsi :
 A. Konjungsi penambahan : dan, dan lagi, lagi pula
 B. Konjungsi urutan : lalu, lantas, kemudian.
 C. Konjungsi pilihan : atau
 D. Konjungsi perlawanan : tetapi, sedangkan
 E. Konjungsi menyatakan waktu : ketika, sejak, saat.
 F. Konjungsipengandaian : andaikata, seandainya.
 G. Konjungsi harapan/ tujuan :agar, supaya
CONTOH PARTIKEL
 4. Partikel : kategori atau unsur yang bertugas memulai,
mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam
komunikasi.
 Macam- macam partikel :
 A. Kah : Apakah Bapak Joko sudah datang?
 B. Kan : Tadi kan sudah dikasih tahu !
 C. Lah : Tidurlah hari sudah malam!
 D. Dong : Bagi dong kuenya.
 E. Pun : Membaca pun ia tak bisa.
SINTAKSIS
2. Frasa
= Suatu konstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih
yang membentuk satu kesatuan
Contoh : rumah ayah = muncul makna baru (milik),
rumah makan = muncul makna baru (untuk)
= gabungan morfem bebas (bukan morfem terikat)
 Makan malam , meja makan, baju putih.
SINTAKSIS
3. Klausa
= suatu konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa
kata yang mengandung hubungan fungsional ( S-P-O-K )
Contoh :
1. Adik membaca buku
2. Ana membeli sayur
3. Ika membuat kue
SINTAKSIS
4. Kalimat
= satuan sintaksis yg disusun dari satu konstituen dasar atau
lebih, dilengkapi konjungsi jika diperlukan, disertai
intonasi final.
Berdasarkan hubungan aktor- aksi kalimat dibedakan :
1. Kalimat aktif : Anak itu memetik bunga di taman.
2. Kalimat pasif : Badannya dilumuri minyak.
3. Kalimat resiprokal : Dua bersaudara itu mencintai dan
menyayangi.
SINTAKSIS
Jenis kalimat berdasarkan jumlah klausa:
kalimat tunggal ( kalimat yang terdiri atas satu klausa)
misal: Ayah membaca
kalimat majemuk ( kalimat yg terdiri atas dua klausa atau lebih)
misal: 1. Kalimat majemuk setara :
Ayah membaca di ruang tamu dan adik bermain di halaman.
2. Kalimat majemuk rapatan :
Pekerjaannya hanya makan. Pekerjaannya hanya tidur. Pekerjaannya hanya merokok
: Pekerjaannya hanya makan, tidur dan merokok.
3. Kalimat majemuk bertingkat :
Kemarin ayah mencuci motor ( induk kalimat )
Ketika matahari berada di ufuk timur. ( anak kalimat pengganti ket waktu )
Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor.
SEMANTIK ( TATA MAKNA )
SEMANTIK adalah Ilmu Bahasa Indonesia yang
mempelajari tentang makna kata.
ANEKA MACAM MAKNA :
1. Makna Denotatif.
2. Makna Konotatif.
3. Makna Leksikal.
4. Makna Gramatikal.
ANEKA PERUBAHAN MAKNA
 1. Makna meluas. Contoh : - saudara, putra.
 2. Makna menyempit. Contoh : - sarjana, pendeta.
 3. Peyoratif. Contoh : -bini, bunting.
 4. Amelioratif. Contoh : - tunawisna, anda.
 5. Sinestesia. Contoh : - Nasehat guruku pahit benar.
 6. Asosiasi. Contoh : - Kursi itu telah lama di incarnya.
 7. Eufemia ( penghalusan makna ) :- Lembaga
Pemasyarakatan, - Pemutusan Hubungan Kerja.
 8. Disfemia ( pengasaran makna ) : - Setelah dinyatakan
melanggar disiplin kerja Pak Tirto masuk kotak.
PERTALIAN SEMANTIK
 1. Homonim
 2. Homofon.
 3. Homograf.
 4. Hiponim.
 5 Polisemi.
 6. Sinonim.
 7. Antonim.
 8. Akronim.
SEKIAN

SINTAKSIS DAN SEMANTIK bahasa indonesia.ppt

  • 1.
