UNIVERSITAS KRISTEN PALANGKA RAYA
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
TUGAS MATA KULIAH GEOLOGI TEKNIK
Judul :
Pengertian Geoteknik dan Pemanfaatan Serta
Pelaksanaannya pada Pekerjaan Jembatan
Dosen Pembimbing :
ARIA HANSEN, ST. MT.
Kelompok 2 :
ARIF WISTONO NIM. 233906
DOMINIKUS ADI PUTRA LUMBANRAJA
NIM. 233938
YUDI HILMAN NIM. 233937
TEKNIK SIPIL KELAS B
PENGERTIAN GEOLOGI TEKNIK
DAN SURVEY GEOTEKNIK
Geologi Teknik (Geoteknik) merupakan
sebuah ilmu yang mempelajari tentang
gejala-gejala geologi dari aspek kekuatan
dan kelemahan geologi, dimana
diterapkan dalam pembangunan
infrastuktur seperti tahap menentukan
lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan
pembangunan dan pemeliharaan hasil
kerja keteknikan.
Survey geologi teknik adalah proses
pengumpulan data dan informasi tentang
karakteristik geologi dan kondisi tanah di suatu
lokasi tertentu. Tujuannya adalah untuk
memahami kondisi geologi dan geoteknik di
area tersebut, yang nantinya pemanfaatannya
sebagai dasar untuk perencanaan, desain, dan
konstruksi proyek-proyek seperti bangunan,
jembatan, terowongan, atau infrastruktur
lainnya.
Berita dari kanal
ANTARANEWS.COM
memuat berita tentang sangat
pentingnya survey geoteknik
pada Pembangunan infrastruktur.
“Ketersediaan data
tanah dan batuan yang
memadai kunci dan
mutlak diperlukan
untuk fondasi berbagai
bangunan
infrastruktur”
PEMANFAATAN DAN PELAKSANAAN
GEOTEKNIK PADA PEKERJAAN JEMBATAN
SURVEY GEOTEKNIK
PADA PEKERJAAN JEMBATAN
Penyelidikan
Lapangan
Penyelidikan
Laboratorium
TUJUAN SURVEY GEOTEKNIK PADA PEKERJAAN JEMBATAN
 Menentukan jenis dan kedalaman pondasi
 Mengevaluasi beban terhadap daya dukung tanah
dan pondasi
 Memperkirakan penurunan tanah
 Menentukan potential problem, misal : tanah
ekspansif, tanah mudah longsor, dll
 Memperkirakan muka air tanah
 Memperkirakan tekanan lateral tanah, misal : untuk
dinding penahan tanah, turap, abutmen
 Memperkirakan kestabilan konstruksi timbunan dan
lereng
 Menentukan metode pelaksanaan (contruction
method)
SURVEY GEOTEKNIK YANG UMUM DILAKUKAN
STANDARD PENETRATION TEST (SPT)
CPT (SONDIR)
PENGAMBILAN SAMPEL TANAH
UJI LABORATORIUM
Penentuan Jumlah Titik Minimum
Penyelidikan Tanah Berdasarkan
SNI 8460 : 2017
Untuk Jembatan
» Untuk jembatan konvensional
dengan bentang < 50 m: minimum 1
titik pada tiap abutmen dan pilar per
2 lajur lalu lintas
» Untuk jembatan khusus dengan
bentang ≥ 50 m atau jembatan di
laut:
ditentukan oleh tenaga ahli
geoteknik
Sondir test adalah suatu tindakan pengujian penetrasi yang mempunyai tujuan
untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan dan mengetahui
(lapisan tanah keras). Pengujian sondir bermaksud untuk mengetahui perlawanan
konus atau perlawanan dari bawah. Sedangkan perlawanan geser tanah sendiri
tanah terhadap selubung bikonus dengan satuan gaya persatuan panjang.
Uji SPT adalah metode uji tanah in-situ yang dilaksanakan guna mengetahui
sifat rekayasa geoteknik tanah bawah permukaan, terutama untuk tanah
tanpa kohesi. Standard Penetration Test (SPT) dilaksanakan bersamaan
dengan pengeboran, baik untuk mengetahui sifat perlawanan dinamik tanah
juga sekaligus melakukan pengambilan sampel tanah UDS (Undisturbed
Sample) dengan teknik penumbukan.
Pengambilan Sampel Tanah (UDS) adalah pengambilan sampel tanah yang masih
menunjukkan sifat asli tanah. Sampel ini secara ideal tidak mengalami perubahan
struktur, kadar air dan susunan kimia. Sampel tanah yang asli tidak mungkin diperoleh,
tetapi kerusakan struktur tanah dapat dibatasi sekecil mungkin. Sampel ini kemudian
dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji lebih lanjut untuk mendapatkan informasi
geoteknik.
