SUARA
HATI
Petrus Suryanto,
S.S
TUJUAN
PEMBELAJARAN
Siswa mampu mensyukuri anugerah
suara hati yang dianugerahkan Allah
dan mampu bertindak sesuai dengan
suara hati, sehingga mampu bersikap
kritis dan bertanggung jawab terhadap
keputusan dan pilihan hidupnya.
ETIMOLOGIS SUARA
HATI
•Suara hati : conscientia
(=Latin) atau conscience
(Inggris), yang berasal dari
kata conscio.
•Concientia : kesadaran,
pengetahuan. Cons:
menyertai, Scientia :
Pengetahuan.
•Jadi, Conscientia: pengetahuan
yang menyertai tindakan.
•Hati nurani: kesadaran moral yang
tumbuh dalam hati manusia untuk
menilai perbuatan itu baik atau buruk,
benar atau salah. Kesadaran moral
itulah bentuk tanggung jawab dari
pribadi manusia.
SUARA
HATI
•Suara hati menjadi benteng terakhir agar
seseorang membuat keputusan yang
tepat. Suara hati merupakan rasa intuitif
(kedalaman batin seseorang) untuk
membedakan yang baik dan benar.
_Santo Thomas Aquinas
Mengamati pengalaman hidup
sendiri tentang peranan suara
hati dalam hidup sehari-
hari sebagai pelajar.
•Hati nurani merupakan kesadaran moral yang timbul
dan tumbuh dalam hati manusia, sedangkan hati nurani
secara sempit dapat diartikan sebagai penerapan kesadaran moral dalam
situasi konkret, yang menilai suatu tindakan manusia atas buruk
baiknya.
Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan
jujur,
walaupun dapat keliru.
• Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau
kemampuan khusus untuk membedakan perbuatan baik
atau
perbuatan buruk, serta menilai baik-buruknya perbuatan itu
berdasarkan
akal budi. Conscience atau hati nurani merupakan hasil dialog
pribadi kita yang terdalam dengan Allah
ketika kita menghadapi dan
menanggapi situasi hidup sehari – hari.
Penyebab
suara hati
menjadi
tumpul?
•Galatia 5: 17 Santo Paulus mengatakan bahwa kita harus
memberikan diri dipimpin oleh Roh.
Kita harus berusaha memenangkan hati nurani
kita
dan mengalahkan kecenderungan kita yang menyesatkan. Kita
harus
peka terhadap
sapaan dan
rahmat Allah.
AJARAN GEREJA
• Gereja melalui Konsili Vatikan II, khususnya dalam Gaudium
et Spes Art. 16, antara lain dikatakan, “Tidak jarang terjadi,
bahwa hati nurani keliru karena ketidaktahuan yang tak teratasi.
Karena hal itu, ia tidak kehilangan martabatnya. Hal itu
sebenarnya tak perlu terjadi kalau manusia berikhtiar untuk
mencari yang benar dan baik”
• Itu artinya manusia tidak boleh tunduk dan
mengalah pada situasi yang membelenggu
suara hati. Dengan bantuan Roh Allah kita
dimampukan untuk mengalahkan kekuatan dahsyat yang
menguasai suara hati kita, yang oleh Santo Paulus dinamai
kuasa/ keinginan daging.
FUNGSI/CARA KERJA SUARA
HATI
• Sebelum bertindak, ia berfungsi sebagai petunjuk (indeks), yang
mengingatkan pengetahuan kita bahwa ada yang baik dan ada yang buruk.
• Pada saat-saat menjelang bertindak, ia bertindak sebagai hakim
(iudeks), yang menyuruh kita melakukan yang baik dan
melarang/menghindari yang jahat. Selama perbuatan itu belum selesai,
suara hati akan bekerja terus antara menyuruh melakukan yang baik dan
melarang melakukan yang jahat.