    SINTAKSIS ( TATAKALIMAT ) SEMANTIK ( TATA MAKNA ) NANANG CENDRIONO, S.S., M.Pd.
  • 2.
    SINTAKSIS = ilmu yangmempelajari tentang kata dalam hubungannya dengan kata lain dalam satu ujaran = ilmu yang mempelajari penempatan kata-kata menjadi kelompok kata = ilmu yang mempelajari kalimat
  • 3.
    PENGERTIAN KALIMAT  Kalimatadalah suatu satuan gramatik yang dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun atau naik ( Ramlan, 1982 : 6 )  Kalimat adalah bagian dari ujaran yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan, sedangkan informasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap ( Gorys Keraf, 1984 :141 )  Kalimat adalah satuan pikiran atau perasaan yang dinyatakan dengan subjek dan predikat dirakit secara logis.  Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut dan diakhiri intonasi akhir.
  • 4.
    PENGELOMPOKAN KALIMAT BERDASARKANFUNGSINYA  Kalimat Pernyataan ( Kalimat Deklaratif ). Contoh: - Kami baru saja makan. – Pada malam hari suasana sepi.  Kalimat Pertanyaan ( Kalimat Interogatif ). Contoh : - Bagaimana memelihara burung ini ? – Bagaimana hasil ujianmu ?  Kalimat Perintah ( Kalimat Imperatif ). Contoh : - Berikanlah sebagian rezekimu untuk anak yatim.  Kalimat Seruan ( Kalimat Eksamatif ). Contoh : - Bukan main, cantiknya !
  • 5.
    SINTAKSIS STRUKTUR SINTAKSIS: - fungsi subjek, predikat, objek, keterangan, pelengkap - kategori  nomina, verba, ajektifa, numeralia, adverbia
  • 6.
    SINTAKSIS SATUAN SINTAKSIS: 1. kata 2.frasa 3. klausa 4. kalimat
  • 7.
    SINTAKSIS 1. Kata = satuanterkecil dalam kalimat Kelas kata terbagi menjadi: 1. Kata kerja (verba).2. Kata sifat (adjektiva), 3. Kata keterangan ( adverbia), 4. Kata benda ( nomina ), 5. kata ganti ( pronomina ), 6. Kata bilangan ( numeralia ) 2. Kelompok kata tugas : a. Kata sandang ( artikel ), b. Kata depan ( preposisi ), c. Kata hubung ( konjungsi ), d. Partikel , e. Kata seru ( interjeksi)
  • 8.
    CONTOH KELAS KATA 1. a. Verba transitif ( kata kerja yang membutuhkan objek ) : Saya menulis surat.  b. Verba intransitif ( kata kerja yang tidak memerlukan objek) : Mereka duduk di taman.  2. Kata sifat ( Adjektiva ) : adil, cemas, bagus.  3. Kata keterangan ( adverbia ) : tempat, keadaan.  4. Kata benda ( nomina ) : nenek, ayah, kantor, rumah.  5. Kata ganti ( pronomina ) : a. Pronomina persona : kita-kita, kamu sekalian, saya, aku. b. Pronomina penunjuk : ini, itu, c. Pronomina penanya : siapa, apa, mengapa, dimana.  6. Kata bilangan ( Numeralia ) : satu, sepertiga, lusin, gros, kodi, pertama, kesatu.
  • 9.
    CONTOH KATA TUGAS 1. Kata sandang ( artikel ) : kata yang mendampingi kata benda atau yang membatasi makna jumlah orang atau benda.  Macam-macam atikel :  A. Artikel bermakna tunggal : sang guru, sang juara  B. Artikel bermakna jamak : para petani, para guru  C. Artikel bermakna netral : si manis, si hitam  D. Artikel bermakna khusus : Sri Baginda, Hang Tuah  2. Kata depan ( preposisi ) : kata yang selalu berada di depan kata benda, kata sifat atau kata kerja untuk membentuk gabungan kata depan.  Preposisi dasar : di, ke, dari, pada, kepada
  • 10.