Uji Laboratorium adalah serangkaian pengujian dari sampel tanah (UDS) untuk mendapatkan
informasi geoteknik yang dibutuhkan sebagai salah satu bahan dalam perencanaan suatu
struktur bangunan yang aman namun tetap efisien. Contoh uji laboratorium ini yaitu : kadar air,
berat jenis, uji saringan, uji konsolidasi, uji CBR, uji keausan, dll.
UJI SPT (Standard Penetration Test)
PROSEDUR UJI
 Dapat digunakan hampir di semua
jenis tanah
 Dapat menembus lapisan lensa dan
tanah keras
 Mendapatkan sampel tanah
 Korelasi empiris parameter tanah
banyak
Prosedur pelaksanaan dan hasil
uji SPT mengacu pada SNI 4153 :
2008
KELEBIHAN
 Relatif mahal dan lama
 Profil tanah tidak menerus (sampel
tanah diambil tiap 2 meter)
 Perlu ketelitian dalam pelaksanaan
KEKURANGAN
UJI CPT (SONDIR)
PROSEDUR UJI
 Cukup ekonomis dan sederhana
 Dapat menentukan daya dukung
tanah dengan baik
 Dapat menentukan dengan cepat
letak lapisan tanah keras
 Dapat memperkirakan profil
kekuatan tanah secara menerus
Prosedur pelaksanaan dan hasil
uji sondir mengacu pada ASTM D-
3441 atau SNI 2827 : 2008
KELEBIHAN
 Sondir mekanis tidak cocok
digunakan pada tanah lempung
yang sangat lunak
 Jika terdapat batuan lepas atau
lensa bisa memberikan indikasi
lapisan tanah keras yang salah
 Jika alat tidak lurus dan tidak
bekerja dengan baik, maka hasil uji
tidak valid
 Tidak didapatkan sampel tanah
KEKURANGAN
PENGAMBILAN UNDISTURB SAMPLE (UDS)
PROSEDUR UJI
Pengambilan UDS mengacu pada
ASTM D-1587-15 atau SNI 4148 :
2017
 Tabung dalam kondisi baik
 Tabung ditekan dengan kecepatan
konstan dan sekali dorong
 Tabung ditutup dengan paraffin
 Tabung disimpan dengan baik dan
diberi tabel
 Tabung dikirim ke laboratorium
dengan baik
 Segera di uji di laboratorium dan
sampel diambil dari tabung
dengan baik
KONDISI TABUNG
DAN SAMPEL
PENGUJIAN RUJUKAN
Uji Index Propertis
Kadar Air ASTM D-2216 / SNI 1965 : 2008
Berat Jenis ASTM D-654 / SNI 1964 : 2008
Berat Isi dan Berat Isi Kering ASTM D-2049 / SNI 03-3637:1994
Uji Saringan ASTM D-1140 & D-422-63/
SNI 03-1968-1990
Uji Hidrometer ASTM D-422-63 / SNI 3423 : 2008
Batas-batas Atterberg ASTM D-4318 & D-427
SNI 1966, 1967, 3422 : 2008
Uji Kuat Geser Tanah
Uji Kuat Tekan Bebas ASTM D-2166 / SNI 3638 : 2012
Uji Triaksial ASTM D-2850 & D-4767 /
SNI 03-4813:1998 Rev. 2004
Uji Geser Langsung ASTM D-3080 / SNI 2813 : 2008
PENGUJIAN LABORATORIUM
PENGUJIAN RUJUKAN
Uji Konsolidasi ASTM D-2435 / SNI 2812 : 2011
Uji Permeabilitas ASTM D-2434 & D-5084
SNI 2435 : 2008 & 03-6870 : 2002
Uji Kompaksi ASTM D-698-00a & D-1557
SNI 1742 : 2008 & 1743 : 2008
Uji CBR ASTM D-1883 / SNI 1744 : 2012
PENGUJIAN LABORATORIUM
KELUARAN
SURVEY GEOTEKNIK
 Laporan Penyelidikan Tanah
 Klasifikasi tanah
 Daya dukung tanah : N-SPT / Sondir
 Propertis tanah : kohesi, sudut
gesek dalam, berat isi, kadar air,
berat jenis, dll
 Nilai CBR
 Peta Penyebaran Tanah
 Kondisi lapisan tanah (stratigrafi
tanah)
 Daerah rawan longsor
 Rekomendasi Desain
 Foto Dokumentasi
“ FINAL REPORT ”
KESIMPULAN
Dengan melakukan survey geoteknik yang komprehensif, risiko terkait
dengan kondisi geoteknik di lokasi jembatan dapat dikelola dengan
lebih efektif, sehingga memastikan keberhasilan proyek jembatan
tersebut.