•Sesudah tindakan selesai dilakukan, ia berfungsi
memberikan
vonis (vindeks), yang akan menyatakan apakah perbuatan kita itu
tepat
atau tidak tepat. Bila yang kita lakukan itu benar, ia akan memberikan
pujian sehingga kita merasakan ketenangan, tetapi bila yang kita lakukan
itu
yang jahat dan salah maka ia akan memberikan hukuman, yang
membuat
PEMBINAAN SUARA
HATI
1.Mengikuti suara hati dalam segala hal
• Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati
nuraninya, hati nurani akan semakin terang
dan berwibawa.
• Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati,
keyakinannya akan menjadi sehat dan
kuat.
Dipercayai orang lain, karena memiliki hati yang murni
dan mesra dengan Allah. “Berbahagialah orang
yang murni hatinya, karena mereka akan
memandang Allah.” (Mat 5: 8).
2. MENCARI KETERANGAN
PADA
SUMBER YANG BAIK
• Dengan membaca: Kitab Suci, Dokumen-Dokumen
Gereja, dan buku-buku lain yang bermutu.
• Dengan bertanya kepada orang yang punya
pengetahuan/ pengalaman dan dapat dipercaya
• Ikut dalam kegiatan rohani, misalnya rekoleksi,
retret, dsb.
• Koreksi diri atau introspeksi
• Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat
selalu mengarahkan hidup kita.
3. MENJAGA KEMURNIAN
HATI
• Menjaga kemurnian hati terwujud dengan
melepaskan emosi dan nafsu, serta tanpa
pamrih, yang nampak dalam tiga hal:
• a). Maksud yang lurus (recta intentio): ia konsisten
dengan apa yang direncanakan, tanpa dibelokkan ke
kiri atau ke kanan.
• b). Pengaturan emosi (ordinario affectum): ia
tidak menentukan keputusan secara emosional.
• c). Pemurnian hati (purification cordis): tidak
ada kepentingan pribadi atau maksud-
maksud tertentu di balik keputusan yang
diambil.
Suara hati adalah tempat di mana
Allah membisikkan apa yang boleh
kita lakukan dan apa yang tidak
boleh kita lakukan. Maka,
menaati suara hati sama
artinya menaati Allah
sendiri.
Suara-Hati-pendidihhkan-Agama-1 (1).pptx

Suara-Hati-pendidihhkan-Agama-1 (1).pptx

  • 1.
  • 2.
    TUJUAN PEMBELAJARAN Siswa mampu mensyukurianugerah suara hati yang dianugerahkan Allah dan mampu bertindak sesuai dengan suara hati, sehingga mampu bersikap kritis dan bertanggung jawab terhadap keputusan dan pilihan hidupnya.
  • 3.
    ETIMOLOGIS SUARA HATI •Suara hati: conscientia (=Latin) atau conscience (Inggris), yang berasal dari kata conscio. •Concientia : kesadaran, pengetahuan. Cons: menyertai, Scientia : Pengetahuan.
  • 4.
    •Jadi, Conscientia: pengetahuan yangmenyertai tindakan. •Hati nurani: kesadaran moral yang tumbuh dalam hati manusia untuk menilai perbuatan itu baik atau buruk, benar atau salah. Kesadaran moral itulah bentuk tanggung jawab dari pribadi manusia.
  • 5.
    SUARA HATI •Suara hati menjadibenteng terakhir agar seseorang membuat keputusan yang tepat. Suara hati merupakan rasa intuitif (kedalaman batin seseorang) untuk membedakan yang baik dan benar. _Santo Thomas Aquinas
  • 6.
    Mengamati pengalaman hidup sendiritentang peranan suara hati dalam hidup sehari- hari sebagai pelajar.
  • 8.