    CONTOH KATA HUBUNG 3. Kata hubung ( konjungsi ) : kata yang berfungsi menghubungkan dua kata atau dua kalimat.  Macam- macam konjungsi :  A. Konjungsi penambahan : dan, dan lagi, lagi pula  B. Konjungsi urutan : lalu, lantas, kemudian.  C. Konjungsi pilihan : atau  D. Konjungsi perlawanan : tetapi, sedangkan  E. Konjungsi menyatakan waktu : ketika, sejak, saat.  F. Konjungsipengandaian : andaikata, seandainya.  G. Konjungsi harapan/ tujuan :agar, supaya
  • 11.
    CONTOH PARTIKEL  4.Partikel : kategori atau unsur yang bertugas memulai, mempertahankan, atau mengukuhkan sebuah kalimat dalam komunikasi.  Macam- macam partikel :  A. Kah : Apakah Bapak Joko sudah datang?  B. Kan : Tadi kan sudah dikasih tahu !  C. Lah : Tidurlah hari sudah malam!  D. Dong : Bagi dong kuenya.  E. Pun : Membaca pun ia tak bisa.
  • 12.
    SINTAKSIS 2. Frasa = Suatukonstruksi yang terdiri dari dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan Contoh : rumah ayah = muncul makna baru (milik), rumah makan = muncul makna baru (untuk) = gabungan morfem bebas (bukan morfem terikat)  Makan malam , meja makan, baju putih.
  • 13.
    SINTAKSIS 3. Klausa = suatukonstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung hubungan fungsional ( S-P-O-K ) Contoh : 1. Adik membaca buku 2. Ana membeli sayur 3. Ika membuat kue
  • 14.
    SINTAKSIS 4. Kalimat = satuansintaksis yg disusun dari satu konstituen dasar atau lebih, dilengkapi konjungsi jika diperlukan, disertai intonasi final. Berdasarkan hubungan aktor- aksi kalimat dibedakan : 1. Kalimat aktif : Anak itu memetik bunga di taman. 2. Kalimat pasif : Badannya dilumuri minyak. 3. Kalimat resiprokal : Dua bersaudara itu mencintai dan menyayangi.
  • 15.
    SINTAKSIS Jenis kalimat berdasarkanjumlah klausa: kalimat tunggal ( kalimat yang terdiri atas satu klausa) misal: Ayah membaca kalimat majemuk ( kalimat yg terdiri atas dua klausa atau lebih) misal: 1. Kalimat majemuk setara : Ayah membaca di ruang tamu dan adik bermain di halaman. 2. Kalimat majemuk rapatan : Pekerjaannya hanya makan. Pekerjaannya hanya tidur. Pekerjaannya hanya merokok : Pekerjaannya hanya makan, tidur dan merokok. 3. Kalimat majemuk bertingkat : Kemarin ayah mencuci motor ( induk kalimat ) Ketika matahari berada di ufuk timur. ( anak kalimat pengganti ket waktu ) Ketika matahari berada di ufuk timur, ayah mencuci motor.
  • 16.
    SEMANTIK ( TATAMAKNA ) SEMANTIK adalah Ilmu Bahasa Indonesia yang mempelajari tentang makna kata. ANEKA MACAM MAKNA : 1. Makna Denotatif. 2. Makna Konotatif. 3. Makna Leksikal. 4. Makna Gramatikal.
  • 17.
    ANEKA PERUBAHAN MAKNA 1. Makna meluas. Contoh : - saudara, putra.  2. Makna menyempit. Contoh : - sarjana, pendeta.  3. Peyoratif. Contoh : -bini, bunting.  4. Amelioratif. Contoh : - tunawisna, anda.  5. Sinestesia. Contoh : - Nasehat guruku pahit benar.  6. Asosiasi. Contoh : - Kursi itu telah lama di incarnya.  7. Eufemia ( penghalusan makna ) :- Lembaga Pemasyarakatan, - Pemutusan Hubungan Kerja.  8. Disfemia ( pengasaran makna ) : - Setelah dinyatakan melanggar disiplin kerja Pak Tirto masuk kotak.
  • 18.
    PERTALIAN SEMANTIK  1.Homonim  2. Homofon.  3. Homograf.  4. Hiponim.  5 Polisemi.  6. Sinonim.  7. Antonim.  8. Akronim.
  • 19.