TERIMA KASIH

Tugas Geologi Teknmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmik Kmmmmmel 2.pptx

  • 1.
    UNIVERSITAS KRISTEN PALANGKARAYA PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK TUGAS MATA KULIAH GEOLOGI TEKNIK Judul : Pengertian Geoteknik dan Pemanfaatan Serta Pelaksanaannya pada Pekerjaan Jembatan Dosen Pembimbing : ARIA HANSEN, ST. MT. Kelompok 2 : ARIF WISTONO NIM. 233906 DOMINIKUS ADI PUTRA LUMBANRAJA NIM. 233938 YUDI HILMAN NIM. 233937 TEKNIK SIPIL KELAS B
  • 2.
    PENGERTIAN GEOLOGI TEKNIK DANSURVEY GEOTEKNIK Geologi Teknik (Geoteknik) merupakan sebuah ilmu yang mempelajari tentang gejala-gejala geologi dari aspek kekuatan dan kelemahan geologi, dimana diterapkan dalam pembangunan infrastuktur seperti tahap menentukan lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan hasil kerja keteknikan. Survey geologi teknik adalah proses pengumpulan data dan informasi tentang karakteristik geologi dan kondisi tanah di suatu lokasi tertentu. Tujuannya adalah untuk memahami kondisi geologi dan geoteknik di area tersebut, yang nantinya pemanfaatannya sebagai dasar untuk perencanaan, desain, dan konstruksi proyek-proyek seperti bangunan, jembatan, terowongan, atau infrastruktur lainnya.
  • 3.
    Berita dari kanal ANTARANEWS.COM memuatberita tentang sangat pentingnya survey geoteknik pada Pembangunan infrastruktur. “Ketersediaan data tanah dan batuan yang memadai kunci dan mutlak diperlukan untuk fondasi berbagai bangunan infrastruktur”
  • 4.
    PEMANFAATAN DAN PELAKSANAAN GEOTEKNIKPADA PEKERJAAN JEMBATAN SURVEY GEOTEKNIK PADA PEKERJAAN JEMBATAN Penyelidikan Lapangan Penyelidikan Laboratorium
  • 5.
    TUJUAN SURVEY GEOTEKNIKPADA PEKERJAAN JEMBATAN  Menentukan jenis dan kedalaman pondasi  Mengevaluasi beban terhadap daya dukung tanah dan pondasi  Memperkirakan penurunan tanah  Menentukan potential problem, misal : tanah ekspansif, tanah mudah longsor, dll  Memperkirakan muka air tanah  Memperkirakan tekanan lateral tanah, misal : untuk dinding penahan tanah, turap, abutmen  Memperkirakan kestabilan konstruksi timbunan dan lereng  Menentukan metode pelaksanaan (contruction method)
  • 6.
    SURVEY GEOTEKNIK YANGUMUM DILAKUKAN STANDARD PENETRATION TEST (SPT) CPT (SONDIR) PENGAMBILAN SAMPEL TANAH UJI LABORATORIUM Penentuan Jumlah Titik Minimum Penyelidikan Tanah Berdasarkan SNI 8460 : 2017 Untuk Jembatan » Untuk jembatan konvensional dengan bentang < 50 m: minimum 1 titik pada tiap abutmen dan pilar per 2 lajur lalu lintas » Untuk jembatan khusus dengan bentang ≥ 50 m atau jembatan di laut: ditentukan oleh tenaga ahli geoteknik
  • 7.
    Sondir test adalahsuatu tindakan pengujian penetrasi yang mempunyai tujuan untuk mengetahui daya dukung tanah pada setiap lapisan dan mengetahui (lapisan tanah keras). Pengujian sondir bermaksud untuk mengetahui perlawanan konus atau perlawanan dari bawah. Sedangkan perlawanan geser tanah sendiri tanah terhadap selubung bikonus dengan satuan gaya persatuan panjang. Uji SPT adalah metode uji tanah in-situ yang dilaksanakan guna mengetahui sifat rekayasa geoteknik tanah bawah permukaan, terutama untuk tanah tanpa kohesi. Standard Penetration Test (SPT) dilaksanakan bersamaan dengan pengeboran, baik untuk mengetahui sifat perlawanan dinamik tanah juga sekaligus melakukan pengambilan sampel tanah UDS (Undisturbed Sample) dengan teknik penumbukan. Pengambilan Sampel Tanah (UDS) adalah pengambilan sampel tanah yang masih menunjukkan sifat asli tanah. Sampel ini secara ideal tidak mengalami perubahan struktur, kadar air dan susunan kimia. Sampel tanah yang asli tidak mungkin diperoleh, tetapi kerusakan struktur tanah dapat dibatasi sekecil mungkin. Sampel ini kemudian dibawa ke laboratorium untuk dilakukan uji lebih lanjut untuk mendapatkan informasi geoteknik. Uji Laboratorium adalah serangkaian pengujian dari sampel tanah (UDS) untuk mendapatkan informasi geoteknik yang dibutuhkan sebagai salah satu bahan dalam perencanaan suatu struktur bangunan yang aman namun tetap efisien. Contoh uji laboratorium ini yaitu : kadar air, berat jenis, uji saringan, uji konsolidasi, uji CBR, uji keausan, dll.