    •Hati nurani merupakankesadaran moral yang timbul dan tumbuh dalam hati manusia, sedangkan hati nurani secara sempit dapat diartikan sebagai penerapan kesadaran moral dalam situasi konkret, yang menilai suatu tindakan manusia atas buruk baiknya. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru. • Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau kemampuan khusus untuk membedakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, serta menilai baik-buruknya perbuatan itu berdasarkan akal budi. Conscience atau hati nurani merupakan hasil dialog pribadi kita yang terdalam dengan Allah ketika kita menghadapi dan menanggapi situasi hidup sehari – hari.
  • 9.
  • 10.
    •Galatia 5: 17Santo Paulus mengatakan bahwa kita harus memberikan diri dipimpin oleh Roh. Kita harus berusaha memenangkan hati nurani kita dan mengalahkan kecenderungan kita yang menyesatkan. Kita harus peka terhadap sapaan dan rahmat Allah.
  • 12.
    AJARAN GEREJA • Gerejamelalui Konsili Vatikan II, khususnya dalam Gaudium et Spes Art. 16, antara lain dikatakan, “Tidak jarang terjadi, bahwa hati nurani keliru karena ketidaktahuan yang tak teratasi. Karena hal itu, ia tidak kehilangan martabatnya. Hal itu sebenarnya tak perlu terjadi kalau manusia berikhtiar untuk mencari yang benar dan baik” • Itu artinya manusia tidak boleh tunduk dan mengalah pada situasi yang membelenggu suara hati. Dengan bantuan Roh Allah kita dimampukan untuk mengalahkan kekuatan dahsyat yang menguasai suara hati kita, yang oleh Santo Paulus dinamai kuasa/ keinginan daging.
  • 14.
    FUNGSI/CARA KERJA SUARA HATI •Sebelum bertindak, ia berfungsi sebagai petunjuk (indeks), yang mengingatkan pengetahuan kita bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. • Pada saat-saat menjelang bertindak, ia bertindak sebagai hakim (iudeks), yang menyuruh kita melakukan yang baik dan melarang/menghindari yang jahat. Selama perbuatan itu belum selesai, suara hati akan bekerja terus antara menyuruh melakukan yang baik dan melarang melakukan yang jahat. •Sesudah tindakan selesai dilakukan, ia berfungsi memberikan vonis (vindeks), yang akan menyatakan apakah perbuatan kita itu tepat atau tidak tepat. Bila yang kita lakukan itu benar, ia akan memberikan pujian sehingga kita merasakan ketenangan, tetapi bila yang kita lakukan itu yang jahat dan salah maka ia akan memberikan hukuman, yang membuat
  • 15.
    PEMBINAAN SUARA HATI 1.Mengikuti suarahati dalam segala hal • Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati nuraninya, hati nurani akan semakin terang dan berwibawa. • Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercayai orang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra dengan Allah. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah.” (Mat 5: 8).
  • 16.
    2. MENCARI KETERANGAN PADA SUMBERYANG BAIK • Dengan membaca: Kitab Suci, Dokumen-Dokumen Gereja, dan buku-buku lain yang bermutu. • Dengan bertanya kepada orang yang punya pengetahuan/ pengalaman dan dapat dipercaya • Ikut dalam kegiatan rohani, misalnya rekoleksi, retret, dsb. • Koreksi diri atau introspeksi • Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu mengarahkan hidup kita.
  • 17.
    3. MENJAGA KEMURNIAN HATI •Menjaga kemurnian hati terwujud dengan melepaskan emosi dan nafsu, serta tanpa pamrih, yang nampak dalam tiga hal: • a). Maksud yang lurus (recta intentio): ia konsisten dengan apa yang direncanakan, tanpa dibelokkan ke kiri atau ke kanan. • b). Pengaturan emosi (ordinario affectum): ia tidak menentukan keputusan secara emosional. • c). Pemurnian hati (purification cordis): tidak ada kepentingan pribadi atau maksud- maksud tertentu di balik keputusan yang diambil.
  • 18.
    Suara hati adalahtempat di mana Allah membisikkan apa yang boleh kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Maka, menaati suara hati sama artinya menaati Allah sendiri.