KELOMPOK II :
IKA OKTARIYANTI
ISLAMI NURUL HUDA
SRI MAHDA LENA
WELLY ANDRI
SISTEM IMUN
 Definisi : sel dan molekul yang bertanggung jawab
dalam imunitas
 Respon imun non-spesifik
 Ada sejak lahir
 Tidak memiliki target
 Terjadi dalam beberapa menit hingga jam
menyebabkan reaksi inflamasi.
FUNGSI RESPON IMUN
 Pertahanan
 Homeostatis
 Mengenal adanya perubahan dan secara cepat
membuang sel abnormal
RESPON IMUN
 Tahapan :
 Deteksi & mengenali benda asing
 Komunikasi dengan sel lain untuk merespon
 Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon
 Destruksi atau supresi penginvasi
Mekanisme Pembentukan
Kekebalan Tubuh
Respon
imun
Non-spesifik
Fagositosis
Spesifik
Inflamasi
Imunitas
humoral
(antibodi)
Imunitas
diperantai
sel (sel-sel)
Patogen dalam
tubuh
Pembekuan
darah
Dalam tubuhLuar tubuh
Penghalang
misalnya kulit
Luka
Patogen misalnya
bakteri
Lisozim
dalam
keringat
SISTEM PERTAHANAN NON SPESIFIK
Terdiri atas :
 Pertahanan fisik
 Pertahanan mekanik
 Pertahanan biokimia
 Pertahanan seluler
 Pertahanan humoral
Pertahanan Fisik
Manusia punya dua pertahanan fisik, yaitu:
 Kulit
 Berfungsi untuk mengatur suhu tubuh
 Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan dan
benturan
 Kulit juga mengeluarkan minyak yang digunakan untuk
menjaga kelembaban kulit.
 Membran mukosa pada saluran pernapasan
 Melindungi benda asing yang ikut masuk ketika
bernapas. Benda asing yang masuk akan tersaring
dengan adanya rambut-rambut halus di dalam saluran
pernapasan.
Pertahanan Mekanik
Silia
Pertahan mekanik
berupasel-sel bersilia dalam
saluran pernapasan
Pertahanan Biokimia
 Pertahanan biokimia tubuh dilakukan dengan cara
sekresi getah dari bebagai kelenjar atau organ.
 Contoh : Kulit mengeluarkan minyak yang digunakan
untuk menjaga kelembaban kulit.
Pertahanan Humoral
 Pertahanan humoral terdiri atas:
A. CRP, merupakan salah satu contoh dari protein fase
akut, yaitu berbagai protein yang meningkat kadarnya
dalam darah pada infeksi akut.
Terdiri dari 9 komponen  C1-C9
B. Pertahanan interferon, yang menyebabkan sel jaringan
yang belum terinfeksi menjadi tahan virus. Di samping
itu dapat meningkatkan aktifitas sitotoksik Natural
Killer Cell (sel NK). Sel yang terinfeksi virus atau
menjadi ganas akan menunjukkan perubahan di
permukaannya sehingga dikenali oleh sel NK yang
kemudian membunuhnya.
Pertahanan interferon
 Interferon dan
Protein lainnya
akan aktif jika ada
sel yang
terinfeksi.
 Peran interferon
yang lain :
meningkatkan
aktivitas
fagositosis
makrofag dan
merangsang
produksi
antibodi.
1
2
3
4
Interferon
aktif
Interferon
molecules
5
Interferon
menstimulasikan
sel
HOST CELL 2
Melindungi dari virus
melalui interferon
HOST CELL 1 membuat
interferon; terbunuh oleh
virus
VIRUS
Viral nucleic acid
mRNA
New viruses
6
C. Pertahanan Komplemen
Pertahanan komplemen, berperan meningkatkan
fagositosis (opsonisasi) dan mempermudah destruksi
bakteri dan parasit dengan cara
1. menghancurkan membran bakteri
2. melepaskan bahan kemotaktik  makrofag 
ketempat bakteri
3. opsonisasi  memudahkan makrofag mengenali dan
memakan bakteri
D. Inflamasi
 Inflamasi  pembengkakan jaringan merupakan
reaksi cepat terhadap kerusakan jaringan.
 Tanda inflamasi :
 Timbul warna kemerahan.
 Timbul panas
 Terjadi pembengkakan
 Timbul rasa sakit
Figure 43.8-3
Pathogen Splinter
Mast
cell
Macro-
phage
Capillary
Red
blood cells
Neutrophil
Signaling
molecules
Movement
of fluid
Phagocytosis
MEKANISME INFLAMASI
Pertahanan Seluler
Pertahanan seluler
manusia yaitu ada pada
sel darah putih leukosit.
Pertahanan dari leukosit
disebut dengan fagosit.
Fagosit yaitu Proses
penghilangan kuman
penyakit yang masuk ke
dalam tubuh dengan
cara dimakan oleh sel
leukosit, yaitu limfosit.
Proses Fagosit
Kulit yang tergores mengirimkan
Signal pembuluh darah.