  • 8.
    UJI SPT (StandardPenetration Test) PROSEDUR UJI  Dapat digunakan hampir di semua jenis tanah  Dapat menembus lapisan lensa dan tanah keras  Mendapatkan sampel tanah  Korelasi empiris parameter tanah banyak Prosedur pelaksanaan dan hasil uji SPT mengacu pada SNI 4153 : 2008 KELEBIHAN  Relatif mahal dan lama  Profil tanah tidak menerus (sampel tanah diambil tiap 2 meter)  Perlu ketelitian dalam pelaksanaan KEKURANGAN
  • 9.
    UJI CPT (SONDIR) PROSEDURUJI  Cukup ekonomis dan sederhana  Dapat menentukan daya dukung tanah dengan baik  Dapat menentukan dengan cepat letak lapisan tanah keras  Dapat memperkirakan profil kekuatan tanah secara menerus Prosedur pelaksanaan dan hasil uji sondir mengacu pada ASTM D- 3441 atau SNI 2827 : 2008 KELEBIHAN  Sondir mekanis tidak cocok digunakan pada tanah lempung yang sangat lunak  Jika terdapat batuan lepas atau lensa bisa memberikan indikasi lapisan tanah keras yang salah  Jika alat tidak lurus dan tidak bekerja dengan baik, maka hasil uji tidak valid  Tidak didapatkan sampel tanah KEKURANGAN
  • 10.
    PENGAMBILAN UNDISTURB SAMPLE(UDS) PROSEDUR UJI Pengambilan UDS mengacu pada ASTM D-1587-15 atau SNI 4148 : 2017  Tabung dalam kondisi baik  Tabung ditekan dengan kecepatan konstan dan sekali dorong  Tabung ditutup dengan paraffin  Tabung disimpan dengan baik dan diberi tabel  Tabung dikirim ke laboratorium dengan baik  Segera di uji di laboratorium dan sampel diambil dari tabung dengan baik KONDISI TABUNG DAN SAMPEL
  • 11.
    PENGUJIAN RUJUKAN Uji IndexPropertis Kadar Air ASTM D-2216 / SNI 1965 : 2008 Berat Jenis ASTM D-654 / SNI 1964 : 2008 Berat Isi dan Berat Isi Kering ASTM D-2049 / SNI 03-3637:1994 Uji Saringan ASTM D-1140 & D-422-63/ SNI 03-1968-1990 Uji Hidrometer ASTM D-422-63 / SNI 3423 : 2008 Batas-batas Atterberg ASTM D-4318 & D-427 SNI 1966, 1967, 3422 : 2008 Uji Kuat Geser Tanah Uji Kuat Tekan Bebas ASTM D-2166 / SNI 3638 : 2012 Uji Triaksial ASTM D-2850 & D-4767 / SNI 03-4813:1998 Rev. 2004 Uji Geser Langsung ASTM D-3080 / SNI 2813 : 2008 PENGUJIAN LABORATORIUM
  • 12.
    PENGUJIAN RUJUKAN Uji KonsolidasiASTM D-2435 / SNI 2812 : 2011 Uji Permeabilitas ASTM D-2434 & D-5084 SNI 2435 : 2008 & 03-6870 : 2002 Uji Kompaksi ASTM D-698-00a & D-1557 SNI 1742 : 2008 & 1743 : 2008 Uji CBR ASTM D-1883 / SNI 1744 : 2012 PENGUJIAN LABORATORIUM
  • 13.
    KELUARAN SURVEY GEOTEKNIK  LaporanPenyelidikan Tanah  Klasifikasi tanah  Daya dukung tanah : N-SPT / Sondir  Propertis tanah : kohesi, sudut gesek dalam, berat isi, kadar air, berat jenis, dll  Nilai CBR  Peta Penyebaran Tanah  Kondisi lapisan tanah (stratigrafi tanah)  Daerah rawan longsor  Rekomendasi Desain  Foto Dokumentasi “ FINAL REPORT ”
  • 14.
    KESIMPULAN Dengan melakukan surveygeoteknik yang komprehensif, risiko terkait dengan kondisi geoteknik di lokasi jembatan dapat dikelola dengan lebih efektif, sehingga memastikan keberhasilan proyek jembatan tersebut.
  • 15.