1 2 3
Sel fagosit dari pembuluh darah
berdifusi ke arah luka
Sel fagosit memakan
Kuman pada kulit terluka
Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)

Sistem imunitas bawaan (non spesifik respon)

  • 1.
    KELOMPOK II : IKAOKTARIYANTI ISLAMI NURUL HUDA SRI MAHDA LENA WELLY ANDRI
  • 2.
    SISTEM IMUN  Definisi: sel dan molekul yang bertanggung jawab dalam imunitas  Respon imun non-spesifik  Ada sejak lahir  Tidak memiliki target  Terjadi dalam beberapa menit hingga jam menyebabkan reaksi inflamasi.
  • 3.
    FUNGSI RESPON IMUN Pertahanan  Homeostatis  Mengenal adanya perubahan dan secara cepat membuang sel abnormal
  • 4.
    RESPON IMUN  Tahapan:  Deteksi & mengenali benda asing  Komunikasi dengan sel lain untuk merespon  Rekruitmen bantuan dan koordinasi respon  Destruksi atau supresi penginvasi
  • 5.
    Mekanisme Pembentukan Kekebalan Tubuh Respon imun Non-spesifik Fagositosis Spesifik Inflamasi Imunitas humoral (antibodi) Imunitas diperantai sel(sel-sel) Patogen dalam tubuh Pembekuan darah Dalam tubuhLuar tubuh Penghalang misalnya kulit Luka Patogen misalnya bakteri Lisozim dalam keringat
  • 6.
    SISTEM PERTAHANAN NONSPESIFIK Terdiri atas :  Pertahanan fisik  Pertahanan mekanik  Pertahanan biokimia  Pertahanan seluler  Pertahanan humoral
  • 7.
    Pertahanan Fisik Manusia punyadua pertahanan fisik, yaitu:  Kulit  Berfungsi untuk mengatur suhu tubuh  Melindungi bagian dalam tubuh dari gesekan dan benturan  Kulit juga mengeluarkan minyak yang digunakan untuk menjaga kelembaban kulit.  Membran mukosa pada saluran pernapasan  Melindungi benda asing yang ikut masuk ketika bernapas. Benda asing yang masuk akan tersaring dengan adanya rambut-rambut halus di dalam saluran pernapasan.
  • 8.
  • 9.
    Pertahanan Biokimia  Pertahananbiokimia tubuh dilakukan dengan cara sekresi getah dari bebagai kelenjar atau organ.  Contoh : Kulit mengeluarkan minyak yang digunakan untuk menjaga kelembaban kulit.
  • 10.
    Pertahanan Humoral  Pertahananhumoral terdiri atas: A. CRP, merupakan salah satu contoh dari protein fase akut, yaitu berbagai protein yang meningkat kadarnya dalam darah pada infeksi akut. Terdiri dari 9 komponen  C1-C9 B. Pertahanan interferon, yang menyebabkan sel jaringan yang belum terinfeksi menjadi tahan virus. Di samping itu dapat meningkatkan aktifitas sitotoksik Natural Killer Cell (sel NK). Sel yang terinfeksi virus atau menjadi ganas akan menunjukkan perubahan di permukaannya sehingga dikenali oleh sel NK yang kemudian membunuhnya.
  • 11.
    Pertahanan interferon  Interferondan Protein lainnya akan aktif jika ada sel yang terinfeksi.  Peran interferon yang lain : meningkatkan aktivitas fagositosis makrofag dan merangsang produksi antibodi. 1 2 3 4 Interferon aktif Interferon molecules 5 Interferon menstimulasikan sel HOST CELL 2 Melindungi dari virus melalui interferon HOST CELL 1 membuat interferon; terbunuh oleh virus VIRUS Viral nucleic acid mRNA New viruses 6
  • 12.
    C. Pertahanan Komplemen Pertahanankomplemen, berperan meningkatkan fagositosis (opsonisasi) dan mempermudah destruksi bakteri dan parasit dengan cara 1. menghancurkan membran bakteri 2. melepaskan bahan kemotaktik  makrofag  ketempat bakteri 3. opsonisasi  memudahkan makrofag mengenali dan memakan bakteri
  • 13.
    D. Inflamasi  Inflamasi pembengkakan jaringan merupakan reaksi cepat terhadap kerusakan jaringan.  Tanda inflamasi :  Timbul warna kemerahan.  Timbul panas  Terjadi pembengkakan  Timbul rasa sakit
  • 14.
    Figure 43.8-3 Pathogen Splinter Mast cell Macro- phage Capillary Red bloodcells Neutrophil Signaling molecules Movement of fluid Phagocytosis MEKANISME INFLAMASI
  • 15.
    Pertahanan Seluler Pertahanan seluler manusiayaitu ada pada sel darah putih leukosit. Pertahanan dari leukosit disebut dengan fagosit. Fagosit yaitu Proses penghilangan kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh dengan cara dimakan oleh sel leukosit, yaitu limfosit.
  • 16.
    Proses Fagosit Kulit yangtergores mengirimkan Signal pembuluh darah. 1 2 3 Sel fagosit dari pembuluh darah berdifusi ke arah luka Sel fagosit memakan Kuman pada kulit terluka